Anda di halaman 1dari 15

RINGKASAN MATERI

PENDIDIKAN PANCASILA
KELAS IV SEMESTER I

BAB 1
PANCASILA
SEBAGAI NILAI KEHIDUPAN

NAMA :

KELAS :

SD MUHAMMADIYAH BLAWONG 1
TAHUN AJARAN 2022/2023
1|Page
BAB 1
PANCASILA SEBAGAI NILAI KEHIDUPAN

PETA KONSEP

Pancasila Menjadi Dasar Negara

Pada tahun ajaran ini Putra, Rafa, dan Yani kembali lagi berangkat bersama ke sekolah.
Mulai hari ini mereka sudah berada di kelas empat SD. Penempatan mereka pada kelas yang
sama menjadikan persahabatan mereka semakin erat dan terjaga. Kelas yang baru mempunyai
guru kelas baru pula, Pak Arif namanya. Hari Senin ini seperti biasa di SDN Tanah Baru
pelaksanaan upacara bendera selalu dilakukan. Bel masuk telah berbunyi, tandanya seluruh
siswa harus bergegas menuju ke lapangan upacara. Selesai pengibaran bendera Merah Putih
yang diiringi lagu Indonesia Raya, teks Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 dibacakan. Kemudian, dilanjutkan pembacaan teks Pancasila oleh
Pembina upacara yang diikuti oleh seluruh peserta upacara. Tidak lupa pula untuk menyanyikan
bersama salah satu lagu wajib nasional. Tak terasa upacara telah usai. Setiap siswa
meninggalkan barisan dan kembali masuk ke kelasnya. Semua siswa sudah berada di ruangan
kelas mereka, begitupun siswa kelas empat. Mereka berbaris rapi sebelum masuk ke
ruangannya dan bergiliran bersalaman dengan Pak Arif yang sudah menunggu di depan kelas.
Pembacaan doa sebelum belajar dipimpin oleh Rafa selaku ketua kelas. Salam pun terucap
oleh seluruh siswa kelas empat. Setelah menjawab salam dan menyapa siswa, Pak Arif
langsung menyampaikan pengantar materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi kegiatan pembelajaran jam
pertama siswa kelas empat pada hari ini.

“Anak-anak tadi kalian telah melaksanakan upacara bendera. Upacara bendera adalah salah
satu cara kita untuk menghormati jasa para pahlawan bangsa. Sewaktu upacara bendera tadi,
kalian membacakan teks Pancasila. Menurut kalian Pancasila itu apa?” Pak Arif bertanya.

“Pancasila itu adalah dasar negara Republik Indonesia,” jawab Rafi.

“Bagus. Ada yang berpendapat lain?”

“Selain sebagai dasar negara, Pancasila merupakan petunjuk atau pedoman hidup bangsa, Pak.”
Yuni menjawab.

“Bagus, jawaban kalian berdua memang benar. Pancasila itu merupakan dasar negara Republik
Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila dijadikan sebagai petunjuk dan pedoman dalam
penyelenggaraan kehidupan kenegaraan oleh pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila juga merupakan pedoman hidup atau pandangan hidup bangsa Indonesia. Seluruh

2|Page
rakyat Indonesia menjadikan Pancasila sebagai petunjuk yang mengarahkan kehidupan
mereka terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Pak Arif.

“Coba sekarang, siapa di antara kalian yang siap membacakan kembali teks Pancasila?” Pak
Arif bertanya kembali.

“Saya, Pak,” jawab Putri.

“Silakan ke depan, Putri. Anak-anak yang lain bisa mengikuti ucapan Putri,” kata Pak Arif.

Putri pun maju ke depan kelas, dia melafalkan sila-sila Pancasila dengan lantang diikuti oleh
temannya. Adapun teks Pancasila yang dibacakan oleh Putri berbunyi:

Pancasila

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan


dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Selepas pembacaan teks Pancasila oleh Putri dan siswa lainnya, Pak Arif mulai
menjelaskan materi pembelajaran. Materi yang akan dijelaskan oleh Pak Arif pada pertemuan
kali ini ialah mengenai sejarah awal mula perumusan dan proses bagaimana Pancasila
ternbentuk menjadi dasar negara. Adapun uraian inti penjelasan yang disampaikan Pak Arif
seperti berikut ini.

