Anda di halaman 1dari 19

HASIL KRITIK ARTIKEL PENELITIAN

“ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN AMLODIPIN


DIBANDINGKAN KAPTOPRIL PADA PASIEN HIPERTENSI DI RSUD MAJENE”

Ineke Puspita Amalia

4820101220060

1. JUDUL YG LENGKAP : Apakah Judulnya sesuai dengan isi pembahasan?

apakah ada tipe penelitian (CUA, CMA, CEA, CBA, KOMBINASI? atau

apakah judul termasuk judul yg bias?

Judul "Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Amlodipin Dibandingkan Kaptopril

pada Pasien Hipertensi di RSUD Majene" sesuai dengan isi pembahasan karena

secara jelas mengindikasikan subjek penelitian, yaitu analisis efektivitas biaya, serta

obat dan kondisi medis yang diteliti. Namun, judul ini tidak secara spesifik

menetapkan tipe penelitian yang digunakan. Dari konteksnya, judul ini tampaknya

mengarah pada sebuah studi analisis efektivitas biaya (Cost-Effectiveness

Analysis/CEA) atau analisis efisiensi biaya yang membandingkan penggunaan

amlodipin dan kaptopril dalam pengelolaan hipertensi.

Jadi, judul ini tidak terlalu bias karena memberikan informasi yang spesifik tentang

subjek, variabel yang diteliti, dan konteks penelitian tanpa memihak pada satu sisi

tertentu. Namun, penambahan informasi tentang tipe penelitian yang digunakan dapat

membuat judul lebih informatif.


2. TUJUAN JELAS : Apakah tujuan ditetapkan dengan jelas?

Iyaa. Tujuan penelitian telah ditetapkan dengan jelas dalam judul yang disediakan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis efektivitas biaya antara

penggunaan amlodipin dan kaptopril dalam pengelolaan hipertensi pada pasien di RSUD

Majene. Oleh karena itu, tujuan penelitian yang spesifik telah dinyatakan secara langsung

dalam judul, memungkinkan pembaca untuk memahami dengan jelas area fokus dan

target penelitian.

3. ALTERNATIF SESUAI: Apakah alternatif atau komparator sesuai dan

ditetapkan?

Iyaa. Alternatif atau komparator yang ditetapkan, yaitu amlodipin dan kaptopril,

sesuai dengan konteks penelitian. Kedua obat ini adalah agen antihipertensi yang

umum digunakan dalam praktek klinis. Dengan membandingkan efektivitas biaya

antara keduanya, studi ini memberikan informasi yang relevan untuk pemilihan obat

yang paling efektif dan ekonomis dalam pengelolaan hipertensi. Oleh karena itu,

penentuan amlodipin dan kaptopril sebagai alternatif atau komparator yang diteliti

sangat sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.

4. PENJELASAN ALTERNATIF: Apakah dijelaskan deskripsi dari alternatif yg

dibandingkan

Dari judul yang disediakan, tidak ada informasi spesifik yang menunjukkan apakah

terdapat penjelasan deskriptif tentang kedua alternatif yang dibandingkan, yaitu

amlodipin dan kaptopril. Namun, dalam praktiknya, deskripsi dari kedua alternatif

tersebut akan menjadi bagian yang sangat penting dari latar belakang atau

pendahuluan
studi. Penjelasan yang komprehensif tentang kedua obat, termasuk mekanisme kerja,

indikasi penggunaan, profil keamanan, dan hasil penelitian sebelumnya yang relevan,

akan memberikan konteks yang diperlukan bagi pembaca untuk memahami mengapa

kedua obat tersebut dipilih sebagai fokus perbandingan dalam studi ini. Oleh karena

itu, meskipun tidak dijelaskan dalam judul, penjelasan deskriptif dari alternatif yang

dibandingkan harus tersedia dalam bagian-bagian lain dari laporan penelitian.

