Anda di halaman 1dari 17

RINGKASAN PKN KELAS 1

PKN KELAS 1 SEMESTER 1-2


1.Mengenal Keberagaman di Indonesia
Penjelasan:
Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dengan banyak perbedaan d berbagai
bidang
A.keberagaman di Indonesia
1.KEBERAGAMAN SUKU BANGSA
IR Soekarno menjelaskan bahwa suku (dalam bahasa Jawa) berarti “kaki”. Keberagaman
kuku di Indonesia berarti Indonesia berdiri di atas ratusan “kaki” bangsa antara lain kaki
Jawa, kaki Batak, kaki Sunda, kaki Madura, dan kaki Dayak
A.Suku Jawa
Suku Jawa merupakan suku terbesar di Indonesia. Populasi suku Jawa mencapai 95,2 juta
jiwa. Suku Jawa merupakan gabungan dari suku Osing, Tengger, Samin, Bawean atau Boyan,
Naga,Nagaring, dan suku-suku lainnya.
Jawa memiliki tiga struktur tingkatan tata krama dalam bertutur kata.
Pertama, ngoko (kasar) yang digunakan saat berbicara dengan orang sebaya atau kerabat
yang sudah akrab
Kedua, krama madya (tengah/biasa) digunakan kepada lawan bicara yang umurnya lebih tua
atau sekadar penghormatan kepada orang lain.
Ketiga, krama (halus) digunakan untuk berbicara kepada orang yang lebih tua atau dituakan,
serta kepada orang yang memiliki status sosial tinggi dalam masyarakat.

2) Suku Batak
Suku Batak terdapat di Sumatra Utara dan Kepulauan Riau Ada beberapa subsuku Batak
seperti Batak Angkola, Batak Karo,Batak Mandailing,Batak pakpak Batak Simalungun, dan
Batak toba
Dalam suku Batak dikenal istilah marga. Marga adalah silsilah keturunan atau nama pertanda
asal keluarga seseorang. Sebagai contoh marga Simorangkir, Sihombing, dan Hutapea. Dalam
suku Batak terdapat larangan menikah dengan orang satu marga.
3) Suku Sunda
Suku Sunda merupakan suku yang berasal dari Pulau Jawa bagian barat dengan jumlah
mencapai 36,7 juta jiwa. Sunda memiliki arti kata bagus, putih, bersih, dan cemerlang. Nama
Sunda merujuk pada kerajaan Pasundan yang terletak di wilayah Jawa Barat. Mayoritas suku
Sunda memeluk agama Islam dan bermata pencaharian dalam bidang pertanian. Bahasa yang
dijadikan sebagai alat komunikasi dengan sesama adalah bahasa Sunda.
4) Suku Madura
Suku Madura berasal dari Pulau Madura di sebelah timur utara Pulau Jawa yang populasinya
menyebar cepat di berbagai wilayah Indonesia. Suku Madura memiliki populasi mencapai
7,18 juta jiwa atau sekira 3,03% dari populasi penduduk Indonesia. Suku Madura menempati
peringkat kelima terbesar di Indonesia dari 31 kelompok suku bangsa.
5) Suku Dayak
Suku Dayak berasal dari Pulau Kalimantan. Suku Dayak terbagi menjadi enam subsuku
besar, yaitu Apokayan Kenyah Kayan Bahau), Ot Danum Ngaju, Iban, Murut, Klemantan,
dan Punan.

Agama asli masyarakat Dayak adalah agama Helu. Agama ini sekarang disebut Kaharingan,
artinya kehidupan yang abadi

