Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ikan mas (Cyprinus carpio L.) merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar
yang saat ini menjadi komuditas unggulan di sub sektor perikanan. Ikan ini memiliki
permintaan yang besar di hampir semua pasar lokal di Indonesia. Pada tahun 2007 hasil
budidaya ikan mas di Waduk Cirata yang termasuk wilayah Kabupaten Cianjur mencapai
34.903,30 ton atau senilai Rp. 265.561,00 juta (Sudrajmat 2009).
Usaha budidaya ikan mas dapat dilakukan di kolam air tenang dan kolam air deras.
Kolam air tenang adalah wadah pemeliharaan ikan yang di dalamnya terdapat air bersifat
menggenang atau mengalir kecil tetapi tidak terlalu besar debit airnya yaitu 6—10 l/detik,
kolam air tenang menggunakan perairan tawar sebagai sumber airnya yang berasal dari
sungai, saluran irigasi, sumur, hujan, waduk, mata air dari dalam tanah dan danau. Sedangkan
kolam air deras adalah kolam mengalir yang debit airnya besar mencapai 50—350 l/detik,
padat penebaran pada kolam air deras sangat tinggi biasa mencapai 200—300 ekor/m2
(Anonim, 2017).
Kegiatan pendederan dilakukan sebelum kegiatan pembesaran, pedederan adalah
kegiatan memelihara larva yang berasal dari kolam penetasan hingga mencapai benih yang
siap dijual, pedederan bertujuan untuk memperoleh hasil yang seragam, baik panjang,
maupun beratnya. Selain itu, juga memberikan kesempatan kepada benih ikan mas untuk
mendapatkan makanan sehingga tingkat pertumbuhannya juga akan seragam. Pendederan
terbagi dalam tiga tahap.

1
Klasifikasi dan Morfologi Ikan Mas
Menurut Santoso (1993), klasifikasi dari pada ikan mas (Cyprinus carpio L.) adalah sebagai
berikut:
Filum : Vertebrata
Klas : Osteichthyes
Subklas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Famili : Cyprinoidae
Genus : Cyprinus
Sases: cyprinus carpio L.

GAMBAR : Ikan mas (Cyprinus carpio L.)

2
2. Tujuan
Tujuan penulisan Tugas Akhir adalah untuk memperkuat penguasaan teknik pendederan
pertama ikan mas (Cyprinus carpio L.) di unit pembenihan masyarakat (UPR) Balai Benih
Ikan tatanga.
3. Manfaat
Manfaat penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai bahan informasi untuk memperluas
wawasan, dan mengembangkan kompetensi keahlian dalam berkarya di masyarakat mengenai
teknik pendederan ikan mas (Cyprinus carpiol).

3
BAB II
PELAKSANAAN
1. Gambaran Umum Perusahaan / Instansi
Berdirinya Unit Pembenihan Rakya (UPR) Bungi Tatanga,dimulai dengan
dibentuknya kelompok usaha pertanian bernama Kelompok Tani Bungi Tatanga
berangotakan petani sawa dengan masa menanam padi dan petani kolam dengan
usaha pemeliharaan ikan Mas.Kelompok terbentuk pada tahun 2002 beranggotakan 15
orang.

Gambar 1: kolam UPR Bungi Tatanga


Pada tahun 2006 Kelompok Tani Bungi Tatanga tersebut bubar tetapi
berpropesi sebagai petani ikan menghimpun diri dalam suatu wadah badan usaha
kelompok bernama Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Bungi Tatanga yang usahanya
memproduksi beni ikan air tawar jenis ikan Mas. Kelompok ini berangotakan 7 orang
dengan struktur keanggotaan terdiri dari ketua, skrestaris, bendahara dan anggota
sejak tahun 2006 hinga sekarang,UPR tetap eksis dengan usaha pembenihan ikan air
tawar dan mengalami perkembangan ikan yaitu ikan mas, lele dan nila dengan
pembesaran semakin dibawa bimbingan Dinas Pertanian Kehutanan Dan Kelautan
Kota Palu.
Lokasi Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Bungi Tatanga, Kota Palu Provinsi
Sulawesi Tengah,terletak,di sebelah Kota Palu,tertera pada gambar
Secara administratif Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Bungi Tatanga berbatasan
dengan wilayah sebagai berikut :

4
a. Sebelah utara: Kelurahan Nunu
b. Sebelah selatan: Sungai palu
c. Sebelah timur: Palupi – Tinggede
d. Sebelah barat : Kelurahan Nunu

Akses jalan raya yang cukup baik disertai dengan pemukiman penduduk disekitar
Unit Pembenihan Rakyat(UPR) Memberikan dampak positif terhadap tingkat
kelancaran transportasi dan Pembesarannya. Jaringan yang ada di UPR Bungi Tatanga
tersebut berjalan dengan mudah
Berikut Struktur Organisasi Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Bungi Tatanga terdapat
pada

Ketua UPR Bungi Tatanga

Sekretaris

Bendahara Anggota

Gambar 2: Struktur Organisasi UPR


Sarana dan prasarana UPR Bungi Tatanga
Sarana yang digunakan pada kegiatan budidaya di UPR Bungi Tatanga
2. Uraian kerja

3. Jadwal kegiatan
1. Praktek Kerja industri (PRAKERIN) dengan pendederan ikan mas(Cprinus
carpio)
2. waktu pelaksanaan pada 11 Oktber 2021-11 desember 2021 di Balai Pembenihan
UPR Pembenihan Bungi.

5
BAB III
PEMBAHASAN DAN TEMUAN

1. Persiapan Kolam Pendederan

Pendederan adalah kegiatan pemeliharaan ikan sampai ukuran tertentu yang


umumnya digunakan untuk kebutuhan kegiatan pembesaran. Adapun persiapan kolam
yang dilakukan meliputi pengeringan, pengolahan, pengukuran luas kolam tanah
dengan pemupukan, pengisian air,dan penaburan manstap.

Gambar 01 : persiapan kolam pendederan

1.1. Pengeringan

Pengeringan kolam dilakukan 5-7 hari sebelum pemijahan, Tujuan


pengeringan yaitu untuk membasmi hama, mematikan senyawa-senyawa beracun
dan memutus siklus hidup bakteri atau pathogen yang dapat merugikan, dan dapat
mempercepat proses pertumbuhan pakan alami. Adapun prosedur kerjanya yaitu:
pintu pengeluaran dibuka agar air kolam mengalir keluar hingga air dalam kolam
terkuras habis.

1.2. Pengolahan Tanah Dasar


Pengolahan tanah dasar yang dilakukan yaitu pembalikan tanah dasar dengan
menggunakan handtrektor. Kemudian di sisir/ diratakan kembali. Tujuan pembalikan
tanah dasar agar tanah yang berada dilapisan bawah dapat terkena sinar matahari
sehingga siklus parogen dapat terputus kemudian setelah pengolahan tanah dasar

6
yaitu melakukan pembuatan CAREN (jalan air), dimana fungsinya yaitu untuk
mempermudah pada pemanenan benih dan sebagai tempat berlindug benih dari terik
matahari.

Gambar 02: pengolahan tanah dasar


1.3. Pengukuran luas kolam.
Pengukuran luas kolam dilakukan mengukur panjang lebar kolam. Pengukuran ini
digunakan untuk menghitung kebutuhan pupuk dan banyaknya manstap di tabur.
Hasil pengukuran yaitu panjang dan lebarnya

18,50+18,63 37,13 :2 18,565


= = x=724 m
39+39 78 : 2 39

Gambar 03: penggukuran luas kolam

1.4. Pemupukan
Pemupukan kolam dilakukan pada saat dasar masih kering adapun pupuk
kandang (kotoran ayam) dengan dosis 100gr -500gr permeter persegi, dosis pupuk
yang di gunakan pada saat pemupukan adalah(100 gr) permeter persegi, hal ini

7
digunakan dosis terendah oleh karena ditampung pupuk juga di taburi manstap.jadi
jumlah pupuk yang digunakan 724 kg

Gambar 04: pemupukan

1.5. Pengisian Air


Pengisian air dilakukan setelah melakukan pemupukan pada sore hari.Adapun
prosedur kerjanya yaitu:
a. alat dan bahan di siapkan.
b. Pintu pengeluaran ditutup mengunakan pipa paralon ukuran 4 inci.
c. Pintu pemasukan dipasangi saringan (filter)
d. Kemudian diikat menggunakan tali/karet pengikat.
e. Pintu pemasukan air.
f. Air diisi hingga penuh atau mencapai ketinggian 70-80cm, kemudian pipa
pemasukan air di tutup kembali.

Gambar 05: pengisian air


1.6. Penaburan manstap

8
manstap di tabur bila air kolam sudah menutupi dasar kolam. Adapun fungsi
manstap yaitu. Dosis yang digunakan sesuai petunjuk 100gr per100 m 2 atau 1gr
permeter persegi, jadi jumlah manstap yang di gunakan sesuai ukuran kolam yaitu
0.724 gram. Cara untuk menabur manstap di masukan dalam ember yang berisi air
kemudian dan selanjutnya penebaran secara merata pada kolam yang terisi air.

2. Pengangkatan telur katak.


3. Penebaran larva.
Penebaran larva dilakukan pada pagi hari pada saat suhu rendah masih ini
dimaksudkan adapun prosedur kerjanya yaitu:

a . alat dan bahan disiapkan.


b. larva yang digunakan berumur 4 hari dipindahkan ke baskom yang telah di isi air.
c. baskom yang berisi larva di bawa ke kolam pendederan.
d. langkah selanjutnya yaitu baskom diapungkan diatas permukaan air kolam selama
10 menit.baskom dimiringkan dengan membiarkan air dalam kolam masuk hingga
sedikit sampai pinggiran baskom. Kemudian baskom dimiringkan dengan perlahan
sambil membiarkan larva keluar sendiri.

Gamabr 06: penaburan manstap

1.7. Pemberian Pakan

9
Pemberian pakan dilakukan setelah larva berumur 4 hari atau hari ke 5.
a. pakan diambil menggunakan gayung secukupnya.
b. pakan di tebar di pinngir kolam dengan cara menjatukan sedikit demi sedikit
dalam air sepanjang pinggiran kolam.
c. frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari dan pada pagi, siang,dan
sore hari.

Gambar 07: pemberian pakan

1.8. Pengukuran kualitas air(suhu)


Pengukuran kualitas air (suhu) dilakukan setiap hari penebaran larva dan
dilakukan dua kali sehari hal ini bertujuan untuk mengetahui suhu air kolam
adapun alat yang digunakan mengukur suhu adalah termometer.

Gambar 08: penggukuran kualitas air


1.9. Pengontrolan air kolam.
Selama pemeliharaan larva hingga mencapai ukuran benih dalam waktu 14
hari air kolam pendederan selalu di kontrol setiap harinya. Bila air kolam
berkurang maka dilakukakan penambahan dengan cara membuka pipa pemasukan
air ke kolam, pipa pemasukan air ditutup kembali bila kolam sudah penuh.

10
2.0. Panen

Tujuan dilakukan pemanenan yaitu untuk mengetahuihasil akhir selama


pemeliharaan.adapun prosedur kerjanya yaitu:

a. Alat dan bahan di siapkan.


b. Kelambu panen di pasang pada pintu pengeluaran air.
c. Pintu pengeluaran air dibuka agar air dapat mengalir keluar
d. Waring di pasang pada bak benih yang telah di siapkan
e. Setelah air kolam surut,ikan di panen dengan cara di tangkap dapat
menggunakan alat bantu berupa seser kemudian di masukan ke dalam ember.
f. Kemudian ember diangkut ke bak benih/hapa yang telah disiapkan.
g. Setelah ikan pada kolam habis, kelambu panen pada pintu pengeluaran di lepas.
h. Apabila terdapat ikan di dalamnya maka ikan tersebut dipindahkan bak benih.
i. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari.

Gambar 09: panen

11
BAB IV
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
pendederan ikan mas perlu untuk dilakukan dalam rangkaian proses budidaya perairan
tawar karena ketersediaan benih di alam yang tidak selalu ada secara terus menerus
sementara permintaan konsumen terhadap ikan mas terus meningkat. Pendederan ikan mas
relative mudah dilakukan karena ikan ini dapat memijah secara alami maupun buatan dengan
pemijahan alami. Ikan mas dapat memijah dengan baik secara alami apabila lingkungan
tempat budidaya di buat menyerupai habitat asli ikan mas di alam.

5.2. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan kepada pihak BBI Lokal Tatanga adalah:
1. Dalam tahapan pemeliharaan larva disarankan untuk tahapan pemberian pakan
teratur supaya tidak terjadi kanibalisme, karna kalua kita telat memberi pakan
larva satu akan memakan larva lainya dan otomatis jumlah larva akan berkurang
2. Untuk pembersihan bak pemeliharaan larva dilakukan setiap kali larva diberi pakan
supaya bak pemeliharaan larva tidak kotor dan larva tidak mudah terserang penyakit,
pengantian air dilakukan minimal 2 kali sehari supaya kualitas air dapat terjaga dan
untuk
pengisian air dilakukan dengan cara perlahan supaya amoniak dalam bak tidak naik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2005, Safety Data Sheet Carbon Dioxide, www.sciencelab.com , 12 April


2017
Brotodiharjo, Santoso. 1993. Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Bandung : PT Eresco.
Akhmad, Sudrajat. 2009. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Model
Pembelajaran. Tersedia pada: http://akhmadsudrajat.word.press.com. Diakses tanggal 11
Maret 2015.
Anonim. (2017). Pengujian Kekerasan Bahan dengan Metode Brinell. http://pusat-
lingkaran.blogspot.com/2017/06/pengujian-kekerasan-bahandengan-metode_23.html.
Diakses 17 Januari 2019.

13
DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 01 : persiapan kolam pendederan

Gambar 02: pengolahan tanah dasar

14
Gambar 03: penggukuran luas kolam

Gambar 04: pemupukan

Gambar 05: pengisian air

15
Gamabr 06: penaburan manstap

Gambar 07: pemberian pakan

16
Gambar 08: penggukuran kualitas air

Gambar 09: panen

17
RIWAYAT PENULIS

NAMA : SALSABILA

KELAS : XII AGRIBISNIS PERIKANAN AIR TAWAR


(APAT)

Penyusun bernama lengkap Salsabila. Dan merupakan anak ke dua dari dua bersaudara
dengan pasangan suami istri bardan. dan basia . Penyusun dilahirkan di kasimbar pada
tanggal 02 desember 2003. Penyusun memulai masa pendidikan pertama di SD inpres 1
kasimbar, setelah lulus 2016. Kemudian melanjutkan ketingkatan selanjutnya di SMP Negeri
1Kasimbar. Dan lulus pada tahun 2019. Pada tahun yang sama melanjutkan ketinggian
ketingkat menengah di SMK Negeri 1 Kasimbar, khususnya di jurusan agribisnis perikanan
air tawar sampai sekarang.

18

Anda mungkin juga menyukai