STANDARD OPERATING PROCEDURE SOP-S7.8-02 00 SJAL Judul :
TANGGAP DARURAT LIMBAH B3
Halaman : 1 dari 3 Tanggal Efektif : 01-05-2017 LANGKAH - LANGKAH POIN PENTING 1. Tujuan : Penanganan Tanggap Darurat Limbah B3 di Lingkungan PT. Sumaterajaya Agro Lestari mencakup beberapa aspek tentang keselamatan kerja karyawan dan Penanganan Tanggap Darurat pada penanganan Limbah B3 di lingkungan Pabrik dan kebun dari beberapa aspek diantaranya : a. Telah terbentuknya susunan kepengurusan Tanggap Darurat Limbah B3 di lingkungan PT. Sumaterajaya Agro Lestari yang telah disusun sebagai pedoman dasar pelaksanaan di lapangan jika terjadi hal-hal yang timbul terhadap pelaksanaan penyimpanan sementara Limbah B3 . 1. Pastikan terlaksana dengan b. Memastikan Semua kegiatan yang berhubungan dengan Penyimpanan sementara Baik sistem Limba B3 berjalan dengan benar sesuai prinsip-prinsip penanganan Tanggap Darurat Tanggap Darurat Penanganan Penyimpanan sementara Limbah B3 di Lingkungan PT. Sumaterajaya Limbah B3 yang Agro Lestari. telah ditetapkan. c. Tersedianya sarana dan Prasarana sistem Tanggap Darurat Limbah B3 ada di PT. Sumaterajaya Agro Lestari, sebagai syarat dalam penanggulangan akibat yang terjadi dari Penyimpanan sementara Limbah B3. 2. Ruang Lingkup : Mencakup semua kegiatan sistem tanggap darurat Penyimpanan sementara Limbah B3 yang ada di Lingkungan PT. Sumaterajaya Agro Lestari dapat berjalan dengan baik, dari semua line yang ada. 3. Sarana dan Prasarana Tanggap Darurat Penanganan Limbah B3 sebagai berikut : 1. Tenaga/petugas Penyimpanan sementara Limbah B3 yang telah terdidik dan terlatih dibidang Limbah B3. 2. Sarana dan Prasarana termasuk perlengkapan pendukung untuk penanganan tanggap Darurat Penyimpanan sementara Limbah B3. 3. Peta sebaran titik dan lokasi yang dijadikan penyimpanan sementara Limbah B3. 4. Rencana kerja/Program kerja pembersihan serta pengaturan tata letak serta susunan limbah B3. 5. Pembagian tugas dan tanggung jawab pelaksanaan penanganan Tanggap Darurat Limbah B3 ditempat penyimpanan sementara Llimbah B3 di PT. Sumaterajaya Agro Lestari. 6. Tersedianya sarana dan Prasarana Gedung penyimpanan sementara Limbah B3, seperti gedung memiliki pencahayaan yang cukup, simbol-simbol limbah B3 pada setiap pada setiap limbah B3 yang ada di Gudang, adanya Hand Wash (pencucian tangan dan wajah), adanya tumpukan pasir dari tempat yang telah disediakan. 4. Pananganan Tanggap Darurat Limbah B3 di PT. Sumaterajaya Agro Lestari. a. Memastikan volume limbah B3 sesuai dengan gedung yang tersedia sehingga tidak terjadi over limbah B3 yang ada, dengan memperhatikan jangka waktu penyimpanan dan waktu pengiriman limbah B3 untuk dikelola atau dimusnakan oleh pihak yang telah ditunjuk. b. Adanya perjanjian/kontrak dengan pihak ketiga untuk mengelolaan dan pemusnahan Limbah B3. c. Memastikan pihak ketiga untuk mengangkut Limbah B3 telah memiliki izin pengangkutan Limbah B3 dari Dirjen Perhubungan Darat untuk mengangkut Dokumen: Revisi: STANDARD OPERATING PROCEDURE SOP-S7.8-02 00 SJAL TANGGAP DARURAT LIMBAH B3 Judul : Halaman : 2 dari 3 Tanggal Efektif : 01-05-2017 LANGKAH - LANGKAH POIN PENTING limbah berbahaya. d. Adanya izin dari pihak ketiga untuk mengelolaan dan pemusnahan limbah berbahaya dari Kementerian Lingkungan Hidup yang masih berlaku. e. Memastikan pengangkutan dan pengambilan limbah B3 sesuai Jadwal dan izin penyimpanan sementara Limbah B3 yang ada. f. Tertib administrasi yang berhubungan dengan masuk dan keluarnya Limbah B3 yang ada, seperti berita acara setiap adanya pengiriman limbah B3, Manifes Limbah B3 serta adanya bukti penerimaan Limbah B3 dari asal sumber limbah B3. 