Anda di halaman 1dari 3

SOAL SUMATIF TENGAH SEMESTER (VIII)

A. JAWABLAH SOAL-SOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR!


Bacalah kutipan buku berikut untuk menjawab pertanyaan nomor 1-2 !
Seperti ayahnya, anak laki-lakinya itu terampil memanjat tiang bambu. Tanpa sengaja, si anak laki-laki
menyingkap atap rumah. Di balik atap rumah itu, ia melihat bulu-bulu burung yang amat indah di dalam tiang bambu.
Dia tertegun sejenak.
“Bulu-bulu burung? Mengapa ada di sini? Namun, selama ini aku tidak pernah melihat ada burung yang tinggal
di tempat ini. Apalagi tempatnya tertutup dan tersembunyi. Jadi, tidak mungkin ada burung yang bersarang di tempat
ini,” demikian pikir si anak laki-laki itu.
Lantas ia mengambil bulu-bulu burung. Ingin ditunjukkannya penemuan aneh itu kepada ibunya. Ia pun turun
dari atap.
Sumber: Putri Surga
1. Hal yang dikemukakan pada paragraf pertama cerita di atas adalah…
A. selama ini aku tidak pernah melihat ada burung yang tinggal di tempat ini.
B. Anak laki-lakinya itu terampil memanjat tiang bambu.
C. Jadi, tidak mungkin ada burung yang bersarang di tempat ini.
D. Ingin ditunjukkannya penemuan aneh itu kepada ibunya.
2. Rangkuman yang sesuai dengan kutipan cerita di atas adalah…
A. Tanpa sengaja, si anak laki-laki menyingkap atap rumah. Di balik atap rumah itu, ia melihat bulu-bulu burung.
B. Jadi, tidak mungkin ada burung yang bersarang di tempat ini,” demikian pikir si anak laki-laki itu.
C. Anak laki-lakinya memanjat atap rumah. Tanpa sengaja menemukan bulu-bulu burung dan menunjukkan pada Ibunya.
D. Lantas ia mengambil bulu-bulu burung. Ingin ditunjukkannya penemuan aneh itu kepada ibunya.
Bacalah kutipan buku berikut untuk menjawab pertanyaan nomor 3-4!
Akhirnya, waktu habis karena telah pukul sebelas lewat lima dan jumlah murid tak juga genap sepuluh.
Semangat besarku untuk sekolah perlahan-lahan runtuh. Aku melepaskan lengan ayahku daripundakku. Sahara
menangis terisak-isak mendekap ibunya karena ia benar-benar ingin sekolah di SD Muhammadiyah. Ia memakai sepatu,
kaus kaki, jilbab, dan baju, serta telah punya buku-buku,botol air minum, dan tas punggung yang semuanya baru.
Pak Harfan menghampiri orangtua murid dan menyalami mereka satu per satu. Sebuah pemandangan yang pilu.
Para orangtua menepuk-nepuk bahunya untuk membesarkan hatinya. Mata Bu Mus berkilauan karena air mata yang
menggenang. Pak Harfan berdiri di depan para orangtua, wajahnya muram. Beliau bersiap-siap memberikan pidato
terakhir. Wajahnya tampak putus asa. Namun ketika beliau akan mengucapkan kata pertama Assalamu’alaikum seluruh
hadirin terperanjat karena Tripani berteriak sambil menunjuk ke pinggir lapangan rumput luas halaman sekolah itu.
“Harun!
Kami serentak menoleh dan di kejauhan tampak seorang pria kurus tinggi berjalar terseok-seok. Pakaian dan
sisiran rambutnya sangat rapi. Ia berkemeja lengan panjang putih yang dimasukkan kedalam. Kaki dan langkahnya
membentuk huruf x sehingga jika berjalan seluruh tubuhnya bergoyang-goyang hebat. Seorang wanita gemuk setengah
baya yang berseri-seri susah payah memeganginya. Pria itu adalah Harun, pria jenaka sahabat kami semua, yang sudah
berusia lima belas tahun dan agak terbelakang mentalnya. Ia sangat gembira dan berjalan cepat setengah berlari tak
sabar menghampiri kami. Ia tak menghiraukan ibunya yang tercepuk-cepuk kewalahan menggandeng-nya.
Mereka berdua hampir kehabisan napas ketika tiba di depan Pak Harfan.
“Bapak Guru …, ” kata ibunya terengah-engah.
“Terimalah Harun, Pak, karena SLB hanya ada di Pulau Bangka, dan kami tak punya biaya untuk
menyekolahkannya ke sana.
Sumber : Laskar Pelangi
3. Hal yang dikemukakan pada paragraf pertama cerita tersebut adalah…
A. Pak Harfan menghampiri orangtua murid dan menyalami mereka satu per satu.
B. Pria itu adalah Harun, pria jenaka sahabat kami semua, yang sudah berusia lima belas tahun dan agak terbelakang
mentalnya.
C. Akhirnya, waktu habis karena telah pukul sebelas lewat lima dan jumlah murid tak juga genap sepuluh.
D. Kami serentak menoleh dan di kejauhan tampak seorang pria kurus tinggi berjalar terseok-seok.
4. Rangkuman yang sesuai dengan kutipan cerita di atas adalah…
A. Jumlah murid tak juga genap sepuluh, Pak Harfan bersiap-siap memberikan pidato terakhir. Hingga kemudian
datanglah Harun.
B. Para orangtua menepuk-nepuk bahunya untuk membesarkan hatinya. Mata Bu Mus berkilauan karena air mata yang
menggenang.
C. Ia berkemeja lengan panjang putih yang dimasukkan kedalam. Kaki dan langkahnya membentuk huruf x sehingga jika
berjalan seluruh tubuhnya bergoyang-goyang hebat.
D. Ketika beliau akan mengucapkan kata pertama Assalamu’alaikum seluruh hadirin terperanjat karena Tripani berteriak
sambil menunjuk ke pinggir lapangan rumput luas halaman sekolah itu.
5. Bacalah kutipan tanggapan berikut!
Buku kumpulan cerpen berjudul Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari terbitan PT Gramedia berisi 13 cerpen. Semua
cerpen tersebut diramu dengan bahasa yang lancar dengan selingan dialek-dialek Jawa, seperti lha, lho, Gusti Pangeran.
Hal yang diinformasikan dalam kutipan di atas adalah….
A. isi buku B. identitas buku C. kelemahan buku D. kelebihan buku

