Anda di halaman 1dari 19

KINERJA AYAM BROILER PADA TIPE KANDANG TERBUKA (OPEN HOUSE)

DAN TERTUTUP (CLOSED HOUSE) POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN


BANTARKAWUNG
(PERFORMANCE OF CHICKEN BROILER IN OPEN HOUSE AND CLOSED HOUSE
PATTERN OF PARTNERSHIP IN BANTARKAWUNG DISTRICT)

MAOLA ALWI AL SADAH


Prodi Peternakan, Fakultas Agroindustri,
Unversitas Mercu Buana Yogayakarta

INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja ayam broiler pada tipe
kandangclosedhouse dan open house di Kecamatan Bantarkawung. Penelitian dilakukan
pada tanggal 20 Oktober-5 November 2020. Materi penelitian yang digunakan adalah
peternak ayam broiler tipe kandang open house dan kandang closed house. Metode yang
digunakan dalam penentuan sampel pada kandang open house dan closed house adalah
metode purposive random sampling. Variabel yang diamati antara lain : kepadatan kandang,
konsumsi pakan, umur panen, bobot panen, pertambahan bobot badan, konversi pakan (FCR),
deplesi, daya hidup dan indeks performance. Data primer dianalisis menggunakan uji
independen simple t-test. Hasil penelitian rerata kepadatan kandang open house dan closed
house berturut-turut adalah 8,6 ekor/m2 dan 15,8 ekor/m2, konsumsi pakan kandang open
house dan closed house berturut-turut adalah 3,85 kg/ekor (37,5 hari) dan 3,68 kg/ekor (36,5
hari). Rerata umur panen pada kandang open house dan closed house berturut-turut adalah
37,5 dan 36,5 hari dengan rerata bobot panen 2,31 kg/ekor dan 2,26 kg/ekor. Rerata
pertambahan bobot badan pada kandang open house dan closed house berturut-turut adalah
2,27 kg/ekor dan 2,22 kg/ekor dengan rerata bobot DOC 37 gram. Rerata nilai FCR pada
kandang open house dan closed house berturut-turut adalah 1,67 dan 1,65 dengan tingkat
deplesi 6% dan 5%, dan daya hidup (Live ability) 94% dan 95%. Rerata nilai indeks
performance pada kandang open house dan closed house berturut-turut adalah 350 dan 358.
Berdasarkan hasil analisis uji simple t-test pada variabel kepadatan kandang antara kandang
open house dan closed house berbeda secara signifikan(P< 0,05). Variabel kinerja antara
kedua kandang berbeda tidak nyata namun secara numeric kandang closed house lebih baik
dibandingkan kandang open house. Disimpulkan kinerja ayam broiler tipe kandang open
house dan closed house pola kemitraan di Kecamatan Bantarkawung hampir sama namun
dari segi efisiensi kandang closed house lebih baik.

(Kata kunci : Ayam broiler, FCR, kandang open house, kandang closed house, kinerja)

ABSTRACT*)

The purpose of this research is to analyze the presentation of broiler chickens in closed
house and open house types in Bantarkawung Region. This research was led on 20 October-5
November 2020. The research materials used were open house and closed house broiler
breeders. The method used in determining the sample in open house andclosedhouse cages is
the purposive random sampling method. The variables observed were cage density, feed
consumption, age at harvest, harvest weight, body weight gain, feed conversion (FCR),
depletion, viability and performance index. Primary data were analyzed using the
independent simple t-test. The results of the study were the average density of open house
and closed house cages were 8.6 head/m2 and 15.8 head/m2 respectively, the feed
consumption of open house and closed house cages was 3.85 kg/head and 3.68 kg/head. The
average harvest age in open house and closed house cages was 37.5 and 36.5 days,
respectively, with the average harvest weight of 2.31 kg/head and 2.26 kg/head. The average
body weight gain in open house and closed house cages was 2.27 kg/head and 2.22 kg/head,
respectively, with the average DOC weight of 37 grams. The mean FCR value in open house
and closed house were 1.67 and 1.65, respectively, with the depletion rate 6% and 5%, and
live ability 94% and 95%. The average performance index values in the open house and
closed house cages were 350 and 358, respectively. Based on the results of the simple t-test
analysis, the variable density of the cage between the open house and theclosedhouse was
significantly different(P<0,05). The performance variable between the two cages was not
significantly different, but numerically,closedhouse cages were better than open houses. It
can be concluded that the performance of the broiler cage type open house and closed house,
the partnership pattern in Bantarkawung District is almost the same, but in terms of
efficiency, the closed house cage is better.

(Keywords : Broiler, FCR, open house, closed house, performance)

PENDAHULUAN pemasaran produksi yang handal (Warsito

dkk. 2012). Perkembangan populasi ayam


Latar Belakang

Permintaan konsumen akan pedaging di Jawa Tengah mengalami

komoditi daging sebagai sumber protein peningkatan dari tahun ke tahun, dimulai

hewani saat ini cukup tinggi. Daging dari tahun 2018 - 2019, pada tahun 2018

unggas merupakan komoditi unggul yang meningkat sebanyak 3.137.707.479 ekor

tepat untuk dikembangkan sebagai suatu menjadi 3.149.382.220 ekor pada tahun

komoditi strategis, terutama dalam hal 2019 (BPS, 2020).