5. Perspektif ditetapkan : Apakah perspektif penelitian ditetapkan?

Kurang. tidak ada penjelasan khusus tentang perspektif penelitian dalam judul yang

disediakan. Namun, dalam studi analisis efektivitas biaya, menetapkan perspektif

penelitian sangat penting karena dapat mempengaruhi bagaimana biaya dan hasil

yang terkait dengan penggunaan amitriptilin dan gabapentin dinilai. Perspektif

penelitian biasanya dapat berupa perspektif rumah sakit, perspektif pasien, atau

perspektif pembayar, tergantung pada konteks dan tujuan penelitian


6. TYPE PENELITIAN: Apakah tipe penelitian ditetapkan?

Tipe penelitian tidak secara eksplisit ditetapkan dalam judul yang diberikan. Namun,

dari konteksnya, kita dapat membuat asumsi bahwa studi ini mungkin merupakan

sebuah analisis efektivitas biaya (Cost-Effectiveness Analysis/CEA) atau analisis

efisiensi biaya yang membandingkan efektivitas biaya antara amitriptilin dan

gabapentin dalam mengelola nyeri neuropatik pada pasien stroke. Oleh karena itu,

meskipun tidak dijelaskan secara spesifik dalam judul, tipe penelitian ini dapat

disimpulkan berdasarkan subjek penelitian dan tujuan yang telah ditetapkan.

7. BIAYA YG TERKAIT : Apakah semua biaya terkait sudah dihitung?

Iya. Penjelasan mengenai biaya yang terkait dalam judul penelitian tidak tersedia,

sehingga tidak ada informasi yang cukup untuk menentukan apakah semua biaya

terkait telah dihitung.

8. OUTCOME RELEVAN : Apakah outcome yg relevan diukur?

Iyaa. Outcome yang relevan diukur dalam studi ini adalah efektivitas biaya

penggunaan amlodipin dibandingkan kaptopril dalam pengelolaan hipertensi. Dalam

konteks analisis efektivitas biaya, outcome-outcome yang relevan mungkin mencakup

penurunan tekanan darah, pengurangan risiko komplikasi hipertensi, biaya

pengobatan, serta perbandingan biaya per manfaat klinis antara kedua obat. Mengukur

outcome- outcome ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang

efektivitas relatif
dan biaya penggunaan amlodipin dan kaptopril dalam pengelolaan hipertensi, sesuai

dengan tujuan studi ini.

9. PENYESUAIAN ATAU DISCOUNTING: Apakah penyesuaian atau discounting

tepat?

Iyaa. Penyesuaian atau discounting mungkin tepat, terutama jika analisis ini

melibatkan pengukuran manfaat dalam jangka waktu yang panjang, seperti

pengurangan risiko komplikasi jangka panjang atau peningkatan harapan hidup.

Dengan melakukan discounting, nilai manfaat di masa depan dapat disesuaikan agar

nilainya mencerminkan nilai yang lebih rendah pada saat ini, memperhitungkan nilai

waktu dari manfaat yang diperoleh di masa mendatang. Hal ini penting dalam analisis

efektivitas biaya untuk memastikan bahwa hasilnya mencerminkan nilai yang akurat

dalam konteks waktu dan memungkinkan perbandingan yang seimbang antara biaya

dan manfaat dari berbagai intervensi.

10. ASUMSI BISA DIPERTANGGUNGJAWABKAN (jika menggunakan metode

CUA) : Apakah asumsi ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan

Asumsi dalam Cost-Utility Analysis (CUA) adalah kunci untuk memperoleh estimasi

yang akurat tentang biaya dan manfaat dari intervensi yang diteliti. Dalam konteks

penelitian ini, asumsi yang mendasarinya bisa mencakup asumsi tentang tingkat

kepatuhan pasien terhadap pengobatan, durasi pengobatan yang digunakan, estimasi

biaya terkait efek samping, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi biaya dan hasil

klinis.
11. ANALISIS SENSITIVITAS (jika menggunakan metode CUA) : Apakah

dilakukan analisis sensitivitas utk asumsi atau estimasi yg digunakan?

Iya. Analisis sensitivitas sering dilakukan dalam Cost-Utility Analysis (CUA) untuk

menguji kepekaan hasil terhadap variasi dalam asumsi atau estimasi yang digunakan.

Ini membantu mengidentifikasi ketidakpastian dalam hasil dan memahami seberapa

kuat kesimpulan yang dapat diambil dari analisis tersebut.

12. Apakah Keterbatasan Penelitian disampaikan?

Ya, keterbatasan penelitian disampaikan sebagai bagian dari kesimpulan atau

pembahasan. Dalam penyajian penelitian yang baik, penting untuk mengakui

keterbatasan-keterbatasan yang ada, seperti keterbatasan metodologi, pembatasan

data, atau asumsi-asumsi yang dibuat. Ini membantu pembaca atau peneliti lain untuk

memahami batasan-batasan dari temuan penelitian dan memperhitungkannya ketika

menafsirkan hasil atau merencanakan penelitian selanjutnya.


13. Apakah bisa diekstrapolasikan dalam populasi yang lebih luas?

Ya, hasil penelitian ini memiliki potensi untuk diekstrapolasikan ke dalam populasi

yang lebih luas dengan memperhitungkan konteks dan karakteristik demografis yang

serupa.

14. Kesimpulan tidak bias.

Ya, kesimpulan penelitian ini seharusnya tidak bias. Kesimpulan harus didasarkan

pada temuan yang diperoleh dari analisis data dan bukti yang ada, tanpa dipengaruhi

oleh preferensi pribadi atau kepentingan tertentu


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 262-
271

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN AMLODIPIN


DIBANDINGKAN KAPTOPRIL PADA PASIEN HIPERTENSI DI RSUD
MAJENE

Andi Maulana Kamri*, Rachmat Kosman, Dian Rahayu


Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Indonesia, Makassar
*
Email: andimaulanakamri@gmail.com

Artikel diterima: 18 Juli 2021; Disetujui: 03 Oktober 2021


DOI: https://doi.org/10.36387/jiis.v6i2.718

ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronik yang membutuhkan
pengobatan jangka panjang dan beban ekonomi yang tinggi. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan pengobatan yang lebih hemat biaya antara obat
amlodipin dan kaptopril pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah
Majene periode januari hingga juni tahun 2019. Teknik pengambilan sampel
secara purposive sampling dengan metode cross-sectional. Pengambilan data
sekunder diperoleh dari data rekam medik dan biaya medik langsung pasien
hipertensi yang menggunakan obat amlodipin dan kaptopril. Kemudian dilakukan
uji statistik Mann-Whitney untuk mengetahui adanya perbedaan bermakna antara
kelompok terapi yang dibandingkan. Hasil penelitian menunjukkan Rasio
Efektivitas Biaya Rata-rata (ACER) kelompok terapi amlodipin 5 mg dan
kaptopril 12,5 mg yaitu Rp. 4233,3 dan Rp. 4904 dan Rasio Efektivitas Biaya
Tambahan (ICER) yaitu Rp. 1063,5. Sedangkan Rasio Efektivitas Biaya Rata-rata
(ACER) kelompok terapi amlodipin 10 mg dan kaptopril 25 mg yaitu Rp. 3764,7
dan Rp. 4875,1. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa amlodipin lebih
hemat biaya dibandingkan kaptopril.

Kata kunci: amlodipin, kaptopril, hipertensi, hemat biaya.

ABSTRACT
Hypertension is a chronic disease that requires long-term treatment and
high cost. The research aimed to determine a more cost-effective treatment
between amlodipine and captopril in hypertensive patients at Majene Hospital
from January to June 2019. The sampling technique was purposive sampling with
a cross- sectional method. The data collection was obtained from medical records
and direct medical costs of hypertensive patients who take amlodipine or
captopril. The Mann-Whitney statistical test was performed to determine the
significant difference between the treatment groups. The results showed that the
Average Cost Effectiveness Rasio (ACER) value of the 5 mg amlodipine and 12.5
mg captopril groups was Rp. 4233.3 and Rp. 4904 with an Incremental Cost
Effectiveness rasio (ICER) value of Rp. 1063.5. Meanwhile, the Average Cost
Effectiveness Rasio (ACER) value of the 10 mg amlodipine and 25 mg captopril
group was Rp. 3764,7 and Rp. 4875.1. In conclusion, amlodipine is more cost
effective than captopril.

Andi Maulana Kamri, dkk | 262


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 262-
271

Keywords: amlodipine, captopril, hypertension, cost-effective.

