Anda di halaman 1dari 4

Pemeriksaan Denyut Nadi

PEMERIKSAAN DENYUT NADI


Oleh: Muhammad Abdul Manaf (081311733064), Fathania Nabilla (081311733059), Nanda Fahrizal Wahyudianto (081311733060), Dhika
Bagus Setiawan (081311733061), Amaliah Nurhayati (081311733062), Isma Mufidah (081311733063),

Dosen Pembimbing: Fadli Ama, S.T.,M.T


Praktikum Biomekanika & Biotransportasi
Prodi S1 Teknobiomedik Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya

ABSTRAK

Denyut nadi merupakan salah satu komponen penting dalam mengetahui kondisi system kardiovaskular pada tubuh manusia.
Pemeriksaaan denyut nadi pada kali ini bertujuan untuk memperoleh rerata denyut nadi sebelum dan sesudah beraktifitas serta
memperoleh korelasi dan pengaruh denyut nadi terhadap perubahan posisi tubuh dan letak arteri. Metode yang digunakan dalam
mengukur denyut nadi adalah dengan meraba derah arteri radialis dengan menggunakan jari tangan. Praktikum melakukan
pemeriksaan denga posisi telentang berbaring, duduk, dan berdiri pada kondisi tenang dan setelah beraktifitas. Setelah di dapatkan
data, maka kita dapat membandingkan denyut nadi pada aktifitas dan posisi yang berbeda.

Dari pemeriksaan yang telah dilakukan pada responden pria dan wanita, diperoleh rerata denyut nadi responden pada saat
beraktifitas lebih besar dari pada sebelum melakukan akfititas. Selain itu posisi tubuh juga mempengaruhi besar denyut nadi.

KATA KUNCI : denyut nadi, aktifitas, posisi tubu

PENDAHULUAN Pemeriksaan denyut nadi bertujuan untuk memperoleh


rerata denyut nadi sebelum dan sesudah beraktivitas serta
Jantung merupakan organ utama yang bertugas untuk memperoleh korelasi dan pengaruh denyut nadi terhadap
memompa darah keseluruh tubuh yang dimana darah itu perubahan posisi tubuh dan letak arteri.
sendiri mengandung oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk beraktifitas. Hal ini dilakukan dengan pengaturan local
aliran darah terhadap kebutuhan jaringan (Elly, 2006). Besar METODE
kecilmya aliran darah di pengaruhi oleh metabolism tubuh
seseorang. Semakin besar metabolismenya, maka semakin Dalam pemeriksaan ini dilakukan pemeriksaan terhadap
besar pula aliran darah pada nadi system pembuluh darah dua orang praktikan berjenis kelamin laki-laki. Keduanya
seseorng (Guyton, 1997). Hal ini menyebabkan jantung diasumsikan memiliki tinggi badan dan berat badan yang sama
berkompensasi dengan mempercepat denyut nadi dan karena selisih yang tidak jauh berbeda. Pada Praktikan A dan
memperbesar debit aliran darah yang dipompakan dari jantung Praktikan B diberikan perlakuan yang berbeda. Praktikan A
keseluruh tubuh. Perubahan denyut nadi sering digunakan akan diambil data denyut nadi sebelum beraktivitas dan
sebagai dasar untuk uji kbugaran seseorang. Karena setiap Praktikan B akan diambil data setelah beraktivitas.
perubahan denyut nadi menandakan baik tidaaknya Pemeriksaan dilakukan pada arteri radialis dextra dan
pengaturan system sirkulasi (Wilson, Price, 1995). sinistra untuk posisi berbaring, duduk, dan berdiri. Untuk
Pada pemeriksaan ini bertujuan untuk memperoleh rerata keadaan sebelum beraktivitas , praktikan berbaring terlentang
deyut nadi sebelum dan sesudah berktivitas serta memperoleh tenang selama 2- 3 menit di meja periksa dengan kedua tangan
korelasi dan pengaruh denyut nadi terhadap perubahan posisi di sisi tubuh dengan kedudukan volar. Pemeriksaan denyut
tubuh dan letak arteri. Pemeriksaan ini dilakukan dengan dilakukan dengan ujung jari ke II, III, dan IV terletak sejajar
meraba derah arteri radialis dengan menggunakan jari tangan. satu sama lain di atas arteri radialis. Lalu, menghitung
Praktikum melakukan pemeriksaan denga posisi telentang frekuensi dan irama denyut nadi serta kualitas denyutannya
berbaring, duduk, dan berdiri pada kondisi tenang dan setelah dan mencatat hasil perhitungan ke dalam tabel. Hal serupa
beraktifitas. Setelah di dapatkan data, maka kita dapat dilakukan pada pemeriksaan denyut nadi setelah beraktivitas,
membandingkan denyut nadi pada aktifitas dan posisi yang naik turun bangku latihan fisik selama tiga menit.. Akan tetapi
berbeda. letak perbedaannya pada waktu pemeriksaan dimana denyut
nadi diperiksa selama satu menit dengan interval satu menit
.
HASIL
Sebelum beraktivitas

POSISI TUBUH
BERBARING DUDUK BERDIRI
Sinistra Dextra Sinistra Dextra Sinistra Dextra
P L P L P L P L P L P L
Rerata 69.67 62.00 68.33 68.00 74.67 72.33 71.67 75.00 77.00 72.33 75.33 80.00
Grafik 1. Perbandingan denyut nadi pada laki-laki dan perempuan sebelum berkativitas

90 80
77
80 69.67
74.67 72.33 71.67 75 72.33 75.33
68.33 68
70 62
60
50
40
30
20
10
0
P L P L P L P L P L P L
Sinistra Dextra Sinistra Dextra Sinistra Dextra
BERBARING DUDUK BERDIRI

Sesudah Beraktivitas

POSISI TUBUH
BERBARING DUDUK BERDIRI
Sinistra Dextra Sinistra Dextra Sinistra Dextra
P L P L P L P L P L P L
Rerata 81.67 61.00 81.33 69.00 77.50 78.33 68.25 90.33 82.00 73.00 76.75 89.33
Grafik 2. Perbandingan denyut nadi pada laki-laki dan perempuan sesudah berkativitas

100 90.33 89.33


90 81.67 81.33 82
77.5 78.33
80 69 73 76.75
68.25
70 61
60
50
40
30
20
10
0
P L P L P L P L P L P L
Sinistra Dextra Sinistra Dextra Sinistra Dextra
BERBARING DUDUK BERDIRI
PEMBAHASAN Kemudian berdasarkan posisi, di dapankan pada saat
Pada percoban ini, kami mengukur denyut nadi pada sebelum beraktifitas, denyut nadi tertinggi di dapatkan pada
posisi berdiri sedangkan pada saat beraktifitas pada posisi
praktikan dengan berbagai posisi dan dengan perlakuan
berbaring. Posisi paling ideal untuk mengukur denyut nadi
sebelum beraktivitas dan sesudah beraktivitas pada arteri
adalah berbaring karena pada posisi duduk atau berdiri tonus
radialis bagian sinistra dan dextra. Percobaan ini dilakukan
otot cenderung lebih tinggi pada posisi berbaring hal ini
pada dua probandus dengan jenis kelamin yang berbeda degan
umur sama, menyebabkan kebutuhan oksigen lebih besar dan otomatis
denyut nadi juga lebih besar. Kemudian efek gravitasi
Denyut nadi sendiri merupakan frekuensi irama denyut mempengaruhi tekanan darah bagian atas tubuh akan menurun
atau detak jantung yang dapat diraba di permukaan kulit pada karena pengaruh gravitasi, darah akan mengumpul pada
tempat-tempat tertentu. Sedangkan faktor yang mempengaruhi pembuluh kapasitans vena ekstremitas inferior sehingga
denyut nadi itu sendiri di pengaruhi oleh jenis kelamin, usia, pengisian atrium kanan jantung berkurang dengan sendirinya
berat badan, aktifitas, posisi tubuh ketika di ukur denyut nadi, curah jantung akan berkurang. Penurunan curah jantung akibat
dan lain-lain. pengumpulan darah pada anggota tubuh bagian bawah
Prinsip pemeriksaan denyut nadi dilakukan dengan cara cenderung mengurangi darah ke otak. Sehingga, hal ini turut
perabaan 2-3 jari di beberapa titik, misalnya pada arteri mempengaruhi denyut nadi pada tubuh.
redialis (bagian distal dan ventral dari pergelangan tangan Secara teori, kecepatan denyut nadi untuk usia 20 tahun
pada sisi yang berdekatan dengan ibu jari) dengan mengukur normalnya dalam rentang 60-100/menit. Kalau dihitung secara
bagian sinistra dan dextra nya. rerata dari ketiga titik tersebut, probandus B memiliki
Pemeriksaan denyut nadi kali ini bertujuan untuk kecepatan denyut nadi kurang lebih 66/menit sedangkan
mengetahui kecepatan / frekuensi denyut nadi probandus tiap probandus A kurang lebih 62/menit. Kedua hasil tersebut
menit dan kualitas denyut nadi yang meliputi keteraturan masih dalam rentang normal. Di samping itu, hasil
irama serta kekuatan denyut. Dalam pelaksanaannya, perhitungan tersebut berbeda-beda tiap titiknya. Seharusnya
pengukuran ini dilakukan dalam satu menit berulang sebanyak denyut tiap titiknya sama. Dari peme-riksaan kedua
tiga kali dengan lengan tangan masing – masing diekstensikan probandus, urutan hasil perhitungan dari yang terendah adalah