pemenuhan kebutuhan nutrisi, kesehatan, Ayam pedaging atau broiler

dan taraf hidup masyarakat. Untuk merupakan salah satu jenis ternak unggas

mencapai kesuksesan usaha peternakan sebagai sumber protein hewani yang

ayam broiler, tidak hanya memerlukan dimanfaatkan dagingnya. Permintaan

modal yang besar dan keterampilan yang daging ayam broiler semakin meningkat,

memadai, tetapi juga pengelolaan dan hal itu karena harga daging yang

terjangkau dan mudah dalam


memperolehnya. Menurut BPS (2018), model sistem tertutup diyakini mampu

pengelolaan kesehatan unggas dan tingkat meminimalkan pengaruh buruk lingkungan

produksi dalam suatu peternakan tidak dengan mengedepankan produktivitas

dapat dilepaskan dari manajemen yang dimiliki ayam. Kelebihan kandang

perkandangan. Kandang merupakan hal closed house adalah kapasitas atau

yang sangat penting karena kenyamanan populasi jauh lebih banyak, ayam lebih

kandang akan mempengaruhi produktivitas terjaga dari gangguan luar, cuaca, maupun

unggas tersebut. Peternak ayam broiler serangan penyakit, terhindar dari polusi,

khususnya di Indonesia masih keseragaman ayam lebih bagus, pakan

menggunakan sistem kandang terbuka lebih efisien dan kandang closed house

dalam teknis pemeliharaan ayam broiler. kondisi anginnya akan lebih terkontrol

Ayam broiler merupakan ayam yang dibandingkan dengan kandang tipe

memiliki produktivitas tinggi sebagai terbuka. Kelemahan kandang closed house

penghasil daging. Broiler merupakan adalah membutuhkan investasi dan beban

ternak ayam yang mengalami pertumbuhan operasional yang cukup tinggi untuk

paling cepat dibandingkan ternak ayam membangunnya. Selain itu kandang closed

yang lain, (Pratikno, 2010). house harus disertai dengan infrastruktur

Kandang sistem tertutup atau dan penguasaan teknologi yang baik

closed house merupakan sistem kandang (Tamalludin, 2012).

yang sanggup mengeluarkan kelebihan Kandang open house adalah

panas, kelebihan uap air, gas-gas yang kandang yang dindingnya dibuat dengan

berbahaya seperti CO, CO2 dan NH3 yang sistem terbuka, yang biasa terbuat dari

ada dalam kandang, tetapi disisi lain dapat bambu sehingga menjamin hembusan

menyediakan kebutuhan oksigen bagi angin bisa masuk dalam kandang dan bisa

ayam. Berdasarkan hal ini kandang dengan memanfaatkan pergantian sinar matahari.
Dinding ditutup dengan tirai untuk badan dan FCR lebih baik dibanding

mengatur ventilasi. Kondisi dalam kandang terbuka. Hal ini sejalan dengan

kandang dipengaruhi oleh kondisi penelitian yang sejenis bahwa

lingkungan. Kelebihan dari kandang open pemeliharaan di kandang tertutup

house adalah biaya investasi yang cukup memiliki berat hidup akhir lebih tinggi

murah untuk membangun kandang serta konversi pakan dan mortalitas lebih

terbuka. Kelemahan kandang open house rendah dibandingkan dengan kandang

adalah kandang yang sangat dipengaruhi terbuka (Purwantoro, 2017). Namun

oleh kondisi lingkungan dari luar seperti demikian, tidak ada jaminan bagi ayam

panas kelembaban udara dan angin, yang dipelihara memiliki tingkat mortalitas

terutama di Indonesia dengan iklim yang yang rendah, yang dimungkinkan karena

tropis yang terkadang perubahan cuacanya faktor penyakit, sistem bangunan kandang

sangat ekstrim. Didaerah dataran rendah yang tidak ideal, pengoperasian kandang

suhu sangat tinggi dan angin cukup tertutup yang salah, dan manajemen

kencang. Sementara itu didataran tinggi pemeliharaan yang kurang baik (Alam,

suhu sangat dingin disertai dengan 2019). Purwantoro (2017) menyatakan

kelembaban tinggi, (Tamalludin, 2012). bahwa pada umumnya kegagalan kandang

Berdasarkan hasil penelitian closed house karena mempunyai sumber

terdahulu bahwa pemeliharaan ayam daya manusia yang belum paham terhadap

broiler pada kandang tertutup dan kandang pengoperasian kandang closed house.

terbuka berpengaruh terhadap konsumsi Kabupaten Brebes memiliki luas

pakan, bobot badan dan FCR (Andreas, wilayah 1663,39 km2 dengan jarak terjauh

2016). Lebih lanjut dijelaskan bahwa pada utara –selatan 87 km, dan barat - timur 50

pemeliharaan ayam broiler di kandang km, dan memiliki garis pantai sepanjang

tertutup memiliki konsumsi pakan, bobot 65, 48 km dengan batas wilayah laut 12
mil laut. Secara geografis kabupaten kandang sedangkan kandang open house

brebes terletak di bagian utara paling barat terdapat 20 kandang (Dinas Bidang

Provinsi Jawa Tengah, diantara koordinat Peternakan Kabupaten Brebes, 2018).

108o41’37,7” – 109o11’28,92” Bujur Dengan latar belakang tersebut

Timur dan 6o 44’ 56, 5” – 7o 20’ 51, 48” maka dilakukan kajian tentang kinerja

Lintang Selatan, dan berbatasan langsung ayam broiler pada setiap tipe kandang

dengan Provinsi Jawa Barat. yang ada di Kecamatan Bantarkawung

Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes melalui survai di

berbatasan langsung dengan Jawa Barat. lapangan untuk mengetahui dan

Wilayah Kecamatan bantarkawung, memberikan informasi yang di butuhkan

terletak antara: 108˚48’47,3” sampai dalam mengembangkan usaha ternak ayam

dengan 108˚58’42,4” bujur timur. 7˚6’3,6” broiler.

sampai dengan 7˚19’24,1” lintang selatan.