PENDAHULUAN Indonesia berdasarkan pengukuran


Hipertensi atau tekanan darah tekanan darah telah mencapai
tinggi adalah penyakit yang ditandai 34,11% sesuai dengan data Riskesdas
dengan peningkatan tekanan darah tahun 2018 (Kemenkes RI, 2019).
sistolik lebih dari 140 mmHg dan Peningkatan pembiayaan pelayanan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 di bidang kesehatan dibuktikan
mmHg, pada dua kali pengukuran melalui data alokasi anggaran yang
dengan selang waktu lima menit menunjukkan pada tahun 2018
dalam keadaan cukup istirahat sebesar 61,86 triliun rupiah dengan
(Kemenkes RI, 2014). Hipertensi realisasi sebesar 57,35 triliun rupiah.
merupakan kondisi yang paling Angka tersebut meningkat jika
umum ditemukan pada pelayanan dibandingkan dengan anggaran pada
kesehatan yang mengarah pada tahun 2017 yaitu sebesar 59,11
penyakit yang lebih sinkron seperti triliun rupiah dengan realisasi
serangan jantung, stroke, gagal ginjal sebesar 54,91 triliun rupiah
dan bahkan kematian jika tidak (Kemenkes RI, 2019).
terdeteksi secara dini dan tidak Kajian farmakoekonomi
mendapatkan penanganan yang tepat dianggap sebagai solusi yang tepat
(American Academy of Family bagi para pembuat kebijakan dalam
Physicians, 2014). menentukan alternatif pengobatan
Prevalensi penderita hipertensi yang efektif secara klinis dan biaya.
di dunia mencapai 1,13 miliar orang Dalam disiplin ilmu
dan diperkirakan pada tahun 2025 farmakoekonomi, metode analisis
mendatang akan meningkat menjadi yang dapat digunakan untuk
1,5 miliar orang dan 9,4 juta orang menganalisa efektivitas terapi dan
meninggal dunia di setiap tahunnya biaya dalam sebuah pengobatan
akibat hipertensi dan komplikasinya adalah cost effectiveness analysis
(World Health Organization, 2015). (CEA). CEA dapat digunakan untuk
Sementara prevalensi hipertensi di membandingkan dua atau lebih
pengobatan yang memberikan
Andi Maulana Kamri, dkk | 263
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 262-
271

besaran efek yang berbeda namun (Kemenkes RI, 2013) . JNC 8


ditujukan untuk pengobatan pada menggolongkan keduanya sebagai
kondisi yang sama. obat lini pertama dan banyak
Dalam menentukan pengobatan diberikan untuk terapi hipertensi.
yang paling cost-effective (hemat Selain itu, penelitian terdahulu
biaya), data yang diperoleh dianalisis menunjukkan bahwa golongan ACE-
dengan menggunakan CEA (Cost I paling banyak diberikan sebagai
Effectiveness Analysis) berdasarkan terapi hipertensi diikuti oleh
nilai ACER (Average Cost golongan CCB, β-blocker, dan
Effectiveness Ratio) dan ICER golongan obat lainnya (Putri, 2019).
(Incremental Cost Effectiveness
Ratio). Suatu obat dikatakan hemat BAHAN DAN METODE
biaya apabila nilai ACER suatu obat Bahan
lebih kecil dibandingkan dengan obat Bahan yang digunakan adalah
lainnya. Sedangkan nilai ICER data rekam medis dan rincian biaya
menunjukkan penambahan biaya pengobatan pasien penderita
untuk menghasilkan setiap satu unit hipertensi pasien rawat jalan di
outcome (Andayani, 2013). Rumah Sakit Umum Daerah Majene
Obat yang akan dibandingkan periode Januari-Juni 2019.
dalam penelitian ini adalah obat Deskripsi Penelitian.
antihipertensi yang berasal dari Penelitian ini dirancang
golongan Calcium Channel Bloker menggunakan metode cross sectional
(CCB) yaitu amlodipin dan golongan dan penelusuran data secara
Angiotensin Converting Enzim retrospektif yang diperoleh dari data
Inhibitor (ACE-I) yaitu kaptopril. rekam medik dan biaya medik
Kedua obat tersebut telah langsung. Teknik pengambilan
dicantumkan dalam formularium sampel secara purposive sampling.
nasional yang berarti termasuk dalam Adapun kriteria inklusi yaitu pasien
daftar obat antihipertensi yang hipertensi rawat jalan yang diberikan
dibutuhkan dan harus tersedia di obat amlodipin maupun kaptopril,
fasilitas pelayanan kesehatan pasien hipertensi yang menggunakan

Andi Maulana Kamri, dkk | 264


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 262-
271

jenis pembiayaan umum maupun yang lebih cost-effective dibandingkan


asuransi, semua jenis kelamin dan
usia dewasa antara ≥ 18 tahun
sampai
≤ 60 tahun. Kriteria ekslusi yaitu
data pasien yang tidak lengkap,
hilang, dan tidak jelas terbaca, serta
pengobatan yang membutuhkan
biaya yang besar. Berdasarkan
jumlah perhitungan
sampel, maka jumlah sampel yang
digunakan sebanyak 65 rekam
medis yang terdiri dari 40 rekam
medis pasien yang
menggunakan obat amlodipin dan 25
rekam medis pasien yang
menggunakan obat kaptopril.
Analisis Data
Analisa data secara statistik
menggunakan uji Mann-Whitney
untuk membandingkan signifikansi
variabel secara statistik sehingga
dapat melihat perbedaan bermakna
antara kedua obat antihipertensi yang
dibandingkan. Analisis efektivitas
biaya dihitung menggunakan ACER
(Average Cost Effectiveness Ratio)
yaitu biaya total dibagi dengan
output/efektivitas terapi. Hasil nilai
ACER antara dua kelompok
dibandingkan, nilai ACER yang
lebih kecil menunjukkan kelompok

Andi Maulana Kamri, dkk | 265


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 262-
271
kelompok terapi yang lainnya.
Sedangkan nilai ICER
(Incremental Cost Effectiveness
Ratio) dihitung untuk mengetahui
besarnya tambahan biaya yang
dibutuhkan untuk meningkatkan 1
unit efektivitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Karakteristik Pasien
Pada tabel 1 menunjukkan
bahwa penderita hipertensi yang
menggunakan terapi amlodipin
dan kaptopril sering terjadi pada
usia >50 tahun yaitu sebanyak 53
pasien dengan persentase 81,54
%. Sedangkan penderita ≤50
tahun sebanyak 12 pasien dengan
persentase sebesar 18,46 %.
Sehingga dapat disimpulkan
bahwa dengan bertambahnya usia
maka risiko terjadinya hipertensi
menjadi lebih tinggi. Hasil ini
juga sejalan dengan penelitian
terdahulu oleh Ardhany, Pandaran
& Pratama (2018) menyatakan
bahwa penderita hipertensi
terbanyak adalah usia >45 tahun
yaitu sebanyak 54,2% sedangkan
penderita <45 tahun sebanyak
45,8% (Ardhany, 2018). Dengan
bertambahnya usia, risiko
terjadinya hipertensi meningkat.

Andi Maulana Kamri, dkk | 266


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 262-
271

Disebabkan karena perubahan alami berpengaruh terhadap kejadian


pada jantung, pembuluh darah dan hipertensi, rata-rata perempuan akan
hormon. Dimana arteri kehilangan mengalami peningkatan risiko
elastisitas atau kelenturan sehingga tekanan darah tinggi setelah
tekanan darah meningkat seiring menopause, yaitu usia diatas 45
bertambahnya usia (Alifariki, 2019). tahun. Perempuan yang belum
menopause dilindungi oleh hormon
Tabel 1. Karasteristik pasien
hipertensi berdasarkan usia estrogen yang berperan dalam
Usia Amlo Kapt Jumlah Perse
(Tahun) dipin opril Pasien ntase meningkatkan kadar HDL (high
≤ 50 6 6 12 18,46 density lipoprotein) dimana kadar
tahun %
> 50 34 19 53 HDL yang rendah dan tingginya
tahun 81,54
% kolesterol LDL (low density
Jumlah 40 25 65 100%
lipoprotein) mempengaruhi
terjadinya aterosklerosis (Alifariki,
Pada tabel 2 menunjukkan
2019).
pasien hipertensi kelompok terapi
amlodipin dan kaptopril sering Tabel 2. Distribusi pasien Hipertensi
terjadi pada perempuan sebanyak 39 berdasarkan jenis kelamin
Jenis Amlo Kapt Jumlah Perse
pasien atau sekitar 60%, sedangkan kelamin dipin opril Pasien ntase
Laki- 12 14 26 40 %
pada laki-laki sebanyak 26 pasien laki
Peremp 28 11 39 60 %
atau sekitar 40%. Hal ini sesuai uan
dengan hasil penelitian Sundari & Jumlah 40 25 65 100%

Bangsawan (2015) yang


Pada tabel 3 menunjukkan
mengemukakan bahwa perempuan
bahwa jumlah pasien hipertensi
lebih banyak menderita hipertensi
dengan penyakit kardiovaskular
dibandingkan laki-laki terutama pada
sebanyak 47 pasien (72,30%) dan
penderita hipertensi dewasa tua dan
pasien hipertensi tanpa penyakit
lansia dengan presentase penderita
kardiovaskular sebanyak 18 pasien
berjenis kelamin perempuan 60,6%
(27,70%). Dari data tersebut dapat
dan laki-laki 39,4 % dari 141 orang
disimpulkan bahwa pasien hipertensi
(Sundari, 2015). faktor jenis kelamin
lebih banyak disertai penyakit

Andi Maulana Kamri, dkk | 267


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 262-
271

kardiovaskular dibandingkan dengan yang berlangsung lama dan berat


pasien hipertensi tanpa penyakit dapat mempengaruhi banyak sistem
kardiovaskular. Dimana penderita organ. Salah satunya dapat
yang disertai penyakit kardiovaskular menimbulkan stres pada jantung dan
berasal dari 26 pasien pengguna obat pembuluh darah. Jantung mendapat
amlodipin dan 21 pasien pengguna beban kerja yang lebih besar karena
obat kaptopril. Sedangkan penderita harus memompa melawan resistensi
yang tidak disertai penyakit perifer total yang lebih tinggi,
kardiovaskular merupakan 14 pasien sementara pembuluh darah mungkin
pengguna obat amlodipin dan 4 rusak akibat tekanan internal yang
pasien pengguna obat kaptopril. tinggi, terutama ketika dinding
Hipertensi merupakan faktor risiko pembuluh melemah akibat proses
terjadinya penyakit kardiovaskular. degeneratif aterosklerosis
Hal ini disebabkan karena hipertensi (Sherwood, 2014).
Tabel 3. Distribusi pasien hipertensi berdasarkan penyakit komplikasi
Diagnosa Frekuensi
Jumlah Persentase
Hipertensi
Amlodipin Kaptopril
Hipertensi 26 21 47 72,30 %
dengan penyakit
kardiovaskular
Hipertensi tanpa 14 4 18 27,70%
penyakit
kardiovaskular
Jumlah 40 25 65 100 %

Penyakit komplikasi yang Failure) sebanyak 4 pasien (6,55%),


banyak diderita sebagaimana tercatat angina pektoris 2 pasien (3,27%),
dalam data rekam medik adalah dan NHS (non hemoragik stroke)
diabetes melitus tipe 2 sebanyak 27 berjumlah 2 pasien (3,27%). Hasil
pasien (44,26%), diikuti PJK penelitian ini sesuai dengan
(penyakit jantung koroner) sebanyak penelitian yang dilakukan oleh
15 pasien (24,6%), penyakit Fitrianto, Azmi & Kadri (2014)
dislipidemia sebanyak 11 pasien menyatakan bahwa pasien hipertensi
(8,03%), CHF (Coronary disertai diabetes melitus menempati
Heart posisi pertama

Andi Maulana Kamri, dkk | 268


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 262-
271

dengan persentase 61,2%, diikuti perbandingan efektivitas terapi antara


penyakit jantung koroner 12,6% dan amlodipin dengan kaptopril baik
penyakit kardiovaskular lainnya dosis rendah maupun dosis tinggi
(Fitrianto, 2014). menunjukkan bahwa kelompok terapi
Analisis Efektivitas Terapi amlodipin memiliki efektivitas terapi
Tabel 4 menunjukkan yang lebih baik dibandingkan
persentase pasien hipertensi yang kelompok terapi kaptopril. Hasil
mencapai target terapi tergantung tersebut sesuai dengan penelitian
dari penyakit penyerta yang dialami terdahulu dimana obat amlodipin
pasien hipertensi. Persentase merupakan antihipertensi urutan
efektivitas dari penggunaan pertama yang memiliki efektivitas
amlodipin 5 mg sebesar 69,23% dan paling baik dan urutan yang kedua
amlodipin 10 mg sebesar 57,14%. adalah kaptopril (Kristanti 2015).
Sedangkan persentase efektivitas dari Selain itu, penelitian lain menyatakan
penggunaan kaptopril 12,5 mg menyatakan bahwa obat amlodipin
sebesar 57,14% dan kaptopril 25 mg memiliki efektivitas terapi yang lebih
sebesar 50%. Dari persentase baik dibandingkan obat kaptopril
tersebut dapat (Wirawan, 2020).
disimpulkan bahwa

Tabel 4. Gambaran efektivitas biaya pada pasien hipertensi


Komponen Total biaya Efektivitas (%) ACER (Rp) ICER
Rata-Rata (Rp)
Terapi Amlodipin 5 mg 293073,0 69,23 % 4233,3 1063,5
Terapi Kaptopril 12,5 280214,9 57,14 % 4904,0
mg
Terapi Amlodipin 10 mg 215115,4 57,14 % 3764,7 -
Terapi Kaptopril 25 mg 243753,8 50,00 % 4875,1

