Robiul Awal Udin, dan Joni Arifin, Manajemen Waktu Pengangkutan Dalam
Meminimalisir Penyusutan Bobot Badan Ayam Broiler
Oleh :
ACHMAD MARZUKI *) , AHMAD ROBIUL AWAL UDIN**), dan JONI ARIFIN***)
ABSTRAK
Proses transportasi ayam broiler dari kandang pemeliharaan ke rumah pemotongan ayam (RPA)
bisa menimbulkan stres. Stres transportasi tidak dapat dihindari, namun bukan berarti bahwa dampak negatif
stres tidak bisa dikurangi. Upaya alternatif menekan dampak merugikan stres transportasi salah satunya
melalui manajemen waktu transportasi, yaitu transportasi pagi, siang, dan sore hari. Tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui waktu yang paling baik dan tepat untuk melakukan transportasi agar tidak terjadi
penyusutan bobot badan yang terlalu tinggi. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 – 9 November 2011 di
Politeknik Negeri Jember dan Desa Mangaran Situbondo dengan jarak tempuh ±75 km. Rancangan
Percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan dan 6
ulangan, setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam broiler. Perlakuan 1 adalah transportasi ayam broiler
pagi/dini hari (02.00 WIB) lama perjalanan 1 jam 32 menit, perlakuan 2 adalah transportasi ayam broiler
siang hari (12.00 WIB) lama perjalanan 2 jam 11 menit, dan perlakuan 3 adalah transportasi ayam broiler
sore hari (16.00 WIB) lama perjalan 1 jam 57 menit. Hasil penelitian diperoleh bahwa manajemen waktu
pengangkutan berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap penyusutan bobot badan ayam broiler dan didapat
hasil perlakuan terbaik yaitu perlakuan 1 (transportasi ayam broiler pagi/dini hari).
pada ternak seperti ternak menjadi stress. Ternak 2.4.2 Penyusutan Bobot Badan
dikatakan stress apabila terdapat tanda-tanda stress, Penyusutan BB = BB awal – BB akhir
seperti suhu tubuh yang tinggi, detak jantung 2.4.3 Denyut Jantung
meningkat, dan kandungan glukosa dalam darah Denyut Jantung (DJ) = DJ akhir – DJ
meingkat. Stress yang dialami ternak dampaknya awal
bermacam-macam seperti ternak cenderung diam, 2.4.4 Suhu Tubuh
terjadi penurunan bobot badan, atau sampai terjadi Suhu Tubuh (ST) = ST akhir – ST awal
kematian pada ternak. Ternak yang mengalami 2.4.5 Frekuensi Pernafasan
keadaan tersebut sangat merugikan pengusaha Frekuensi Pernafasan (FP) = FP akhir –
RPA, maka dari itu perlu dilakukan upaya-upaya FP awal
pencegahan yang diharapkan akan bisa mengurangi
efek negatif dari kegiatan tersebut. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Transportasi ternak membutuhkan manajemen 3.1 Lama Perjalanan
yang baik agar kegiatan transportasi berjalan Perlakuan 1 (pengangkutan dini hari) mulai
dengan baik dan tidak terjadi hal-hal yang buruk diangkut dari Jember pada pukul 02.00 WIB dan
terhadap ternak yang bersangkutan, seperti terjadi sampai di Situbondo pada pukul 03.32 WIB, maka
penurunan bobot badan yang disebabkan karena lama perjalanan perlakuan 1 (pengangkutan dini
ternak mengalami stres trasnportasi. Transportasi hari) adalah 1 jam 32 menit. Perlakuan 2
ternak harus dimanajemen dengan baik, salah (pengangkutan siang hari) mulai diangkut dari
satunya adalah dengan cara mengatur waktu dalam Jember pada pukul 12.00 WIB dan sampai di
melakukan transportasi. Transportasi ternak dapat Situbondo pada pukul 14.11 WIB, maka lama
dilakukan dengan beberapa waktu, diantaranya perjalanan pada perlakuan 2 (pengangkutan siang
adalah pada waktu pagi/ dini hari, siang hari, dan hari) adalah 2 jam 11 menit. Perlakuan 3
sore hari. (pengangkutan sore hari) mulai diangkut dari
Jember pada pukul 16.00 WIB dan sampai di
2. METODOLOGI PENELITIAN Situbondo pada pada pukul 17.57 WIB, maka lama
2.1 Tempat dan Waktu perjalanan perlakuan 3 (pengangkutan sore hari)
Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik adalah 1 jam 57 menit.
Negeri Jember, Jl. Mastrip no 64 Jember Waktu pengangkutan sangat mempengaruhi
Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember dan di lama perjalanan karena kondisi jalanan yang
rumah Bapak Syamsul Arifin, RT 01/01 Mangaran berbeda-beda, pada dini hari kondisi jalan akan sepi
Kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo. dan hampir tidak ada pengguna jalan sama sekali
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 hari, mulai karena sedikit sekali masyarakat yang beraktivitas
dari tanggal 8 – 9 November 2013. sehingga memungkinkan perjalanan bisa lebih
2.2 Alat dan Bahan lancar, terbukti pada perlakuan 1 yang diangkut
Alat yang digunakan dalam pelaksanaan Tugas pada dini hari memperoleh lama perjalanan tercepat
Akhir ini adalah mobil khusus pengangkut ayam yaitu 1 jam 32 menit.
broiler, thermometer, stopwatch, stetoskop, Kondisi jalan pada siang hari sangat padat
bolpoint dan kertas. dengan aktivitas kendaraan mulai dari kendaran
Bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerja, siswa-siswi yang pulang sekolah, bahkan
Tugas Akhir ini adalah ayam broiler finisher karyawan-karyawan kantor yang memadati jalan
sebanyak 90 ekor. untuk mencari makan siang, hal tersebut sangat
2.3 Metode Penelitian mengganggu kelancaran dalam melakukan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini pengangkutan ternak dan terbukti pengangkutan
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ternak yang dilakukan pada siang hari memperoleh
perlakuan, setiap perlakuan terdiri dari 6 ulangan, waktu perjalanan terlama daripada pengangkutan
setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam broiler. ternak lainnya yaitu 2 jam 11 menit.
Perlakuan yang digunakan adalah: Kondisi jalan pada sore hari juga masih
a. P1= Pengangkutan ayam broiler pada dini terbilang padat aktivitas karena banyak masyarakat
hari (02.00 WIB) yang akan pulang kerja, bahkan masih ada yang
b. P2= Pengangkutan ayam broiler pada baru memulai aktivitas seperti pedagang pasar
siang hari (12.00 WIB) tradisional sore hari, hal tersebut memungkinkan
c. P3= Pengangkutan ayam broiler pada sore masih bisa menghambat kelancaran pengangkutan
hari (16.00 WIB) ternak yang dilakukan pada sore hari, terbukti pada
2.4 Parameter Penelitian pengangkutan ternak yang dilakukan pada sore hari
2.4.1 Lama Perjalanan dalam penelitian ini memperolah lama perjalanan
Lama Perjalanan = lama waktu terlama kedua setelah pengangkutan ternak siang
perjalanan akhir – waktu awal perjalanan hari yaitu 1 jam 57 menit.
15
A.Marzuki, A.Robiul Awal Udin, dan Joni Arifin, Manajemen Waktu Pengangkutan Dalam
Meminimalisir Penyusutan Bobot Badan Ayam Broiler
salah satunya adalah meningkatnya denyut jantung Tabel 3.4 Peningkatan frekuensi pernapasan (FP)
ternak. Medion (2008) menambahkan, stres yang ayam broiler (kali/menit).
dihadapi oleh ayam pedaging akan mengakibatkan
penyusutan bobot badan bahkan mengalami
kematian pada ayam yang memiliki bobot badan Rata-
terlalu tinggi. rata Rata-rata FP Peningkatan
Perlakuan FP FP
3.4 Peningkatan Suhu Tubuh setelah (selisih)
awal
Peningkatan suhu tubuh ayam broiler karena transportasi
manajemen waktu pengangkutan terdapat pada P1 31.47 71.74 40.27 a
Tabel 3.3. P3 35.00 114.10 79.10 b
Tabel 3.3 Peningkatan suhu tubuh (ST) ayam P2 35.57 140.14 104.57 c
broiler (0C).
