Anda di halaman 1dari 3

Nomor Kelompok 05

1. Yulia Ayuningtyas
2. Fadillah Annisa
Anggota Kelompok
3. Alfitriana
4. Rasyid

Nama Proyek Desain Produk Kemasan Telur Anti Pecah

Peserta didik diarahkan untuk membuat konsep


Design Thinking, dengan proses yang berbeda namun
dengan alat dan bahan yang sama sehingga
menghasilkan produk dengan berbagai desain namun
dalam konteks yang sama mengatasi permasalahan
Ideasi dan Uji Publik.

Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok (9 orang/


Deskripsi Singkat Proyek kelompok), kemudian berdiskusi terkait design
Thinking dengan alat bahan yang telah ditentukan.
Mencari referensi yang menguatkan konsep berpikir.
Dengan alat dan bahan yang telah disediakan. Peserta
didik membuat produk yang sudah direncanakan
sebelumnya. Kemudian peserta didik melakukan uji
coba produk, apakah produk tersebut sesuai dengan
kebutuhan atau belum.

- Peserta didik berdiskusi tentang permasalahan


yang ada
Outline Proyek
- Peserta didik merancang dan menguji
rancangan kemasan teluir antui pecah

- Peserta didik melakukan pengamatan pada


Tujuan Pembelajaran telur sehingga mampu merancang kemasan
telur anti pecah
- Peserta dididk melakukan uji coba pada
kemasan yang telah dibuat

Bagaimana kita dapat merancang kemasan telur anti


Driving Question
pecah?

Produk Akhir Sebuah model produk kemasan telur anti pecah

Perancangan kemasan telur anti pecah dan pengujian


Hands-on Activities
model kemasan telur anti pecah

Hasil model kemasan telur anti pecah. Kemasan yang


Asesmen dapat melindungi telur sehingga tidak pecah
mendapatkan nilai tertinggi

Model kemasan telur anti pecah dapat dibuat dengan


Resources yang Dibutuhkan beberapa bahan yang disediakan guru antara lain
sumpit, benang, gunting.

Integrasi CT dalam proyek STEM Abstraksi: Mengidentifikasi struktur dan ciri-ciri kemasan
(Baek et al., 2021) yang dapat melindungi telur sehingga tidak pecah

Algoritma: Menyusun langkah-langkah dalam pembuat


model kemasan telur anti pecah

Komunikasi: Presentasi hasil penelitian tentang


pengamatan stuktur telur, sehingga mampu merancang
kemasan telur anti pecah

Conditional Logic: mengidentifikasi jenis atau ciri kemasan


tertentu yang cocok untuk suatu telur dengan berat
tertentu. Misalnya: “Jika berat telur 100 gram, maka desain
dan ketebalan kemasasan adalah…”

Pengumpulan Data: Mengumpulkan data dari hasil uji


coba model kemasan telur anti pecah

Struktur Data, Analisis dan Representasi Data:


Menggunakan data hasil pengujian untuk menyimpulkan
ciri-ciri kemasan yang dapat melindungi telur sehingga
tidak pecah
Dekomposisi: mengelompokkan struktur model kemasan
yang dapat melindungi telur agar tidak pecah

Pengenalan Pola: identifikasi ciri-ciri kemasan telur anti


pecah

Pemodelan dan Simulasi: Model kemasan yang sudah


berhasil dibuat lalu diuji dengan cara menimpa atau
mengangkat kemasan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai