Anda di halaman 1dari 11

Vaksin TT (Tetanus Toksoid) - TT 1, diberikan dengan dosis 0,5 cc.

- TT 2, jarak pemberian 4 minggu


Pengertian
setelah TT 1, dapat memberikan
Vaksin Tetanus Toksoid adalah vaksin perlindungan selama 3 tahun, dosis
yang mengandung toksoid tetanus yang telah pemberian 0,5 cc.
dimurnikan dan terabsorbsi ke dalam 3 mg/ml - TT 3, jarak pemberian 6 bulan setelah
alumunium fosfat. Thimerosal 0,1 mg/ml TT 2, masa perlindungan 5 tahun,
digunakan sebagai pengawet. dosis pemberian 0,5 cc.
- TT 4, jarak pemberian 1 tahun setelah
Dosis TT 3, masa perlindungan 10 tahun,
1) Satu dosis 0,5 ml vaksin mengandung dosis pemberian 0,5 cc.
potensi sedikitnya 40 intra unit. - TT 5, jarak pemberian 1 tahun setelah
2) Kemasan1 bok vaksin terdiri dari 10 vial. TT 4, masa perlindungan 25 tahun,
3) 1 vial berisi 10 dosis.Vaksin TT terbentuk dosis pemberian 0,5 cc.
cairan Cara Pemberian
Manfaat  Vaksin dikocok terlebih dahulu sebelum
1) Mencegah Tetanus pada Bayi baru digunakan. Tujuannya agar suspensi
lahir(diberikan pada wanita usia subur atau menjadi homogen.
ibu hamil ).  Penyuntikkan vaksin TT untuk mencegah
2) Mencegah tetanus pada ibu bayi.Dapat tetanus neonatal terdiri dari 2 dosis primer
digunakan oleh siapa saja yang terluka yang disuntikkan secara intramuskular
seperti terkena benda berkarat, jatuh di atau subkutan dalam, dengan dosis
jalan raya. pemberian 0,5 ml dengan interval 4
3) Indikasi minggu. Dilanjutkan dengan dosis ketiga
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap setelah 6 bulan. berikutnya. Untuk
tetanus mempertahankan terhadap tetanus pada
4) Kontra Indikasi wanita usia subur, maka dianjurkan
Gejala-gejala berat karena dosis pertama diberikan 5 dosis. Dosis ke empat dan ke
TT. lima diberikan dengan interval minimal 1
5) Efek Samping tahun setelah pemberian dosis ke tiga dan
Efek samping jarang terjadi dan bersifat ke empat.
ringan. Gejala-gejalanya  Imunisasi TT dapat diberikan secara aman
- Seperti lemas dan kemerahan pada selama masa kehamilan bahkan pada
lokasi penyuntikan dan bersifat trimester pertama.
sementara.  Di unit pelayanan statis: vaksin TTyang
- Terkadang terjadi demam. telah dibuka hanya boleh digunakan
- Nyeri otot selama 4 minggu, dengan ketentuan:
- Menggigil vaksin belum kadaluawarsa,vaksin
- Sakit kepala disimpan dalam suhu 2 dan 8 derajat
- Mua dan muntah Celcius, tidak pernah terendam air, terjaga
- Diare sterilitasnya, tidak beku, VVM masih
- Rewel pada bayi dalam kondisi A atau B.
 Di posyandu: vaksin yang sudah terbuka
Jadwal Pemberian tidak boleh digunakan lagi.
Jadwal pemberian imunisasi TT pada
WUS (wanita usia subur)
PELVIMETRI
Secara fungsional panggulterbagi atas 2
bagian:

- Pelvis mayor : bagian pelvisdi atas


linea terminalis
- Pelvis minor :Pintu atas panggul
(inlet)Pintu tengah panggul
Pelvimetri adalah pengukuran dimensi
(midlet)Pintu bawah panggul (outlet)
tulang jalan lahir untuk menentukan apakah
bayi dapat dilahirkan pervaginam.