Rataan 34.01 108.66 74.64
Rata-
rata Rata-rata ST Peningkatan Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama
Perlakuan ST menunjukkan perbedaan tidak nyata.
setelah Pada Tabel 3.4 tercermin bahwa rataan
Awal ST (selisih)
transportasi manajemen waktu pengangkutan terhadap
P1 39.81 40.57 0.76 a frekuensi pernapasan adalah 74,64 kali/menit/ekor
P3 39.95 40.88 0.94 ab dengan kisaran 40,27 kali/ekor sampai dengan
P2 40.01 41.31 1.30 b 104,57 kali/menit/ekor. Frekuensi pernapasan
terendah terdapat pada perlakuan 1 (pengangkutan
Rataan 39.92 40.92 1.00
dini hari) yaitu 40,27 kali/menit/ekor, sedangkan
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama
frekuensi denyut jantung tertinggi terdapat pada
menunjukkan perbedaan tidak nyata.
perlakuan 2 (pengangkutan siang hari) yaitu 104,57
Pada Tabel 3.3 tercermin bahwa perlakuan 1
kali/menit/ekor.
rata-rata suhu tubuh awal ayam broiler 39.81 0C dan Kondisi lingkungan pada siang hari terbukti
setelah ditransportasi rata-rata suhu tubuh ayam
lebih panas daripada kondisi lingkungan lainnya.
broiler menjadi 40.570C, hal tersebut menunjukkan
Kondisi jalan pada siang hari sangat padat dengan
ayam broiler telah mengalami peningkatan suhu
ramainya aktivitas kendaraan, sehingga sangat
tubuh rata-rata sebanyak 0.760C. Ayam broiler
mengganggu kelancaran dalam melakukan
pada perlakuan 2 memiliki suhu tubuh 40.010C dan pengangkutan ternak dan terbukti pengangkutan
setelah ditransportasi rata-rata suhu tubuh ayam ternak yang dilakukan pada siang hari memperoleh
broiler menjadi 41.310C, hal tersebut menunjukkan
waktu perjalanan terlama daripada pengangkutan
ayam broiler telah mengalami peningkatan suhu
ternak lainnya yaitu 2 jam 11 menit, sehingga
tubuh sebanyak 1.300C. Ayam broiler pada
faktor-faktor tersebut dapat mengakibatkan
perlakuan 3 memiliki rata-rata suhu tubuh awal
tinginya cekaman terhadap ayam broiler yang
39.950C dan setelah ditransportasi rata-rata suhu diangkut pada siang hari. Wijayanti (2011)
tubuh ayam broiler menjadi 40.880C, hal tersebut menyatakan, tingginya suhu lingkungan di daerah
juga menunjukkan bahwa ayam broiler telah
tropis pada siang hari mampu mencapai 34ºC dan
mengalami peningkatan suhu tubuh sebanyak
dapat mengakibatkan terjadinya penimbunan panas
0.940C.
dalam tubuh, sehingga ternak mengalami cekaman
Ayam broiler yang mengalami peningkatan suhu
panas. Ayam broiler termasuk hewan
tubuh tinggi berbanding lurus dengan penyusutan homeothermis dengan suhu nyaman 24ºC, akan
bobot badannya, hal ini dikarenakan banyaknya berusaha mempertahankan suhu tubuhnya dalam
energi yang terpakai pada saat ayam mengalami
keadaan relatif konstan antara lain melalui
cekaman panas. Kusnadi dan Rahim (2009)
peningkatan frekuensi pernafasan.
menyatakan bahwa ayam broiler yang menghadapi
suhu tinggi akan terjadi penimbunan panas dalam
4.KESIMPULAN DAN SARAN
tubuhnya, untuk mengurangi suhu yang tinggi
4.1 Kesimpulan
maka ternak berusaha mengeluarkan panasnya, hal
Hasil penelitian manajemen waktu
tersebut membutuhkan energi yang tinggi sehingga
pengangkutan dalam meminimalisir penyusutan
mampu menurunkan bobot badan ayam broiler.
bobot badan ayam broiler adalah sebagai berikut:
1. Penyusutan bobot badan tertinggi terdapat
3.5 Frekuensi Pernapasan pada perlakuan 2 (pengangkutan siang
Peningkatan frekuensi pernapasan ayam broiler hari) yaitu 172,33 gr/ekor dan penyusutan
karena manajemen waktu pengangkutan terdapat
bobot badan terendah terdapat pada
pada Tabel 3.4.
perlakuan 1 yaitu 61,67 gr/ekor.
17
A.Marzuki, A.Robiul Awal Udin, dan Joni Arifin, Manajemen Waktu Pengangkutan Dalam
Meminimalisir Penyusutan Bobot Badan Ayam Broiler
2. Frekuensi denyut jantung tertinggi Hanafiah, K.A. 2012. Rancangan Percobaan Teori
terdapat pada perlakuan 2 (perlakuan dan Aplikasi. RajaGrafindo Persada.
siang hari) yaitu 55,97/menit setiap ekor Jakarta.
dan frekuensi denyut jantung terendah
terdapat pada perlakuan 1 (pengangkutan Ilham, N. dan Y. Yusdja. 2004. Sistem
dini hari) yaitu 46,4/menit setiap ekor. Transportasi Perdagangan Ternak Sapi
3. Peningkatan suhu tubuh tertinggi terdapat dan Implikasi Kebijakan di Indonesia.
pada perlakuan 2 (perlakuan siang hari) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial
yaitu 1,3/menit setiap ekor dan Ekonomi Pertanian. Bogor.
peningkatan suhu terndah terdapat pada
perlakuan 1 (pengangkutan dini hari) yaitu Karaman, M. 2009. Effect of Transport Time on
0,76/menit setiap ekor. Body Performance of Broilers During
4. Frekuensi pernapasan tertinggi terdapat Transit to Slaughter House. Jurnal of
pada perlakuan 2 (perlakuan siang hari) Animal and Veterinary Advances. Vol 8.
yaitu 104,57/menit setiap ekor dan Hal: 1555-1556.
frekuensi pernapasan terendah terdapat
pada perlakuan 1 (pengangkutan dini hari) Kusanadi, E. dan F. Rahim. 2009. Performa Dan
yaitu 40,27/menit setiap ekor. Kandungan Hormon Triiodotironin
4.2 Saran Plasma Ayam Broiler Akibat Pengaruh
1. Pengangkutan ayam broiler sebaiknya Cekaman Panas Di Daerah Tropis. Media
dilakukan pada dini hari, karena pada dini Peternakan. Vol. 32 No. 3. Hal: 155-162.
hari ayam akan mengalami penyusutan
Medion. 2008. Optimalkan Produksi Saat Heat
bobot badan lebih rendah.
Stress. Info Medion. Edisi Juli
2. Pengangkutan ayam broiler sebaiknya
2008.http://info.medion.co.id/index.php/ar
tidak dilakukan pada siang hari, karena
tikel/layer/tatalaksana/produksi-saat-heat-
ayam akan mengalami penyusutan bobot
stress
badan yang tinggi.
Nangoy, F.J. 2012. Kajian Penyusutan Berat
UCAPAN TERIMA KASIH Badan dan Peningkatan Suhu Tubuh
Kami ucapkan terima kasih atas selesainya Ayam Broiler Terimplemintasi Kurkuma
penelitian dan penulisan jurnal ini kepada : (Curcuma Longa), Gula Aren (Arenga
1. Ir. Nanang Dwi Wahyono, MM selaku Pinata) Akibat Lama Transportasi. IJS.
Direktur Politeknik Negeri Jember. Volume 2 Nomor 3. Universitas Sam
2. Dr. Ir. Bagus P. Yudhia K., MP selaku Ratulangi.
Pembantu Direktur Bidang Akademik
Politeknik Negeri Jember. Nurrasyidah D, Yulianti A dan Mushawwir A.
3. Ir. Michael Joko Wibowo, MT selaku Ketua 2012. Status Hematologis Domba Ekor
Pusat Penelitian dan Pengabdian Mayarakat Gemuk Jantan Yang Mengalami
Politeknik Negeri Jember. Transportasi. Bandung: Unpat Press.
4. Ketua Jurusan Peternakan. Laporan Penelitian.
5. Ketua Jurusan Teknik.
6. Kepala Laboratorium Jurusan Peternakan. Rahman, A.A. 2012. Presentase Karkas Dan
7. Kepala Laboratorium Mesin Otomotif. Income Over Feed And Chick Cost Pada
Broiler Yang Mendapat Ransum
DAFTAR PUSTAKA Mengandung Berbagai Level Tepung
Berutu, K.M. 2007. Dampak Lama Transportasi Daun Katuk. Fakultas Peternakan.
Terhadap Penyusutan Bobot Badan, pH Makassar: Universitas Hasanuddin.
Daging Pasca Potong Dan Analisis Biaya
Transportasi Sapi Potong Peranakan Rasyaf, M. 2008. Panduan Beternak Ayam
Ongole (PO) Dan Shorthorn. Fakultas Pedaging. Jakarta: Penebar Swadaya.
Pertanian. Medan: Universitas Sumatera
Utara. ________. 2011. Pengelolaan Usaha Peternakan
Ayam Pedaging. Jakarta: PT Gramedia
Cinnata. 2008. Konversi Otot Menjadi Daging. Pustaka Utama.
http://cinnatalemien-
eabustam.blogspot.com/20/08/04/ Rinastiti A.L. 2013. Heat Stress – Cekaman Panas
konversi-otot-menjadi-daging.html Pada Ayam.
19