Anda di halaman 1dari 17

TUGAS INDIVIDU TOKSIKOLOGI

RESUME PERTEMUAN 1-6

Dosen Pengampu :
apt. Mira Febrina, M. Sc

Disusun Oleh :
Marisa Nurlita (1601024)
Kelas : S1-3C

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIV RIAU
PEKANBARU
T.A 2020/2021
MATERI PERTEMUAN 1
“Sejarah dan Pengenalan Toksikologi”

Sejarah
A. Perkembangan awal

Manusia pada zaman dahulu menyadari bahwa efek toksik sejumlah beban seperti
racun ular, racun Tumbuhan, racun mineral seperti arsen, timbal, sianida beberapa
diantaranya untuk berburu, membunuh, perang atau bunuh diri.

1. Hippocrates (460-370 SM)

Pembunuhan dengan bahan kimia beracun umum terjadi di Eropa waktu itu,
sehingga untuk mencegah terjadinya peracunan orang senantiasa menemukan dan
mengembangkan upayapencegahan dan menawarkan racun.
Dikenal sebagai bapak kedokteran, disamping itu dia juga di kenal sebagai
toksikolog. Dia banyak menulis racun bisa ular dan di dalam bukunya juga
menggambarkan bahwa orang Mesir Kuno telah memiliki pengetahuan penangkal
racun yaitu dengan menghambat laju penyerapan racun dari saluran pencernaan.
Tulisan tentang penyakit akibat kerja, Keracunan timbal pada pekerja
pertambangan dan metalurgi.
2. Maimonides (1135-1204)
Dalam bukunya yang terkenal “Racun Dan Anti Dotumnya” yang diterbitkan
pada tahun 1198. yang berisi satu petunjuk pertolongan ke pengobatan keracunan-
keracunan kecelakaan dan disengaja dan gigitan-gigitan serangga, ular.
3. Paracelsus (1493-1541)
Seorang dokter dan ahli kimia Swiss, yang dikenal sebagai Father of
Toxicology. Dia menulis tentang toksikologi yang terkait dengan pertambangan.
Dia mengangkat fokus mengenai “Toksikon” yang merupakan zat kimia yang
sungguh-sungguh ada.

4. Orfila (1787-1853)
Dikenal sebagai bapak toksikologi moden, berasal dari Spanyol di pulau
Minorca.
Orfila menulis suatu tulisan penting (1814 -1815) yang menggambarkan
hubungan sistematik antara suatu informasi kimiawi dan biologis tentang racun.
Orfila adalah orang pertama yang menjelaskan nilai pentingnya analisis kimia
guna membuktikan bahwa simptomatologi yang ada berkaitan dengan adanya zat
kimia di dalam tubuh.
Orfila juga menunjukkan pentingnya analisis kimia sebagai bukti hukum pada
kasus kematian akibat keracunan.

B. Perkembangan Mutahir
Dalam menghadapi perkembangan penduduk, masyarakat modern menuntut
perbaikan kondisi kesehatan dan kehidupan, diantaranya gizi, pakaian, tempat tinggal,
dan transportasi. Untuk memenuhi tujuan ini, berbagai jenis bahan kimia harus di
produksi dan digunakan, banyak diantaranya dalam jumlah besar.

1. Toksikologi Lingkungan

Cabang toksikologi yang menguraikan pemajanan yang tidak di sengaja pada


jaringan biologi (lebih khusus pada manusia) dengan senyawa kimia yang pada
dasarnya merupakan pencemaran lingkungan, makanan atau air.
Mengkaji tentang keracunan yang terjadi secara tidak sengaja seperti
keracunan akibat makan ikan yang berasal dari teluk minamata jepang dan
mengakibatkan penyakit minamata, keracunan gas akibat aktivitas gunung berapi dan
masih banyak contoh lainnya.
2. Toksikologi Ekonomi

Menjurus pada efek-efek berbahaya dari substansi khusus yang berhubungan


dengan kebutuhan manusia seperti bahan pengawet makanan dan pestisida.
3. Toksikologi Forensik