2.KEBERAGAMAN AGAMA
Agama merupakan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Indonesia telah menjamin
kebeAgama merupakan keadaan konstitusi negara. Jaminan tersebut ditegaskan dalam pasal
29 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 yang berbunyi “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu
3. KEBERAGAMAN RAS
Ras adalah sebuah kategori dalam antropologi fisik untuk menentukan kelompok orang dari
asal yang sama
1.Ras Negroid
Golongan Negroid mempunyai sifat seperti orang Negro, tetapi mereka bukan keturunan
Negro.
#memiliki ciri-ciri : rambut keriting, perawakan kecil, dan berkulit hitam.
#tersebar di Semenanjung Malaka dan mikroskop orang di Pulau andaman
2) Ras Veddoid
berasal dari Sri Lanka.
memiliki ciri hidung pesek, dahi cekung, kulit cokelat cenderung terang, mempunyai tonjolan
mata, bentuk mulut besar dengan bibir tipis, rambut berombak dan berwarna hitam kasar,
serta tinggi badan rata-rata 150-165
saat ini dapat dijumpai pada suku Sakai di Siak, Kubu di Jambi, Enggano (Bengkulu),
Mentawai, Toala Tokea, dan Tomuna di Kepulauan Muna.
3) Ras Mongoloid Asiatik
tersebar di daerah Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur.
memiliki ciri-ciri fisik, yaitu wajah oval, memiliki mata sipit, bola mata berwarna hitam
kecokelatan, dan kulit putih.
4) Ras Malayan Mongoloid
Golongan Malayan Mongoloid adalah golongan terbesar yang ditemukan di Indonesia dan
dianggap sebagai nenek moyang bangsa Indonesia.
Ciri ciri mata hitam, hidung dan bibir tebal, warna kulit sawo matang, tinggi badan ratarata
150-165 cm, serta rambut hitam dan lurus berombak.
Golongan ini terdiri atas golongan Melayu Tua (Proto Melayu) seperti suku Batak, suku
Toraja, dan suku Dayak. Golongan Melayu Muda (Deutro Melayu) seperti suku Jawa, suku
Bali, dan suku Banjar.
5) Ras Melanesoid
Kelompok manusia yang termasuk golongan ini adalah penduduk Pulau Papua, Kai, dan Aru.
ciri golongan Melanesoid adalah badan tegap, bibir agak tebal, warna kulit hitam, rambut
hitam dan keriting, hidung lebar cenderung pesek, serta tinggi badan rata-rata 160-170 cm
6) Ras Kaukasoid
Ras Kaukasoid berasal dari bangsa Eropa Utara, Eropa Tengah, Eropa Timur, Afrika Utara,
Armenia, Arab, Iran, serta India.ciri-ciri kulit berwarna putih, rambut berwarna pirang,
hidung mancung, mata berwarna biru, memiliki dagu panjang, dan tinggi badan ratarata 180-
200 cm

4.KEBERAGAMAN GOLONGAN
Keberagaman antargolongan berkaitan dengan struktur dalam masyarakat dilihat secara
vertikal dan horizontal. Pembedaan golongan secara vertikal disebut stratifikasi sosial.
Penggolongan dilakukan berdasarkan kelas sosial, yaitu berdasarkan kekayaan, kekuasaan,
kehormatan, keturunan, dan pendidikan. Contoh golongan secara vertikal adalah golongan
orang kaya, menengah, dan miskin.
Pembedaan golongan secara horizontal disebut diferensiasi sosial. Pembedaan secara
horizontal didasarkan pada perbedaan ras, suku, agama, jenis kelamin, profesi atau mata
pencaharian, tingkat kepandaian, dan paham politik. Penggolongan secara vertikal dan
horizontal inilah yang menyebabkan keragaman. Meskipun demikian, alangkah baiknya
saling menghargai sebagai sesama warga negara.
2.FAKTOR PENYEBAB KEBERAGAMAN DI INDONESIA
A.letak strategis wilayah indonesia
B.Perubahan kondisi alam
C.Ketersediaan sarana dan prasarana
D.penerimaan terhadap perubahan

B.ARTI PENTING MEMAHAMI KEBERAGAMAN DALAM BHINEKA TUNGGAL


IKA

1.Bhinneka Tunggal Ika


Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia. Kalimat tersebut ditulis bukan
dengan bahasa Indonesia, melainkan bahasa Sanskerta. Jika merujuk pada sejarah, semboyan
Bhinneka Tunggal Ika merupakan salah satu frasa dalam kakawin Sutasoma karya Mpu
Tantular. Adapun penggalan frasa secara lengkapnya ialah “... Bhinna ika tunggal ika, tan
hana dharma mangrwa, “ yang artinya “Berbeda-beda itu, satu itu, tidak ada pengabdian yang
mendua”.
Pada tahun 1951 semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan oleh pemerintah Indonesia
sebagai semboyan resmi negara Republik Indonesia. Semboyan tersebut digunakan untuk
mendorong lahirnya semangat persatuan bangsa. Bhinneka Tunggal Ika memberi pesan agar
keberagaman Indonesia senantiasa dipelihara dan dipandang sebagai aset nasional yang perlu
dijaga dan dipelihara.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun
1951. menegaskan bahwa mulai tanggal 17 Agustus 1950, Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan
menjadi semboyan yang terdapat Pada lambang negara Republik Indonesia. Muh. Yamin
merupakan tokoh yang mengusulkan kepada Ir. Soekarno agar Bhinneka Tunggal Ika
digunakan sebagai semboyan negara. Adapun prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut.

a. Paham Bhinneka Tunggal Ika adalah tantularisme, yaitu paham yang dikembangkan
Mpu Tantular yang melihat keberagaman memiliki arah dan tujuan yang sama, yaitu
kedamaian dan persatuan.
b. Bhinneka Tunggal Ika bersifat inklusif, yaitu memiliki pandangan menerima dan
terbuka terhadap perbedaan. Sifat ini memandang perbedaan dalam masyarakat secara
positif. Perbedaan bukan dipandang sebagai halangan atau hambatan untuk bersatu.
Perbedaan justru menjadi lem perekat persatuan dan kesatuan.
C. Bhinneka Tunggal Ika dilandasi sikap saling percaya, hormat menghormati, saling
menyayangi, dan menjaga kerukunan. Sikap ini menjadi kunci kukuhnya persatuan dan
kesatuan dalam sebuah negara.
d. Bhinneka Tunggal Ika bersifat konvergen, artinya perbedaan dalam keanekaragamanda
untuk dibesar-besarkan, tetapi dicari titik temu, dalam bentuk kesepakatan bersama. Kondisi
tersebut akan terwujud apabila dilandasi sikap toleran, tidak memisah-misahkan, inklusif,
mampu menyesuaikan diri, dan rukun.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika sangat sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia yang
beragam. Rakyat Indonesia telah berdampingan dengan keberagaman bahkan sebelum
bersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka hidup dalam masyarakat
yang heterogen, tetapi dapat berdampingan dengan damai. Kuncinya adalah sikap toleran
antarindividu. Toleransi yang tinggi mampu mempererat persatuan di tengah perbedaan.
Berbeda-beda tetapi tetap bersatu dalam bingkai NKRI
ciri-ciri Bhinneka Tunggal Ika sebagai berikut.
A. persamaan dan kewajiban bagi setiap warga negara.
B.Tidak ada rasialisme, yaitu paham yang menganggap rasnya atau sukunya paling unggul.
Paham ini mengedepankan sikap mementingkan golongan sendiri dan membenci golongan
lain atas dasar perbedaan warna kulit.
C. Tumbuh dan berkembangnya sikap nasionalisme pada setiap warga negara.
D.Tidak adanya sikap diskriminasi, yaitu membeda-bedakan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
E.Terbinanya sikap saling menghormati antarwarga masyarakat.

2. Pentingnya Memahami Keberagaman


a. Menumbuhkan Sikap Toleransi
Toleransi merupakan sikap tenggang rasa (menghargai, membiarkan, dan membolehkan)
pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan kelakuan) yang berbeda atau
bertentangan dengan pendirian sendiri. Sikap ini dapat menjadi upaya efektif menangkal
dampak negatif keragaman. Mengapa demikian? Alasannya toleransi mengajarkan individu
untuk bertenggang rasa dan tidak egois. Dengan demikian, keberagaman tidak akan
menimbulkan konflik yang dapat merusak persatuan dan kesatuan.
B.Menanamkan Sikap Simpati dan Empati Sosial
Simpati merupakan sikap tertarik terhadap sesuatu hal yang melibatkan perasaan. Simpati
cenderung muncul ketika kita mengagumi, bangga, takjub, dan bahagia terhadap sesuatu.
Adapun empati merupakan kemampuan merasakan keadaan atau situasi yang dialami orang
lain. Sikap ini muncul ketika melihat keadaan yang mengundang iba, sedih, dan emosional.
Melalui kedua sikap tersebut, terjalin sikap peduli satu sama lain sehingga dapat mengikis
sikap egois antarkelompok dapat diminimalisasi.
C. Mengembangkan Semangat Nasionalisme Nasionalisme adalah paham yang menunjukkan
rasa cinta terhadap bangsa dan negaranya. Seseorang yang memiliki jiwa nasionalis tidak rela
jika bangsanya mengalami kekalahan, perpecahan, atau konflik.
d. Menumbuhkan Sikap Kerja Sama
Pernahkah kalian mengikuti kegiatan outbound? Kegiatan ini dapat melatih kerja sama
antarkelompok. Dalam kerja sama terdapat aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama
dengan saling membantu dan saling memahami. Sikap saling membantu dan saling
memahami datam kerja sama dapat menjaga keharmonisan dalam masyarakat multikultural.
Kerja sama dapat mengikis sikap egois dan memupuk persatuan antarkelompok

3. Penerapan Sikap Toleran dalam Keberagaman


Toleransi hendaknya diterapkan setiap warga negara dalam menyikapi keberagaman dalam
masyarakat. Toleransi harus lahir dari kesadaran hidup setiap manusia untuk menghargai
perbedaan, hidup berdampingan secara damai, serta mampu berinteraksi dengan baik tanpa
ada sekat perbedaan agama, suku, dan budaya. Toleransi tidak akan berdampak jika sekadar
dipahami tanpa ada upaya mempraktikkannya. Penerapan toleransi sebenarnya sangat luas.
Toleransi hendaknya dilaksanakan di setiap lingkungan, misalnya keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
a. Toleransi di Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah kelompok terkecil dalam masyarakat. Toleransi dalam keluarga banyak
macamnya. Adapun contoh toleransi dalam keluarga sebagai berikut
1) Mendengarkan orang tua ketika berbicara.
2) Menghargai perbedaan hobi, makanan kesukaan, atau olahraga kesukaan tiap-
tiap anggota keluarga.
3) Menerapkan musyawarah keluarga dalam membuat kesepakatan.
4) Tidak mengganggu anggota keluarga yang sedang beribadah.
5) Jangan memaksakan kehendak pada anggota keluarga lainnya.
b. Toleransi di Lingkungan Sekolah
Diperlukan. Wujud toleransi di lingkungan sekolah sebagai berikut.
1) Tidak membeda-bedakan dalam menjalin pertemanan.
2) Menyepakati keputusan dalam kelas.
3) Menghormati dan tidak memandang rendah teman yang memiliki perbedaan agama,
etnik, ras, dan golongan,
4) Tidak memaksakan kehendak ketika berdiskusi di kelas.
5) Berkata sopan, tidak berbicara kotor, atau menyinggung perasaan orang lain.
C Toleransi di Lingkungan Masyarakat
wujud toleransi di lingkungan masyarakat sebagai berikut.
1) Membiasakan bertegur sapa dengan tetangga atau teman tanpa melihat
latar belakang.
2) Mengembangkan sikap gotong royong, membantu sesama, dan
bermusyawarah.
3) Aktif mengikuti kegiatan-kegiatan dalam lingkungan masyarakat.
4) Tidak mengganggu tetangga yang melaksanakan ibadah.
5) Menjaga ketenangan pada jam belajar masyarakat.

KERJA SAMA
A.HAKIKAT KERJA SAMA
1.makna dan unsur kerja sama
Kerja sama merupakan kegiatan bersama
Antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama. Selanjutnya, pengertian kerja
sama berkembang ke arah yang lebih kontemporer sesuai perkembangan zaman. kerja sama
juga memiliki pengertian bermacam-macam sesuai bidang yang terkait. Kerja sama dapat
diartikan berbeda-beda tergantung berikut dari cabang ilmunya
A.Berdasarkan ilmu sosial, kerja sama adalah suatu organisasi yang merupakan salah satu
unsur dinamika kehidupan bermasyarakat.

B.Berdasarkan ilmu hukum, kerja sama adalah suatu badan hukum yang mempunyai hak-hak
dan kewajiban-kewajiban.
C.Berdasarkan ilmu antropologi, kerja sama adalah salah satu bentuk kegiatan yang
dilakukan untuk memelihara kelangsungan hidup suatu masyarakat.
D.Berdasarkan ilmu ekonomi, kerja sama diartikan sebagai hubungan antarindividu untuk
mendapatkan
E.Berdasarkan ilmu ekologi, kerja sama diartikan sebagai kegiatan bersama saling
menguntungkan antarorganisme dalam cakupan wilayah tertentu.
F.Berdasarkan ilmu sosiologi, kerja sama diartikan sebagai segala aktivitas yang bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan bersama antarpihak terkait.
Selain kerja diartikan sesuai sama. Beberapa pengertian kerja sama menurut para ahli sebagai
berikut.
A. Menurut Moh. Jafar Hafsah, kerja sama atau kemitraan adalah suatu strategi bisnis
yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih
keuntungan bersama dengan Hasil produksi, pemasaran, dan pembelian demi ekologi,
kerja sama diartikan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan
B.Menurut M. Kusnadi, kerja sama adalah dua orang atau lebih yang melakukan aktivitas
bersama secara terpadu yang diarahkan kepada suatu target atau tujuan tertentu.
C.Menurut Zainudin, kerja sama adalah seseorang yang memiliki kepedulian dengan orang
lain atau sekelompok orang sehingga membentuk suatu kegiatan yang sama dan
menguntungkan seluruh anggota dengan dilandasi rasa saling percaya antaranggota serta
menjunjung tinggi norma yang berlaku.
D.Menurut Pamudji, kerja sama adalah pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan melakukan interaksi antarindividu yang melakukan kerja sama sehingga tercapai
tujuan yang dinamis. Ada tiga unsur yang terkandung dalam kerja sama, yaitu orang yang
melakukan kerja sama, adanya interaksi, dan adanya tujuan yang sama
Berdasarkan pengertian kerja sama tersebut, ada Beberapa unsur yang terkandung dalam
kerja sama sebagai berikut.
A. Dua orang atau lebih, artinya kerja sama akan terjadi jika ada minimal dua orang/pihak
yang melakukan kesepakatan. Oleh karena itu, sukses tidaknya kerja sama ditentukan oleh
peran kedua orang atau kedua pihak yang bekerja sama.
B.Aktivitas, menunjukkan adanya kerja sama karena ada aktivitas yang dikehendaki
bersama untuk mencapai
tujuan dengan strategi tertentu.
c. Tujuan/target merupakan aspek yang menjadi sasaran dari kerja sama usaha tersebut,
biasanya berupa keuntungan, baik secara finansial maupun nonfinansial yang
dirasakan atau diterima oleh kedua pihak.
d. Jangka waktu tertentu, menunjukkan kerja sama tersebut dibatasi oleh waktu. Artinya,
ada kesepakatan kedua pihak tentang waktu pelaksanaan, misalnya kerja sama
berakhir setelah tujuan atau target yang dikehendaki tercapai.
Negara Indonesia selain mempunyai cita-cita nasional juga mempunyai tujuan negara.
Dalam keempat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 terkandung tujuan negara
Indonesia sebagai berikut.
A.Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
B.memajukan kesejahteraan umum
C.Mencerdaskan kehidupan bangsa
D. Ikut serta Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial
Kerja sama biasanya dilakukan atas dasar tujuan yang sama, yaitu tujuan yang hendak
dicapai. Tujuan seorang individu atau kelompok melakukan kerja sama di antaranya
sebagai berikut.
a. Meningkatkan keakraban dan saling mengenal satu sama lain.
b. Menjadi sarana untuk mengemukakan pendapat
c. Mencapai suatu kesuksesan atau keuntungan bersama.
d. Meningkatkan persatuan dan kesatuan,

Selain itu, menurut Moh. Jahfar Hafsah ada empat manfaat kerja sama.
a. Manfaat produktivitas, artinya kerja sama dapat meningkatkan produktivitas ekonomi.
b. Manfaat efisiensi, artinya kerja sama akan menciptakan cara kerja yang hemat dan
menunjukkan keadaan menguntungkan, baik segi waktu, tenaga, maupun biaya.
B. Manfaat jaminan kualitas, kuantitas, dan kontinultas, artinya kerja sama dapat
meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.
c. Manfaat dalam risiko, artinya dalam kerja sama terdapat perasaan senasib dan
sepenanggungan.
Salah satu aspek kerja sama adalah target atau tujuan yang akan dicapai. Melihat hal ini,
sudah jelas dengan kerja sama diharapkan tiap-tiap pihak memperoleh manfaat dari kegiatan
kerja sama tersebut. H. Kusnadi mengatakan bahwa berdasarkan penelitian, kerja sama
mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut.
A.Mendorong persaingan dalam pencapaian tujuan dan peningkatan produktivitas.
B.Mendorong berbagai upaya individu agar dapat bekerja lebih produktif, efektif, dan efisien.
B.Mendorong terciptanya sinergi sehingga biaya operasional akan semakin rendah yang
menyebabkan kemampuan bersaing meningkat.
C.Mendorong terciptanya hubungan harmonis antarpihak terkait serta meningkatkan rasa
kesetiakawanan.
D.Menciptakan praktik yang sehat serta meningkatkan semangat kelompok.
E.Mendorong tiap-tiap pihak ikut serta merasakan situasi dan keadaan yang terjadi di
lingkungannya sehingga secara otomatis akan ikut menjaga dan melestarikan situasi dan
kondisi yang lebih baik.
Manfaat gotong royong di lingkungan masyarakat.
A.Pekerjaan cepat selesai dan hemat biaya.
B.Keamanan lingkungan makin terjamin.
C.Tercipta ketenteraman dan kedamaian dalam masyarakat.
D.Mempererat persaudaraan dan kebersamaan sesama warga masyarakat.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat Kerja Sama


Dalam kerja sama kelompok terdapat beberapa situasi yang dapat menunjang dan
mempercepat peningkatan produktivitas, di antaranya sebagai berikut.
a.Hubungan yang baik antaranggota serta saling percaya dan menghargai satu sama lain.
B.Adanya persaingan sehat yang bersifat saling mendorong anggota untuk berprestasi
C.Kesalahan dan kegagalan yang terjadi dapat diterima dengan ikhlas dan tidak saling
menyalahkan satu sama lain
D.Adanya pertemuan yang melibatkan semua anggota tanpa membedakan satu sama lain
E. Bekerja merupakan hal yang menyenangkan dan semua memiliki kesempatan yang sama
untuk

Ada beberapa faktor yang dapat mendukung terjalinnya kerja sama. Selain itu, ada beberapa
faktor yang dapat menghambat kerja sama. Faktor yang dapat mendukung terjalinnya kerja
sama di antaranya sebagai berikut.

a. Setiap pihak harus mengerti dan memahami masalah yang dihadapi.

b. Adanya keterbukaan dan kepercayaan.

c. Setiap pihak harus sadar dan mengakui kemampuan masing-masing.

d. Perlu adanya pengaturan atau koordinasi yang baik.

e. Pihak-pihak yang bekerja sama perlu mengerti kesulitan dan kelemahan orang
lain.

f. Setiap pihak yang bekerja sama perlu berkomunikasi.

Faktor yang dapat menghambat kerja sama di antaranya sebagai berikut.


a. Menutup diri dan bersikap serba tahu serta tidak percaya kemampuan orang lain
sehingga tidak mau meminta pendapat atau bantuan pihak lain.
b. Ada pihak yang selalu bersikap menyerahkan pekerjaan kepada orang lain dan tidak
bersedia bertanggung jawab.
c. Cepat puas dengan hasil pekerjaannya sendiri sehingga tidak memperhatikan dan
tidak menaruh perhatian kepada pihak lain yang masih bekerja.
d. Ada pihak yang bersedia menampung semua pekerjaan meskipun jelas tidak mampu
mengerjakan.
e. Tidak bersedia memberikan sebagian dari kemampuannya untuk membantu pihak
lain, memberi bantuan tetapi tidak sesuai kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh
pihak lain, atau hanya tekun dengan pekerjaannya sendiri.
. Arti penting kerja sama, baik bagi keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negara sebagai
berikut.
a. Menjadikan pekerjaan yang berat menjadi ringan dan cepat diselesaikan.
b. Mendorong timbulnya semangat gotong royong dan kekeluargaan.
c. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam bekerja
d. Mempererat persaudaraan dan kebersamaan.
e. Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

B.bentuk bentuk kerja sama


1.kerja sama dalam bidang sosial dan politik
Dalam demokrasi permusyawaratan, suatu keputusan politik setidaknya ada empat prasyarat
sebagai berikut:
a. Harus didasarkan pada asas rasionalisme dan keadilan bukan hanya berdasarkan
subjektivitas dan kepentingan.
b. Didedikasikan bagi kepentingan banyak orang, bukan demi kepentingan perseorangan
dan golongan.
c. Berorientasi jauh ke depan, bukan demi kepentingan jangka pendek melalui
akomodasi transaksional yang bersifat destruktif (toleransi negatif).
d. Bersifat imparsial, dengan melibatkan dan mempertimbangkan pendapat semua pihak
2. Kerja Sama dalam Bidang Ekonomi
Kerja sama dalam kehidupan ekonomi diatur dalam pasal 23A dan 33 ayat (1) UUD NRI
Tahun 1945. Pasal 23A berbunyi “Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk
keperluan negara diatur dengan undang-undang.” Pajak digunakan oleh negara untuk
membiayai pembangunan nasional. Dengan demikian, pembangunan nasional untuk
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat dibiayai dari pajak. Setiap wajib pajak secara
bergotong royong membiayai pembangunan nasional melalui pajak yang dibayarkannya.
Pasal 33 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 juga mengatur tentang kerja sama dalam kehidupan
ekonomi. Adapun bunyi pasal tersebut adalah “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan.

3. Kerja Sama dalam Bidang Pertahanan Keamanan


Dalam pasal 27 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 disebutkan bahwa “Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.” Pasal 30 ayat (1) UUD NRI
Tahun 1945 menyebutkan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
Menurut Afandi, lima nilai dasar bela negara tersebut sebagai berikut.
a. Keyakinan Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara.
b. Memiliki kemampuan awal bela negara, baik fisik maupun nonfisik.
c. Rela berkorban untuk bangsa dan negara.
d. Kesadaran berbangsa dan bernegara.
e. Cinta tanah air.

4. Kerja Sama Antarumat Beragama


Adapun Trikerukunan beragama yang harus dikembangkan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara sebagai berikut.
a. Kerukunan intern umat beragama.
b. Kerukunan antarumat beragama.
c. Kerukunan antarumat beragama dengan pemerintah.

