Anda di halaman 1dari 6

EKONOMIMANAJERIAL

Transfer Pricing sebagai


Parameter Ukur Korporasi
Jemsly Hutabarat
Abstract Kesulitan sering terjadi bila produknya
It is a popular view that transfer price has direct impact for performance of khusus dan tidak terdapat di pasar
sehingga harga pembadingnya tidak
the company, but (may be) not for the corporation. Transfer price ada. Harga-alih dengan prosentase
normally based on market price, percentage of market price, at cost, cost harga pasar hampir sama dengan
plus mark-up, arbitration, and negotiation, is occasionally to become a harga-alih dengan hargapasar hanya
magic parameter for starting a corporation. Hie several objectives of saja besarnya dikalikan prosentase
transfer price strategy are: performance evaluation of subsidiary / tertentu.
strategic business unit (SBU); management motivation; price control; Harga-alih berdasarkan biaya adalah
penentuan harga berdasarkan biaya
market control; increase competitiveness of subsidiary / strategic yang dikeluarkan perusahaan tersebut
business unit (SBU); overcome the currency fluctuation; 'prestige9 of (bila dalam satuan unitatau unit biaya
association; increase profit of joint venture; reduce monetary risk; maka biaya total dibagikan dengan
manage the cash of subsidiary / SBU; and improve relationship with kuantitas produknya). Kesulitan dalam
local government. In this paper we argue that, in certain condition, halini adalah perhitungan biaya yang
transfer price has no impact for profitability of the corporation. Transfer relevan untuk dibebankan karena
alokasi biaya terdiri dari perusahaan
price is a part of corporate strategy, not business strategy, npt functional dalam satu group dan pihak ketiga.
strategy. Never think to improve the company with only change the Harga-alih berdasarkan biaya
transfer price. That's not a significant effect. The important thing are how ditambah mark-up (penggelem-
to become more efficient with reducing or maintaining the organization bungan) hampir sama dengan harga-
cost and how to increase the revenue from outside of the corporation. alih berdasarkan biaya hanya saja
biayanya ditambah dengan suatu
Keywords : standard CAPM, extended CAPM, liquidity, turnover besaran / mark-up tertentu. Harga-alih
berdasarkan arbitrase ditentukan oleh
interaksi kedua divisi /unit usaha dan
pada tingkat yang dianggap terbaik
bagi kepentingan perusahaan atau
atau harga intra perusahaan (intracom- grup, dalam hal ini keputusan akhir
ransfer Pricing ( harga-alih ) pany pricing) atau harga interkorporasi berada di tangan perusahaan / grup
adalah harga yang disepakati atas produk (intercorporate pricing), biasanya didasar- bukan di kedua divisi atau unit usaha.
atau jasa yang terjadi antar perusahaan kan kepada harga pasar (market price), Harga-alih dengan negosiasi adalah
yang mempunyai hubungan istimewa atau prosentase harga pasar (percentage of penentuan harga berdasarkan hasil
berada dalam satu group perusahaan market price), biaya (at cost), biaya negosiasi atau kesepakatan diantara
(atau antar unit usaha atau pusat respon- ditambah mark-up (cost plus mark-up), kedua perusahaan apakah itu
sibilitas yang berada dalam satu arbitrasi, harga-alih ganda serta berdasarkan pasar, biaya atau
perusahaan). Mekanisme proses transfer negosiasi. Pengertian umum dari setiap historikal.
pricing dalam korporasi dapat dilihat pada harga-alih dapat diuraikan dalam pen- Harga alih ganda adalah penentuan
Bagan I. jelasan berikut, harga yang berbeda diantara
Penentuan harga-alih, yang sering • Harga-alih berdasarkan harga pasar perusahaan atau SBU atau pusat
disebut harga internal (internal pricing) adalah penentuan harga dengan responsibilitas dalam satu grup,
membandingkan dengan harga pasar misalnya SBU 1 berdasarkan pasar
(eksternal) yang wajar, biasanya bila •ementara SBU 2 berdasarkan biaya.
Ir. Jemsly Hutabarat, MM, Praktisi harga pasar bervariasi maka yang
Bisnis diambil adalah harga terendah.

USAHAWAN NO. 11 TH XXXIV NOPEMBER 2005 45


Harga-alih merupakan strategi Bagan 1
perusahaan / korporasi yang dapat Transfer Pricing dalam Gnjp Perusahaan
diterapkan dengan berbagai aplikasi,
tergantung kepada tujuanyang hendak
dicapai. Sebagai contoh dapat kitalihat
kasus berikut. Dalam suatu makalah yang
tidak dipublikasikan, dimana per-usahaaan
di Indonesia dimanfaatkan sebagai
manufaktur atas jasa barang madya
(intermediate goods) atau bahan mentah,
terdapat beberapa informasi yaitu:2
o Walaupun perusahaan merugi dari
tahun ke tahun, terjadi pembayaran
royalty atau imbalan jasa teknis dan
sebagainya dari perusahaan
Indonesia kepada induk atau
perusahaan serumpun o Struktur
permodalan perusahaan lebih condong
berupa pinjaman (thin capitalization) Keterangan:
o Pembayaran dividen dalam jumlah
besar apabila perusahaan melapor- Induk Perusahaan : PT. XYZ, yang juga beroperasi (Operating Holding Company) : PT. AAA, PT.
kan laba Anak Perusahaan BBB, PT. CCC, PT. ODD, PT. EEE : Mekanisme Transfer Pricing (anak
o Dengan diadakannya tax treaty perusahaan dengan anak perusahaan serta anak perusahaan dengan induk
dengan beberapa negara, terdapat perusahaan)
pemanfaatan treaty shopping Korporasi secara umum dapatdibagi
(rekayasa arus dana melalui negara mitra dua bagian yaitu korporasi operasional dalam korporasi operasional, maka di
kerja dengan maksud men-dapatkan (operating holding company) dan perusahaan induk ada strategi
keringanan pajak) o pemanfaatan tax korporasi non-operasional (non-oper- korporasi dan strategi bisnis. Di setiap
haven countries (negara yang beban ating holding company). Dalam fungsi perusahaan terdapat strategi
pajaknya murah} atas aktivitas di korporasi non-operasional maka fungsional, mulai dari pemasaran,
Indonesia o Jangkauan transaksi antar strategi korporasi ada di perusahaan keuangan, produksi, personil dan
perusahaan dalam berbagai kasus cukup induk (holding company), sementara
teknologi. Selengkapnya dapat dilihat
besar, namun sementara ini belum ada pada bagan 2dibawab h ini.
suatu ukuran kewajaran tentang harga Korporasi Operasional
pokok. (Operating Holding Company)

Suatu korporasi akan menetapkan


harga-alih berdasarkan pertimbangan
terhadap perusahaan secara keseluruh-
an. bukan berdasarkan anak perusahaan Strategi Korporasi
tertentu sekalipun perusahaan yang & Strategi Bisnis
mengelola bisnis inti, dengan demikian
dapat diperoleh hasil yang optimal secara
korporasi.
Sebelum membahas mengenai
harga-alih, dibawah ini diuraikan terlebih
dahulu sekilas mengenai strategi kor-
porasi, bisnis dan fungsional, yang
merupakan pijakan umum dalam
penentuan harga-alih.

2 DR. Gunadi, MSc.Ak, "Transfer Pricing" PT. Bina


Rena Pariwara, 1994, hal 17
Note:
Pada Korporasi operasional, disamping mengelola berbagai anak perusahaan, perusahaan S juga
bertindak sebagai korporasi / holding company terhadap grupnya.
Seluruh perusahaan A, B, C, P, 0, R, dan S mempunyai fungsi pemasaran, produksi, keuangan,
personil dan teknologi (dalam gambar diatas hany»digambar satu perusahaan)

46 USAHAWAN NO. 1J TH XXXIV NOPEMBER 2005


Harga-alih merupakan strategi Bagan 1
perusahaan / korporasi yang dapat Transfer Pricing dalam Grup Perusahaan
diterapkan dengan berbagai aplikasi,
FT. BBB
tergantung kepada tujuan yang hendak
dicapai. Sebagai contoh dapat kitalihat
kasus berikut. Dalam suatu makalah yang
tidak dipublikasikan, dimana per-usahaaan PT.AAA
di Indonesia dimanfaatkan sebagai
manufaktur atas jasa barang madya
(intermediate goods) atau bahan mentah, Korporasi Operasional
terdapat beberapa informasi yaitu;2 Keterangan: (Operating Holding Company)
o Walaupun perusahaan merugi dari FT. CCC Pt.SEE
tahun ke tahun, terjadi pembayaran Induk Perusahaan
royalty atau imbalan jasa teknis dan
sebagainya dari perusahaan Transferj Pf'ce
Indonesia kepada induk atau
Anak Perusahaan
perusahaan serum pun o Struktur
permodalan perusahaan lebih condong
berupa pinjaman (thin capitalization)
o Pembayaran dividen dalam jumlah
besar apabila perusahaan melapor-kan : PT. XYZ, yang juga beroperasi (Operating Holding Company) : PT. AAA, PT.
laba BBB, PT. CCC, PT. ODD, PT. EEE : Mekanisme Transfer Pricing (anak
o Dengan diadakannya tax treaty perusahaan dengan anak perusahaan serta anak perusahaan dengan induk
dengan beberapa negara, terdapat perusahaan)
pemanfaatan treaty shopping
(rekayasa arus dana melalui negara mitra Korporasi secara umum dapat dibagi dalam korporasi operasional, maka di
kerja dengan maksud men-dapatkan dua bagian yaitu korporasi operasional perusahaan induk ada strategi
keringanan pajak) o pemanfaatan tax (operating holding company) dan korporasi dan strategi bisnis. Di setiap
haven countries (negara yang beban korporasi non-operasional (non-oper- fungsi perusahaan terdapat strategi
pajaknya murah) atas aktivitas di Indonesia ating holding company). Dalam fungsional, mulai dari pemasaran,
o Jangkauan transaksi antar perusahaan korporasi non-operasional maka keuangan, produksi, personil dan
dalam berbagai kasus cukup besar, namun strategi korporasi ada di perusahaan teknologi. Selengkapnya dapat dilihat
sementara ini belum ada suatu ukuran induk (holding company), sementara pada bagan 2dibawab h ini.
kewajaran tentang harga pokok.

Suatu korporasi akan menetapkan


Note;
harga-alih berdasarkan pertimbangan
terhadap perusahaan secara keseluruh-an.
bukan berdasarkan anak perusahaan
tertentu sekalipun perusahaan yang Strattgl Korporasi
mengelola bisnis inti, dengan demikian & Strategi Bisnis
dapat diperoleh hasil yang optimal secara
korporasi.
Sebelum membahas mengenai
harga-alih, dibawahini diuraikanterlebih
dahulu sekilas mengenai strategi kor-
porasi, bisnis dan fungsional, yang
merupakan pijakan umum dalam
penentuan harga-alih.

2 DR. Gunadi, MSc.Ak, "Transfer Pricing" PT. Bina


RenaPariwara, 1994, hall7

Pada Korporasi operasional, disamping mengelola berbagai anak perusahaan, perusahaan S juga
bertindak sebagai korporasi / holding company terhadap grupnya.
Seluruh perusahaan A, B, C, P, Q, R, dan S mempunyai fungsi pemasaran, produksi, keuangan,
personil danteknologi (dalam gambardiatashanyaidigambarsatu perusahaan)

(Non-Operating Holding Company)

