Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK KONSELING

DENGAN PENDEKATAN
PSIKOANALISIS

KELOMPOK 3
Nama Anggota Kelompok
DEFINISI

Teori konseling psikoanalisis pertama kali di kemukakan oleh sigmund


freud. bahwa tingkah laku abnormal di sebabkan oleh faktor-faktor
intropsikis (konflik tidak sadar, represi, kecemasan) yang menggangu
penyesuaian diri. Menurut Freud, esensi pribadi seseorang bukan
terletak pada apa yang ia tampilkan secara sadar, melainkan apa yang
tersembunyi dalam ketidaksadarannya.
Tokoh-tokoh psikoanalisis

Sigmund Freud Carl Gustav Jung Alfred Adler


(1856-1939) (1875-1961) (1870-1937)
kepribadian manusia menurut Sigmund Freud
terdapat 3 unsur yaitu :

Id Super ego
Mengatur agar ego bertindak sesuai
Merupakan aspek biologis dengan moral masyarakat, menghalangi
dorongan-dorongan id terutama
yang mempunyai energi
dorongan seksual, dan agresivitas yang
yang dapat mengaktifkan bertentangan dengan moral dan agama
ego dan superego ego
Penekanan dorongan-
dorongan dari id
Kehidupan jiwa memiliki tingkat kesadaran
Sadar Tak sadar
(Conscious ) (Unconscious )
Segala sesuatu yang disadari
berkaitan dengan makna dalam Lapisan terbesar dari
kehidupan sehari-hari, termasuk kehidupan mental dan berada
sensasi dan pengalaman, yang Prasadar dibawah permukaan air
membuat kita menyadari setiap
peristiwa yang kita alami (Pre-conscious )
Lapisan jiwa yang dibawah
kesadaran, dan berada ditengah
antara sadar dan tidak sadar
Karakteristik Teori
Dalam psikoanalisa ada beberapa ciri penting yaitu:
a. perilaku yang mencerminkan masalah emosional yang disebabkan oleh masalah
internal psikis.
b. factor biologis dan lingkungan dimasa awal hidup mempengaruhi kondisi masalah
psikis.
c. untuk pengobatan yang efektif, penyebab masalah harus diidentifikasi terlebih
dahulu.
d. perubahan pelilaku yang terlihat tidak sebanyak upaya untuk menyelesaikan akar
masalah dan konflik yang mendasari.
e. pengobatan melalui psikoanalisis melibatkan pemahaman dan penggalian alam
bawah sadar individu untuk mengatasi konflik yang dialaminya.
f. psikoalanisis dapat membantu mengatasi masalah psikis tertentu, namun
membutuhkan waktu yang lama dan kompleks dalam proses pengobatannya
Tahapan Konseling Psikoanalisis

1. Tahap Pembukaan
2. Pengembangan Transferensi
3. Resolusi Transferensi
Teknik Psikoanalisis

o Asosiasi bebas
o Interpretasi

o Analisis Mimpi

o Analisis Asistensi

o Analisis Transferensi
Tujuan Pendekatan Konseling Psikoanalisis

1. Membantu klien untuk membentuk Kembali struktur karakternya


dengan menjadikan hal-hal yang tidak disadari menjadi disadari oleh
klien.
2. Membawa klien dari dorongan-dorongan yang ditekan (ketidaksadaran)
yang mengakibatkan kecemasan kearah perkembangan kesadaran
intelektual.
3. Menghidupkan Kembali masalalu klien dengan menembus konflik yang
di refresh.
4. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menghadapi situasi yang
selama ini ia gagal mengatasinya.
Contoh Studi Kasus
Supri (bukan nama sebenarnya) adalah seorang siswa SMA. Pada tahun ajaran ini akan mengadakan pemilihan
ketua OSIS. Di sekolah supri adalah siswa yang pandai, kreatif, dan tekun. Dalam pergaulannya pun ia selalu
disukai oleh teman-temannya. Dalam kesempatan ini teman-temannya mencalonkan Supri untuk maju sebagai
ketua OSIS yang baru. Dalam hati, Supri sendiri sebenarnya berminat untuk mencalonkan diri, karena ia memang
siswa aktivis yang selalu ambil bagian dalam organisasi. Dan kesempatan ini adalah kesempatan yg ia tunggu-
tunggu untuk menjadi ketua sebuah organisasi sekolah. Akan tetapi, Supri menolak dukungan teman-temannya
karena ia merasa minder, tidak pantas, tidak cocok seandainya ia menjadi ketua 8 OSIS. Ketakutan ini muncul
karena baginya menjadi ketua OSIS berarti ia akan banyak berbicara dihadapan orang-orang, dan akan menjadì
penanggung jawab dari segala hal kegiatan yang diadakan. Hal inilah yang menyebabkan Supri mengurungkan
niatnya. Ketakutan Supri muncul ketika ia harus bicara di hadapan banyak orang karena ia pernah mempunyai
masa lalu. Pada waktu kelas I SD ia terpeleset ketika berjalan di atas panggung dalam pentas drama di sekolah.
Teman-temannya menertawakan dan bersorak-sorak mengejeknya. Ketika kelas IV SD, Supri mewakili sekolah
dalam lomba menyanyi. Supri salah mengucapkan syair lagu sehingga para peserta tertawa, bahkan guru-guru
pendamping peserta pun ikut tertawa. Pada waktu kelas IV Supri menjabat sebagai ketua darmawisata, namun
program yang direncanakan berjalan mengecewakan. Guru dan teman-teman kelasnya menyalahkan Supri. ia
benar-benar merasa tidak berguna karena segala hal yang ia kerjakan selalu salah, ia menyalahkan dirinya sendiri
yang tidak dapat melakukan apapun dengan benar. Hal-hal dari masa lalunya itu selalu membebani dirinya dan
membuatnya merasa takut (trauma) apabila berada di situasi yang sama seperti masa lalunya. Bahkan akhir-akhir
ini Supri merasa gelisah, takut, dan sulit tidur, karena teman-temannya mencalonkan dirinya sebagai ketua OSIS
tahun ini. Dia takut hal yang dari masalalunya akan terulang. Karena situasi ini, Supri pun datang menemui
konselor sekolah.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai