Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIA

FREKUENSI DENYUT NADI DAN TEKANAN SISTOL DIASTOL

DISUSUN OLEH : ( XI IPA B ) GENAP

1. AUFA THIFAL N (04)


2. DAVINNA ANABEL J H (06)
3. EUNIKE JOICE (08)
4. KAYLA NADHIFA A (14)
5. NADYA HAPSARI P (22)
6. REGIA ANINDYA R (26)

SMA NEGERI 1 SINGOSARI

2021
DAFTAR ISI

Daftar Isi...................................................................................................................................2

BAB 1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................3
1.3 Tujuan...................................................................................................................................3

BAB 2

2.1 Hasil Pengamatan................................................................................................................4

2.2 Analisis Data........................................................................................................................5

2.3 Pembahasan..........................................................................................................................5

BAB 3

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................6

3.2 Saran ....................................................................................................................................6

2
BAB I

1.1 Latar Belakang

Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang berfungsi untuk mengangkut berbagai
zat di dalam tubuh. Sistem sirkulasi pada manusia dibagi menjadi dua, yaitu sistem
peredaran darah dan sistem limfa.

Sistem peredaran darah juga disebut sebagai sistem kardiovaskular. Sistem ini adalah
bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah. Tugas utamanya adalah
mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh. Kinerja jantung ditandai
dengan adanya denyut jantung atau denyut nadi.

Denyut nadi adalah ukuran untuk mengetahui berapa kali pembuluh darah arteri
mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respons terhadap detak jantung.
Jumlah denyut nadi umumnya sama dengan detak jantung, sebab kontraksi jantung
menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi di arteri. Menurut American Heart
Association, denyut jantung istirahat rata-rata berkisar pada ukuran: Anak-anak 10 tahun,
dewasa dan manula: 60-100 denyut per menit (BPM) Atlet pro terlatih adalah 40-60 denyut
per menit (BPM).

Dalam melakukan tugasnya untuk memompa darah, jantung memiliki tekanan


menunjukkan seberapa kuat jantung memompa darah ke seluruh tubuh Anda. Ukuran ini
merupakan salah satu tanda vital tubuh yang sering dijadikan acuan untuk melihat kesehatan
tubuh secara umum dan harus dipantau secara berkala. Tekanan darah diukur saat jantung
berdetak dan dalam periode istirahat di antara detak jantung. Pengukuran darah yang
dipompa melalui arteri saat ventrikel jantung memompa disebut dengan tekanan sistolik atau
sistol. Lalu, pengukuran untuk periode istirahat disebut dengan tekanan diastolik atau diastol.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud sistem sirkulasi?

2. Bagaimana hasil pengukuran dari tekanan darah dan denyut nadi yang dilakukan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang sistem sirkulasi darah.

2. Untuk mengetahui hasil dari pengukuran tekanan darah dan denyut nadi yang dilakukan.

3
BAB 2
2.1 Hasil Pengamatan
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM 1

Judul : Sistem Sirkulasi Pada Manusia (Frekuensi Denyut Nadi)


Tanggal Praktikum : 10 November 2021
Anggota kelompok : 1. Aufa Thifal N

2. Davinna Anabel J H

3. Eunike Joice N

4. Kayla Nadhifa A

5. Nadya Hapsari P

6. Regia Anindya R

TABEL PENGAMATAN
No Kegiatan Nama Jumlah Denyut nadi Tekanan Darah
Siswa I II III Rerata Sistol Diastol
1 Duduk Aufa 89 90 88 89 120 70
Davinna 88 91 86 88 120 70
Joice 72 70 69 70 120 70
Duduk  Kayla 79 74 76 76 120 70
 Nadya 10 99 102 102 120 70
5
 Regia 89 90 92 90 120 70
2 Berdiri  Aufa 10 97 98 98 80 60
0
 Davinna 93 10 107 100 80 60
0
 Joice 60 62 58 60 80 60
Berdiri  Kayla 67 63 59 63 80 60
 Nadya 10 11 107 109 80 60
9 1
 Regia 99 93 95 95 80 60
3 Setelah lari  Aufa 97 92 94 94 130 110
ditempat  Davinna 10 11 106 108 130 110
8 1
 Joice 90 93 89 90 130 110
Setelah lari  Kayla 96 90 93 93 130 110
ditempat  Nadya 11 11 113 115 130 110
8 5
 Regia 10 10 104 106 130 110
8 6

2.2 Analisis Data

Intensitas dari duduk, berdiri, dan berlari akan berbeda karena dipengaruhi jenis aktivitas
yang dilakukan, ketika seseorang sedang duduk maka jantung akan berdetak lebih sedikit
dibandingkan saat ia sedang berdiri ataupun berlari. maka efek gravitasi pada tubuh akan
berkurang yang membuat lebih banyak darah mengalir kembali ke jantung melalui pembuluh
darah. Jika darah yang kembali ke jantung lebih banyak, maka tubuh mampu memompa lebih
banyak darah setiap denyutnya. Hal ini berarti denyut jantung yang diperlukan per menitnya
untuk memenuhi kebutuhkan darah, oksigen dan nutrisi akan menjadi lebih sedikit. Namun
detak jantung akan meningkat saat seseorang berdiri, karena darah yang kembali ke jantung
akan lebih sedikit. Kondisi ini yang mungkin menyebabkan adanya peningkatan detak
jantung.

2.3 Pembahasan

Hasil tersebut menunjukkan perbedaan nilai tekanan darah diastolik pada posisi duduk
dan posisi berdiri dimana perubahan yang terjadi ialah peningkatan tekanan darah diastolik
dari posisi duduk ke posisi berdiri. Perbedaan hasil penelitian ini kemungkinan diakibatkan
oleh faktor usia karena kelompok subyek yang diteliti oleh mereka adalah kelompok remaja
yang usianya berkisar antara 16-18 tahun yang masih berpotensi bebas dari risiko hipertensi
primer, Sementara kemungkinan faktor lainnya adalah faktor lingkungan saat pengukuran
dilakukan.

Tekanan darah diastolik pada posisi berdiri dan berlari lebih tinggi dari pada tekanan
diastolik darah pada posisi duduk. Apabila seseorang dalam posisi berdiri atau berlari,
tekanan intravaskular di semua tempat menjadi sama dengan tekanan yang dihasilkan oleh
kontraksi jantung di tambah tekanan tambahan sama dengan berat kolom darah dari jantung
ke titik pengukuran.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengukuran tekanan darah sistolik maupun
diastolik antara posisi duduk dan posisi berdiri berbeda bermakna dimana terjadi peningkatan
tekanan darah sistolik maupun diastolik dari posisi duduk ke posisi berdiri.
5

BAB 3

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
6

Anda mungkin juga menyukai