USAHAWAN NO. Jl TH XXXIV NOPEMBER 2005


Aplikasi dan Simulasi Harga-alih Harga-alih 200 % dari biaya total
Dalam praktek harga-alih sangat
bervariasi dan sangat tergantung kepada Bisnis A PT2 PT3 ZPf .GROUP
:'fen.
bagaimana korporasi tersebutmengelola.
Sebagai Illustrasi dibawah ini dibahas Pendapatan 90 25 12 8
>
5 50 140
sekilasmengenai mekanismeyang terjadi 110 10 5 3 2 20 130
dalam suatu perusahaan yang telah 0w':! - -20 15 7 5 3.8 3 2.2 30 10 112
melepas/memisahkan (spinning-off) nn • -:
' " T&* '• < ,'
beberapa strategic business unit (SBU) 10
menjadi perseroan terbatas (PT), dan *fl. . . :
membentuk korporasi operasional.
Perusahaan PT.ABC yang bergerak
dalam bisnis A, mempunyai beberapa unit Harga-alih 60 % dari biaya total
usaha atau SBU dengan produk berupa 90 11
jasa pendukung bisnis A. Pada waktu unit 10
12
usaha di dalam perusahaan PT.ABC
masih berupa SBU maka per-formansi
keuangan perusahaan tersebut adalah 102
(dalam satuan uang) sebagai berikut:
Pendapatan = 10Q(terdiridari90daribisnisAdan
eks SBU) dapat dilihat pada
10 adalah pendapatan SBU dari luar
tabel berikut (pendapatan atau revenue
perusahaan/non-grup) non-grup dan biaya masih sama).
Biaya = 90 - (terdiri dari 70 bisnis A dan
Berdasarkan data diatas, dibawah ini
20 SBU)
disimulasikan beberapa penerapan
Laba/rugi = 10
harga-alih dalam perusahaan PT.ABC,
yaitu dari seluruh perusahaan eks-SBU 22
Dari laba/rugi diatas terlihat bahwa kepada induk perusahaan yang menge- 20
perusahaan tersebut mendapat laba lola bisnis A, yang disimulasikan ber- 0.80.2 10
(profit) = 10, yang dapat diperinci dalam
tabel berikut. 10

120) dan biaya (total 110) tetapi pada


10 100 akhirnya setelah dikonsolidasi maka laba
20 90 (keuntungan) total (Pt)tetap sama = 10.
Seluruh perusahaan memperoleh laba.
-1 -1 10 Berdasarkan simulasi dengan harga
90
-10 alih 200% dari biaya total terlihat bahwa
70 10
ada perubahan dalam pendapatan (total
20 -5 -3 10 140) dan biaya (total 130) tetapi pada
akhirnya setelah dikonsolidasi maka laba
dasarkan persentase dari biaya total, /keuntungan total tetapsama= 10. Seluruh
mulai dari 60%, 100%, 200% dan 'x'%. perusahaan eks SBU mendapatkan laba,
Setelah seluruh SBU yang berada Dari laporan laba / rugi perusahaan- sedangkan bisnis A mengalami kerugian
dibawah PT.ABC berubahmenjadi peru- perusahaan tersebutdiatas terlihat bahwa sebesar 20.
sahaan mandiri PT (Perseroan Terbatas) ada perubahan dalam pendapatan (total Dengan mensimulasikan harga alih
maka laporan laba/rugi masing-masing adalah 60% dari biaya total terlihat bahwa
perusahaan (Bisnis A dan perusahaan ada perubahan dalam pendapatan (total
112) dan biaya (total 102) tetapi pada
Harga-alih berdasarkan biaya 30 akhirnya setelah dikonsolidasi maka laba
1
total (100%) 2 totaltetap sama = 10. Seluruh perusahaan
0 mendapatkan laba, dan PT2 berada pada
titik impas.
20 1
90 15 Bila disimulasikan dalam bentuk
1 persamaan tersamar (seperti tabel
90 10
0 berikut), terlihat bahwa berapapun harga-
10 1 alih tidak akan berpengaruh terhadap
10 performansi keuangan korporasi, kecuali
masalah aliran kas (cash How) apabila
0 harga-alih melebihi biaya sebelumnya.
.Dari contoh diatas terlihat bahwa kinerja
keuangan perusahaan korporasi tidak
tergantung kepada harga-alih apabila
seluruh perusahaan peduli terhadap
biaya. (organisasi.oi/errjeat/dan