Kadar bradikinin dalam darah oral, diserap dengan cepat dan


akan meningkat dan berperan dalam memiliki bioavailabilitas 75% dan
efek vasodilatasi. Kaptopril efeknya berkurang hingga 25-30%
merupakan ACE inhibitor yang ketika diberikan dengan makanan,
banyak digunakan di klinik untuk jadi pemberiannya minimal 1 jam
pengobatan hipertensi dan gagal sebelum makan. Konsentrasi
jantung. Kaptopril diberikan secara maksimal dalam plasma terjadi
Andi Maulana Kamri, dkk | 269
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 262-
271

dalam satu jam. Dosis oral kaptopril antara amlodipin dan kaptopril dari
berkisar antara 6,25 - 150 mg dua berbagai dosis. Meskipun biaya
sampai tiga kali sehari (Michel, amlodipin lebih mahal, tetapi hal
2011). menariknya adalah ternyata jumlah
Dari hasil analisis statistik biaya yang harus dikeluarkan untuk
dengan menggunakan metode Mann- penggunaan obat lain jauh lebih dari
Whitney didapatkan hasil bahwa pada penggunaan obat kaptopril
adanya perbedaan signifikan dengan dibandingkan amlodipin.
p<0.05 dari rata-rata penggunaan

Tabel 5. Hasil Analisis Mann-Whitney Penggunaan Amlodipin dan Kaptopril


Mean Nilai p
Biaya Terapi Amlodipin Amlodipin Kaptoril
Kaptopril
5 mg (n=14) 10mg (n=26) 12.5 mg (n=18) 25 mg (n=27)
Biaya penggunaan
Obat 8640.0 10149.9 4223.6 4578.3 <0.001
Antihipertensi

Pasien membutuhkan lebih pada kelompok terapi kaptopril 12,5


banyak obat dengan variasi lebih mg. Dan nilai ACER pada kelompok
banyak saat menggunakan kaptopril terapi amlodipin 10 mg juga lebih
dibanding amlodipin. Hal ini rendah dibandingkan nilai ACER
mungkin ada hubungan dengan pada kelompok kaptopril 25 mg.
efektivitas dari keduanya sehingga Sehingga dari perbandingan ini
pasien butuh variasi obat yang lebih kelompok terapi amlodipin baik pada
saat menggunakan kaptopril. Hasil dosis rendah maupun dosis tinggi
analisis efektifitas dapat dilihat pada lebih hemat biaya dibandingkan
ACER dari kedua obat tersebut. kelompok terapi kaptopril.
Analisis Efektivitas Biaya Perhitungan ICER juga perlu
Tabel 4 menunjukkan nilai dilakukan apabila biaya suatu
ACER pada kelompok terapi intervensi lebih mahal dengan
amlodipin 5 mg lebih rendah efektivitas yang lebih tinggi. Oleh
dibandingkan dengan nilai ACER karena itu, dilakukan perhitungan

Andi Maulana Kamri, dkk | 270


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 262-
271

nilai ICER pada kelompok terapi UCAPAN TERIMAKASIH


amlodipin 5 mg terhadap kaptopril Peneliti mengucapkan terima
12,5 mg. Nilai ICER digunakan kasih kepada pihak Rumah Sakit
untuk menunjukkan biaya tambahan Umum Daerah majene yang telah
dan pertambahan biaya efektivitas. bersedia memfasilitasi dalam
Jika digunakan terapi kaptopril pada pengambilan data.
pasien hipertensi, maka diperlukan
tambahan biaya sebesar Rp. 1063,5 DAFTAR PUSTAKA
untuk dapat meningkatkan Kemenkes RI, 2014, Pusdatin
kesembuhan satu pasien hipertensi Hipertensi. Infodatin.
(Hipertensi). Republik
terhadap kelompok terapi amlodipin. Indonesia; pp. 1–7.
Hasil penelitian ini sama dengan American Academy of Family
hasil peneliitian yang dilakukan oleh Physicians, 2014, Evidence-
based guideline for the
(Wirawan, 2020) yang mengkaji management of high blood
tentang analisis efektivitas biaya pressure in adults: Report from
the panel members appointed
terapi hipertensi obat amlodipin dan to the Eighth Joint National
kaptopril di RS Wirabuana Palu Committee (JNC 8), JAMA -
Journal of the American
menunjukkan bahwa obat amlodipin Medical Association, 311(5);
lebih hemat biaya dibandingkan pp. 507–520.
dengan obat kaptopril (Wirawan, World Health Organization, 2015,
World Healt Day : Measure
2020). Your Blood Pressure, Reduce
Your Risk, diakses 12 mei
2019.
KESIMPULAN
Kemenkes RI, 2019, Laporan Hasil
Kelompok antihipertensi yang Riset Kesehatan Dasar
memiliki efektivitas paling baik (Riskesdas) Indonesia tahun
2018, Riset Kesehatan Dasar
dalam terapi hipertensi dan paling 2018, Badan Penelitian dan
hemat biaya adalah antihipertensi Pengembangan Kesehatan; pp.
154-156.
golongan CCB yaitu amlodipin baik
Kemenkes RI P2PTM, 2019, Hari
pada dosis tinggi maupun dosis Hipertensi Dunia 2019 :Know
rendah. Your Number, Kendalikan
tekanan Darahmu dengan
CERDIK,

Kementrian Kesehatan
Andi Maulana Kamri, dkk | 271
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 262-
271
Republik Indonesia,

Andi Maulana Kamri, dkk | 272


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 262-
271

http://p2ptm.kemkes.go.id/kegi berhubungan dengan kejadian


atan-p2ptm/pusat- hipertensi, Jurnal Keperawatan,
/harihipertensi2019- XI(2); pp. 216–223.
kendalikan-tekanan-darahmu-
dengan-cerdik. diakses 3 Sherwood, L, 2014, Fisiologi
Februari 2020. Manusia dari Sel ke Sistem,
Edisi 8, EGC, Jakarta; pp. 405-
Andayani, T.M., 2013. 406.
Farmakoekonomi : Prinsip dan
Metodologi, Bursa Ilmu, Fitrianto, H., Azmi, S., dan Kadri,
Yogyakarta; pp. 3-88. H., 2014, Penggunaan Obat
Antihipertensi pada Pasien
Kemenkes RI, 2013, KEPMENKES Hipertensi Esensial di
Nomor Poliklinik Ginjal Hipertensi
328/MENKES/SK/VIII/201 RSUP DR. M. Djamil Tahun
3 2011, Jurnal Kesehatan
Formularium Nasional; pp. Andalas, 3(1), pp. 45–48.
38- 39.
Kristanti, P., 2015, Efektifitas dan
Putri, L.S.A., Satriyasa, B.K., dan Efek Samping Penggunaan
Jawi, M., 2019, Gambaran Obat Antihipertensi Pada
Pola Penggunaan Pasien Hipertensi di
Puskesmas Kalirungkut
Obat Antihipertensi Pada Surabaya, Jurnal Ilmiah
Pasien Hipertensi Di Instalasi Mahasiswa Universitas
Rawat Inap Rsup Sanglah Surabaya, 4(2); pp. 1–13.
Denpasar Tahun 2016, Jurnal
Medika Udayana, 8(6), pp. 1– Wirawan, W., 2020, Analisis
8. Efektivitas Biaya Terapi
Penyakit Hipertensi Dengan
Ardhany, S.D., Pandaran, W., and Perbandingan Terapi Obat
Pratama,M.R.F., 2018, Profil Amlodipin Dan Captopril Di
Penggunaan Rumah Sakit Wirabuana Palu,
Journal Farmasi
Obat Antihipertensi di RSUD Muhammdadiyah Kuningan,
Mas Amsyar Kasongan 5(1), pp. 1–6.
Kabupaten Katingan, Borneo
Journal of Pharmacy, 1(1), pp. Michel, T., dan Hoffman, B.B., 2011,
47–50. Goodman & Gilman’s The
Pharmacological Basis of
Alifariki, 2019, Epidemiologi Therapeutics Ed.12th, Mac
Hipertensi (Sebuah Tinjauan Millan Publishing, New York,
Berbasis Riset) CV. pp. 745–78.
Leutikaproi, Yogyakarta, pp.
20-21.
Sundari, L. dan Bangsawan, M.,
2015, Faktor-faktor yang
kejadian hipertensi

Andi Maulana Kamri, dkk | 273

Anda mungkin juga menyukai