Cabang toksikologi yang mengkaji aspek medis dan aspek hukum atas
pengaruh berbahaya zat kimia pada manusia.
Tugas toksikologi forensik adalah membantu penegak hukum khususnya
dalam melakukan analisis racun baik kualitatif maupun kuantitatif dan kemudian
menerjemahkan hasil analisis ke dalam suatu laporan (surat, surat keterangan ahli atau
saksi ahli), sebagai bukti dalam tindak kriminal (forensik) di pengadilan. Lebih
jelasnya toksikologi forensik mencangkup terapan ilmu alam dalam analisis racun
sebagi bukti dalam tindak kriminal, dengan tujuan mendeteksi dan mengidentifikasi
konsentrasi dari zat racun dan metabolitnya dari cairan biologis dan akhirnya
menginterpretasikan temuan analisis dalam suatu argumentasi tentang penyebab
keracunan dari suatu kasus.
Pengenalan Toksikologi
Pengertian Toksikologi : Ilmu tentang zat-zat yang bersifat racun atau berbahaya yang
terdapat dalam bahan-bahan di alam yang berhubungan erat dengan kesejahteraan manusia
serta usaha untuk mengatasinya.
Istilah Toksikologi awalnya berasal dari bahasa latin yaitu “toxon” yangartinya racun,
sedangkan ilmu pengetahuan dikenal dengan kata “logos”.
Dalam lingkup toksikologi sering digunakan beberapa istilah yang mirip yaitu, racun, toksin,
toksikan yang memiliki arti yang mirip tetapi berbeda. Berikut beberapa definisi yang
perlu dipahami.
1. Racun
Menurut Taylor, “Racun adalah setiap bahan atau zat yang dalam jumlah tertentu bila
masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi kimiawi yang akan menyebabkan penyakit
dan kematian”. Menurut Dorland Dictionary: Racun adalah setiap zat yang bila dalam jumlah
sedikit ditelan atau dihirup atau diserap atau dioleskan atau disuntikkan ke dalam tubuh atau.
Dihasilkan dalam tubuh, memiliki aksi kimiawi dan menyebabkan kerusakan pada struktur
atau gangguan fungsi yang menimbulkan gejala, penyakit atau kematian.
2. Toksin
Racun (poison) adalah zat yang memiliki efek berbahaya pada organisme hidup.
Sedangkan toksin adalah racun yang diproduksi oleh organisme hidup. “Bisa”(venom) adalah
racun yang disuntikkan dari organisme hidup ke makhluk lain. “Bisa” (venom) adalah toksin
dan toksin adalah racun, tidak semua racun adalah toksin, tidak semua toksin adalah venom.
3. Venom atau “bisa”
Racun dan “bisa” (venom) adalah toksin, karena toksin didiskripsikan secara
sederhana
sebagai bahan kimia yang diproduksi secara biologis yang mengubah fungsi normal
organisme lain.
4. Toksikan
Toksin adalah produk alami seperti yang ditemukan pada jamur beracun, atau racun
ular. Toksikan adalah produk buatan manusia, produk buatan yang dipaparkan ke lingkungan
karena aktivitas manusia; Contohnya adalah produk limbah industri dan pestisida.
5. Toksoid
Toksoid adalah toksin yang tidak aktif atau dilemahkan. Toksin adalah racun yang
dibuat oleh organisme lain yang bisa membuat kita sakit atau membunuh kita. Dengan kata
lain, toksin beracun. Toksoid tidak lagi beracun tetapi masih sebagai imunogenik sebagai
toksin dari mana ia berasal.
6. Xenobiotik
Xenobiotik berasal dari bahasa Yunani: Xenos yang artinya asing. Xenobiotik adalah
zat asing yang secara alami tidak terdapat dalam tubuh manusia. Contoh: obat obatan,
insektisida, zat kimia.
MATERI PERTEMUAN 2
“ Cabang-Cabang Ilmu Toksikologi”

Cabang – cabang toksikologi :