A. PROSES PERUMUSAN PANCASILA

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang dirumuskan sebelum Indonesia


memproklamasikan kemerdekaannya. Perumusan dasar negara dilakukan dalam sidang BPUPKI
(Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

• BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan


Indonesia)
• Dalam Bahasa Jepang, BPUPKI adalah Dokuritsi Zyunbi Tyoosakai.
• BPUPKI dibentuk pada 29 April 1945.
• Ketua BPUPKI adalah K.R.T Radjiman Wedyodiningrat.
• Pembentukan BPUPKI adalah bukti pelaksanaan janji Jepang untuk
memberi kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
• Tugas BPUPKI adalah melakukan penyelidikan tentang usaha-usaha
mencapai Indonesia merdeka.
• BPUPKI melaksanakan dua kali sidang.
o Sidang pertama (29 Mei – 01 Juni 1945) membahas tentang dasar negara.
o Sidang kedua (10 - 17 Juli 1945) membahas tentang rancangan undang-undang
dasar.

Dalam sidang pertama BPUPKI, terdapat tiga tokoh yang menyampaikan gagassan tentang
dasar negara, yaitu Mr. Mohammad Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.

3|Page
1. Mr. Mohammad Yamin
Mr. Mohammad Yamin menyampaikan gagasan dasar negara pada 29
Mei 1945. Berikut gagasan dasar negara yang beliau sudah sampaikan.
a. Peri kebangsaan
b. Peri kemanusiaan
c. Peri ketuhanan
d. Peri kerakyatan
e. Kesejahteraan rakyat Mr. Mohammad Yamin
2. Mr. Soepomo
Mr. Soepomo menyampaikan gagasan dasar negara pada 31 Mei 1945.
Berikut gagasan dasar negara yang beliau sampaikan.
a. Persatuan
b. Kekeluargaan
c. Keseimbangan lahir batin
d. Musyawarah
e. Keadilan sosial
Mr. Soepomo
3. Ir. Soekarno
Ir. Soekarno menyampaikan gagasan dasar negara pada 1 Juli 1945.
Berikut gagasan dasar negara yang beliau sampaikan.
a. Kebangsaan Indonesia
b. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
c. Mufakat dan demokrasi
d. Kesejahteraan sosial
e. Ketuhanan Yang Maha Esa
Ir. Soekarno
Setelah itu, ketua BPUPKI membentuk sebuah panitia kecil
Bernama “Panitia Sembilan”, panitia ini bertugas untuk mengolah usulan mengenai gagasan
dasar negara Republik Indonesia. Anggota panitia Sembilan:
Panitia Sembilan

1. Ir. Soekarno 6. Abdoel Kahar Moezakir


2. Drs. Mohammad Hatta 7. Abikoesno Tjokrosoejoso
3. H. Agoes Salim 8. Mr. Achmad Soebardjo
4. K.H. Wahid Hasjim 9. Mr A.A. Maramis
5. Mr. Mohammad Yamin

Hasil dari panitia sembilan adalah lahirnya Piagam Jakarta. Berikut rancangan dasar
negara dalam Piagam Jakarta.

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Tak lama kemudian tanggal 7 Agustus 1945, dibentuklah PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) dalam Bahasa Jepang Dokuritsu Junbi Inkai. PPKI bertugas
mengesahkan rancangan UUD yang dibuat BPUPKI sebagai dasar negara. Ketua PPKI adalah
Ir. Soekarno. Pada 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan dasar negara Indonesia, yaitu
Pancasila. Rancangan dasar negara pada piagam Jakarta diterima, lalu dimatangkan dengan
mengubah bunyi rancangan nomor 1 menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Rumusan Pancasila
yang dipakai sampai saat ini tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 pada Alinea ke empat.

4|Page
Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Sebutkan teks Pancasila dengan benar dan berurutan!


2. Sebutkan lembaga-lembaga yang berperan penting dalam pembuatan rumusan dasar
Negara Indonesia.
3. dr.Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dari mulai sidang mengajukan suatu masalah
sebagai agenda utamanya. Masalah tersebut merupakan hal penting dan mendasar
dalam suatu negara yang baru terbentuk. Dalam sidang BPUPKI tersebut, proses
perumusan dasar negara Indonesia dimulai. Pada pembicaraan rumusan calon dasar
negara tersebut tampil dalam sidang antara lain yaitu Mr. Muhammad Yamin, Prof. Dr.
Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno untuk memaparkan gagasannya. Gagasan tersebut
kemudian dimusyawarahkan dan disepakati hingga akhirnya bernama Pancasila yang
menjadi dasar negara Indonesia merdeka. Berkaitan dengan cerita singkat tersebut,
silakan jawab pertanyaan berikut:
a. Apa masalah yang terjadi pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia ?
b. Menurut kalian, bagaimana penyelesaian masalah tersebut ?

5|Page
1. Berilah tanda centang (V) pada pernyataan yang sesuai dengan tokoh pada gambar
berikut dan berilah tanda silang (X) pada pernyataan yang tidak sesuai.
( ) Ketua BPUPKI.
( ) Isi Pancasila merupakan hasil dari gagasan dasar negara yang
beliau sampaikan.
( ) Menyampaikan gagasan dasar negara Indonesia pada 1 Juni
1945.
( ) Tokoh penggagas nama Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

2. Isilah dengan jawaban yang tepat.


a. Mr. Mohammad Yamin
1) Waktu penyampaian gagasan dasar negara : _________________________
2) Isi gagasan dasar negara :

b. Mr. Soepomo
1) Waktu penyampaian gagasan dasar negara : _________________________
2) Isi gagasan dasar negara :

c. Ir. Soekarno
1) Waktu penyampaian gagasan dasar negara : _________________________
2) Isi gagasan dasar negara :

6|Page
B. NILAI-NILAI PADA PANCASILA

Ayo kita ingat kembali bunyi teks Pancasila. Bacalah teks Pancasila berikut.

Pancasila

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan


dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Setiap sila pada Pancasila memiliki symbol dengan makna yang berbeda-beda. Perhatikan
symbol sila-sila Pancasila berikut.

1. Makna lambang sila pertama Pancasila, Bintang

Sila pertama Pancasila berbunyi, “Ketuhanan yang Maha Esa”. Lambang sila pertama
Pancasila adalah bintang emas di atas perisai hitam. Lambang bintang emas bermakna
sebagai cahaya kerohanian bagi setiap manusia, teman-teman. Sedangkan, latar belakang
warna hitam di bawah lambang bintang emas melambangkan warna alam atau warna asli
yang menunjukkan Tuhan sebagai sumber dari segala sesuatu di dunia ini.

7|Page
2. Makna lambang sila kedua Pancasila, rantai

Sila kedua Pancasila berbunyi, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Lambang sila
kedua Pancasila ini adalah rantai yang tersusun dari gelang-gelang kecil. Makna dari
gambar rantai itu adalah menandakan hubungan manusia satu sama lain yang saling
membantu. Lambang rantai pada sila kedua Pancasila itu terdiri dari mata rantai
berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling terkait membentuk lingkaran. Mata rantai
segi empat melambangkan laki-laki dan mata rantai lingkaran melambangkan perempuan.
Sehingga, sesama manusia harus saling membantu satu sama lain.

3. Makna lambang sila ketiga Pancasila, Pohon Beringin

Sila ketiga Pancasila berbunyi, “Persatuan Indonesia”. Lambang sila ketiga Pancasila
adalah pohon beringin. Pohon beringin memiliki akar tunggal panjang yang menunjang pohon
itu bisa tumbuh. Akar pohon beringin tumbuh sampai ke dalam tanah dan menggambarkan
kesatuan dan persatuan Indonesia. Selain itu, pohon beringin juga memiliki akar yang
menjalar ke mana-mana, yang melambangkan negara kesatuan Indonesia yang memiliki
beragam latar belakang budaya.

4. Makna lambang Pancasila sila keempat, banteng

Sila keempat Pancasila berbunyi, “Kerakyatan yang Dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. Sila keempat Pancasila dilambangkan
dengan gambar banteng. Banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul. Ini
melambangkan musyawarah, dimana orang-orang berdiskusi dan berkumpul.

5. Makna lambang Pancasila sila kelima, padi dan kapas

Sila kelima Pancasila berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Lambang dari sila kelima Pancasila ini adalah padi dan kapas. Makna dari lambang padi dan
kapas itu adalah pangan dan sandang yang merupakan kebutuhan pokok seluruh rakyat
Indonesia. Namun, keadilan ini juga berlaku pada semua aspek kehidupan manusia.

