PENDAHULUAN
peranan cukup penting dalam memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap
meningkatkan hasil produksi yang sumber dari usaha ternak, diantaranya ras ayam
sejak tahun 1980-an. Unggas ini dapat dipanen dalam 5-6 minggu dan dipasarkan
pada bobot hidup antara 1,3-1,6 kg per ekor dengan waktu relatif singkat dan
menguntungkan bagi peternak. Ayam ras pedaging atau yang lebih dikenal dalam
masyarakat kita dengan sebutan ayam broiler, ayam ini telah banyak diusahakan
pengembangan pesat terhadap jenis-jenis ayam ras pedaging ini memang sangat
beralasan, karena ayam ras atau ayam negeri tersebut memiliki keunggulan
1
berproduksi yang lebih tinggi dalam waktu yang relatif pendek. Disamping itu
daging dengan sangat hemat, artinya dengan makanan yang sedikit dapat
penduduk yang pesat pula. Oleh karena itu pengembangan ayam ras pedaging
sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (Prastyo and Kartika 2017).
yang tidak menentu karena harga pakan dan harga daging yang berfluktuasi, bibit
skala usaha tidak sesuai dengan kapasitas kandang, kepadatan ayam karena
lamanya masa panen. Tantangan lainnya yang dihadapi oleh peternak dalam
budidaya ayam broiler dengan sistem open house memerlukan pemilihan lokasi
kandang yang baik agar nantinya berdampak pada kualitas ayam. Sebelum
memutuskan sebuah tempat yang dijadikan sebagai lokasi kandang, ada beberapa
hal yang harus diperhatikan di antaranya lahan, lokasi lahan harus memperhatikan
ketinggian lokasi dari wilayah sekitarnya dan fungsi lingkungan serta bebas dari
bakteri patogen yang membahayakan ayam broiler dan juga mudah di akses atau
terjangkau oleh alat transportasi. Tersedianya air bersih dan sumber energi yang
di butuhkan oleh ayam broiler. Lokasi kandang harus jauh dari pemukiman
penduduk. Tidak bisa di pungkiri bahwa dalam usaha peternakan ayam broiler
2
akan menghasilkan limbah yang berupa kotoran yang menimbulkan aroma yang
tidak sedap, kebisingan dari suara ayam dan ramainya kendaraan yang lewat saat
produksi dan saat panen tentu akan menimbulkan gangguan untuk masyarakat
sekitar. Cuaca dari kandang dengan sistem open house memastikan udara keluar
masuk melalui ventilasi sehingga sirkulasi di dalam kandang menjadi lebih baik,
ventilasi memiliki peranan yang penting dalam menjaga sirkulasi udara sehingga
berlebihan, debu, mengurangi gas beracun, dan menyediakan oksigen oleh ayam
secara otomatis mulai dari sistem ventilasi, pemberian pakan, minum, suhu,
Jika dilihat dari jenis kandang ayam broiler dengan sistem kandang open
house, memiliki dinding kandang yang terbuka biasanya terbuat dari kayu atau
bambu. Sedangkan tipe close house, dinding kandang tertutup dan biasanya
terbuat dari bahan permanen dengan penggunaan teknologi tinggi. Sehingga, close
house mempunyai ventilasi yang baik yakni mampu mengurangi dampak dari
kandang. Pemeliharaan broiler pada sistem kandang close house dan open house
berpengaruh terhadap konsumsi pakan, berat badan dan FCR. Sistem kandang
close house, konsumsi pakan, bobot badan dan FCR lebih baik dibanding open
3
Usaha peternakan ayam broiler sangat berkembang diprovinsi Sumatera
Barat. Populasi ternak ayam pedaging di Sumatera Barat meningkat pesat yaitu
pada tahun 2020 sebanyak 54.364.507 ekor dan tahun 2021 sebanyak 59.442.387
ekor ( Badan Pusat Statistik Sumatea Barat, 2021). Kabupaten Lima Puluh Kota
termasuk salah satu daerah sentra peternakan ayam pedaging atau broiler yang
yang cocok untuk beternak ayam ras pedaging dengan temperatur udara 240C-
mitra yang bekerja sama dengan peternak ayam broiler yaitu PT.KSM ( Karya
Semangat Mandiri ). PT. KSM memiliki keunggulan yaitu cepat dalam pengisisan
kandang setelah masa kosong kandang. Namun ada beberapa kendala dalam
bermitra dengan PT. KSM yaitu peternak harus memberi uang jaminan kepada
peternak harus memiliki kapasitas kandang >5000 ekor ayam, bibit ayam yang
kurang bagus yang menyebabkan ayam sering stres yang menyebabkan produksi
rendah dan akan berimbas terhadap pendapatan peternak serta kerjasama yang
dilakukan antara perusahaan dan peternak adalah sistem kerjasama kemitraan inti
plasma dengan mekanisme harga pakan, doc dan harga ayam telah ditentukan oleh
142.000 ekor dalam satu kemitraan dan terdapat 4 kandang close house dan 16
kandang open house. Masih sedikitnya peternak yang berminat untuk mengganti
kandang yang semula open house menjadi kandang close house, hal tersebut di
sebabkan karena pendapatan yang diterima dari sistem kandang open house
4
dengan sistem kandang close house tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
“Analisis Pendapatan Peternak Ayam Broiler open house system dan close house
1. Bagaimana biaya produksi dari kandang open house system dan close
Puluh Kota.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui Biaya Produksi dari kandang Open House System dan Close
Puluh Kota.
5
3. Mengetahui Pendapatan dari Usaha Peternakan Ayam Broiler dengan
dan pendapatan dari Usaha Peternakan Ayam Broiler dengan Open house
6
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras
adalah jenis ternak bersayap dari kelas aves yang telah didomestikasikan dan cara
hidupnya diatur oleh manusia dengan tujuan untuk memberikan nilai ekonomis
Ayam pedaging adalah ayam jantan dan ayam betina muda yang berumur
yang cepat, serta dada yang lebar dengan timbunan daging yang banyak. Banyak
pertambahan bobot badan yang cepat, konversi ransum yang baik dan dapat
dipotong pada usia yang relatif muda sehingga sirkulasi pemeliharaannya lebih
cepat dan efesien serta menghasilkan daging yang berkualitas baik (Viastika
2021).
7
2.2. Usaha Peternakan Ayam Broiler Di Indonesia
1970-an dan mulai terkenal pada awal tahun 1980-an. Laju perkembangan usaha
keamanan.
Daerah dengan populasi ayam broiler tersebar di Indonesia bagian barat yaitu
Pulau Jawa dan Sumatera. Populasi ayam broiler terbanyak terdapat di Provinsi
Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah. Indonesia bagian Barat
perusahaan pembibitan ayam broiler komersial serta pangsa pasar terbesar masih
Harga daging ayam dan telur mulai dapat di kendalikan dan memberi keuntungan
bagi para peternak, walaupun pada saat ini mayoritas peternak sudah tidak
Pola hubungan kemitraan ditujukan agar pengusaha kecil dapat lebih aktif
usaha kecil merupakan bagian integral dari dunia usaha nasional dan mempunyai
eksistensi, potensi, peranan yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan
8
penghubung pola kemitraan antara pengusaha besar, menengah, dan kecil diatur
dalam Ketentuan Umum Pasal 1 ayat (8) Undang-Undang Nomor 9 tahun 1995
yang menyebutkan tentang :“Kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha
menengah atau dengan usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan yang
kemitraan yang banyak dilaksanakan di Indonesia, yaitu pola inti plasma, pola
khusus (KOA), dan pola kemitraan penyertaan saham (Pakage et al. 2018).
