Anda di halaman 1dari 2

HUKUM PIDANA (HKUM4203.

52)

NAMA : I GEDE PAJAR INDRA PRANATA


NIM : 043976004

Dalam konteks penangkapan pekerja seks komersial (PSK) oleh petugas Polsek
Metro Taman Sari, terdapat beberapa aspek hukum yang harus diperhitungkan
sebelum disahkannya RKUHP (Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana).
RKUHP merupakan usaha reformasi hukum pidana di Indonesia, tetapi perlu dicatat
bahwa saat ini masih berlaku KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) tahun
1915.

Menurut KUHP yang berlaku saat ini, prostitusi dalam arti umum tidak diatur secara
tegas sebagai tindak pidana. Namun, terdapat ketentuan yang dapat digunakan
untuk menangani kasus ini, terutama berkenaan dengan perzinaan (Pasal 284
KUHP) dan perbuatan cabul (Pasal 281 KUHP), tergantung pada bukti-bukti dan
fakta yang ada.

Argumentasi yang dapat diajukan dalam kasus ini berdasarkan prinsip-prinsip


hukum pidana adalah sebagai berikut:
1. Asas Legalitas : Tindakan pidana harus didasarkan pada undang-undang
yang berlaku. Hukum harus jelas dan tidak dapat diterapkan secara
retrospektif. Jika prostitusi tidak diatur secara eksplisit dalam KUHP yang
berlaku saat ini, maka akan sulit untuk menuntut PSK berdasarkan hukum
yang berlaku saat ini.

2. Asas Kesalahan : Untuk menjatuhkan hukuman, harus ada bukti kesalahan


yang sah. Jika PSK ditangkap karena praktik prostitusi yang jelas, pengadilan
harus membuktikan bahwa mereka bersalah berdasarkan bukti yang ada.

3. Asas Proporsionalitas : Hukuman yang dijatuhkan harus sesuai dan


sebanding dengan pelanggaran yang dilakukan. Pengadilan harus
memastikan bahwa hukuman yang dikenakan pada PSK sesuai dengan
tingkat pelanggaran yang terjadi.

Namun demikian, perlu diingat bahwa RKUHP yang diusulkan dapat mengubah
regulasi tentang prostitusi. Namun, hingga RKUHP disahkan, pengadilan akan terus
merujuk pada KUHP yang berlaku saat ini dalam menangani kasus prostitusi.
Implementasi perubahan dalam hukum pidana, seperti yang diatur dalam RKUHP,
akan memerlukan proses legislasi yang panjang dan perubahan dalam praktik
hukum di Indonesia.

Sumber :
HKUM4203/Hukum Pidana

Anda mungkin juga menyukai