USAHAWAN NO. 11 TH XXXIV NOPEMBER 2005


lain-lain) serta pendapatan di luar Harga-alih ' x ' % dari biaya total
korporasi / non-grup.
Bisnis A PT1 PT2 PT3 PT4 2PT GROUP
Harga-alih sebagai strategi korporasi
Pendapatan 90 5 + 10x 2 + 5x 2 + 3x 1+2x 10 + 20x 100 + 20x
Dari contoh diatas dapat dijelaskan
bahwasuatu korporasi tidak akanpernah Biaya : 70 + 20x 10 5 3 2 20 90 + 20x
mendapatkan keuntungan dari harga-alih Iln 20 - 20x 10X-5 5x-3 3x-1 2x-1 20X-10 10
(kecuali untuk kepentingan eksternal
10
seperti pajakdanlain-lain),yang penting ra
adalah bagaimana mendapatkan pen-
dapatan dari luarkorporasi sertamenjaga
PT3, maka harga-alih yang diterapkan
biaya tidak meningkat secara signifikan
Laba secara Simultan adalah x> 0,33 (ditentukan 40%), maka
kecuali akibatmeningkatnya pendapatan di
Bila korporasi menghendaki agar terlihat bahwa Induk perusahaan dan PT3
luar korporasi (dengan pertimbangan
keseluruhan perusahaan yang berada akan mendapatkan laba sedangkan yang
profitabilitas). Pelepasan anak perusaha-
dibawahnya memperoleh laba maka lainnya akan mengalami kerugian.
an (dari eks SBU) merubah additional
revenue (pendapatan tambahan) menjadi besarnya harga-alih perlu ditentukan
dividen. artinya sewaktu SBU berada dengan melihat parameter masing- Peningkatan Daya Tuas (Leverage)
dalam perusahaan nilai tambah keuang-an masing perusahaan. Misalnya dalam Perusahaan
yang diperoleh didapatkan dari pen- kasus diatas, ada lima kondisi (diambil dari Bila korporasi menghendaki agardaya
dapatan non-grupdariseluruhSBU, tetapi persamaan tersamar pada harga alih 'x' % tuas keseluruhan akan bertambah maka
setelah SBU tersebut berubah menjadi dari biaya total) yaitu: harga-alih diserahkan kepada mekanis-me
perusahaan tersendiri maka korporasi a. 20 - 20 x > 0 atau x < 1 b. 1 0 x - pasar dengan arm's-iength price
memperoleh nilai tambah dari dividen 5 > 0 atau x>0,5 c. 5 x - 3 >0 (harga wajar), tetapi konsekuensinya
yang besarnya sama bila korporasi atau x>0,6 d. 3x-1 >0 atau bahwa sumberdaya (resource) yang tidak
tersebut biaya tidak meningkat (secara x>0,33 e. 2x -1 > 0 atau x > 0,5 efisien akan tereduksi dengan sendirinya.
signifikan) dan pendapatan pihak non-grup Penyelesaian secara simultan akan Misalnya saja bila ada unit yang sebelum
sama. menghasilkan bahwa harga-alih yang dilepas kurang efisien sehingga biaya
Bagaimana mengatur agar mekanis- sesuai adalah 60% -100% dari total pokok produksi atau biaya per unitnya
me harga-alih tersebut membawa nilai biaya. lebihbesardari harga pasar, maka untuk
tambah kepada korporasi? Disinilah mengurangi kerugian perusahaan
letaknya peranan strategi korporasi, Reduksi Pajak tersebut harus mengurangi biaya dan
artinya bila suatu perusahaan telah Bila korporasi menghendaki agar pajak melakukan efisiensi, yang salah satu
melepas SBU-nya menjadi perusahaan yang dibayarkan dikurangi (bila faktor utamanya adalah sumberdaya
tersendiri (PT), maka wajib disusun memungkinkan nol), maka besarnya manusia.
strategi korporasi yang jelas (bukan harga-alih perlu ditentukan untuk masing- Pertanyaannya adalah apakah
strategi bisnis). Masing-masing anak masing perusahaan, besarnya berbeda- dengan menerapkan harga tersebut maka
perusahaan dan induk perusahaan beda sesuai dengan performasi perusahaan harus melaksanakan
menyusun strategi bisnis yang mengacu perusahaan nya. pengurangan karyawan? Kalaudemikian
kepada strategi korporasi. Dengan a. 2 0 - 2 0 x > 0 atau x< 1 b. halnya, dimana dilakukan pengurangan
bahasasederhana,sebelum SBU dilepas 1 0 x - 5 =0 atau x = 0,5 c. 5x - 3 karyawan, apakah sebelumatau sesudah
(spin-off) menjadi perusahaan tersendiri =0 atau x = 0,6 d. 3x -1 =0 perusahaan tersebut dilepas? Kalau
maka harus disusun terlebih dahulu atau x = 0,33 e. 2x -1 =0 atau x setelah dilepas, maka perusahaan eks-
strategi korporasi yang menjadi acuan = 0,5 SBU akan mengalami kesulitan dalam
keseluruhan anak perusahaan dan induk menanggung in-efisiensi tersebut yang
perusahaan, agar nantinya tidak terjadi Perusahaan menerapkan harga-alih sebenarnya adalah bawaan dari
pertentangan diantaraanak perusahaan, yang berbeda untuk setiap anak korporasi. Kalau sebelum dilepas maka
dengan demikian dapat tercipta sinergi perusahaan yaitu 50 % untuk PT1 dan terjadi dilematis dalam korporasi, dimana
secara keseluruhan (grup). PT4,60% untuk PT2 serta 33,33% untuk di satu sisi diadakan pengurangan
Beberapa penerapan strategi kor- PT2. karyawan tetapi disi lain perusahaan ingin
porasi dengan menggunakan harga-alih bertumbuh melalui pelepasan/ pemisah-an
sebagai salah satu parameter utama, yaitu Peningkatan Performansi Salah Satu anak perusahaan.
dalam hal optimalisasi laba, reduksi pajak Perusahaan Pendekatan yang umum dilakukan
dan peningkatanperformansi salah satu Bila korporasi menghendaki agar salah oleh berbagai perusahaan adalah dengan
perusahaan, serta peningkatandaya tuas satu perusahaan akan memperoleh memberikan target waktu untuk menerap-
(leverage) perusahaan. keuntungan, misalnya saja perusahaan kan arm's-iength price (harga wajar) bila
ad*a beberapa unit yang akan dilepas

USAHAWAN NO. 11 TH XXXIV NOPEMBER 2005


Harga-alih (Biaya Total >HargaPasar) strategi korporasi, bukan strategi bisnis, dan juga
bukan strategi fungsional perusahaan. Kesalahan
yang sering terjadi Biaya Total adalah dengan
menganggap harga-alih ke strategi bisnis,
bahkan ada yang meng-anggapnya sebagai
strategi Harga Pasar fungsionalpemasaran,
sehingga unit pemasaran perusahaan (bukan grup)
yang ditugasi untuk menentukan harga-alih dan
bernegosiasi dengan unit peng ad
a an/ o u t s o u r c i n g perusahaan lainnya di dalam
grup. Hasilnya bisa dibayang-kan bahwa
kepentingannya sangat berbeda dan pada
berbagai situasi sulit men-dapatkan
Harga kesepakatan.
Alih Harga-alih dapat digunakan untuk
menentukan performansi perusahaan dalam
satu grup untuk mencapai optimalisasi
Demikian juga dengan pemindahan
dalam menerapkan strategi
sumberdaya, perusahaan bisa menerap-
korporasi. Bagaimana harga-alih berfungsi
kan pemindahan asset secara bertahap
secara efektif sangat tergantung kepada
atau secara serentak, tergantung kepada
Waktu (tahun)
strategi korporasi yang diterapkan.
strategi korporasi dan bukan strategi bisnis di
dalam korporasi tersebut.
Masing-masing pendekatan mempunyai Harga-alih adalah salah satu parameter
untung-rugi tergantung kepada situasi diantara sekian banyak parameter ukur suatu
tidak efisien, misalnyadimulaidari harga- yang dihadapi oleh perusahaan.
alih berdasarkan biayatotalyangdihitung perusahaan, karenanya per-usahaan jangan
Strategi korporasi dengan meng-
berdasarkan biaya penuh (full costing), pernah berpikir untuk memperbaiki suatu
gunakan harga-alih mempunyai berbagai perusahaan hanya dengan mengkutak-katik
setelah itu berangsur-angsur harga alih tujuan yang sangat tergantung kepada harga-alih yang efek simultannya tidak
diturunkan sampai ke harga pasar. Di korporasi. Secara umum tujuan signifikan, yang penting adalah bagaimana
beberapa perusahaan ada yang penggunaan harga-alih adalah untuk: efisiensi (mem-pertahankan biaya organisasi
menerapkan bahwa harga-alih tersebut evaluasi kinerja tiap anak perusahaan / dan overhead lainnya) dan peningkatan
tetap berdasarkan biaya penuh, sekalipun SBU, motivasi manajemen (penyusunan pendapatan dari luar korporasi. ffl
harga tersebut diatas harga pasar, dan orientasi penciptaan laba pada semua Referensi
sebagai konsekuensinya, korporasi organ entitas), pengendalian harga (untuk Max, Amoldo C, and Nicolas S Majluf, The Strategy
memberi target dividenyang menantang lebih mencerminkan biaya dan marjin yang Concept and Process: A Pragmatic Approach, Prentice-
dan meningkat dari waktu ke waktu. Hall International Edition, 1996.
seharusnyaditerima dari pelanggan; Pearce II, John A, and Richard B. Robinson, Jr,
Selengkapnya dapatdilihatpada gambar determinasi harga optimal), pengendalian Strategic Management, Formulation,
berikut ini. pasar (untuk mengamankan posisi Implementation, and control, Eighth Edition, Irwin Mc-
Pendekatan terakhir ini akan Gfw-Hitl, 2003
komparatif perusahaan), maksimalisasi Gunadi, Transfer Pncmg.PTBinaRena Pah wara, 1994
merangsang perusahaan eks-SBU pendapatan entitas ekonomi, meningkat- Simons, Robert, Performance Measurenment and
tersebut berkembang dengan pesat kan daya saing anak perusahaan / unit Control System For implementing Strategy, Prentice Hall,
dengan menggunakan laba ditahan (re- usaha (misalnya untuk penetrasi pasar), 2000
turn earning) yang semakin meningkat menghindari gejolak nilai tukar, mengatrol
dari waktu ke waktu akibat peningkatan gengsi asosiasi, meningkatkan bagian
performansi perusahaan dan efisiensi laba usaha patungan, reduksi risiko USAHAWAN NO. 11 TH XXXIV
yang dilakukan. Hal ini sangat ter- moneter, mengamankan arus kas anak NOPEMBER 2005
gantung kepada korporasi, apakah hasil perusahaan, dan membina hubungan
efisiensi akan dinikmati langsung baik dengan pemerintahan tuan rumah.
sebagai pengurangan harga-alih atau Dari contoh dan kasus diatas terlihat
ingin mengembangkan perusahaan bahwa harga-alih adalah salah satu dari
eks-SBU sehingga didapatkan dividen
yang besar ? Hal yang pasti adalah
bahwa pajak dividen umumnya lebih
besar dari harga alih, tetapi perusahaan
lebih cepat berkembang karena dapat
berinvestasi dengan laba yang
diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai