Mengoperasikan Alat Pengendali Pencemaran Udara Dari Emisi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

Mengoperasikan Alat Pengendali Pencemaran Udara dari Emisi

Menghidupkan boiler sesuai dengan SOP instruksi kerja kemudian ikut langkah langkah
equipmen apa saja yang dihidupkan terlebih dahulu, untuk boiler kami menggunakan alat
pengendali berupa slikon yang mana prinsip kerjanya adalah pemanfaatan gaya sentrifugal
dari udara buangan yang sengaja dihembuskan melalui dinding dinding tabung slikon
sehingga partikel yang relative berat akan jatuh

Melakukan Perawatan Peralatan Pengendali Pencemaran Udara


Diperusahaan kami, kami melakukan perawatan secara berkala yang mana dilakukan
secaraberkala yaitu dengan metode PMC Plant Maintenance Chart, dimana dalam hal ini
setiap equipmen akan dicek dengan form ceklist sesuai dengan SOP, misalnya pengecekan
motoran itu dilakukan per minggu, kemudan penggreasan pengreasan motoran permingu.,
body slikon dan conveyor pembuang debu sekali 3 bulan

Menilai Tingkat Pencemaran Udara Dari Emisi


1. Kadar Karbon Dioksida Tinggi
Saat menghirup udara yang baik, kita akan merasa segar karena kandungan oksigennya
yang tinggi. Tetapi saat menghirup udara yang tercemar, kita akan merasa sesak napas
karena kadar karbon dioksidanya sangat tinggi.
2. Berwarna
3. Berbau
4. Pengap
5. Menyebabkan Iritasi Mata
Kemudian Mengidentifikasi sumber pencemaran udara dapat dilakukan dengan mengambil
sampel udara, dan sampel dibawa kelabor unruk diperiksa parameternya ( patikulat, sulfur
dioksida, nitrogen dioksida, hydrogen klorida, gas klorin, ammonia, hydrogen fluoride,
opasitas) sesuai dengan permen no 7 th 2007 apakah sudah dibawah baku mutu

Mengidentifikasi Bahaya Dalam Pengendalian Pencemaran Udara Dari Emisi


Kumpulkan semua informasi mengenai bahaya yang ada di tempat kerja
Lakukan inspeksi secara langsung untuk menemukan potensi bahaya yang ada di tempat
kerja
Lakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan kerja yg mengakibatkan
gangguan/kerusakan bagi tubuh ketika terjadi paparan yang berlebihan
mencakup faktor kimia (pelarut, perekat, cat, debu beracun, dll.), faktor fisik (kebisingan,
penerangan, getaran, iklim kerja, dll.), bahaya biologis (penyakit menular), dan faktor
ergonomi (tugas monoton/berulang, postur canggung, angkat berat, dll.).
Lakukan investigasi pada setiap insiden yang terjadi termasuk kecelakaan kerja, penyakit
akibat kerja
Lakukan identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi darurat dan aktivitas non-rutin
seperti inspeksi, pemeliharaan, atau perbaikan juga dapat menghadirkan potensi bahaya
Kelompokkan sifat bahaya yang teridentifikasi, tentukan langkah-langkah pengendalian
sementara, dan tentukan prioritas bahaya yang perlu pengendalian secara permanen

Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya Dalam Pengendalian Pencemaran Udara


Dari Emisi
Memastikan personil dan peralatan pengendalian kedaruratan tersedia (Peralatan operasi
tanggap kedaruratan, Peralatan dan Sistem komunikasi, P3K)
Mengaktifkan Tim Keadaan Kedaruratan (Emergency Response Team) • Mobilisasi
peralatan tanggap kedaruratan
Apabila keadaan diluar kemampuan pabrik,memerlukan sumberdaya dari luar

Anda mungkin juga menyukai