ANATOMI PELVIS

Pintu Atas Panggul(PAP)


Tulang panggul terdiri dari 3 jenis yaitu:
- bidang luas panggul: dibentuk oleh
 os coxae (os ilium, os ischium, os
pertengahan simpisis menuju
pubis)
pertemuan Os. Sacrum 2 & 3
 Os ilium merupakan tulang
- bidang sempit panggul : dibentuk oleh
terbesar dengan permukaan
tepi bawah simfisis menuju kedua
anterior berbentuk konkaf
spinaishiadica dan memotong os.
yang disebut fossa iliaka.
Setinggi 1-2 cm diatas ujungnya
Bagian atasnya disebut Krista
iliaka. Ujung-ujungnya Ruang Panggul
disebut spina iliaka anterior
superior dan spina iliaka
posterior superior.
 Os ischium merupakan bagian
terendah dari os coxae.
 Os pubis terdiri dari ramus
superior dan inferior. Ramus
superior berhubungan dengan
os ilium., sedang ramus Ruang panggul merupakan saluran diantara
inferior kanan dan kiri PAP dan Pintu bawah panggul (PBP). Dinding
membentuk arkus pubis. anterior sekitar4 cm terdiri atas os.pubis
 os sacrum dengan simpisis nya. Dinding posterior
 os coccigeus dibentuk oleh os sakrum , sepanjang±12 cm.
Karena turuang panggul berbentuk saluran
JALAN LAHIR dengan sumbu melengkung kedepan

Jenis – jenis :
POSISI INLET

Posisi pasien :

1) Mengatur sandaran duduk membentuk


sudut 50 derajat dengan meja
pemeriksaan.
2) Palpasi tempat diantara processus spinosus
L4-L5 lalu diberi tanda(titik a) titik
3) Palpasi batas atas symphisis lalu beri tanda
1 cm dibawahnya. ( titik b)
4) Ketika pasien duduk diatas meja, atur garis
mid sagital pasien tepat di garis tengah
meja pemeriksaan, lalu punggung pasien
direbahkan dan sandaran.
5) Diharapkan agar bidang PAP (proyeksi
garis dari titik a - titik b) sejajar dengan
meja dam film.
6) Eksposi dilakukan pada tahan nafas
diakhiri inspirasi sesudah diyakini janin
didalam kandungan normal.
7) Ekspose pertama pada posisi setengah
duduk.
8) Eksposi kedua pada film yang sama tanpa 1) Penderita diletakan diatas meja dengan
pasien, lalu letakkan grid skala Thomas posisi supine sehingga sagitalis media
setinggi bidang PAP pasien. tepat pada garis tengah meja
2) Kedua lengan disamping tubuh dan kedua
bahu diletakan pada satu bidang
transversa. Lutut ditekuk untuk menaikan
pelvis bagian atas serta kedua telapak kaki
menapak pada meja dan diberi bantalan
 Jarak FFD: 36 inchi (90 cm) pasir agar tidak bergerak
 Ukuran film: 12 x 12 inchi (30 x 30 3) Alat pelvimeter dipasang transversa pada
cm) lipatan glutea setinggi dataran tuber
 Mengatur sandaran duduk membentuk ischiadica, yang
sudut 50 derajat dengan meja 4) terletak kira-kira 10 cm di bawah batas
pemeriksaan. atas simpisis

Posisi Lateral

 tralisasi : sinar tegak lurus pada


Posisi penderita trokanter mayor femur
1) Pasien berbaring miring pada sisi kiri atau  iran kaset : 30 x 40 cm atau 36 x 35
kanan sedemikian rupa sehingga cm
trochanter mayor pada garis tengah meja  k FFD: 36 atau 40 inci.
2) Kedua lengan membentuk sudut 90
3) Alat pelvimeter diletakan memanjang pada
bidang sagitalis media daerah
4) Tahan nafas waktu eksposisi

 Jarak FFD: 36 inch (90 cm)


 Ukuran film: 30 x 40 cm

Posisi AP

Posisi Pasien
MENGUKUR TFU
Definisi Manfaat
 Ukuran janin.
Pengukuran tinggi fundus uteri (TFU),
 Posisi janin pada rahim.
merupakan salah satu komponen rutin dalam
 Pertumbuhan janin dalam rahim.
pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan ini
 Banyaknya cairan ketuban dalam
bertujuan untuk melakukan pemantaun
rahim.
perkembangan janin di sesuaikam dengan usia
Pengukuran :
kehamilan.Prosedur pengukuran TFU yang
benar adalah dengan posisi kaki lurus dan
bukan posisi kaki di tekuk. Pengukuran di
lakukan dari simfisis pubis atau tulang panggul
bagian depan hingga ke bagian atas dari uterus
atau rahim. Bila posisi kaki di tekuk, akan
menyebabkan kesan ukuranbyang lebih kecil.

Penjelasan TFU

Tinggi fundus uteri adalah jarak antara


tulang kemaluan dan perut bagian atas ibu
hamil. Perhitungan TFU dapat memberikan
gambaran mengenai perkembangan janin.
Cara mengukur :
Berikut adalah kisaran TFU berdasarkan usia
kehamilan. Cara menghitung tinggi fundus uteri untuk
 21 minggu: 19–23 cm menentukan usia kehamilan dapat dilakukan
 22 minggu: 20–24 cm dengan cara sebagai berikut
 23 minggu: 21–25 cm
 24 minggu: 22–26cm 1) Tinggi Fundus (cm) x 2/7 = ( durasi
 25 minggu: 23–27cm kehammilan dalam bulan)
 26 minggu: 24–28cm 2) Tinggi Fundus (cm) x 8/7 = ( durasi
 27 minggu: 25–29cm kehamilan dalam minggu)
 28 minggu: 26–30cm 3) Tinggi Fundus uteri dalam sintimeter
 29 minggu: 27–31cm (cm), yang normal harus sama dengan
Pemeriksaan lanjutan mungkin umur kehamilan dalam minggu yang
dilakukan untuk memastikan kondisi janin. ditentukan berdasarkan hari pertama
Memasuki minggu ke-36, metode ini tidak lagi haid terakhir. Misalnya, jika umur
digunakan karena bayi mulai bergerak ke kehamilannya 33 minggu, tinggu
bawah (panggul). fundus uteri harus 33 cm. jika hasil
pengukuran berbeda 1-2 cm, masih
dapat ditoleransi, tetapi jika deviasi
lebih kecil 2 cm dari umur kehamilan,
kemungkinan ada gangguan
pertumbuhan janin, sedangkan bila
deviasi lebih besar dari 2 cm,
kemingkinan terjadi bayi kembar,
polihidramnion, atau janin besar.

Sedangkan cara mengukur dan


menghitung tinggi fundus uteri / TFU dalam
menentukan perkiraan berat badan janin dapat
dihitung menurut rumus Jhonson. Berat janin
(dalam gram) sama dengan pengukuran fundus
(dalam sentimeter) dikurangi n, yaitu 12 jika
kepala pada atau diatas spina iskhiadika atau
11 jika kepala dibawah spina iskhiadika atau
sudah masuk panggul dikali 155.

1) TBBJ TFU-n (11 atau 12) x 155

PEMERIKSAAN LEOPOLD I-IV


Palpasi Leopold terdiri dari 4 langkah yaitu:  Kedua telapak tangan pada fundus
1. Leopold I uteri untuk menentukan tinggi fundus
uteri, sehingga perkiraan umur
Leopold I bertujuan untuk mengetahui letak kehamilan dapat disesuaikan dengan
fundus uteri dan bagian janin yang terdapat tanggal haid terakhir.
pada bagian fundus uteri.
 Bagian apa yang terletak pada fundus
uteri.
2. Leopold II
 Pada letak membujur:
Leopold II bertujuan untuk menentukan bagian o Sungsang akan terba kepala
janin yang berada pada sisi lateral maternal. pad fundus: bulat keras dan
melenting pada goyangan.
3. Leopold III kepala akan terba bokong
pada fundus: tidak keras tak
Leopold III bertujuan untuk membedakan
melenting dan tidak bulat.
bagian presentasi dari janin dan memastikan
apakah bagian terendah janin masuk panggul. o Pada letak lintang, fundus
uteri tidak diisi oleh bagian-
4. Leopold IV bagian janin.
b. Leopold II
Leopold IV bertujuan untuk meyakinkan hasil
yang ditemukan pada pemeriksaan Leopold III
dan untuk mengetahui sejauh mana bagian  Kemudia
presentasi sudah masuk panggul. n tangan

Tahap persiapan pemeriksaan Leopold

 Penderita tidur terlentang dengan


kepala lebih tinggi diturunkan menelusuri tepi uterus
 Kedudukan tangan pada saat untuk menentukan bagian apa yang
pemeriksaan dapat di atas kepala atau terletak di bagian samping
membujur di samping badan  Letak membujur dapat ditetapkan
 Kaki ditekuk sedikit sehingga dinding punggung anak yang teraba rata
uterus lemas dengan tulang iga seperti papan cuci.
 Pada letak lintang dapat ditentukan di
 Bagian perut penderita dibuka
mana letak kepala janin.
seperlunya
c. Leopold III
 Pemeriksa menghadap ke muka
penderita pada saat melakukan
pemeriksaan leopold i sampai iii,
 Menetapk
sedangkan saat melakukan
an bagian
pemerikasaan Leopold IV pemeriksa
apa yanbg
menghadap ke kaki.
terdapat
a. Leopold I di atas
simpisis
pubis
 Kepala akan teraba bulat dank eras
sedangkan bokong teraba tidak keras
dan tidak bulat. Pada letak lintang atas
simpisis pubis akan kosong.
d. LeopoldIV
 Pemer
iksa

menghadap ke kaki penderita untuk


menetapkan bagian terendah janin
yang masuk ke pintu atas panggul.
 Bila bagian terendah masuk PAP telah
melampaui lingkaran terbesarnya,
maka tangan yang melakukan
pemeriksa divergen, sedangkan bila
lingkatan terbesarnya belum masuk
PAP maka tangan pemeriksa
konvergen.
 Kehamilan gemeli

Cara mencatat partograph


Pathograph
1) Merekam informasi tentang ibu
Partograf merupakan alat pencatatan 2) Kondisi janin
perkembangan dan kemajuan persalinan serta - Denjut jantung janin
pemantauan keadaan ibu dan Page 24 11 janin.  Setiap 30 menit pada persalinan
Perkembangan dan kemajuan persalinan normal
dipantau dengan pencatatan dari waktu ke
 DJJ berkisar 100-180 kali per menit
waktu tentang perkembangan keadaan ibu,
keadaan janin dan kemajuan persalinan  Kurang dari 120 bradikardi
1. Protraction disorder atau  Di atas 120 takikardi
- Air ketuban
perkembangan persalinan yang lebih
 U:utuh
lambat dari normal
 J : jernih
2. Arrest disorder atau terhentinya proses  M : Mekonium nercampur dengan
kemajuan persalinan feses bayi
3. Persalinan presipitatus yaitu  D: Darah
persalinan berlangsung sangat cepat - Penyusupan tulang kepala janin
( molase/molding )
yang berlangsung kurang dari 3 jam
 4 jam sekali dalam pemeriksaan ini di
Tujuan : lakukan untuk mengetahui seberapa
kepala bayi menyesuaikan dengan
 Mencatat kemajuan persalinan. tulang ounggu ibu semakin besar nilai
 Mencatat kondisi ibu dan janinnya. tumpang tindih menunjukan risiko
 Mencatat asuhan yang diberikan disproposi panggul ( CPD)
selama persalinan dan kelahiran.  0 : sutura terpisah
 1 : tulang-tulang kepala janin hanya
 Menggunakan informasi yang tercatat
saling bersentuhan
untuk secara dini mengidentifikasi
 2 : Sutura tumpang tindih tetapi masih
adanya penyulit. bisa di perbaiki
Kontraindasi :  3 : sutura tumpang tindih dan tidak
dapat di perbaiki
 Perdarahan antepartum: tidak 3) Kemajuan persalianan
memungkinkan untuk mendapatkan - Pembukaan serviks
- Penurunan bagian bawah janin,angka
data seperti dilatasi serviks, penurunan
1-5 di sesuaikan dengan metode
bagian terbawah janin dan perlima
pemeriksaan air ketuban - Kontraksi uterus di catat 30 menit
 Intrauterine Fetal Death (IUFD) atau sekali
kematian janin dalam rahim 4) Kondisi ibu
- Di priksa selama 30 menit sekali
 Ibu hamil yang sudah menjalani 2 kali
tekanan darah dan suhu di periksa 4
operasi sectio caesarea elektif
jam .
 Kelainan letak seperti presentasi - “∙”: Simbol pencatatan denyut nadi ibu
bokong (frank breech) - “∧”: Simbol pencatatan tekanan darah
 Prolaps tali pusat sistolik ibu
- “∨”: Simbol pencatatan tekanan darah - Mengenali masalah secepatnya dan
diastolik ibu mengambil keputusan keputusan cepat
5) Kolom Khusus Tersedia untuk Pencatatan dan tepat
Terapi Pemberian seperti Oksitosin dan
Pemberian Obat-obatan serta Cairan Infus. Rencana Tindakan

Kala 1 persalinan - Pemantauan terus menerus kemajuan


persalinan menggunakan partograf
 Anamnesis : biodata
- Pemantauan terus-menerus TTV ibu

 Mengkaji riwayat : - Pemantauan terus menerus keadaan


- Riwayat kehamilan sekarang bayi
- Riwayat kehamilan yang lalu - Memenuhi kebutuhan hidrasi ibu
- Riwayat persalinan yang lalu - Menganjurkan perubahan posisi dan
- Riwayat kesehatan yang lalu ambulasi
- Riwayat kesehatan sekarang
- Menganjurkan tindakan yang
memberikan pada rasa nyaman
 Kesehatan Pemeriksaan fisik ibu dan
janin - Menganjurkan keluarga memberi
- TB dan BBKU dan kesadaran dukungan
- Tekanan darah, nadi, respirasi, suhu
tubuh  Asuhan kala I ( Teknik mengurangi
- Edema/pembengkakan pada muka, rasa sakit )
jari, tangan, kaki dan pretibia tungkai - kehadiran seorang pendamping
bawah - perubahan posisi dan pergerakan
- Warna pucat pada mulut, kuku jari dan - sentuhan dan massase
tangan dan konjungtiva - pijatan ganda pada pinggul
- penekanan pada lutut
- Refleks-refleks
- kompres hangat dan kompres dingin
- berendam
 Menentukan diagnosis - pengeluaran suara
 Membuat rencana asuhandan rencana - visualisasi dan pemusatan perhatian
tindakan (dengan berdoa)
- musik yang lembut
- Memantau perubahan tubuh ibu untuk
menentukan apakah persalinan dalam Memberikan dukungan persalinan :
kemajuan yang normal dengan cara mengucapkan kata kata pujian
- Memeriksa perasaan ibu dan respon ,membantu bernapas pada saat
fisik terhadap persalinan kontraksi,memijat ounggung dll
- Memeriksa bagaimana bayi bereaksi Persiapan persalinan :
saat persalinan dan kelahiran
- Membantu ibu memahami apa yang - Menyiapkan ruangan untuk persalinan
sedang terjadi dan kelahiran bayi.
- Menyiapkan semua perlengkapan,
- Membantu keluarga dalam merawat
bahan-bahan dan obat-obat esensial.
ibu selama persalinan, menolong - Menyiapkan rujukan.
kelahiran dan memberikan asuhan - Memberikan asuhan sayang ibu
pasca persalinan dini selama persalinan.
- Melakukan upaya Pencegahan Infeksi
(P1)
Batas kala 1 ; Di mulai sejak adanya di periksa 15 menit dengan waktu pemeriksaan
pembukaan seviks membuka dari 1 cm di antara 2 kontraksi
sampai dengan pembukaan lengkap (10
cm) Kemajuan persalinan :

Lama kala 1  Penojolan perineum


 Pembukaan anus
 primigravida berlangsung selama  Mekanisme persalinan
12 jam (1cm setiapjam)  Pada tahap selanjutnya semakin
 multigravida sekitar 8 jam (2cm terlihat bagian bawah janin
setiap jam)Dibagi menjadi dua
fasea. Pemantauan janin:
- Fase laten pembukaan 1- 3 cmb.
- Fase aktif pembukaan 4-10 cm  Ferkuensi DJJ
 Bagian terendah bayi : berkaitan
Bahaya pada kala 1 dengan posisi ubun ubun
kecil,presentasi kepala,letak muka
 Tidak ada perubahan serviks ubun ubun besar,yang mengindikasi
dalam waktu 1 sampai 2 jam kemungkinan kesulitan proses
 Kurang dari 2 kontraksi dalam kelahiran
waktu 10 menit, masing-masing  Penuruan bagian terendah janin
berlangsung kurang dari 40 detik berkaitanproses kemajuan persalinan
 Tanda dan gejala shok mulai dari penurunan sampai lahirnya
 Ketuban pecah disertai dengan kepala
keluarnya mekonium kental
 Tanda-tanda infeksi Saat bayi sudah lahir

Monitoring uterine contraction / pemantauan 1) Pemeriksaan sekilas sesaat bayi lahir


kontraksi uterus contoh warna kulit dan tangisan bayi
2) Menit pertama kelahiran memantau 2
 Ini di lakukan 30 menit sekali tanda vital yaitu upaya napas dan
 Di kala 2 frekuensi jantung
 Frekuensi >3x dalam 10 menit
 Intensitas kontraksi kuat
 Durasi >40 detik DJJ

Tanda tanda kala II Suara degupan sudah terdengar jrlas


saat usia kehamilan 10 minggu -12
 Merasa inin meneran dan biasanya
minggu.suara degupan mirip dengan Langkah
sudah tidak bisa menahannya
kuda.normal djj 120-160
 Perineum menonjol
 Merasa ingin BAB
 Lubang vagina dan sfingter ani
membuka
 Jumlah pengeluaran air ketuban
meninggkat

Tanda vital : tujan pemeriksaan untuk


mengetahui kemungkinan adanya penyulitan

Anda mungkin juga menyukai