C.upaya mewujudkan kerjasama


1.kerja sama dalam lingkungan keluarga
2.kerja sama lingkungan sekolah
Adapun cara menumbuhkan semangat kerja sama di lingkungan sekolah seperti berikut.
A.Menaati dan melaksanakan aturan sekolah.
B.Saling menghargai dan memberikan penghargaan
C.Selalu bekerja sama
d.Berpartisipasi secara aktif menyusun dan melaksanakan aturan sekolah.
E.Saling percaya.
3.kerja sama dalam lingkungan masyarakat
Semangat kerja sama dalam lingkungan masyarakat dapat ditumbuhkembangkan dengan
Melakukan berbagai kegiatan sosial seperti berikut.
a. Gotong royong membuat pos siskamling.
b. Kerja bakti membersihkan saluran irigasi
c. Menggalang dana untuk membantu warga masyarakat yang membutuhkan.
4. Kerja Sama dalam Lingkungan Berbangsa Bernegara
Kerja sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara telah dilakukan bangsa Indonesia
sejak perjuangan meraih kemerdekaan. Segenap bangsa Indonesia bersatu padu berjuang
melawan penjajah. Mereka tidak peduli dengan perbedaan asal daerah satu pejuang
dengan pejuang lainnya. Tujuan mereka hanya satu, meraih kemerdekaan. Berkat kerja
sama yang baik, bangsa Indonesia pun dapat meraih kemerdekaan. Sekarang, tugas kamu
untuk bekerja sama dengan segenap bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan.
Banyak bentuk kerja sama yang bisa kamu lakukan dalam kehidupan berhangsa dan
bernegara. Berikut bentuk kerja sama antarwarga dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara

A. Karakteristik Daerah di Indonesia


Karakteristik suatu daerah merupakan ciri khas atau keunikan yang dimiliki suatu daerah
sehingga membedakannya dengan daerah lain Indonesia terdiri atas lima pulau besar, yaitu
Sumatra, Jawa Kalimantan Sulawesi, dan Papua. Tiap-tiap pulau memiliki bentang alam dan
karakteristik masing-masing. Karakteristik daerah di Indonesia dapat diidentifikasi melalui
beberapa aspek berikut.
1. Kondisi Fisik Daerah
Wilayah Indonesia terdiri atas wilayah daratan, perairan, dan wilayah udara. Sebagian besar
penduduk Indonesia tinggal di wilayah daratan. Mereka mendiami daerah dengan kondisi
fisik beraneka ragam. Kondisi fisik daerah tempat tinggal secara umum meliputi wilayah
dataran tinggi, dataran rendah, dan daerah pantai. Perbedaan daerah tempat tinggal secara
fisit menimbulkan adanya keberagaman, baik dari segi mata pencaharian, kebudayaan,
maupun adat istiadat daerah setempat.
a. Dataran Tinggi
Dataran tinggi merupakan bagian permukaan bumi yang mendatar dan terletak pada
ketinggian lebih dari 600 meter dari permukaan laut. Relief daratan dengan banyaknya
pegunungan dan perbukitan menyebabkan Indonesia memiliki kesuburan tanah vulkanik,
udara yang sejuk, dan alam yang indah. Kondisi ini sangat diminati penduduk untuk
menanam sayuran dan tanaman perkebunan. Sebagian besar penduduk juga masih tergantung
pada alam dan memanfaatkan hasil dari alam.
b. Dataran Rendah
Dataran rendah merupakan daerah datar yang memiliki ketinggian hampir sama. Kegiatan
penduduk di daerah dataran rendah sangat beragam. Daerah dataran rendah cocok dijadikan
wilayah pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan industri, dan sentra-sentra bisnis.
Dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk karena kemudahan transportasi dan
banyaknya pusat kegiatan. Keanekaragaman aktivitas penduduk di dataran rendah
menunjukkan adanya keberagaman mata pencaharian penduduk. Mata pencaharian penduduk
daerah dataran rendah meliputi petani, pedagang, buruh, dan pegawai kantor.
c. Daerah Pantai
Di daerah pantai sebagian besar penduduk memilih bekerja sebagai nelayan dibandingan
bercocok tanam. Alasannya kondisi tanah di daerah pantai kurang subur untuk bercocok
tanam. Daerah pantai juga merupakan tempat wisata yang menarik sehingga sebagian
penduduk bekerja sebagai penjual jasa. Aktivitas lain dari penduduk di daerah pantai
adalah perikanan air payau. Perikanan ini diusahakan dalam bentuk kolam luas yang
disebut tambak, Ikan yang hanyak dibudidayakan pada tambak adalah ikan yang bernilai
tinggi, seperti hawal dan bandeng
2. Potensi Daerah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata potensi mengandung makna
kemampuan, daya, kekuatan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Potensi
suatu daerah dapat berupa potensi fisik dan potensi nonfisik. Potensi fisik berkaitan dengan
sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu daerah. Potensi fisik meliputi hasil tambang,
perkebunan, pertanian, tambak, ikan, dan terumbu karang. Potensi nonfisik merupakan
potensi yang berkaitan dengan masyarakat dan tata perilakunya. Potensi nonfisik meliputi
lembaga masyarakat, pemerintah, adat istiadat, dan ragam budaya.

3. Kebudayaan Daerah

Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di daerah-daerah


seluruh Indonesia. Kebudayaan daerah memiliki ciri khas kedaerahan yang dapat dibedakan
dengan daerah lain. Perbedaan kebudayaan daerah muncul akibat keragaman suku bangsa dan
karakteristik daerah. Wujud keragaman budaya daerah antara lain bentuk rumah, kesenian
adat, alat musik, bahasa daerah, dan lagu daerah. Di Indonesia juga terdapat berbagai agama,
yaitu Hindu, Buddha, Islam, Kristen, Katolik, dan Konghucu. Indonesia juga menghormati
penghayat kepercayaan yang tumbuh dalam Masyarakat sejauh tidak bertentangan dengan
falsafah negara. Indonesia identik dengan keragaman budayanya. Hal Fotografer: Rahmat
Isnaini ini dikarenakan Indonesia memiliki konsep masyarakat majemuk, yaitu masyarakat
yang memiliki elemen tatanan sosial yang lebih dari satu tetapi hidup berdampingan.
Kebudayaan pada intinya adalah sistem gagasan yang digunakan untuk kehidupan manusia
Adapun secara terperinci fungsi dan peran kebudayaan Indonesia sebagai berikut.
a. Daya tarik bangsa asing.
b. Pengembangan kebudayaan nasional
c. meliputi identitas warga negara di mata dunia.
d. Menumbuhkan sikap toleransi
e. Memungkinkan terjadi inovasi kebudayaan.

Keragaman budaya Indonesia dipengaruhi oleh kondisi geografis. Adapun faktor-faktor


kondisi geografis yang memengaruhi keragaman budaya Indonesia sebagai berikut
a. Letak Geografis
b. Kondisi strategis
c. Kondisi ekologis

1. UUD NRI Tahun 1945

Berikut beberapa ketentuan dalam UUD NRI Tahun 1945 yang berkaitan dengan wilayah dan
pengelolaan daerah di Indonesia.

Pasal 18 ayat (1)-(7)


1) Pasal 18 ayat (1): Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi
dan
Daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan
kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang 2) Pasal 18
ayat (2): Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
3) Pasal 18 ayat (3): Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan
umum.
4) Pasal 18 ayat (4): Gubernur, bupati, dan wali kota masing-masing sebagai kepala
pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokrat
6) Pasal 18 ayat (5): Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali
urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah
pusat.
7) Pasal 18 ayat (6): Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan
peraturan- peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan
8) Pasal 18 ayat (7): Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur
dalam undang-undang.
c. Pasal 18A ayat (1) dan (2)
1) Pasal 18A ayat (1): Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan
kabupaten dan kota diatur dengan undang- undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerah.
2) Pasal 18A ayat (2): Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan
sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras
berdasarkan undang-undang.
Pasal 18B ayat (1) dan (2)
1) Pasal 18B ayat (1): Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan
pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur
dengan undang-undang.
2) Pasal 188 ayat (2): Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan
masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup
dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang diatur dalam undang-undang.

d. Pasal 25A

Pasal 25A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan
bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-
undang.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mempunyai ciri khas, yaitu kebinekaan suku,
kebudayaan, dan agama. Keberagaman itu terbentang dari Sabang sampai Merauke dan dari
Pulau Miangas sampai Pulau Rote serta disatukan oleh tekad satu tanah air, satu bangsa, dan
satu bahasa persatuan yang dilandaskan pada Pancasila, Sebagai negara kesatuan, wilayah
Indonesia meliputi satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan
keamanan. Lantas, bagaimanakah makna wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan politik,
ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan? Untuk menget

2.UNDANG UNDANG
Berikut beberapa ketentuan dalam undang-undang yang berkaitan dengan wilayah dan
pengelolaan daerah di Indonesia.
a. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara
Ketentuan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara
menegaskan bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut
wilayah negara adalah salah satu unsur negara yang merupakan satu kesatuan wilayah
daratan, perairan pedalaman, perairan kepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut dan
tanah di bawahnya, serta ruang udara di atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan yang
terkandung di dalamnya

. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


B Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 mengatur tentang pemerintahan daerah. Menurut
pasal 1 ketentuan umum, pemerintaharragalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah juga berisi ketentuan tentang otonomi daerah.

B. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang


Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Ketentuan ini merupakan perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.
Salah satu aspek yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 ialah tentang tugas
kepala daerah.
Ketentuan-ketentuan tersebut menjadi landasan tentang wilayah Indonesia dan
pengelolaannya. Ketentuan tersebut dibentuk agar pengelolaan sumber daya dan potensi
daerah dapat menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Selain itu, ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan meminimalisasi upaya penyelewengan dan monopoli sumber
daya alam oleh pihak tertentu.

Anda mungkin juga menyukai