5.Pananganan Tanggap Darurat Limbah B3 ( Oil Bekas. ) 1. Penanganan Oli Tumpah a). Taburkan fibre atau pasir secepatnya, prioritas pada bagian pinggir terlebih dahulu untuk menghambat penyebaran kemudian lanjutkan sampai semua permukaan oli yang tumpah tertutupi. b) Aduk–aduk fibre sehingga penyerapan oli oleh fibre lebih sempurna, tambahkan fibre jika masih ada oli yang tersisa dan pastikan semua oli yang tumpah sudah terambil semuanya. c) Masukkan fibre kedalam wadah dari potongan drum dan bakar fibre tersebut ke dalam boiler. 2. Penanganan Drum Oli Bekas. a) Sebelum masuk ke dalam gudang Oli bekas biarkan pintu terbuka terlebih dahulu beberapa saat untuk memastikan bahwa tidak ada gas yang terakumulasi di dalam gudang. b) Pada saat memasukkan atau mengeluarkan oli bekas, biarkan pintu terbuka agar sistem ventilasinya lebih bagus. c) Areal di dalam maupun sekitar gudang oli bekas adalah kawasan “DILARANG MEROKOK” begitu juga dilarang untuk melakukan pekerjaan mekanikal. 3. Bila Oli Tumpah di Perairan. a) Isolasi daerah yang terkena tumpahan oli dengan membuat sekat pembatasnya. b) Kutip bagian oli yang bisa terambil dan masukkan kedalam penyimpanan oli bekas, sedangkan bagian yang tidak bisa terambil serap dengan menggunakan fibre yang selanjutnya fibre ini dibakar di Boiler. 4. Kebakaran yang disebabkan oleh oli bekas. a) Bila api masih kecil, segera gunakan racun api untuk mengatasinya. b) Api yang sudah besar sulit untuk dipadamkan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyingkirkan barang–barang yang mudah terbakar dari sumber api. Kebakaran oleh oli bekas ini tidak boleh disiram dengan air, karena dapat menyebabkan api menyebar ke bagian lainnya. Cara yang tepat adalah dengan menutup sumber api menggunakan kain basah, atau menyiramnya dengan pasir agar api tidak terkontak dengan udara. 5. Anggota seperti tangan, kaki, mata terkena oli bekas a) Oli bekas mengandung logam–logam berat yang berbahaya bagi kesehatan. Bila tangan atau kaki terkena oli bekas segera bersih kan dengan sabun, bersihkan tangan dengan minyak tanah atau minyak solar. b) Bila mata yang terkena oli bekas, bilas dengan air berulang kali, selanjutnya bila rasa Dokumen: Revisi: STANDARD OPERATING PROCEDURE SOP-S7.8-02 00 SJAL Judul :
TANGGAP DARURAT LIMBAH B3
Halaman : 3 dari 3 Tanggal Efektif : 01-05-2017 LANGKAH - LANGKAH POIN PENTING sakit belum hilang segera periksakan ke balai pengobatan. 6. Pananganan Tanggap Darurat Limbah B3 (Kain Majun, sarung Tangan Bekas, Bola Lampu, Drum, dan Karung bekas ). 1. Membuat tempat penampungan berupa Rak untuk semua katagori limbah B3 yang ada sehingga tidak tercecer dan berserakan yang berakibat terjadinya kecelakaan/terpijak pecahan kaca atau karung bekas kemasan. 2. Penyusunan Limbah B3 harus menggunakan sarung tangan dan kaca mata untuk menghindari pecahan dan sisa Bahan kimia yang ada pada mata yang menyebabkan kecelakaan pada tangan dan mata. 3. Semua kegiatan penyusunan dan pemindahan semua Limbah B3 harus menggunakan APD yang telah disediakan dan setelahnya melakukan pencucian tangan atau pembilasan wajah dan jika memungkinkan dengan membasahi seluruh badan untuk menghindari adanya bahan kimia yang masih melekat pada tangan dan badan. 4. Selalu tersedia kotak P3 didalam Gudang Limbah B3 sesuai ketentuan dan peraturan penyimpanan Limbah B3. 5. Memastikan adanya Bell di Gudang Limbah B3, untuk digunakan jika terjadinya emergence yang terjadi di Gudang Limbah B3 baik akibat kebocoran atau dikarenkan kecelakaan yang terjadi digudang Limbah B3. 6.Penutup. Standard Operating Procedure ini dibuat untuk dapat dijadikan dasar dan prinsip kerja dilapangan dalam melaksanakan Tanggap darurat limbah B3 yanga ada di PT. Sumaterajaya Agro Lestari, sehingga potensi terjadinya Pencemaran Limbah B3 terhadap lingkungan dapat dikendalikan sedini mungkin dengan memperhatikan prinsip- prinsip dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kerundang-undangan yang berlaku.
APD
Disetujui oleh : Diperiksa oleh : Dibuat oleh :
Tanda Tangan
Jabatan Mill Manager Mill Engineer Staff Sustainable