2.4. Produksi
guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam
Produksi adalah suatu proses dimana barang dan jasa yang disebut input
diubah menjadi barang-barang dan jasa-jasa lain yang disebut output. Banyak
Di dalam ilmu ekonomi kita mengenal apa yang disebut faktor produksi,
yaitu suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik
9
dimaksud adalah modal, tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga kerja
dan keahlian keusahawan, kekayaan alam dalam hal ini adalah tanah, dan
tetapi dalam teori produksi ada hukum yang berlaku yaitu hukum hasil yang
akan meningkatkan produksi marjinal input tersebut, namun pada suatu titik
Hukum hasil yang semakin berkurang hanya berlaku jika hanya satu input yang
maka dalam teori produksi dikenal hasil terhadap skala (return to scale). Ada tiga
Kalau semua faktor produksi ditambah sekaligus maka hasil produksi akan
naik. Ilmu ekonomi produksi berminat untuk mempelajari apakah kenaikan itu
naik maka peristiwa itu disebut dengan skala produksi yang menaik (increasing
return to scale) dan kalau kenaikan hasil produksi hanya sebanding atau tetap
10
sama dengan hasil sebelumnya maka ini berarti skala produksi adalah konstant
mengenai fungsi produksi dalam jangka panjang dimana berbagai variasi dalam
tinggal satu jalan lagi yang masih terbuka yaitu perluasan skala produksi
yang umum diterapkan dan disebut juga pemeliharaan ayam pedaging secara
mengalami stress sehingga dapat menurunkan produktifitas. Hal lain yang juga
iklim. Kondisi dimana iklim secara makro dan mikro tidak dapat dikendalikan
ambang tertentu dapat menyebabkan kematian pada ternak ayam pedaging. Salah
11
pengaturan ventilasi yang baik sehingga dapat meminimalkan stress pada ayam
(mahal) karena selain kandangnya yang harus di desain khusus untuk mendukung
berbagai biaya (biaya tetap dan biaya tidak tetap) yang alokasinya berbeda.
Alokasi faktor produksi akan mempengaruhi komposisi atau biaya struktur biaya,
menggunakan close house system sedang berkembang dengan pesat dan demikian
juga dengan open house system. Penggunaan close house system dan open house
biaya yang digunakan serta pendapatan yang diterima oleh peternak ayam
2.6 Biaya
tirai, tabung gas, blower fan, colling pad, tempat makan, tempat minum, dan
12
iuran listrik, Sekam, Gas dan tenaga kerja, diukur dalam satuan Rupiah/Periode
Biaya total (total cost) adalah semua pengeluaran proses produksi sebagai
hasil penjumlahan biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost).
𝑇𝐶 = 𝑇𝐹𝐶 + 𝑇𝑉𝐶
Keterangan:
2.6.5. Penerimaan
Penerimaan adalah perkalian jumlah unit yang dijual dengan harga per unit
produk tersebut. Penerimaan (nilai jual ternak, pupuk kandang dan karung bekas
tempat pakan) dengan memperhatikan harga pasaran ayam broiler, dimana ayam
broiler umumnya dipasarkan dalam bentuk ayam hidup dengan satuan kilogram,
penjualan pupuk kandang yang biasanya dijual perkarung, dan karung bekas
tempat pakan yang biasanya dijual per lembar. Menurut Ahyari (1987)
𝑅 =𝑝×𝑄
Keterangan:
13
2.7 Pendapatan
Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dengan total biaya yang telah
sebagai berikut:
𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶
Keterangan =
antara dua sampel yang berbeda dengan kurun waktu yang sama atau satu sampel
yang sama dengan kurun waktu berbeda. Hasil analisis komparatif pendapatan
nyata dengan hasil uji t menunjukan t tabel (0,05) = 2,002 < t hitung pendapatan =
3,674 > t tabel (0,01) = 2,663. Hal tersebut menunjukan hasil bahwa kedua sistem
pemeliharan tersebut terdapat pebedaan pendapatan yang sangat nyata pada taraf
kandang terbuka lebih besar dari sistem kandang tertutup dan penerimaan dari
sistem kandang tertutup lebih besar dari sistem kandang terbuka karena hasil
14
produksi yang dijual lebih tinggi. Peternak dengan sistem kandang terbuka dapat
melihat dari hasil penelitian ini (Febrianto, Mastuti, and ... 2021).