6. Berikut ini yang merupakan tanggapan yang membahas kelemahan buku adalah…
A. Pembaca merasa penasaran, takut, atau tegang dengan alur cerita yang dialami tokoh.
B. Pengarang pandai berteka-teki dalam cerita misteri ini dan menyajikan cerita misteri
C. Kemenarikan sampul buku tidak menunjukan isinya serta isi cerita misteri terasa hambar dan tidak membuat gereget
pembaca.
D. Perjalanan tokoh yang ditulis dalam buku tersebut membuat rasa penasaran pembaca terus meningkat.
7. Bacalah kalimat berikut! Setelah dibaca, ternyata buku tersebut menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Kalimat tanggapan yang tepat untuk menggambarkannya adalah ….
A. Selain menarik, kelebihan buku ini juga dilengkapi dengan gambar yang mendukung isi cerita sehingga mudah
dimengerti.
B. Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dipahami dan komunikatif. Dengan demikian, pembaca dapat
menikmati cerita tanpa harus berpikir keras.
C. Kekurangan cerita ini hanya terletak pada kisahnya yang terlalu singkat sehingga ceritanya kurang lengkap.
D. Bahasa yang digunakan sulit untuk dipahami karena banyak terdapat istilah-istilah asing.
8. Bacalah kutipan tanggapan buku fiksi berikut!
Cerita ini baik dan mudah dipahami. Pengarang menyajikan masalah yang aktual dan sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Semuanya dapat diterima akal sehat serta tidak membosankan. Pengarang menguraikan panjang lebar
karakter tokohtokohnya sehingga cerita tidak kabur.
Kalimat tanggapan yang mengungkapkan keunggulan buku adalah…
A. Cerita dapat diterima akal sehat dan tidak membosankan.
B. Karakter tidak tergambar dengan cepat sehingga harus membaca berulang.
C. Pengarang menghidupkan cerita dengan jelas.
D. Cerita diungkapkan secara panjang lebar
Perhatikan kutipan teks narasi (cerita imajinasi) berikut untuk menjawab soal nomor 9 dan 10!
"Galela dan Yubi, kemarilah," panggil sang Ratu pada keduanya. Kedua peri itu terbang beriringan menuju
singgasana sang Ratu. "Mendekatlah kemari kalian berdua," pinta sang Ratu. Galela dan Yubi mendekatkan
diri pada ibu Ratu. Sang Ratu pun membisikkan sesuatu pada kedua peri itu. "Kami akan melaksanakan tugas
dengan baik, ibu Ratu," jawab Galela dan Yabi bersamaan. Sang Ratu lalu memberi tanda pada peri-peri di
sekitarnya. Dan dalam sekejab ketika malam beranjak gelap, Galela dan Yabi menghilang dari kerajaan
Mosana, menembus lorong waktu. (Buku Harian Galela karya Ugi Agustono)
9. Di mana latar tempat dan latar waktu terjadinya cerita?
A. Di rumah dan pagi hari C. Di lapangan dan malam hari
B. Istana kerjaan dan malam hari D. Di taman dan pagi hari
10. Siapakah tokoh utama cerita tersebut?
A. Galela dan Yubi B. Peri hutan C. Ratu hutan D. Peri-peri
Perhatikan kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 11!
Setiap dua belas tahun sekali di bulan Juni minggu kedua, tengah malam, akan lahir bersama jenis
kupu-kupu langka yang cantik di seluruh negeri. Kupu-kupu ini akan bertahan hidup hingga enam bulan.
Seluruh binatang dan peri-peri di hutan akan menunggu keajaiban ini. Bunga-bunga cantik telah bermekaran
menebarkan aroma wangi malam hari. Peri-peri cantik sudah berjaga di antara deretan kepompong yang
berjajar, bergelantungaan pada daun- daun terpilih. Katak dan burung mendendangkan lagu indah malam itu.
Kunang- kunang mengeluarkan cahaya paling terangnya. Suasana hutan sangat indah. (Buku Harian Galela karya
Ugi Agustono).
11. Apa yang ditunggu oleh para binatang dan peri hutan?
A. bulan Juni minggu kedua. C. kepompong yang berjejeran
B. bunga-bunga cantik yang bermekaran D. kupu-kupu langka
12. Perhatikan daftar buku berikut!
- Cerpen
- Novel
- Komik
- Biografi
- Pidato
- Mitos
- Buku pelajaran
Kelompok buku-buku tersebut yang termasuk kategori fiksi adalah….
A. cerpen, novel, dan komik C, biografi, Pidato, dan buku pelajaran
B. novel, biografi dan mitos D. pidato, mitos, buku pelajaran
B. ISILAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN BENAR!
Di sebuah desa yang dipenuhi pohon-pohon yang tinggi menyentuh langit serta berdaun banyak ada sebuah
rumah tua. Rumah itu sudah sangat tua atapnya terbuat dari daun talas yang sungguh lebar dan berwarna hijau pekat
berdiri kokoh dengan tiang dari tulang ikan yang cukup besar. Di rumah itu hiduplah dua saudara Lori dan Dian.
Mereka hidup hanya berdua karena orang tua mereka sudah lama meninggal dunia. Kata orang desa orang tua
mereka diteluh oleh tukang sihir di desa sebelah. Orang tua Lori dan Dian juga penyihir. Lori dan Dian juga mewarisi
bakat sihir kedua orang tuanya. Sayangnya walaupun bersaudara mereka berdua berbeda watak dan perangai. Lori si
anak sulung memiliki kemampuan sihir yang cukup baik dibandingkan Dian adiknya. Lori sangat sombong dan suka
sekali memamerkan kemampuan sihirnya. Dian yang pendiam sering menasihati kakaknya agar jangan pamer kekuatan
sihir di depan orang banyak.
“Aduh kenapa roti aku penuh pasir.” Bambang mengeluhkan roti yang ada di tangannya jadi penuh pasir. Dian
tahu itu perbuatan Lori kakaknya karena Bambang tidak mau memberikan rotinya waktu diminta Lori.
“Masa, roti penuh pasir? Dian mengambil roti dari Bambang dan menyihir kembali pasir menjadi gula pasir yang
memang tadi ada di dalam roti. Dian sering menasihati kakaknya tetapi kakaknya merasa kalau adiknya iri karena
kemampuan sihir adiknya tidak sehebat dia.
“Sudahlah Kak jangan usil lagi kasihan teman-teman.” Nasihat Dian pada kakaknya. Lori yang keras kepala tidak
mendengarkan, ia merasa bahwa dirinya paling kuat dan hebat. Ada saja keisengan Lori pada teman-temannya. Hanya
saja teman-temannya tidak ada yang tahu siapa yang malakukan. Suatu hari Lori marah-marah karena kue yang dibuat
Dian diberikan pada seorang nenek yang ke rumah mereka. Dian kasihan karena nenek itu kelaparan.
“Kamu sok sosial banget yah! Sudah tahu aku belum makan sudah kamu berikan.” Lori menjulurkan tangannya
dan mengubah semua yang ada di rumah menjadi batu.
“Aku buatkan lagi, Kak.” Kata Dian yang ketakutan melihat kakaknya marah. Namun, Lori terus mengamuk dan
mengubah semua benda Namun satu benda yang belum diubah, yaitu cermin. Lori yang sedang membaca mantra
berniat mengubah sebuah cermin menjadi batu ternyata justru berbalik ke arahnya. Mantra itu ternyata terpantul
kembali ke arah Lori. Lori akhirnya berubah menjadi batu. Dian menangis melihat keadaan kakaknya. Mantra yang
dipakai kakaknya kalau dibacakan dengan amarah menjadi mantra abadi. (Bunda Nara 2020)
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan teks yang Ananda baca!
1. Siapa tokoh dalam cerita tersebut?
2. Apakah tokoh dalam cerita unik? Apa keunikannya?
3. Sebutkan latar dalam cerita?
4. Apa judul yang tepat dari cerita tersebut?
5. Adakah keanehan yang bersifat khayalan atau imajinasi dalam cerita tersebut?
6. Apakah yang dimaksud dengan mantra?
7. Apa maksud tersirat dari kalimat Mantra yang dipakai kakaknya kalau dibacakan dengan amarah menjadi
mantra abadi.
8. Apa pesan moral dalam cerita tersebut?

SELAMAT MENGERJAKAN……..

Anda mungkin juga menyukai