Rumusan masalah
Luas 205 km terbagi secara administratif
2

Bagaimana kinerja ayam broiler


menjadi 18 desa, 97 RW dan 413 RT.
dilihat dari tipe kandang closed house dan
Secara topografi wilayah Bantarkawung
open house.
berada pada ketinggian kurang dari 500 m

dari permukaan laut. Kondisi fisik daerah Tujuan Penelitian

berupa daratan 17,197 Ha, persawahan Untuk mengetahui kinerja ayam

3.303 Ha dan perbukitan 1,245 Ha. broiler pada tipe kandang closed house dan

( Anonimus, 2019) open house di Kecamatan Bantarkawung.

Populasi ayam broiler di


Manfaat Penelitian
Kecamatan Bantarkawung terdapat
Sebagai referensi untuk peternak
554.218 ekor untuk kandang closed house
dalam menjalankan usaha ayam broiler
di Kecamatan Bantarkawung terdapat 16
dan sebagai acuan peternak dalam memilih
tipe kandang yang akan digunakan untuk dan dilanjutkan survey wilayah untuk
pengambilan data primer.
beternak yang lebih efektif dan efisien.

Pengambilan Sampel
MATERI DAN METODE
Pengambilan sampel responden
Waktu dan tempat penelitian
dilakukan dengan cara sampling dengan
Penelitian dilaksanakan pada
jumlah kandang open house 15 responden
tanggal 25 Oktober – 5 November 2020 di
dan closed house 15 responden.
Kecamatan Bantarkawung Kabupaten
Pengambilan Data
Brebes Jawa Tengah dengan responden
Untuk mendapatkan data profil
peternak ayam broiler kandang closed
peternakan ayam broiler dilakukan dengan
house dan kandang open house.
metode purposive random sampling yaitu
Materi Penelitian
pengambilan sampel secara sengaja
Materi yang digunakan dalam dengan kriteria minimal populasi ternak
penelitian ini adalah peternak kandang
1.500 dan minimal satu tahun beternak.
closed house dan kandang open house di
Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Teknik purposive random sampling
Brebes. Peralatan yang digunakan dalam merupakan teknik pengambilan data yang
dalam penelitian ini adalah alat tulis,
didasarkan atas ciri tertentu yang
lembar kuisioner. (Lampiran 1) yang telah
dipersiapkan sebelumnya serta kamera dipandang mempunyai sangkut paut yang
untuk dokumentasi dan bahan yang erat dengan ciri populasi yang sudah
digunakan adalah recording atau catatan
ditentukan sebelumnya (Syarum dan
harian peternak kandang open house dan
kandang closed house. Salim, 2012).

Metode Penelitian Variabel Pengamatan


Pra Penelitian Identitas peternak meliputi: umur
Pada tahap ini dilakukan
peternak, tingkat pendidikan, skala usaha,
pengurusan ijin dan orientasi pada Dinas
Pertanian Dan Pangan Kabupaten Brebes lama beternak dan tujuan beternak. Data
diambil dengan cara wawancara secara

langsung pada peternak yang digunakan Analisis data

sebagai responden. Data kinerja meliputi :


Analisis data yang digunakan
konsumsi pakan, umur panen, bobot
dalam penelitian ini adalah analisis
panen, konversi pakan (FCR),
statistic yaitu uji independent sample t-test
pertumbuhan bobot badan (PBB), indeks
dengan menggunakan program spss 16
performance dan deplesi dari recording
( Nuryadi dkk, 2017).
peternak dan inti perusahaan (Rofi, 2018).
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Konsumsi pakan
jumlah pemberian ( g) Lokasi Peternakan
Gambaran
Konsumsi pakan(g/ekor /minggu)=
jumlah ayam( ekor)
Kecamatan Bantarkawung adalah
2. Bobot badan ( BB )
bobot timbang(kg) salah satu Kecamatan yang dimiliki
bobot badan=
jumlah ayam(ekor)
Kabupaten Brebes dan memiliki 18 Desa,
3. Bobot Panen bahasa yang digunakan sebagian besar
Bobot panen(kg /ekor )
PBB= masyarakat adalah bahasa Sunda, beberapa
Bobot DOC (gram/ekor)
Desa sebelah timur sebagaian besar
4. Feed Convertion Ratio (FCR)

Jumlah konsumsi pakan(kg) menggunakan bahasa Jawa yaitu Desa


FCR=
Pertambahan bobot badan ayam(ekor)
Cinanas, Desa Pangebatan. Secara
5. Indeks Performance (IP) topografi wilayah Bantarkawung berada

Ip= pada( kgketinggian


Persentase ayam hidup x Bobot rata – rata )
×100 kurang dari 500 m dari
Rata – rataumur panen ( hari ) x Konversi pakan
permukaan laut. Kondisi fisik daerah
6. Deplesi
berupa daratan, persawahan dan
Jumlah Ayam Mati ( ekor )+Culling ( ekor )
deplesi= ×100
populasi awal ( ekor ) perbukitan. Populasi ayam broiler di

Kecamatan Bantarkawung 554.218 ekor.

Populasi tertinggi di Kabupaten Brebes


ayam broiler berada di Kecamatan lebih tua. Hal tersebut karena peternak

Paguyangan dengan populasi 1.552.342 muda daya responsi terhadap teknologi

ekor dan Kecamatan Brebes 1.225.464 yang semakin modern lebih tinggi

ekor (Dinas bidang peternakan Kabupaten dibandingkan peternak yang lebih tua yang

Brebes, 2018). sejak awal hanya mengenal system

Berdasarkan penelitian ini lokasi tradisional.

yang digunakan 8 dari 18 Desa yang Menurut Mastiti dan Hdidayat

berada di Kecamatan Bantarkawung yaitu : (2009) bahwa umur yang produktif ini

Desa Sindangwangi, Desa Jipang, Desa dapat memudahkan penyerapan

Bantarkawung, Desa Waru, Desa Ciomas, pengetahuan, teknologi dan informasi yang

Desa Terlaya, Desa Bambayang dan Desa disampaikan guna menunjang usaha

Bantarwaru. Dengan jumlah 30 responden peternakan.

pada tipe kandang open house 15 tingkat pendidikan untuk kandang

responden dan kandang closed house 15 closed house yang tertinggi yaitu SMA

responden. dengan persentase 60% sedangkan

kandang open house persentase tertinggi


Identitas Responden
SMP yaitu 60%. Berdasarkan hal tersebut
Karakteristik responden yang
kemungkinan untuk kandang closed house
diamati dalam penelitian ini adalah umur
tingkat ekonominya lebih tinggi dan umur
peternak, pendidikan, tujuan beternak,
peternak kandang closed house lebih muda
pengalaman beternak dan skala usaha.
sehingga tingkat pendidikan lebih tinggi
Berdasarkan uji t diperoleh (Tabel
dibandingkan kandang open house.
7) menunjukkan umur peternak open
Diketahui pendidikan setara SMA pada
house berbeda tidak nyata (P> 0,05) dari
tahun 1980 hanya terdapat satu sekolah di
closed house. Secara numeric umur
Kecamatan Bantarkawung disertai lokasi
peternak ayam broiler kandang open house
sekolah cukup jauh dari masing-masing kandang closed house lebih muda umurnya

Desa. Hal itu pula yang menyebabkan dan kandang closed house merupakan

minat sekolah pada tahun tersebut tidak teknologi yang relatif baru di Kecamatan

terlalu tinggi. Bantarkawung, sedangkan peternak

Menurut Zalaghi dan Sabaghi kandang open house umur peternaknya

(2015). bahwa pendidikan formal peternak lebih tua dan sejak awal memulai usaha

berdampak kepada pola pikir dalam peternakan ayam broiler menggunakan

mengelola usaha ternak ayam broiler. system tradisional.

Semakin tinggi pendidikan peternak maka Menurut Ustomo (2016)

semakin terbuka terhadap informasi dan keberhasilan berternak ayam broiler diukur

inovasi teknologi yang berdampak pada berdasarkan kemampuan beternak dalam

peningkatan produktivitas sehingga terjadi menggali potensi yang ada pada ayam

peningkatan pendapatan peternak. seperti pemenuhan kebutuhan ayam broiler

pengalaman beternak berada pada harus diperhatikan agar ayam merasa

kisaran 0<15 tahun dengan rata-rata nyaman berada didalam kandang dan dapat

pengalaman beternak pada kandang open tumbuh dengan optimal.

house dan closed house berturut-turut diketahui skala usaha peternak

adalah 8,26 tahun dan 7,60 tahun. kandang open house kisaran 1.500-6.500

) menunjukkan bahwa pengalaman ekor dan skala usaha kandang closed house

beternak ayam broiler kandang open house 4.000-25.000 ekor. Persentase skala usaha

dan closed house berbeda tidak nyata terkecil pada kandang closed house (<

(P>0,05). Namun secara numeric 5.500) adalah 13% kemudian skala usaha

pengalaman beternak kandang open house (5.600-10.500) 47% dan skala usaha

lebih lama dibandingkan kandang closed terbesar (>10.600) 40%. Skala usaha pada

house. Hal tersebut dikarenakan peternak


kandang open house terkecil (< 5.500) open house. Secara numeric kepadatan

93% dan terbesar (5.600-10.500) 7%. kandang closed house lebih tinggi

persentase tujuan usaha kandang dibandingkan dengan kandang open

closed house 60% merupakan usaha house. Hal ini menunjukkan tingkat

pokok, sedangkan 40% merupakan usaha kepadatan ayam kandang closed house

sampingan dan kandang open house lebih tinggi dari pada kandang open house

diperoleh persentase yaitu untuk dengan jumlah dan luas kandang yang

sampingan dengan persentase 100%. Pada hampir sama atau dapat dinyatakan bahwa

dasarnya kandang closed house bertujuan penggunaan kandang closed house lebih

untuk meningkatkan efisiensi kandang efektif dan efisien. Pada dasarnya ayam

yang berkaitan dengan skala usaha yang dipelihara di kandang closed

peternak. house menjadi lebih nyaman karena suhu

diketahui rata-rata peternak dalam kandang lebih stabil dan bisa diatur

memiliki satu kandang pemeliharaan sesuai kebutuhan. Di samping itu

dengan jumlah lantai pada kandang closed kebutuhan O2 lebih terpenuhi, udara dalam

house dan open house berturut-turut yaitu kandang lebih sejuk dan segar karena

2 dan 1 lantai, dengan luas kandang closed adanya sirkulasi udara yang baik. Hal ini

house dan open house berturut-turut yaitu akan berpengaruh terhadap kualitas

406 m2 dan open house 393 m2 dan kotoran yang dikeluarkan. Kotoran

kepadatan kandang closed house dan open menjadi lebih kering. Terlebih lagi adanya 

house berturut-turut yaitu 15,6 ekor/m2 dan exhaust fan sedikit banyak akan

8,6 ekor/m2. membantu memperbaiki kualitas feses.

Berdasarkan uji t (Tabel 12) Keberadaan lalat pun bisa lebih ditekan.

menunjukkan bahwa kepadatan kandang Sehingga itu berpengaruh terhadap

closed house berbeda nyata (P < 0,05) dari kepadatan kandang sedangkan kandang
open house terpengaruh suhu yang ada Konsumsi pakan, umur panen, bobot
panen dan pertambahan bobot badan.
dilingkungan daerah tersebut, apabila
Berdasarkan data primer diolah
kepadatan terlalu tinggi maka akan
konsumsi pakan, umur panen, ABW dan
berpengaruh terhadap kinerja ayam dan pertambahan bobot badan disajikan pada

kenyamanan ayam akan terganggu Tabel 13.


Berdasarkan data primer terolah
sehingga dapat menyebabkan kematian.
dalam penelitian (Tabel 13 ; Lampiran 9)
Menurut Alam (2019), tingkat
diketahui bahwa rata-rata konsumsi pakan
kepadatan kandang closed house bisa
kandang open house dan closed house
mencapai 2-3 kali kandang open house.
berturut-turut yaitu 3,85 kg/ekor dan 3,68
Jika kandang open house hanya 6-8
kg/ekor dan umur panen (Lampiran 10)
ekor/m2 maka kandang closed house bisa
kandang open house dan kandang closed
mencapai 14-18 ekor/m2.
house berturut-turut yaitu 37,5 hari dan
Kinerja Ayam Broiler
36,5 hari. Dengan pencapaian bobot panen
Kinerja ayam broiler adalah
kandang closed house dan open house
parameter utama dalam usaha peternakan
berturut-turut yaitu 2,31 kg/ekor dan 2,26
ayam broiler untuk digunakan sebagai
kg/ekor. Hal ini menunjukkan bahwa
patokan keberhasilan suatu usaha
konsumsi pakan dan bobot panen lebih
peternakan. Variabel yang digunakan
tinggi kandang open house hal tersebut
dalam menentukan kinerja ayam broiler
dikarenakan umur panen kandang open
yaitu : umur panen, konsumsi pakan,
house lebih lama dibandingkan kandang
average body weight (ABW), pertambahan
closed house. Pertambahan bobot badan
bobot badan (PBB), feed convertion ratio
kandang open house dan closed house
(FCR), deplesi, daya hidup (live ability)
berturut-turut yaitu 2,27 dan 2,22 dengan
dan indeks performance (IP).
rata-rata bobot DOC 37,0 gram/ekor.
Berdasarkan uji t diperoleh (Tabel angin. Hal ini menunjukkan bahwa

13) nilai menunjukkan bahwa pertambahan pertumbuhan bobot badan ayam broiler

bobot badan ayam broiler kandang open kandang closed house lebih efisien

house berbeda tidak nyata (P> 0,05) dari dibandingkan kandang open house.

closed house. Berarti pertambahan bobot Menurut Suprijatna dk. (2008)

badan ayam broiler pada kedua tipe Pertambahan bobot badan ayam broiler

kandang tidak ada perbedaan secara dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

signifikan. Namun dapat dikatakan antara lain kandungan nutrien dalam

pertumbuhan bobot badan ayam kandang pakan, konsumsi pakan dan kondisi

closed house lebih cepat dibandingkan lingkungan. Pertambahan bobot badan

kandang open house terkait waktu yang sesuai dengan standar dikarenakan

pemeliharaan dengan selisih umur panen ± kandungan nutrien pakan meliputi

1 hari pada rata-rata bobot panen ± 2,20 karbohidrat, protein, vitamin, lemak dan

kg/ekor. Hal tersebut karena mineral tercukupi. Faktor lingkungan

kandang closed house ternak ayam lebih seperti amonia, suhu dan kelembaban perlu

terjaga dari gangguan luar baik fisik, diperhatikan dalam pemeliharaan agar

cuaca, maupun serangan penyakit, pertumbuhan ayam broiler optimal. Suhu

terhindar dari polusi, keseragaman ayam ideal untuk pertumbuhan ayam broiler

lebih bagus, dan pakan lebih efisien, yaitu 18 – 21oC.

dan untuk kandang open house sangat

dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dari

luar seperti panas kelembapan udara dan


Tabel 1. Konsumsi pakan, umur panen, ABW dan PBB ( kg/ekor,hari)
Rata-rata (x), (ns)
Tipe kandang
Konsumsi pakan Umur panen ABW (kg/ekor) PBB
(kg/ekor) (hari) (kg/ekor)
OH 3,85 ± 0,52 37,5 ± 2,24 2,3 ± 0,34 2,27 ± 0,34

CH 3,68 ± 0,44 36,5 ± 2,73 2,26 ± 0,19 2,22 ± 0.19


Sumber : Data primer terolah (2020)
Keterangan OH = open house ; CH = closed house ABW = average body weight ; PBB =
pertumbuhan bobot badan
ns = berbeda tidak nyata (P> 0,05)

