Anda di halaman 1dari 5

Tugas Farmasetika

Ketentuan Umum FI

Ibu Yorida F. Maakh, S.Si, Apt, M.Sc

Nama : Aden Defros Dollu

NIM : PO5303332200534

1. Contoh obat dari masing-masing wadah (2)

No Jenis Penjelasan Contoh obat


wadah/kemasan
1 Tersegel Wadah suatu bahan steril yang
dimaksudkan untuk pengobatan mata
atau telinga.
2 Tidak tembus Harus dapat melindungi isi dari
cahaya pengaruh cahaya, dibuat dari bahan
khusus yang mempunyai sifat menahan
cahaya atau dengan melapisi bahan
tersebut.
3 Tertutup baik Harus melindungi isi terhadap
masuknya bahan padat dan mencegah
kehilangan bahan selama penanganan,
penganguktan, penyimpanan dan
distribusi.
4 Tertutup rapat Harus melindungi isi terhadap
masuknya bahan cair, bahan padat atau
uap dan mencegah kehilangan, merekat,
mencair atau menguapnya selama
penanganan, pengangkutan,
penyimpanan dan distribusi.
Dapat diganti dengan wadah tertutup
kedap untuk bahan dosis tunggal
5 Tertutup kedap Harus dapat mencegah tembusnya udara
atau gas lain selama penanganan,
pengangkutan, penyimpanan dan
distribusi.
6 Satuan tunggal Untuk dosis tunggal yang harus
digunakan segera setelah dibuka.
Dirancang sehingga diketahui apabila
wadah perna dibuka.
7 Dosis tunggal Wadah satuan tunggal yang hanya
digunakan untuk sediaan parenteral.
Dengan etiket yang sama dengan
wadah satuan tunggal.
8 Dosis satuan Wadah satuan tunggal yang hanya
digunakan untuk sediaan parenteral
dalam dosis tunggal, langsung dari
wadah.
9 Satuan ganda Wadah yang memungkinkan diambil
isinya beberapa kali tanpa
mengakibatkan perubahan kekuatan,
mutu atau kemurnian sisa zat dalam
wadah tersebut.
10 Dosis ganda Wadah satuan ganda untuk bahan yang
digunakan hanya secara parenteral.

2. Gambar Vial dan Ampul

No. Nama wadah Penjelasan Gambar


1 Vial Vial adalah salah satu bentuk
sediaan steril yang umumnya
digunakan pada dosis ganda dan
memiliki kapasitas atau volume 0,5
mL – 100 mL. Injeksi vial pun
dapat berupa takaran tunggal atau
ganda dimana digunakan untuk
mewadahi serbuk bahan obat,
larutan atau suspensi dengan
volume sebanyak 5 mL atau pun
lebih.
2 Ampul Ampul adalah wadah gelas bening
dengan bagian leher menyempit.
Wadah ini berisi obat dosis tunggal
dalam bentuk cair. Untuk
mengunakan obat daari
wadah ampul ini, harus
mematahkan leher ampul

Ampul memiliki bentuk yang langsing dan berleher. Cara membukanya dengan
mematahkan leher ampul sedemikian rupa sehingga tidak ada pecahan kaca yang
bercampur dengan cairan dalam ampul. Isi ampul tetap steril hingga dibuka. Kalau lama
dibiarkan terbuka, cairan dalam ampul sudah tidak steril lagi.

Bandingkan dengan vial yang lebih ‘gemuk’ dan ada tutupnya. Tutup vial
sebenarnya terdiri dari dua lapis yaitu tutup karet di dalam dan tutup aluminium yang
menyelubungi tutup karet tersebut. Jika vial sudah dibuka maka akan kelihatan tutup
karetnya (yang berwarna merah). Tutup karet ini spesial karena dirancang agar dapat
menutup dan tidak rontok ketika ditembus jarum suntik, sehingga isinya pun tetap steril
dalam waktu yang lebih lama dibandingkan ampul.

Dengan sifat-sifat demikian, maka satu ampul digunakan untuk sekali pakai (dosis
tunggal), sedangkan satu vial bisa digunakan untuk beberapa kali pakai (dosis berganda).
Walau demikian, mungkin saja pasien ternyata membutuhkan satu vial untuk sekali
pakai, atau hanya setengah ampul untuk sekali pakai, misalnya.

Satu vial bisa untuk digunakan dalam sekali pakai, begitu pula dengan ampul.
Tapi kalau ampul cuma diambil setengahnya, sisanya bisa dimasukkan ke dalam jarum
suntik (syringe) steril, ditutup, terus disimpan hingga jam pemberian obat berikutnya.

3. Pemerian dari bahan obat di Farmakope Indonesia (FI)


Contoh bahan obat dalam FI dan pemeriannya antara lain :

No Bahan obat Pemerian


1 Acetonum Cairan transparan, tidak berwarna, mudah menguap; bau
khas. Larutan (1 dalam 2) netral terhadap kertas lakmus.
2 Magnesii Sulfas Hablur, biasanya berbentuk jarum; tidak berwarna; rasa
dingin, asin dan pahit. Dalam udara kering dan hangat
merekah.
3 Natrii Serbuk hablur, putih hingga krem; praktis tidak berbau; rasa
Aminosalicylicum manis dan asin. Bentuk larutan terurai secara perlahan dan
warna menjadi lebih gelap.
4 Oleum Ricini Cairan kental, transparan, kuning pucat atau hampir tidak
berwarna; bau lemah, bebas dari bau asing dan tengik; rasa
khas.
5 Vinblastini Sulfas Serbuk habhablur atau amorf, putih atau agak kuning, tidak
berbau; higroskopik.

4. Nama bahan-bahan obat (Resep 1-12_ Panduan Praktikum)


 Resep 1
Bahan obat Nama
dalam resep Latin Indonesia Lazim/Sinonim Kimia

 Resep 2

Bahan obat Nama


dalam resep Latin Indonesia Lazim/Sinonim Kimia

 Resep 3

Bahan obat Nama


dalam resep Latin Indonesia Lazim/Sinonim Kimia

 Resep 4

Bahan obat Nama


dalam resep Latin Indonesia Lazim/Sinonim Kimia

 Resep 5

Bahan obat Nama


dalam resep Latin Indonesia Lazim/Sinonim Kimia

 Resep 6

Bahan obat Nama


dalam resep Latin Indonesia Lazim/Sinonim Kimia

 Resep 7

Bahan obat Nama


dalam resep Latin Indonesia Lazim/Sinonim Kimia

 Resep 8

Bahan obat Nama


dalam resep Latin Indonesia Lazim/Sinonim Kimia

 Resep 9

Bahan obat Nama


dalam resep Latin Indonesia Lazim/Sinonim Kimia

 Resep 10

Bahan obat Nama


dalam resep Latin Indonesia Lazim/Sinonim Kimia

 Resep 11

Bahan obat Nama


dalam resep Latin Indonesia Lazim/Sinonim Kimia

 Resep 12

Bahan obat Nama


dalam resep Latin Indonesia Lazim/Sinonim Kimia

Anda mungkin juga menyukai