1. Toksikologi obat
Toksikologi obat yaitu meneliti tentang efek obat, dosis obat dan pengujian toksisitas
obat dalam tubuh
2. Toksikologi bahan makanan
Toksikologi bahan pangan merupakan ilmu yang mempelajari pengaruh buruk
makanan bagi manusia.
3. Toksikologi pestisida
Toksikologi peptisida mengupayakan pestisida yang digunakan bermanfaat pada
manusia dan tidak merugikan manusia.
4. Toksikologi zat yang menimbulkan ketergantungan
Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan suatu zat yang menimbulkan
ketergantungan akibat pemakaian yang berlebihan dan tidak sesuai dengan anjuran.
5. Toksikologi lingkungan
Toksikologi lingkungan mempelajari kebahayaan bahan bahan kimia dimana manusia
terpajan tanpa sengaja baik di lingkungan, makanan atau lingkungan kerja.
6. ToksikologiIndustri
Toksikologi bahan pangan merupakan ilmu yang mempelajari pengaruh buruk
makanan bagi manusia.
7. Toksikologi Aksidental
Toksikologi aksidental berupa keracunan pada zat yang berbahaya yang dikonsumsi
dengan sengaja atau tidak disengaja.
8. Toksikologi perang
Toksikologi perang ini merupakan toksikologi pelaksanaan untuk perang dengan :
 senjata atom (nuklir),
 biologi dan kimia (senjatanubika/abc)
9. Toksikologi sinar
Mempelajari tentang bahaya penyinaran seperti radiasi nuklir, radioaktif.
MATERI PERTEMUAN 3
“Absorpsi Toksikan”
1. Difusi Pasif
 Sebagian besar toksikan melewati membran sel secara difusi sederhana.
 Laju difusi berhubungan langsung dengan perbedaan kadar yang dibatasi oleh
membran itu dan daya larutnya dalam lipid.
2. Filtrasi (lewat pori-pori membrane)
Membran sel umumnya memiliki lubang dengan ukuran yang bervariasi
tergantung pada sifat dari membrane selnya. Umumnya dilewati oleh tokson yang
relatif larut air dengan BM < 200 Da. Pori membran kapiler dan glomerulus
ginjal sekitar 70 A, dilewati oleh molekul-molekul dengan ukuran lebih kecil dari
albumin ( sekitar 50.000 Da ).
3. Transpor dengan Perantaraan Carrier
 Proses ini melibatkan pembentukan kompleks zat kimia dan carrier
makromolekuler di satu sisi membran. Kompleks ini lalu berdifusi ke sisi
lain, tempat zat kimia itu dilepaskan.
 Sesudah itu carrier kembali ke permukaan semula untuk mengulangi proses
transpor. Kapasitas carrier ini terbatas. Bila kapasitas ini telah terpakai habis,
laju transpor tidak lagi bergantung pada kadar zat kimia, dan dimulailah
kinetik zero-order.
4. Pinositosis
Partikel-partikel dapat ditelan oleh sel. Bila partikel itu benda padat,
prosesnya disebut fagositosis, dan bila cairan, disebut pinositosis. Sistem transpor
khusus semacam ini penting untuk menghilangkan partikel dari alveoli dan
menghilangkan racun tertentu dari darah oleh sistem retikuloendotelial.
5. Rute Melalui Kulit
Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
 Epidermis (lapisan terluar)
 Dermis (lapisan tengah)
 Jaringan subkutan (lapisan paling dalam)
6. Rute Melalui Saluran Pernapasan
 Paru-paru dapat mengabsorpsi bahan toksik dalam jumlah besar karena area
permukaan yang luas dan aliran darah yang cepat.
 Tokson yang terdapat diudara berada dalam bentuk gas (CO, oksida nitrogen
dan belerang oksida) , uap (seperti benzene dan karbon tetraklorida), butiran
cair dan partikel padat yang berukuran berbeda-beda.
 Melalui proses alami pada sel pernafasan telah terjadi seleksi xenobiotika.
7. Rute Melalui Saluran Pencernaan
Absorpsi bahan toksik dapat terjadi di sepanjang saluran perncernaan
( gastro-intestinal tract). Faktor yang mempengaruhi terjadinya absorpsi adalah
sifat kimia dan sifat fisika bahan tersebut. Serta karakteristiknya seperti tingkat
leasaman ata kebasaan
MATERI PERTEMUAN 4
“Distribusi dan Metabolisme Toksikan”

Suatu Toksikan Melewati Membran Sel Melalui Empat Mekanisme

1. Distribusi pasif
Sebagian besar toksikan melewati membran sel secara difusi pasif sederhana.
Laju difusi berhubungan langsung dengan perbedaan kadar yang dibatasi oleh
membranitu, dan daya larutnya dalam lipid.
2. Filtrasi
Membran kapiler dan glomeruli mempunyai pori-pori yang relatif besar. Hal
ini memungkinkan lewatnya molekul-molekul yang lebih besar pula (albumin,
BM=60.000).
3. Transpor dengan Perantaraan Carrier
Proses ini melibatkan pembentukan kompleks zat kimia dan carrier
makromolekuler di satu sisi membran.
4. Pencaplokan oleh sel
Partikel-partikel dapat ditelan oleh sel. Bila partikel itu benda padat, prosesnya
disebut fagositosis, dan bila cairan, disebut pinositosis