Menurut Fani Dwi Evadewi dan Tri Sukmaningsih (2021) yang berjudul
house dan Tradisional” bahwa Usaha peternakan ayam broiler dengan sistem
peternakan ayam broiler dengan sistem close house dan tradisional layak untuk
dipanen dengan umur rata-rata 32 hari, rataan bobot badan panen yaitu 1,97
deplesi 2,93%, dan rataan indeks ayam broiler 391. Semua indikator performa
produksi sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan serta indeks performa
menguntungkan.
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Open House System dan kandang Close House System yang berlokasi di
ini di lakukan adanya perubahan sistem kandang di tahun 2023 dari kandang Open
House System ke kandang Close House System. Penelitian ini dilakukan selama
satu bulan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Data di ambil
pada penelitian ini yaitu Bapak Upimardi, sebagai peternak ayam broiler dengan
Close House System dan satu peternak dengan Open House System yaitu Bapak
Indra Masrul.
peternak ayam broiler dengan Open House System dan Close House System.
dan pendapatan.
metode deskriptif. Untuk mengetahui biaya total, secara matematis ditulis sebagai
berikut :
16
1. Total Biaya Produksi (Total Cost/TC)
𝑇𝐶 = 𝑇𝐹𝐶 + 𝑇𝑉𝐶
Keterangan :
Biaya tetap
Kandang
Tempat makan
Tempat minum
Tabung gas
Terpal
Jaring
Gasolec
Pipa peralon
Kabel, dan
Bola lampu
Biaya variabel
Biaya DOC
Pakan
Iuran listrik
Sekam, dan
17
Tenaga kerja
Biaya tetap
Kandang
Blower Fan
Colling pad
Controller
Tirai
Tempat makan
Nipel
Pipa peralon
Bola lampu
Biaya variabel
DOC
Pakan
Sekam
Listrik, dan
Tenaga kerja
18
𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒
𝑇𝑅 = 𝑄 × 𝑃 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 )
𝑇𝑅
Keterangan :
PPN 11%
19
1,60 – 1,69 Rp. 22.070,00
Catatan :
3. Bilamana hasil pemeliharaan ayam lebih baik dari standard maka perusahaan
wajib membeli dengan harga lebih tinggi dari harga standard sebagaimana
4. Harga beli berdasarkan perbandingan standard dan actual FCR sebagai berikut :
Selisih Kematian
20
Tingkat kematian ( % ) <= standard
0 – 1.500 500
95% 15%
98% 17%
Harga pasar adalah harga pasar neto sesua tanggal SPPA yang dihitung seca
rarata – rata keseluruhan SPPA perbedaan harga pasar Rp. Harus dikurangi
7. Jika ayam sakit atau kualitasnya buruk, maka inti akan melakukan pemotongan
penerimaan dikurangi dengan biaya total, secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut :
𝑌 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶
21
Keterangan =
Pendapatan per ekor dihitung berdasarkan selisih Penerimaan Per ekor dan
22
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik 2021. Sumatera Barat dalam Angka 2021. BPS
Provinsi Sumatera Barat. Padang
Evadewi, Fani Dewi dan Tri Sukmaningsih. 2021. “Evaluasi Pendapatan Peternak
Ayam Broiler pada Sistem Perkandangan Close House dan Tradision
Jurnal Fakultas Peternakan Universitas Wijayakusuma Purwokert 22(2):30-
36. Media Peternakan
23
Umiarti, Apni Tristia. 2020. "Manajemen pemeliharaan ayam broiler". Pustaka
Larasan. Denpasar.
24