Anda di halaman 1dari 1

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, pihaknya baru menyerap

sebanyak 633.000 ton gabah dari petani. Jumlah tersebut setara dengan 329.000 ton beras.
"Sampai dengan hari ini saat ini Bulog mengadaan pengadaan sebanyak 633.000 ton setara
gabah atau setara beras 329.000 ton," kata Bayu dalam acara Halal Bihalal Perum Bulog di
Jakarta, Kamis (25/4/2024). Bayu mengatakan, terdapat dua kendala dalam proses penyerapan
gabah dari petani yaitu pertama, periode panen yang pendek. Baca juga: Bulog Serap 120.000
Ton Gabah Lokal Selama Libur Lebaran Lihat Foto Ilustrasi gabah padi yang telah
dipanen(Shutterstock/MA Gallery Photo) Ia mengatakan, periode panen yang pendek membuat
semua pihak berebut menggunakan mesin pengeringan mengingat cuaca tidak stabil. "Jadi
semua berusaha masuk ke pengeringan atau drying yang dimilki Bulog maupun mitra Bulog,
antreannya jadi panjang," ujarnya. Bayu mengatakan, kendala berikutnya adalah terkait
komposisi pupuk yang membuat kualitas gabah menjadi tidak optimal. "Ini enggak masuk ke
tabel ke persyaratan mutu yang telah ditetapkan," tuturnya. Baca juga: HPP Gabah Naik Jadi Rp
6.000, Bos Bulog: Kita Jadi Patokan Harga untuk Petani Lebih lanjut, Bayu mengatakan, stok
beras Bulog saat ini mencapai 1,4 juta ton. Ia mengatakan, jumlah tersebut masih banyak
lantaran pemerintah belum melanjutkan program bantuan pangan. "Program bantuan pangan
belum berjalan masih menunggu update data. Mudah-mudahan minggu ini selesai dan kita
salurkan untuk tiga bulan sampai Juni," ucap dia.

Anda mungkin juga menyukai