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Distribusi Toksikan

A. Faktor biologis

 Laju aliran darah di organ dan jaringan


 Sifat membrane biologis
 Perbedaan PH antara plasma dan jaringan

B. Faktor sifat molekul toksikan

 Ukuran molekul
 Ikatan antara protein plasma dan protein jaringan
 Kelarutan
 Sifat kimia

Bagian Tubuh Yang Berhubungan Dengan Ditribusi Toksikan :


1. Protein plasma
Mengikat senyawa asing dan beberapa komponen fisiologis normal dalam tubuh.
2. Liver dan ginjal
Untuk mengeluarkan toksikan. Organ liver cukup tinggi kapasitasnya dalam proses
bitransformasi toksikan.
3. Lemak
Toksikan yang daya larutnya tinggi dalam lemak memungkinkan konsentrasinya rendah
dalam target organ, sehingga dapat dianggap sebagai mekanisme perlindungan.
4. Tulang
Penyimpanan toksikan pada tulang dapat atau tidak mengakibatkan kerusakan. Contoh:
Pb tidak toksik pada tulang, tetapi penyimpanan Flourida dalam tulang dapat
menunjukkan efek kronik (skeletal fluorosis).

Pengikatan Dan Penyimpanan

Pengikatan suatu zat kimia dalam jaringan dapat menyebabkan lebih tingginya kadar
dalam jaringan itu. Ada dua jenis ikatan yang utama yaitu, ikatan kovalen dan nonkovalen.
Ikatan kovalen bersifat tidak reversibel dan pada umumnya berhubungan dengan efek toksik
yang penting. Ikatan nonkovalen biasanya merupakan yang terbanyak dan bersifat ireversibel.
Oleh karena itu, proses ini berperan penting dalam distribusi toksikan ke berbagai alat tubuh
dan jaringan.

Metabolisme Toksikan

Metabolisme racun dapat diartikan sebagai perubahan hayati (biotransformasi) zat


kimia toksik menjadi sesuatu metabolit yang secara kimia berbeda dengan zat kimia
induknya, dalam diri makhluk hidup. Artian ini dapat mengandung beberapa makna yaitu,
pertama di dalam tubuh zat kimia toksik memungkinkan mengalami perubahan bentuk
struktur molekul melalui mekanisme reaksi tertentu.

Tempat Metabolisme

Berlangsungnya metabolisme zat asing di dalam tubuh, dapat terjadi di dalam hati,
ginjal, usus, kulit, kelenjar kelamin dan mungkin plasenta. Meskipun demikian,
hatimerupakan tempat metabolisme yang utama. Karena hati diantaranya berfungsi
mengelola sistem pembuluh darah dan sistem parenkim hepatica. Racun itu pertama kali
melintas hati, kemudian menyimpan ke dalam parenkim. Di dalam sistem parenkim hati,
terdapat aneka ragam sistem enzim pemetabolisme senyawa asing. Karena adanya sistem
parenkim hepatica ini maka hati dapat menjadi tempat metabolisme racun.

MATERI PERTEMUAN 5
“Toksikologi Eksresi Toksikan”
Toksikologi adalah ilmu yang menetapkan batas aman dari bahan kimia. Toksikologi
adalah studi mengenai efek-efek yang tidak diinginkan dari zat-zat kimia terhadap organisme
hidup. Toksikologi juga membahas tentang penilaian secara kuantitatif tentang organ-organ
tubuh yang sering terpajang serta efek yang di timbulkannya.
Ekskresi adalah proses pengeluaran atau pembuangan zat-zat sisa hasil metabolisme
tubuh. Toksikan (zat toksik) adalah bahan apapun yang dapat memberikan efek berlawanan.
Racun merupakan istilah untuk jumlah toksikan yang dalam jumlah sedikit dapat
menyebabkan kematian atau penyakit.

