Anda di halaman 1dari 2

Press Release

15-16 Agustus 2023

Peluncuran buku Kota-kota Indonesia: Pengantar untuk Orang Banyak


Khazanah kaya pengetahuan tentang kota-kota di Indonesia

Dalam tiga dekade terakhir terjadi penambahan populasi di kawasan perkotaan Indonesia
secara signifikan, dimana pada tahun 2010 50% populasi tinggal di kawasan perkotaan.
Pertumbuhan yang cepat tersebut pada awalnya tidak dibarengi dengan pemahaman yang
mendalam akan fenomena dan dampak yang menyertai sehingga kota-kota Indonesia seakan
tumbuh tanpa rencana dan arah. Akhirnya kota-kota terasosiasi dengan hal negatif seperti
kemacetan, masalah sampah, kriminalitas, kekumuhan, hingga pencemaran udara.

Kota-kota Indonesia tumbuh demikian pesatnya sehingga bentuknya berubah lebih cepat dari
upaya untuk memahami dan penggambarannya. Bahkan kerap kali, masalah-masalah kota yang
kita hadapi sekarang sesungguhnya telah terjadi dan pernah dialami sebelumnya, meskipun
dalam bentuk yang berbeda. Akibat kegagalan memahami dan belajar dari sejarah, kerap kali
keputusan akan masa depan kota Indonesia diambil secara gegabah, setengah matang dan
hanya memindahkan masalah saja.

Selama hampir satu dekade, Marco Kusumawijaya mencurahkan segenap pengetahuan dan
pengalamannya tentang Kota-Kota Indonesia yang akhirnya menghasilkan 3 volume buku
dengan 1709 halaman dan 19 bab sehingga menjadi sumbangsih kaya untuk perkembangan
studi perkotaan Indonesia. Buku juga disusun berdasarkan kajian lapangan, riset kepustakaan
dan refleksi dari berbagai diskusi dalam satu dasawarsa terakhir. Turut terdapat terjemahann
naskah-naskah asli dari tulisan M.H. Thamrin tentang kampung, Soesilo tentang Kebayoran
Baru, Thomas Karsten dan bahkan Prasasti Talangtuwo tentang ruang publik, hingga Prapanca
tentang Desawarnana/Negarakrtagama, dan lain-lain.

Buku ini menyinggung lebih dari 73 kota-kota di Indonesia. Ada 12 bab berjudul nama kota
yang membahas berbagai aspek perkotaan, selain pengetahuan-pengetahuan khas tentang
kota yang bersangkutan dengan lingkungannya. Buku juga kaya akan infografis, gambar dan
tabel, dengan 482 halaman gambar dengan total 900 gambar, 300-an grafik dan 400 tabel
olahan, dilengkapi indeks, dan 21 halaman daftar pustaka.

Dasar yang digunakan oleh Marco Kusumawijaya untuk memilih kota-kota yang hadir dalam
buku ini adalah fakta bahwa tiap kota Indonesia menawarkan pelajaran yang berbeda.
Kota-Kota Indonesia akhirnya menjadi jendela pengetahuan yang kaya dan reflektif untuk
memahami kekayaaan kota-kota kita, belajar dari yang lampau untuk menjawab tantangan
masa depan perkotaan.

JJ Rizal, direktur Penerbit Komunitas Bambu yang menerbitkan Kota-Kota Indonesia,


menyebutkan buku ini adalah bak hadiah bagi HUT RI ke 78 dan menjadi pengingat bahwa
kota-kota yang berkembang sekarang ini merupakan hasil kerja sama berbagai pihak termasuk
warga kota selama bertahun-tahun, sehingga terus dibutuhkan pengetahuan terkait
perkotaan, khususnya untuk khalayak.

Dr Purnawan Basundoro, Guru Besar pertama di bidang Ilmu Sejarah Perkotaan dari Unair,
menyatakan bahwa “Kota-Kota Indonesia seharusnya menjadi referensi wajib soal perkotaan
Indonesia yang wajib dibaca. Ditulis dengan bahasa akademis yang mudah dipahami dengan
teknik ensiklopedik.”

Sementara Professor Abdoumaliq Simone, geografis dan urbanis kenamaan dari Universitas
Sheffield, menyebutkan “buku ini adalah pencapaian besar dalam hal penulisan sejarah
perkotaan dari suatu negara tunggal - dalam hal ini Indonesia - … ia “mengkotakan sejarah”
(urbanies history) itu sendiri. Ia memanfaatkan kesempatan untuk memikir ulang sejarah
perkotaan Indonesia dalam menjelajahi segala rupa artikulasi berbeda, membuka
hubungan-hubungan - proses-proses yang saling terkait - dengan cara yang belum pernah
dilakukan sebelumnya dalam bidang ini.”

Tak hanya kaya dengan pengetahuan, produksi buku ini juga menampilkan keunggulan desain
grafis dan kriya terbaik dari seniman seperti Irwan Ahmett dan Tita Salina serta kerajinan seni
celup indigo dari Palka Kreatif.

Narahubung: Vidya (089529356956)

Anda mungkin juga menyukai