Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PERFORMANS AYAM BROILER TERHADAP SISTEM

KANDANG TERBUKA (open house) DAN TERTUTUP (close house)

USULAN PENELITIAN

Oleh :

SHERINA PRIANGGA

PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ayam broiler merupakan strain ayam unggul yang dibudidayakan guna

menghasilkan daging. Ayam broiler sendiri memiliki karakteristik yaitu laju

pertumbuhan yang cepat dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat. Dengan

waktu 4-5 minggu ayam broiler sudah mampu dipanen dengan bobot badan mencapai

1,2-1,9 kg. Hal ini membuat usaha ayam broiler dijadikan sebagai usaha komersial

yang sangat potensial. Dalam pemeliharaan ayam broiler diperlukan pemeliharaan

yang baik guna mencapai produktifitas ayam yang maksimal.

Tingkat keberhasilan dalam pemeliharaan ayam broiler dapat diperlihatkan

melalui performans atau penampilan ayam broiler yang akan diukur melalui

konsumsi pakan, mortalitas, bobot badan panen, rasio konversi pakan (FCR), dan

indeks performans (IP). Faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan

pemeliharaan ayam broiler meliputi pakan, bibit dan manajemen perkandangan.

Kandang menjadi faktor yang sangat penting dan perlu diperhatikan karena kandang

merupakan tempat ayam beraktivitas sehingga perlu disiapkan sebaik mungkin agar

ayam dapat merasa nyaman guna mencapai produktivitas yang baik. Jenis kandang

berdasarkan tipe dinding yang dapat digunakan dalam pemeliharaan ayam pedaging

ada dua yaitu sistem kandang terbuka (open house) dan sistem kandang tertitup close
house). Kandang terbuka (open house) merupakan kandang yang dindingnya terbuka

sehingga kondisi kandang dipengaruhi oleh kondisi alam di lingkungan luar sekitar

kandang seperti panas, kelembaban dan angin. Sedangkan kandang tertutup (close

house) merupakan kandang yang dindingnya tertutup disertai penggunaan teknologi

yang baik sehingga kondisi kandang dapat diatur sesuai kebutuhan ayam.

Menurut penelitian terdahulu dalam pemeliharaan ayam broiler pada sistem

kandang yang berbeda yaitu kandang terbuka (open house) dan kandang tertutup

(close house) dapat mempengaruhi konsumsi pakan, bobot badan dan FCR. Ayam

yang dipelihara dalam kandang tertutup (close house) memiliki konsumsi pakan,

bobot badan dan rasio konversi pakan (FCR) lebih baik dibanding ayam yang

dipelihara dalam kandang terbuka (open house). Kondisi lingkungan dalam kandang

yang dapat diatur pada sistem close house dapat menciptakan suhu dan kelembaban

yang optimal bagi ayam broiler sehingga memberikan kenyamanan terhadap ayam

broiler yang kemudian dapat meningkatkan konsumsi pakan dan proses metabolisme .

Hal ini berbanding terbalik dengan sistem kandang terbuka (open house) yang

kondisinya bergantung pada alam sehingga jika suhu dan kelembaban lingkungannya

melebihi tingkat kenyamanan broiler dapat mengakibatkan penurunan konsumsi

pakan dan proses metabolisme yang berpengaruh nyata terhadap performa ayam

broiler yang menurun. Konsumsi pakan yang meningkat menyebabkan bobot panen

ayam yang dipelihara pada kandang tertutup (close house) menjadi lebih tinggi.

Manajemen yang lebih terkontrol juga menyebabkan mortalitas dan konversi pakan
lebih rendah dari kandang terbuka (open house). Namun hal ini tidak dapat menjadi

patokan bahwa ayam yang dipelihara di kandang tertutup (open house) lebih baik.

Faktor lain seperti penyakit dan sumber daya manusia juga berpengaruh besar

terhadap baik buruknya performa ayam broiler.

Tujuan dari penelitian ini guna menganalisis performans ayam broiler yang

meliputi konsumsi pakan, mortalitas, bobot panen, rasio konversi pakan (FCR), dan

indeks performans (IP) yang dipelihara pada kandang terbuka (open house) dan

kandang tertutup (close house).

1.2. Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis perbandingan performans ayam broiler yang dipelihara dalam

kandang terbuka (open house) dan kandang tertutup (close house).

Manfaat Penelitian yaitu :

1. Bagi akademisi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi

dan referensi untuk penelitian selanjutnya.

2. Bagi masyarakat umum, penelitian ini dapat memberikan info mengenai

perbandingan performans ayam pada sistem kandang terbuka (open house) dan

kandang tertutup (close house).


1.3. Hipotesis

Pemilihan sistem kandang antara kandang terbuka (open house) dan kandang

tertutup (close house) berpengaruh terhadap performans ayam broiler.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ayam Broiler

Ayam broiler merupakan jenis ayam ras unggulan hasil perkawinan silang,

seleksi dan rekayasa genetik bangsa–bangsa ayam yang memiliki daya produktifitas

tinggi (Fani, dkk 2018). Ayam boiler mampu meproduksi daging dengan laju

pertumbuhan cepat yang dapat dipanen pada umur 4 – 5 minggu (Umam, dkk 2014).

Bobot panen ayam yang akan dipanen dapat mencapai 1,5 – 2 kg (Pratama, 2015).

Ayam broiler memiliki karakteristik ekonomis yaitu pertumbuhan cepat sebagai

penghasil pedaging, konversi pakan yang irit, siap panen dengan waktu relative

singkat dan menghasilkan daging dengan serat yang lunak (Susanti, dkk 2016). Ayam

broiler sangat rentan terhadap perubahan suhu lingkungan yang ekstrim, suhu

lingkungan yang tinggi dapat menyebabkan ayam mudah terdampak stress yang

berpengaruh pada produktifitas ayam (Rini, dkk 2019).

2.2 Pemeliharaan Ayam Broiler

Pemeliharaan ayam broiler dibagi menjadi dua periode yaitu starter dan

finisher, pada periode starter, ayam akan mengalami masa kritis (brooding) hingga

umur 14 hari, brooding ini bertujuan menyediakan lingkungan yang nyaman dan

sehat guna menunjang pertumbuhan yang optimal sehingga masa ini seringkali
sebagai penentu performa ayam di masa selanjutnya (Fatmaningsih, dkk 2016).

Dalam melaksanakan usaha ayam broiler terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi

keberhasilan pemeliharaan yaitu pakan (feed), pembibitan (breeding), dan tata

laksana (manajemen) (Sari dan Romadhon, 2017). Dalam pemeliharaan yanh harus

diperhatikan pemelihara yaitu kenyamanan dan kesehatan ternak karena tingkat

keberhasilan pemeliharaan ayam broiler bergantung pada kandang yang digunakan

dimana kandang harus memiliki temperature, kelembaban dan sirkulasi udara yang

baik (Umam, dkk 2014). Dalam pemeliharaan ayam broiler suhu dan kelembaban

kandang yang optimal guna menunjang pertumbuhan ayam berkisar, 20 – 25 ℃ dan

50 – 70 % (Rini, dkk 2019).

2.3 Sistem Perkandangan

Kandang merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam

manajemen ternak unggas guna memudahkan tata laksana pemeliharaan yang

mencakup pemberian pakan dan minum serta pengawasan terhadap ayam yang sehat

dan ayam yang sakit (Susanti, dkk 2016). Jenis kandang ayam broiler berdasarkan

tipe dinding (ventilasi) dibedakan menjadi kandang terbuka (open house) dan

kandang tertutup (closed house) (Marom, dkk 2016). Kandang tertutup (close house)

memiliki bentuk dinding yang tertutup disertai pengunaan ventilasi yang baik

sehingga suhu dan kelembaban dapat terkontrol sedangkan kandang terbuka (open

house) memiliki bentuk dinding terbuka yang terbuat dari kayu atau bambu sehingga
suhu dan kelembaban kandang bergantung pada keadaan alam (Nuryati, 2019).

Kandang open house memiliki beberapa kelemahan yaitu kurang ramah lingkungan,

tidak terkendalinya penyakit pada ayam, dan tingginya stress pada ayam yang

menyebabkan rendahnya produktivitas berbeda dengan kandang close house yang

dapat mengatasi kurang efisiennya kandang open dimana sistem kandang close house

mampu dikontrol secara otomatis mulai dari pemberian pakan, suhu, hingga

kelembaban dalam kandang (Mukminah dan Purwasih, 2019)

2.4 Performans ayam

Ayam yang dipelihara dengan baik akan mencapai produksi maksimal yang

akan tampak melalui performans ayam yang dihitung melalui konsumsi pakan,

mortalitas, bobot panen, rasio konversi pakan dan indeks performans (Nuryati, 2019).

a. Konsumsi pakan

Jumlah konsumsi pakan ayam pedaging selama pemeliharaan hingga panen

(Umam, dkk 2014).

b. Mortalitas

Mortalitas yaitu tingkat kematian selama satu kali pemeliharaan yang biasanya

dihitung dalam presentase.

Jumlah ayam yang mati


FCR = ×100 % (Susanti, dkk 2016)
Jumlah ayam keseluruhan
c. Bobot Panen

Bobot panen yaitu bobot yang didapatkan ayam pedaging selama masa

pemeliharaan hingga panen (Umam, dkk 2014).

d. Rasio Konversi Pakan (FCR)

Perbandingan antara konsumsi pakan dengan produksi bobot panen.

Konsumsi pakan
FCR = (Tamalludin, 2012)
Bobot akhir

e. Indeks Peformas (IP)

Nilai Indeks Performa dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut :

Ayam hidup × berat rata−rata(kg)


IP = ×100 % (Susanti, dkk 2016)
Umur panen× konersi pakan
BAB III

MATERI DAN METODE

3.1 Materi Penelitian

Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kandang tipe close house

milik perseorangan yang bermitra dengan PT. Charoen Phokphand yang memiliki

kapasitas ayam broiler kurang lebih 45.000 ekor dan juga kandang open house milik

perseorangan dengan kapasitas ayam broiler 6000 ekor.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitaian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di kandang close house yang terletak di

Jatinem, Plantungan dan kandang open house di Kreo, Kalipuru Sukorejo Kendal

dengan metode pengamatan secara langsung (observasi). Observasi akan dilakukan

selama satu periode dari ayam DOC sampai panen yang kurang lebih 28 – 35 hari

masa pemeliharaan pada kandang terbuka (open house) dan kandang tertutup (close

house). Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder. Data

primer diperoleh dari hasil observasi atau pengamatan langsung lapangan yang

dilakukan oleh peneliti yang meliputi konsumsi pakan ayam selama masa

pemeliharaan, mortalitas, bobot rata-rata ayam yang nantinya akan ditimbang secara
sampling setiap 5 hari sekali. Sedangkan data sekunder diperoleh dari orang yang

telah melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.

3.2.2 Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan

Acak Lengkap (RAL) dimana dilakukan perlakuan sistem perkandangan yang

berbeda yaitu pada kandang terbuka (open house) dan kandang tertutup (close house)

dengan tiga pengulangan.

Yij = + i + ij

Keterangan :

Yij= Nilai pengamatan dari hasil perlakuan ke-i ulangan ke-j

= Nilai tengah umum (Population Mean)

i = Pengaruh taraf perlakuan ke-i

ij = Pengaruh galat perlakuan ke-i ulangan ke-j

3.2.3. Parameter Penelitian

Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu perbandingan konsumsi

pakan, mortalitas, bobot panen, rasio konversi pakan (FCR), dan indeks performans

(IP) pada kandang terbuka (open house) dan kandang tertutup (close house) selama

satu periode pemeliharaan.


3.2.4 Analisis Data

Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis statistik yaitu analisis yang

digunakan untuk mengolah data kuantitatif. Data yang diamati dalam penelitian ini

yaitu performans ayam broiler yang dipelihara pada kandang terbuka dan tertutup

meliputi konsumsi pakan, mortalitas, bobot panen, rasio konversi pakan (FCR), dan

indeks performans (IP).

a. Mortalitas

Jumlah ayam yang mati


FCR = ×100 %
Jumlah ayam keseluruhan

b. Rasio Konversi Pakan (FCR)

Konsumsi pakan
FCR =
Bobot akhir

c. Indeks Peformas (IP)

Ayam hidup × berat rata−rata(kg)


IP = ×100 %
Umur panen × konversi pakan
DAFTAR PUSTAKA

Fani, R. H., I. Surya., dan M. R. I. A. Saf. 2018. Rancang Bangun Sistem


Manajemen Budidaya Ayam Broiler Berbasis Web Menggunakan Metode
Prototyping. J. Sistem dan Teknologi Informas. 6(4): 150 – 156.
Fatmaningsih, R., R. Riyanti., dan K. Nova. 2016. Performa ayam pedaging pada
sistem brooding konvensional dan thermos. J. Ilmiah Peternakan Terpadu. 4(3):
222 – 229.
Marom, A. T., U. Kalsum,, dan U. Ali. 2018. Evaluasi Performans Broiler Pada
Sistem Kandang Close House dan Open house Dengan Altitude Berbeda. J.
Dinamika Rekasatwa. 2(2): 1 – 10.
Mukminah, N., dan R. Purwasih. .2019. Profitabilitas Usaha Peternakan Ayam
Broiler Dengan Tipe Kandang Yang Berbeda. J. Ilmiah Ilmu dan Teknologi
Rekayasa. 2(1): 1 – 6.
Nuryati, T. (2019). Analisia Performans Ayam Broiler Pada Kandang Tertutup dan
Kandang Terbuka. J. Peternakan Nusantara, 5(2): 77 – 86.
Pratama, A., K., Balia, R. L., Chairunnisa, H., Lengkey, H. A., Sutardjo, D. S.
Sutardjo., L. Suryaningsih., J. Gumilar., E. Wulandari & Putranto, W. S. 2015.
Evaluasi Karakteristik Sifat Fisik Karkas Ayam Broiler Berdasarkan Bobot
Badan Hidup. J. Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran. 15(2): 61 – 64.
Rini, S. R., Sugiharto., dan L. D. Mahfudz. 2019. Pengaruh Perbedaan Suhu
Pemeliharaan terhadap Kualitas Fisik Daging Ayam Broiler Periode Finisher. J.
Sain Peternakan Indonesia. 14(4): 387 – 395.
Sari, M. L., dan M. Romadhon. 2017. Manajemen Pemberian Pakan Ayam Broiler di
Desa Tanjung Pinang Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. J.
Peternakan Sriwijaya. 6(1): 37 – 43.
Susanti, E. D., M, Dahlan., dan D. Wahyuning. 2016. Perbandingan Produktivitas
Ayam Broiler Terhadap Sistem Kandang Terbuka (Open house) Dan Kandang
Tertutup (Closed House) Di Ud Sumber Makmur Kecamatan Sumberrejo
Kabupaten Bojonegoro. J. Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam
Lamongan. 7(1): 1 – 7.
Tamalludin, Ferry. 2012. Ayam Broiler 22 Hari Panen Lebih Untung. Penebar
Swadaya. Jakarta
Umam, M. K., H. S. Prayogi., dan V. M. A. Nurgiartiningsih. 2014. Penampilan
Produksi Ayam Pedaging Yang Dipelihara Pada Sistem Lantai Kandang
Panggung dan Kandang Bertingkat. J. Ilmu-Ilmu Peternakan. 24(3): 79 – 87.

Anda mungkin juga menyukai