Contoh eksresi :

1. Ekskresi urin
Ginjal membuang toksikan dari tubuh dengan mekanisme yang serupa dengan
mekanisme yang digunakan untuk membuang hasil akhir metabolisme faali, yaitu
dengan filtrasi glomerulus, difusi tubuler dan sekresi tubuler.
2. Eksresi empedu
Hati juga merupakan alat tubuh yang penting untuk ekskresi toksikan, terutama untuk
senyawa yang polaritasnya tinggi (anion dan kation), konjugat yang terikat pada
protein plasma, dan senyawa yang BM-nya lebih besar dari 300.
3. Paru-paru
Zat yang berbentuk gas pada suhu badan terutama diekskresikan lewat paru-paru.
Cairan yang mudah menguap juga dengan mudah keluar lewat udara ekspirasi.
4. Jalur lain
Saluran cerna bukan jalur utama ekskresi toksikan. Oleh karena lambung dan usus
manusia masing-masing mesekresi kurang lebih tiga liter cairan setiap hari, maka
beberapa toksikan dikeluarkan bersama cairan tersebut. Hal ini terjadi terutama lewat
difusi sehingga lajunya bergantung pada pKa toksikan dan pH lambung dan usus.
Ekskresi toksikan lewat air susu ibu (ASI), ditinjau dari sudut toksikologi amat
penting karena lewat air susu ibu ini racun terbawa dari ibu kepada bayi yang
disusuinya. Ekskresi ini terjadi melalui difusi sederhana.

MATERI PEREMUAN 6
“Toksikologi atau Racun”
Faktor yang mempengaruhi metabolisme toksikan
Farmakologi patologi susunan makanan dan lingkungan metode manusia kontak dengan
racun,sebagai berikut :
1. Tertelan
Efek yang ditimbulkan bisa secara lokal pada saluran pencernaan dan bisa juga secara
sistemik. Misalnya, kasus overdosis obat, pestisida
2. Topical melalui kulit
Efek yang dirasakan adalah iritasi lokal, namun bisa juga berakibat pada keracunan
secara sistemik. Kasus ini biasanya terjadi di tempat industri.
3. Topical melalui mata
Efek spesifiknya pada mata dan bisa menyebabkan iritasi lokal. Misalnya : asam dan
basa, atropine.
4. Inhalasi
5. Efek yang ditimbulkan adalah iritasi pada saluran pernafasan bagian atas dan bawah,
dapat juga berefek pada absopsi dan juga keracunan sistemik.
Jenis Distribusi Toksikan
Setelah suatu zat kimia memasuki darah, ia didistribusi dengan cepat ke
seluruh tubuh. Laju distribusi ke tiap-tiap organ tubuh berhubungan dengan aliran
darah di alat tersebut, mudah tidaknya zat kimia itu melewati dinding kapiler dan
membran sel, serta afinitas komponen alat tubuh terhadap zat kimia itu.
Suatu Toksikan Melewati Membran Sel Melalui Empat Mekanisme
1. Distribusi pasif
Sebagian besar toksikan melewati membran sel secara difusi pasif sederhana.
Laju difusi berhubungan langsung dengan perbedaan kadar yang dibatasi oleh
membran itu, dan daya larutnya dalam lipid.
2. Filtrasi
Membran kapiler dan glomeruli mempunyai pori-pori yang relatif besar. Hal
ini memungkinkan lewatnya molekul-molekul yang lebih besar pula (albumin,
BM=60.000).
3. Transpor dengan Perantaraan Carrier
Proses ini melibatkan pembentukan kompleks zat kimia dan carrier
makromolekuler di satu sisi membran.
4. Pencaplokan oleh sel
Partikel-partikel dapat ditelan oleh sel. Bila partikel itu benda padat, prosesnya
disebut fagositosis, dan bila cairan, disebut pinositosis
MATERI PERTEMUAN 7
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES DISTRIBUSI
TOKSIKAN
A. Faktor biologis
 Laju aliran darah diorgan dan jaringan
 Sifat membrane biologis
 Perbedaan PH antara plasma dan jaringan
B. Faktor sifat molekul toksikan
 Ukuran molekul
 Ikatan antara protein plasma dan protein jaringan
 Kelarutan
 Sifat kimia
Bagian Tubuh Yang Berhubungan Dengan Ditribusi Toksikan :
1. Protein plasma
Mengikat senyawa asing dan beberapa komponen fisiologis normal dalam tubuh.
2. Liver dan ginjal
Untuk mengeluarkan toksikan. Organ liver cukup tinggi kapasitasnya dalam
proses bitransformasi toksikan.
3. Lemak
Toksikan yang daya larutnya tinggi dalam lemak memungkinkan konsentrasinya
rendah dalam target organ, sehingga dapat dianggap sebagai mekanisme
perlindungan.
4. Tulang
Penyimpanan toksikan pada tulang dapat atau tidak mengakibatkan kerusakan.
Contoh: Pb tidak toksik pada tulang, tetapi penyimpanan Flourida dalam tulang
dapat menunjukkan efek kronik (skeletal fluorosis).

Pengikatan dan penyimpanan


Pengikatan suatu zat kimia dalam jaringan dapat menyebabkan lebih tingginya
kadar dalam jaringan itu. Ada dua jenis ikatan yang utama yaitu, ikatan kovalen
dan nonkovalen. Ikatan kovalen bersifat tidak reversibel dan pada umumnya
berhubungan dengan efek toksik yang penting. Ikatan nonkovalen biasanya
merupakan yang terbanyak dan bersifat ireversibel. Oleh karena itu, proses ini
berperan penting dalam distribusi toksikan ke berbagai alat tubuh dan jaringan.

METABOLISME TOKSIKAN
Metabolisme racun dapat diartikan sebagai perubahan hayati
(biotransformasi) zat kimia toksik menjadi sesuatu metabolit yang secara kimia
berbeda dengan zat kimia induknya, dalam diri makhluk hidup. Artian ini dapat
mengandung beberapa makna yaitu, pertama di dalam tubuh zat kimia toksik
memungkinkan mengalami perubahan bentuk struktur molekul melalui mekanisme
reaksi tertentu.

TEMPAT METABOLISME
Berlangsungnya metabolisme zat asing di dalam tubuh, dapat terjadi di
dalam hati, ginjal, usus, kulit, kelenjar kelamin dan mungkin plasenta. Meskipun
demikian, hati merupakan tempat metabolisme yang utama. Karena hati diantaranya
berfungsi mengelola sistem pembuluh darah dan sistem parenkim hepatica. Racun
itu pertama kali melintas hati, kemudian menyimpan ke dalam parenkim. Di dalam
sistem parenkim hati, terdapat aneka ragam sistem enzim pemetabolisme senyawa
asing. Karena adanya sistem parenkim hepatica ini maka hati dapat menjadi tempat
metabolisme racun.
Berdasarkan sumbernya, toksikan atau racun dapat dibedakan lagi menjadi 3, yaitu :
a. Sumber alamiah atau buatan
Jenis ini membedakan antara toksikan atau racun asli yang berasal dari fauna
dengan racun asli yang berasal dari flora, serta kontaminasi organisme dengan
berbagai racun yang berasalkan dari lingkungan
b. Sumber berbentuk titik, area, dan bergerak
Pada umumnya toksikan jenis ini digunakan untuk orang-orang yang berminat
dalam melakukan pengendalian
c. Sumber domestik, komersial, dan industry
Jenis toksikan ini memiliki sifat dan jenis yang berbeda, kecuali terkontaminasi
oleh buangan insektisida, sisa obat, dll.
Berdasarkan wujudnya, toksikan atau racun dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Wujud pencemar padat, cair, dan gas.
- Toksikan wujud padat (Padatan halus) sangat aerodinamis
- Toksikan wujud gas dapat berdifusi, sehingga akan menyebar lebih cepat dari pada
toksikan wujud cairan dan padat.
2. Ukuran pencemar bentuk, densitas, serta komposisi kimiawi dan fisika
Hal ini akan memberikan petunjuk mudah tidaknya sesuatu pencemar memasuki
tubuh host dan cepat tidaknya menimbulkan efek dan sampai seberapa jauh
efeknya.
Berdasarkan kerusakan organ
- Hepatotoksik = Racun jenis ini menyebabkan kerusakan padamOrgan, organ yang
diserangnya adalah hati
- Nefrotoksik = organ yang diserangnya adalah nefron atau ginjal
- Neurotoksik = organ yang diserangnya adalah neuron atau saraf
- Hermatotoksik = organ yang diserangnya adalah darah atau sistem pembentukan sel
darah.
- Pneumotoksik = organ yang diserangnya adalah paru-paru.
Racun Biotis dan abiotis Racun biotis atau biotoksin merupakan racun yang
terdapat pada biota, racun ini dapat berupa racun asli dan racun sekunder. Racun
asli dapat diartikan yakni biota itu sendiri yang menjadi racun. Sedangkan racun
sekunder merupakan biota yang beracun akibat kontaminasi dari media tempat biota
itu hidup.

MIKROBA
Racun mikroba dibuat oleh mikroba itu sendiri, yang berupa metabolisme atau
metabolit :
a. Vibrio cholera
Bakteri vibrio cholerae masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan atau
minuman kemudian masuk kedalam usus halus.
b. Clostridium botulinum
Merupakan suatu bakteri yang dapat menyebabkan penyakit botulisme yang sangat
mematikan karena keracunan makanan. Jika ada manusia yang mengalami
keracunan akibat Clostridium botulinum dapat meninggal dalam waktu 3-7 hari jika
tidak cepat dilakukan tindakan medis.
c. Clostridium tetani
Karakteristik clostridium tetani :
- Gram positif, anaerob obligat, spora berbentuk drumstick.
- Sangat resisten terhadap panas serta antiseptic
- Resisten terhadap fenol dan bahan kimia lainnya.
d. Pseudomonas cocovenans
Racun ini berasal dari ampass kelapa yang terkontaminasi oleh bakteri
pseudomonas cocovenans. . Adapun gejala dari keracunan Pseudomonas
cocovenans yaitu berupa hiperglikemia yang kemudian diikuti dengan hipoglikemia
hebat sehingga dapat menyebabkan kematian pada penderita.
e. Corynebacterium diphtheria
Corynebacterium diphtheriae adalah bakteri penyebab penyakit diphterie yang akan
menyerang saluran pernafasan dan kulit.

TANAMAN
Didunia ini terdapat banyak tanaman-tanaman yang beracun, untuk mengetahui bahwa
tanaman tersebut beracun. tanda-tanda tanaman yang beracun yaitu sebagai berikut :

- Racun bisa ditemui pada buah, daun, biji, dan akar


- Memiliki rasa pahit, bergetah seperti susu
- Jamur liar
- Tanaman dengan kuncup berlaminasi
- Tanaman liar atau tanaman yang Tidak dikenal sebaiknya tidak untuk dikonsumsi
a. Curare
Racun curare berasal dari tanaman chondrodendron tomentosum dan strychnos
toxifera. Racun ini banyak digunakan di negara India pada panah untuk memburu
hewan.
b. Vicia Faba
Vicia faba dikenal juga sebagai broad bean, gorse bean, fava bean yaitu sindrom
hemolitik pada orang yang peka setelah mengkonsumsi biji faba yang baru dipetik
dalam keadaan mentah ataupun sudah dimasak.

HEWAN
Pada beberapa hewan juga terdapat racun, berikut beberapa hewan yang memiliki
racun yaitu :
a. Invertebrata
o Dinoflagelata
o Anemones
o Starfish
o Sea orchins
o Mollusca (Neptunea)
b. Arthropoda
Gigitan dari insekta mengandung racun yang akan menyebabkan alergi. Salah satu
contoh insekta yang sering menyengat adalah lebah madu.
c. Vertebrata
- Ikan hiu = Carkatoksin A dan B
- Bisa ular = Bisa ular ada yang menyebabkan hemolisis dan ada juga yang
menyebabkan neuro toksisitas
Racun Abiotis
Setelah racun biotis atau biotoksin, selanjutnya terdapat racun abiotis. Racun abiotis
merupakan zat yang tidak hidup, racun ini dapat berubah menjadi berbagai
senyawa.
Racun abiotis dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
A. Racun logam
Logam adalah elemen yang didalam larutan air dapat melepaskan satu atau
lebih elektron dan menjadi kation, yaitu :
 Logam berat dan logam ringan
 Logam essensial dan logam non essensial
 Trace mineral dana bukan trace mineral
B. Racun non logam
 Polisiklik hidrokarbon (PAH)
 Dioksin terklorinasi
 Alsiklik terklorinasi
 Bifenil terklorinasi
 Olefin terklorinasi

Anda mungkin juga menyukai