dan diukur pada poin sinistra dan dextra. Ketika diperiksa, pada titik arteri karotis, radialis, dan brachialis.
probandus diperhatikan dalam keadaan rileks dan nyaman. Perbedaan hasil dalam sebuah pengukuran merupakan
Pada saat pengukuran sebelum beraktivitas dengan posisi suatu kewajaran, karena memang pada dasarnya ada beberapa
berbaring, duduk, dan berdiri ternyata ada perbedaan pada hal yang dapat mempengaruhi baik dari pemeriksa, seperti
frekuensi denyut nadi. Pada laki-laki, hasil tertinggi ketidaktepatan titik lokasi, ketidaktelitian, ketidakfokusan,
didapatkan pada saat berdiri pada arteri radialis dextra, yakni sensitivitas dalam perabaan, dsb.
80/menit. Sedangkan pada perempuan, hasil pengukuran Kualitas denyut nadi diindikasikan dengan
tertinggi didapatkan pada berdiri sinitra dengan frekuensi kuat/lemahnya denyut serta teratur/ tidaknya irama denyut
77/menit. nadi tersebut. Ada beberapa hal yang bertanggungjawab atas
Pada saat pengukuran setealh beraktivitas dengan posisi kekuatan / amplitude gelombang nadi yaitu jumlah isi
berbaring, duduk dan berdiri juga ditemukan perbedaan yang sekuncup, volume darah, dan elastisitas pembuluh nadi. Bila
signifikan. Pada lak-laki, di dapatkan denyut nadi paling hasil denyut nadi lemah ada beberapa kemungkinan, yaitu
tinggi pada saat duduk dibagian dextra sebesar 90.33, pada tubuh kekurangan unsur, berkeringat terlalu banyak, dehidrasi,
berdiri juga sama dengan rerata 89.33/menit. Pada perempuan, adanya penuru-nan elastisitas pembuluh darah (biasanya
hasil tertinggi diperoleh pada saat berdiri pada arteri radialis karena lemak/kolesterol) serta bila denyut tersebut kuat karena
sinistra dengan rerata frekuensi denyut nadi 82/menit. beberapa faktor seperti stress, konsumsi obat, minum kopi,
dsb. Untuk irama yang tidak teratur mungkin terdapat suatu
Berdasarkan hasil dari denyut nadi sebelum dan setelah gangguan.
beraktifitas dapt kita ketahui jika denyut nadi tertinggi pada
saat beraktifitas. Hal ini disebabkan karena pada saat
beraktifitas, otot-otot juga akan mengalami peningkatan curah KESIMPULAN
jantung dan redistribusi organ dari organ yang kurang aktif ke
1. Secara teori, posisi yang paling optimal dalam
organ yang aktif dengan meningkatkan isi sekuncup dan
denyut jantung. Pada saat beraktifitas, otot-otot juga akan mengukur denyut nadi adalah berbaring
mengkonsumsi O2 yang ditentukan dalam faktor tekanan 2. Denyut nadi di pengaruhi oleh aktifitas seseorang.
dalam jantung selama kontraksi systole. Ketika tekanan Semakin berat aktifitas seseorang semkin besar juga
meningkat maka konsumsi O2 ikut naik pula. Otot jantung frekuensi denyut nadinya.
yang terlatih membutuhkan lebih sedikit O2 untuk suatu beban
tertentu dan membutuhkan O2 yang kurang pula untuk
pekerjaan fisik atau aktifitas. Sehingga dapat diketahui jika DAFTAR PUSTAKA
latihan jasmani akan mengurangi kebutuhan jantung akan  GuytonAC, HallJE, alih bahasa, Irawati Setiawan.
oksigen dengan adanya penurunan jumlah beban yang harus Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed 9 . Jakarta :
dikerjakan dan juga diperbaiki fungsi dari miokardium. Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1997 : p.133-372.
 Price SA, Wilson LM, alih bahasa,Peter Anugerah.
Patofisiologi konsep klinis proses proses penyakit. Ed
4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 1995 :
p.480-92.
 Denyut Nadi. 4 Agustus 2014. Available from
https://www.scribd.com/doc/102013327/Denyut-
Nadi. Diakses tanggal : 5 Oktober 2015
 -. -. Available from
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23287/5/C
hapter%20II.pdf. Diakses tanggal 5 Oktober 2015

Anda mungkin juga menyukai