Konversi Pakan atau feed convertion menunjukkan efisiensi pakan pada


rasio (FCR)
kandang closed house lebih baik
Berdasarkan data primer diolah
dibandingkan open house.
hasil penelitian dapat diketahui FCR
Menurut Anonimus (2010)
kandang open house dan kandang closed
idealnya 1 kg pakan dapat menghasilkan
house disajikan pada Tabel 14.
berat badan 1 kg atau bahkan lebih (FCR
Berdasarkan data primer terolah
= 1). Pada ayam broiler biasanya target
dari penelitian (Tabel 14 : Lampiran 13)
FCR = 1 maksimal dapat dicapai sebelum
diperoleh rata-rata FCR pada closed house
ayam berumur 2 minggu (FCR ± 1,047-
sebesar 1,65 dan open house sebesar 1,67.
1,071). Setelahnya, FCR akan meningkat
Berdasarkan uji t diperoleh (Tabel 14)
sesuai umur ayam. nilai FCR yang sama
menunjukkan bahwa FCR open house
atau kecil dibandingkan standar,
berbeda tidak nyata (P> 0,05) dari closed
menandakan terjadinya efisiensi pakan
house. Berarti FCR kedua tipe kandang
yang didukung dengan tata laksana
tidak ada perbedaan secara signifikan,
pemeliharaan yang baik. Namun jika nilai
Secara numeric FCR open house lebih
FCR lebih besar dibandingkan standar
besar dari closed house. Bisa dikatakan
maka mengindikasikan terjadi pemborosan
FCR pada kandang closed house lebih baik
pakan akibat tidak maksimalnya manfaat
dibandingkan open house. Hal tersebut
pakan terhadap pertambahan bobot badan ayam.

Tabel 2. Persentase deplesi dan daya hidup ayam broiler kandang closed house dan open house
(%)
Tipe kandang Persentase (%),(ns)
Daya hidup Deplesi
OH 94 ± 2,52 6 ± 2,59
CH 95 ± 2,30 5 ± 2,28
Sumbar : Data primer terolah (2020)
Keterangan : OH = open house ; CH = closed house ns = berbeda tidak nyata
disimpulkan indeks performance kandang
Indeks Performance (IP)
open house dikategorikan baik (< 351)
Berdasarkan data primer yang diolah
sedangkan kandang closed house
indeks perfomance ayam broiler kandang
dikategorikan sangat baik(≥351). Hal itu
open house dan closed house disajikan
dipengaruhi oleh tingkat daya hidup, rata-
pada Tabel 16.
rata bobot panen dan FCR yang lebih baik
Dari (Tabel 16 : Lampiran 15)
kandang closed house, serta dipengaruhi
diketahui rata-rata indeks performance
oleh umur panen yang berkaitan dengan
kandang open house 350 dan kandang
waktu dimana kandang closed house lebih
closed house 358. Hal tersebut
cepat.
menunjukkan indeks performance kandang
Menurut Santoso dan Sudaryani
closed house lebih tinggi dibandingkan
(2011), nilai indeks performance pada
kandang open house.
pemeliharaan ayam broiler yang
Berdasarkan uji t diperoleh (Tabel
digolongkan menjadi lima kelompok.
20) menunjukkan bahwa indeks performan
Indeks performance yang lebih rendah dari
ayam broiler pada kandang closed house
300 tergolong dalam kategori kurang,
berbeda tidak nyata (P> 0,05) dari open
performance 301-325 tergolong dalam
house. Secara numeric kandang closed
kategori cukup, kisaran nilai indeks
house lebih baik dibandingkan dengan
performance 326-350 tergolong dalam
kandang open house. Hal tersebut dapat
kategori baik, kisaran nilai indeks
performance 351-400 tergolong dalam produksi berguna untuk evaluasi pada

kategori sangat baik dan nilai indeks akhir periode dan hasil evaluasi ini

performance pada pemeliharaan ayam berguna untuk membuat keputusan

broiler > 400 tergolong dalam kategori pengisian kembali atau pengosongan

istimewa. Hasil penilaian penampilan kandang (Sinollah, 2011).

Tabel 3. Indeks Performance (IP) kandang open house dan closed house
Variabel Tipe kandang
Open House Closed House
419 352
387 331
419 371
330, 334
347, 425
230, 305
286, 338
397 382
452 377
372 396
274 352
342 321
361 363
320 329
318 392
Rata-rata (ns) 350 ± 60,22 358 ± 32,74
Sumber : Data primer terolah (2020)
Keterangan : ns = berbeda tidak nyata

KESIMPULAN DAN SARAN house lebih efisien ditingkat kepadatan

kandang guna meningkatkan skala usaha


Kesimpulan

Dari penelitian disimpulkan bahwa bagi peternak.

usaha peternakan ayam broiler dengan tipe


Saran
kandang open house dan closed house di Bagi para pelaku usaha yang akan
Kecamatan Bantarkawung Kabupaten mendirikan usaha ayam broiler disarankan
Brebes Jawa Tengah memiliki kinerja lebih baik menggunakan kandang dengan
yang hampir sama namun kandang closed tipe kandang closed house karena kandang
closed house memiliki tingkat kepadatan BPS. 2018. Populasi Ayam Ras Pedaging
Menurut Provinsi.
kandang yang lebih efisien. https://www.bps.go.id/linkTabelD
inamis/view/i d/1034. Diakses
tanggal 25 Oktober 2020.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi. R.K., U. Atmomarsono, dan R.
Andreas. 2016. Evaluasi Performan Ayam Muryani. 2018. Pengaruh
Broiler Strain Cobb Dan Ross pemeliharaan pada kepadatan
Pada Tipe Kandang Closed Dan kandang yang berbeda terhadap
Open. Fakultas Peternakan produksi karkas pada ayam
Universitas Islam Malang. broiler. Agromedia 36(2):31-38.
Malang.
Dinas bidang peternakan Kabupaten
Alam,S. 2019. BroilerclosedHouse. Brebes 2018. Laporan tahunan
Majalah Infovet. data peternak.
http://www.majalah
Edjeng, S. dan Kartasudjana, R. 2006.
infovet.com/2016/04/teampil-
Manajemen Ternak Unggas.
mengoperasikan broiler
Penebar Swadaya, Jakarta.
CLOSEDD.html ? m=1 . Diakses
pada 25 Oktober 2020.
Fadilah, R. 2013. Super Lengkap Beternak
Ayam Broiler. Agromedia
Aryanti F, Aji MB, Budiono N. 2013.
pustaka, Jakarta.
Pengaruh Pemberian Gula Merah
Terhadap Peforma Ayam
Fadilah, R., A . Polana, S. 2011. Sukses
Kampung Pedaging. Jurnal
Beternak Ayam Broiler.
veteriner 31(2): 156-164.
Agromedia
Astuti, I., I M. Mastika dan G.A.M.K.
Kamara T. 2009. Menghitung Indeks
Dewi, 2016. Performa ayam
Performa Ayam Broiler. Fakultas
broiler yang diberikan ransum
Peternakan. Universitas
mengandung tepung kult buah
Padjadjaran. Bandung.
naga tanpa dan dengan
Aspergilus niger terfermentasi.
Lara, L.J. and M.H. Rostagno. 2013.
Majalah Ilmuah Peternakan: 19
Impact of heat stress on poultry
(2): 75 – 70
production. J. Anim. 3:356--369.
Bahtiar, J. D., H. Sunaryo, dan M. F.
Marom AT, Kalsum U, Ali U. 2017.
Wadjdi,. 2016. Evaluasi
Evaluasi Performansii Broiler
penampilan produksi ayam
Pada Sistem Kandang Closed
pedaging dengan kepadatan
House dan Open House Dengan
kandang yang berbeda di daerah
Altitude Berbeda. Dinamika
Malang Raya. Dinamika
Rekasatwa, Vol.2, No. 2, 21
Rekasatwa 1(2): 1--5.
Agustus 2017. Fakultas Islam
Malang. Malang.
Mastuti dan Hidayat. 2008. Peranan keunggulan kandang-CLOSEDD-
Tenaga Kerja Perempuan Dalam house. (15 Desember 2017).
Usaha Ternak Sapi Perah di
Kabupaten Banyumas (Role of Purwantoro D. 2018. Kandang Ayam
Women Workers at Dairy Farms Broiler vsclosedHouse, Mana
in Banyumas District) Fakultas yang Terbaik?.
Peternakan Universitas Jenderal https://sinauternak.com /kandang-
Soedirman. Purwokerto. ayambroiler-terbuka-vs-
CLOSEDD-house. (25 November
Medion. 2010. Berhasil atau Tidakkah 2020).
Pemeliharaan Broiler Anda.
http://www.info.medion.co.id. Rahayu, Imam, Titi Sudaryani, Hari
Diakses tanggal 20 oktober 2020 Sentosa. 2011. Panduan Lengkap
pada pukul 18:25 WIB Ayam. Penebar Swadaya. Jakarta

Medion. 2019. Technical Education and Rasyaf 2011. Panduan Beternak Ayam
Consultion, Mengenal lebih Pedaging. Penebar Swadaya.
dalam kandang closed house. Jakarta
https://www.medion.co.id/id/meng
enal-lebih-dalam-kandang- Risnajati D. 2012. Perbandingan Bobot
CLOSEDD-house/ (diakses pada Akhir, Bobot Karkas dan
tanggal 1 oktober 2020) Persentase Karkas Berbagai
Strain Ayam Pedaging. Sains
Nugraha, Y.A., K. Nissa., N.Nurbaeti., Peternakan 10 (1): 11-14.
F.M Amrullah, dan D.W.
Harjanti. 2017. Pertambahan Suasta, I.M., I G. Mahardika, Dan I W.
bobot badan dan feed conversion Sudiastra, 2015. Evaluasi
rate ayam broiler yang dipelihara Produksi Ayam Broiler Yang
menggunakan desinfektan herbal. Dipelihara Dengan
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 27 SistemclosedHouse. Majalah
(2): 19-24. Ilmiah Peternakan • Volume 22
Nomor 1 Februari 2019.
Nuryadi, dkk. 2017. Dasar-Dasar Statistik
Penelitian. Yogyakarta: SIBUKU R. K. Dewi ,U. Atmomarsono dan R.
MEDIA. Muryani, 2018. Pengaruh
Pemeliharaan Pada Kepadatan
Pratikno, H. 2010. Pengaruh ekstrak Kandang Yang Berbeda Terhadap
kunyit (Curcuma domestica Val) Produksi Karkas
PadaAyamBroiler.http://jurnalka
terhadap bobot badan ayam
mpus.stipfarming.ac.id/index.php/
broiler (Gallus sp). Tesis.
am/article/viewFile/228/196
Fakultas Peternakan Universitas ( diakses tanggal 3 Februari 2021
Diponegoro, Semarang. pada pukul 23: WIB)

Purwantoro D. 2017. Keunggulan Rofii, 2018. Mengintip Performa Usaha


KandangclosedHouse pada Ayam Ras Pedaging. Dalam
Peternakan Ayam. Website Direktorat Pengolahan
Dhanangclosedhouse.com/ dan Pemasaran hasil Perernakan
(Direktorat PPHNak). yang ditulis oleh Maarten de
http://pphnak.ditjenpkh.pertanian. Gussem, Edward Mailyan, Koos
go.id/berita/pemasaran-hasil- van Middelkoop, Kristof van
peternakan/pphnakadmin/ Mullem, Ellen van ‘t Veer).
mengintip-performa-usaha-ayam- Poultry Signals. Roodbont
ras-pedaging/6716/# (diakses Publisher B.V. The Netherland.
tanggal 25 Oktober 2020).
Subkhie H, Suryahadi, Saleh A. 2012.
Rudiyanto A A, 2014. Pola kemitraan Analisis Kelayakan Usaha
koperasi sejahtera abadi dalam Peternakan Ayam Pedaging
meningkatkan keuntungan petani Dengan Pola Kemitraan Di
cabai. Jurusan ekonomi Kecamatan Ciampea Kabupaten
pembangunan fakultas ekonomi Bogor. Manajemen IKM 7(1): 54-
Universitas Negeri Semarang. 63.
Journal 0f economics 7(2) : 100-
202 Suprijatna, E., U. Atmomarsono dan R.
Kartasudjana. 2008. Ilmu Dasar
Salim. Syahrum. 2012. Metodologi Ternak Unggas. Penebar
Penelitian Kuantitatif. Bandung : Swadaya, Jakarta.
Cipta Pustaka.
Susanti ED, Dahlan M, Wahyuningsih D.
Santoso, Hari dan Titik Sudaryani. 2011. 2016. Perbandingan
Pembesaran Ayam Pedaging Hari Produktivitas Ayam Broiler
per Hari di Kandang Panggung Terhadap Sistem Kandang
Terbuka. Jakarta: Penebar Terbuka (Open House)
Swadaya. Danclosedhouse Di UD Sumber
Makmur Kecamatan Sumber Rejo
Sinollah. 2011. Pengaruh Kompensasi Kabupaten Bojonegoro. Fakultas
Terhadap Kepuasan Kerja Peternakan. Universitas Islam
Karyawan (Studi Pada PT. PLN Lamongan. Lamongan.
(Persero) Distribusi Jawa Timur
Ap & J Pasuruan). Jurnal Susilorini, dkk. 2008. Budidaya 22 Ternak
Otonomi, Vol 11 No 1. Potensial. Penebar Swadaya.
Malang. 21-22 hal.
Sitomorang, L. D. Mahfudz, dan U.
Atmomarsono. 2013. Pengaruh Tamalludin , F . 2012. Ayam Broiler, 22
Pemberian Tepung rumput Laut Hari Panen Lebih Untung.
(gracilaria verrucosa) Dalam Penebar Swadaya. Jakarta 2012.
Ransum Terhadap Efisien
Penggunaan Protein Ayam Tamzil, M.H, 2014. Stres Panas pada
Broiler. Animal Agricultural Unggas : Metabolisme , Akibat
Journa, 2(1):49- 56. dan Upaya Penanggulangannya. ,
24(2), pp.57–66
Siregar J, Jatikusumah A, Komalasari R.
2017. Panduan Praktis Untuk T. Nuryati, 2019. Analisis Performans
Manajemen Ayam Broiler. Ayam Broiler Pada Kandang
(Terjemahan dari Broiler Signals Tertutup Dan Kandang Terbuka,
Jurnal Peternakan Nusantara Windarsari, L. D. 2012. Kajian usaha
ISSN 2442 2541Volume 5 Nomor peternakan ayam ras pedaging di
2, Oktober 2019. kabupaten karang anyar:
membandingkan antara pola
Trobos, kemitraan dan pola mandiri.
2018.http://troboslivestock.com/d Jurnal Ilmu Pertanian dan
etail-berita/2015/10/19/55/6583/b Perikanan 1 (1) : 65-72.
ahaya- campurkan-konsentrat-
ayam-pada-pakan-sapi (diakses Wurlina dan D.K. Weles. 2012. Teknologi
20 November 2020) Kandang Tertutup (CLOSEDD
House) terhadap Berat Badan,
Ulfah, M dan Joko D. S. 2011. 7 Jurus Mortalitas dan Waktu Panen
Menjadi Peternak Ayam Ras Ayam Pedaging. Surabaya. Jurnal
Pedaging. Penerbit Swadaya. Peternakan, 5 (3) : 215-218.
Jakarta
Zalghi dan Sabghi, 2015. Faktor Faktor
Umam, M. K., H. S. Prayogi, dan V. M. A. Yang Berpengaruh Terhadap
Nurgiartiningsih. 2015. Pendapatan Usaha Ternak Ayam
Penampilan produksi ayam Sentul Di Kabupaten Ciamis.
pedaging yang dipelihara pada
sistem lantai kandang panggung
dan kandang bertingkat. Jurnal
IlmuIlmu Peternakan 24(3): 79-
87.

Ustomo, 2016. 99% gagal beternak ayam


broiler. Penebar Swadaya. Jakarta
Timur

Wawan. 2010. Pentingnya FCR Pada


Ayam Broiler. Andiwawan_tonra.
blogspot. com.

Warsito SH, Kaloka NG, Setyono H,


Mustofa I. 2012. The using of
milk powder waste as supplement
in commercial feed toward
carcass and abdominal fat
percentage of male broiler. Jurnal
Agro Veteriner 1: 1-6.

Wijayanti, R. P. 2011. Pengaruh Suhu


Kandang Yang Berbeda Terhadap
Performans Ayam Pedaging
Periode Starter.Fakultas
Peternakan. Universitas
Brawijaya. Malang

Anda mungkin juga menyukai