8|Page
Meneladani Sikap Kebersamaan dalam Musyawarah

“Anak-anak, Pancasila itu merupakan salah satu bentuk keputusan bersama dari bangsa
Indonesia. Pancasila itu bukan hanya milik pihak tertentu saja, melainkan milik seluruh rakyat
Indonesia. Pancasila bukan merupakan suatu bentuk keputusan yang mengutamakan
kepentingan pribadi atau suatu golongan saja, akan tetapi mengutamakan kepentingan
bersama yaitu kepentingan bangsa dan negara,” ujar Pak Arif. “Kalau begitu dalam proses
perumusan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia diliputi dengan suasana
kebersamaan ya, Pak?” Rafi berkata. Pak Arif menjawab, “Tepat sekali. Dalam proses
perumusan Pancasila, para pendiri negara yang tergabung dalam Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia berjuang besama-sama untuk menghasilkan suatu rumusan dasar
negara yang paling baik dan menunjukkan keperibadian bangsa Indonesia.”

“Bagaimana bentuk kebersamaan yang ditampilkan para pendiri negara ketika merumuskan
Pancasila, Pak?” Putri bertanya.

“Bagaimana sikap yang ditampilkan para bapak bangsa (founding fathers) kita dalam
merumuskan Pancasila?” sahut Yuni bertanya.

Pak Arif merasa kagum dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh siswa-siswinya.
Pertanyaan tersebut segera dijawab oleh Pak Arif secara jelas dan lengkap. Inti penjelasan
yang disampaikan oleh Pak Arif seperti berikut ini:

Sikap Para Bapak Bangsa (the Founding Fathers) dalam Merumuskan Pancasila

Piagam Jakarta disusun oleh tokoh-tokoh terbaik yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Mereka merupakan para negarawan. Sebagai seorang negarawan mereka selalu menampilkan
sikap dan perilaku yang terpuji dalam segala hal. Sikap dan perilaku tersebut mereka
tampilkan pada saat perumusan Pancasila sebagai dasar negara. Berikut ini beberapa contoh
sikap yang ditampilkan oleh para tokoh pendiri negara pada saat merumuskan Pancasila:

a. Menghargai perbedaan pendapat

Pada saat musyawarah perumusan Pancasila banyak sekali tokoh yang mengemukakan
gagasannya mengenai rumusan dasar negara tersebut, diantaranya Muhammad Yamin,
Soepomo, dan Soekarno. Mereka masing-masing mengemukakan gagasan yang cemerlang.
Akan tetapi meskipun demikian pendapat tersebut tidak semuanya dapat dijadikan
keputusan. Kondisi tersebut tidak membuat para tokoh berlomba-lomba untuk
mempengaruhi peserta musyawarah yang lain untuk memilih pendapat yang
dikemukakannya, namun mereka justru mendorong tokoh yang lainnya untuk
mengemukakan gagasan yang lain. Mereka juga tidak memaksakan pendapatnya kepada
yang lain. Sikap yang ditampilkan para tokoh tersebut menunjukkan bahwa mereka
menghargai perbedaan pendapat. Mereka menganggap perbedaan pendapat sebagai
keuntungan bagi bangsa Indonesia. Mereka kemudian mencari titik persamaan diantara
perbedaan pendapat tersebut dengan selalu berlandaskan kepada kepentingan bangsa dan
negara.

b. Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara

Para tokoh yang ikut merumuskan Pancasila tidak hanya berasal dari satu golongan
saja. Mereka berasal dari berbagai golongan. Agama dan suku bangsa mereka juga
berbeda. Akan tetapi mereka ikut serta dalam proses perumusan Pancasila dengan tujuan
utama memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara. Mereka mengesampingkan
kepentingan golongannya. Hal tersebut bisa kita lihat ketika para anggota PPKI dari
kalangan umat Islam menerima perubahan isi sila pertama Pancasila. Mereka tidak ngotot

9|Page
mempertahankan isi sila yang tercantum dalam rumusan Piagam Jakarta, akan tetapi
mereka sadar bahwa kepentingan bangsalah yang harus diutamakan.

c. Menerima hasil keputusan bersama

Tokoh-tokoh pendiri negara yang tergabung dalam PPKI pada saat merumuskan
perubahan Piagam Jakarta memberi teladan dalam menerima keputusan bersama. Pada
saat itu PPKI menerima masukan agar rumusan dasar negara pada Piagam Jakarta diubah.
Seluruh anggota PPKI tidak nenolak masukan tersebut. Para anggota PPKI bermusyawarah
untuk mencari jalan keluar yang terbaik demi keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Pada
akhirnya, para anggota PPKI berhasil mencapai kesepakatan. Perubahan Piagam Jakarta
disetujui sebagai keputusan bersama. Keputusan tersebut bukanlah keputusan
perseorangan, namun merupakan keputusan yang telah dipertimbangkan secara matang.
Semua anggota PPKI menerima dan melaksanakan keputusan tersebut secara ikhlas dan
bertanggung jawab.

d. Mengutamakan persatuan dan kesatuan

Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara dilakukan melalui proses


musyawarah untuk mufakat dalam sidang BPUPKI. Pada sidang tersebut, semua anggota
BPUPKI diberi kesempatan untuk menyampaikan gagasannya mengenai rumusan dasar
negara, kemudian dibahas dan didiskusikan bersama. Dengan demikian dalam persidangan
tersebut muncul perbedaan pendapat, akan tetapi meskipun demikian mereka tetap
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Perubahan Piagam Jakarta
dilakukan untuk mencegah perpecahan. Demi persatuan dan kesatuan isi sila pertama
Pancasila yang terdapat dalam rumusan Piagam Jakarta diubah dari Ketuhanan, dengan
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.

10 | P a g e
Perhatikan gambar berikut, lalu jelaskan makna simbol sila-sila
Pancasila berikut ini di buku tulismu!

1. Apakah dalam menentukan dasar negara Indonesia, para pemimpin bangsa kita
sudah menunjukkan sikap sesuai Pancasila? Tulislah sila yang dimaksud dan contoh
penerapannya dalam penentuan dasar negara Indonesia!

11 | P a g e
C. PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1. Penerapan Pancasila di Lingkungan Rumah
a. Sila Pertama
• Beribadah bersama tetangga yang beragama sama di rumah ibadah terdekat.
• Merayakan hari besae keagamaan bersama tetangga yang beragama sama
dengan kita.
• Mau bermain dan bergaul dengan semua tetangga walaupun berbeda agama.
b. Sila Kedua
• Menghormati dan menyayangi tetangga tanpa memanddang status sosialnya.
• Membantu tetangga yang sedang mengalami kesulitan.
• Mengucapkan permisi saat lewat di depan tetangga yang lebih tua.
c. Sila Ketiga
• Bekerja bakti membersihkan lingkungan sekitar rumah seccara rutin.
• Bermain dan bergaul dengan semua tetangga tanpa memandang perbedaan suku
bangsa dan bahasa.
• Menunjukkan rasa ingin tahu terhadap kebudayaan tetangga yang berbeda
denganmu.
d. Sila Keempat
• Mengikuti kegiatan musyawarah warga dengan tertib.
• Memberikan kesempatan pada setiap warga untuk menyampaikan pendapatnya
saat musyawarah.
• Menerima hasil musyawarah sebagai hasil keputusan bersama saat
melaksanakan hasilnya dengan ikhlas dan bertanggungjawab.
e. Sila Kelima
• Bersikap adil kepada semua tetangga.
• Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam bergaul dengan
tetangga. Misalnya, tidak menyalakan musik keras-keras agar tetangga tidak
tergangggu.
• Menolong tetangga yang memerlukan bantuan.

2. Penerapan Pancasila di Lingkungan Sekolah


a. Sila Pertama
• Memberi kesempatan jika ada penjual makanan di sekitar sekolah yang ingin
beribadah di sela-sela kegiatannya berjualan.
• Memberi makanan dari pedagang di sekolah tanpa memandang agamanya. Hal
yang terpenting adalah makanan tersebut sehat dan tidak menyalahi aturan
agama yang kita anut.
• Jika jalur pulang sekolah kita ada yang ditutup untuk acara keagamaan, kita
sebaiknya mencari jalan lain. Dengan begitu, kita telah memberi kesempatan
bagi mereka untuk beribadah sesuai ajaran agamanya.
• Mau bermain dan bergaul dengan semua teman di sekolah walaupun berbeda
agama.
b. Sila Kedua
• Menghargai masyarakat di sekitar sekolah tanpa memandang status sosialnya.
Misalnya, berkata sopan saat membeli makanan pada pedagang di sekitar
sekolah.
• Mengucapkan permisi ketika melewati penduduk sekitar saat pulang sekolah.
• Ikut membantu mengumpulkan sumbangan saat masyarakat di sekitar sekolah
terkena musibah.
c. Sila Ketiga
• Menghormati semua warga sekolah tanpa memandang suku bangsa dan
budayanya.

12 | P a g e
• Lebih memilih makanan jajanan tradisional daripada jajanan khas negara lain.
• Ikut serta kegiatan kerja bakti di sekolah.
d. Sila Keempat
• Memperlakukan semua warga sekolah dengan sama. Hal ini karena setiap orang
memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama di mata negara.
• Mencari solusi untuk menyelesaikan masalah di sekolah dengan musyawarah
bersama.
• Menghormati pendapat teman dan tidak memaksakan kehendak diri sendiri
ketika bermusyawarah.
• Menerima hasil musyawarah untuk kebaikan bersama dengan lapang dada.
e. Sila Kelima
• Tidak jajan terlalu banyak di sekolah agar kita dapat menyisihkan uang jajan
untuk ditabung.
• Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban dengan semua warga sekolah.
Misalnya tidak membuat kegaduhan saat di kelas.

3. Penerapan Pancasila di Lingkungan Masyarakat


a. Sila Pertama
• Merayakan hari raya keagamaan di tingkat kecamatan , kelurahan, atau desa
dengan tertib.
• Menghormati acara keagamaan yang diadakan di lingkungan setempat.
• Menghargai dan menghormati semua warga di lingkungan sekitar tanpa
memandang agamanya.
b. Sila Kedua
• Menghargai petugas kebersihan di lingkungan tempat tinggal dengan cara
menyapa dan selalu menjaga kebersihan.
• Bergaul dengan semua warga tanpa memandang status sosialnya.
c. Sila Ketiga
• Mengikuti kerja bakti di wilayah setempat
• Menjaga kerukunan.
• Mencintai Indonesia dengan menjaga kelestarian warisan budaya.
• Menjaga persatuan dan hubungan baik satu sama lain, dan tidak mudah
terpecah belah.
d. Sila Keempat
• Mengikuti kegiatan musyawarah dengan tertib.
• Tidak memaksakan kehendak saat mengikuti musyawarah
• Menerima hasil keputusan sebagai keputusan bersama.
e. Sila Kelima
• Petugas pemerintah daerah adil kepada semua warga
• Tidak bergaya hidup mewah sehingga kesenjangan sosial dengan warga lain
menjadi tampak jelas
• Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban. Misalnya membayar iuran atau pajak
agar kita dapat menikmati sarana dan prasarana di lingkungan sekitar dengan
nyaman.

13 | P a g e
1. Amatilah Tindakan pada gambar-gambar berikut. Jelaskan nilai sila-sila
Pancasila yang tercermin dari Tindakan pada gambar.

Contoh penerapan nilai Pancasila Contoh penerapan nilai Pancasila sila


sila ke : ke :

Contoh penerapan nilai Pancasila Contoh penerapan nilai Pancasila sila


sila ke : ke :

2. Perhatikan gambar berikut.

a. Apa nilai sila kedua Pancasila yang tercermin pada gambar tersebut?
b. Apa manfaat dari Tindakan anak laki-laki pada gambar?

14 | P a g e
3. Warga sekitar rumahmu mengadakan musyawarah untuk memilih ketua RT yang
baru. Beberapa warga mengajukan calon ketua RT. Ada seorang warga yang
memaksa ayahmu untuk mengikuti pilihannya.
a. Bagaimana cara pemillihan ketua RT yang sesuai dengan sila keempat Pancasila?
b. Apakah kamu setuju dengan sikap warga yang meminta ayahmu mengikuti
pilihannya? Jelaskan alasanmu.

4. Perhatikan gambar berikut.

Kebiasaan baik seperti gambar harus mulai kita


biasakan sejak dini.

a. Apa nilai sila kedua Pancasila yang


tercermin dari kebiasaan tersebut?
b. Apa manfaat kebiasaan tersebut?

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai