SOAL 1
KODE IV.1.b
BLUEPRINT
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan-1 Ketrampilan teknis kefarmasian, Aplikasi dasar-dasar kefarmasian, Profesionalisme,
Etik dan legal, Komunikasi efektif.
Tinjauan-2 Kognitif, Pengetahuan Prosedur, Afektif
Tinjauan-3 Recall of Knowledge, Reasoning Ability
Tinjauan-4 Produksi sediaan farmasi, Pelayanan kefarmasian, Distribusi sediaan farmasi dan
perbekalan farmasi
Tinjauan-5 Obat, Kosmetika, Obat Tradisional, Alat kesehatan
Vignette Destilasi merupakan metode ekstraksi yang sangat penting dalam perkembangan dunia
industri. Ada beberapa macam metode destilasi yang berkembang saat ini, salah
satunya destilasi uap air. Metode ini biasa digunakan untuk mengekstraksi atau
memurnikan senyawa-seyawa yang volatil.
Lead In Manakah dari gambar berikut dibawah ini yang merupakan rangkaian alat metode yang
dimaksud ?
Pilihan
Jawaban
A. B. C.
D. E.
KunciJawaban C
Penulis Soal apt., Galuh Gondo Kusumo, S.Farm., M.Farm
Program Studi D-III Farmasi
Asal Institusi Akademi Farmasi Surabaya
Referensi Marjoni, M.R. 2016. Dasar-Dasar Fitokimia untuk Diploma III Farmasi. Jakarta : CV.
Literatur Trans Info Media. Hal. 73-86
NO. SOAL 2
KODE IV.1.b
BLUEPRINT
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan-1 Ketrampilan teknis kefarmasian, Aplikasi dasar-dasar kefarmasian, Profesionalisme,
Etik dan legal, Komunikasi efektif.
Tinjauan-2 Kognitif, Pengetahuan Prosedur, Afektif
Tinjauan-3 Recall of Knowledge, Reasoning Ability
Tinjauan-4 Produksi sediaan farmasi, Pelayanan kefarmasian, Distribusi sediaan farmasi dan
perbekalan farmasi
Tinjauan-5 Obat, Kosmetika, Obat Tradisional, Alat kesehatan
Vignette Pada rangkaian alat destilasi di bawah ini, terdapat beberapa bagian diantaranya adalah,
Labu Destilasi, kondensor, pipa bengkok, penampung.
Pilihan a. A
b. B
Jawaban
c. C
d. D
e. E
KunciJawaban A
Penulis Soal apt., Galuh Gondo Kusumo, S.Farm., M.Farm
Program Studi D-III Farmasi
Asal Institusi Akademi Farmasi Surabaya
Referensi Kristanti, A.N., Aminah, N.S., Tanjung, M., Kurniadi, B. 2008. Buku Ajar Fitokimia.
Literatur Surabaya : Airlangga University Press. Hal. 62 – 65
NO. SOAL 3
KODE IV.2.g
BLUEPRINT
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan-1 Ketrampilan teknis kefarmasian, Aplikasi dasar-dasar kefarmasian, Profesionalisme,
Etik dan legal, Komunikasi efektif.
Tinjauan-2 Kognitif, Pengetahuan Prosedur, Afektif
Tinjauan-3 Recall of Knowledge, Reasoning Ability
Tinjauan-4 Produksi sediaan farmasi, Pelayanan kefarmasian, Distribusi sediaan farmasi dan
perbekalan farmasi
Tinjauan-5 Obat, Kosmetika, Obat Tradisional, Alat kesehatan
Vignette Dalam Standarisasi Bahan Alam, ada dua kriteria yang harus dipenuhi, yakni kriteria
spesifik dan non spesifik. Kriteria spesifik meliputi jenis senyawa marker dalam suatu
tanaman obat dan kadarnya, sedangkan semua yang berhubungan dengan cemaran pada
bahan, masuk dalam kriteria non spesifik.
Lead In Mana yang termasuk dalam kriteria spesifik?
NO. SOAL 4
KODE IV.2.g
BLUEPRINT
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan-1 Ketrampilan teknis kefarmasian, Aplikasi dasar-dasar kefarmasian, Profesionalisme,
Etik dan legal, Komunikasi efektif.
Tinjauan-2 Kognitif, Pengetahuan Prosedur, Afektif
Tinjauan-3 Recall of Knowledge, Reasoning Ability
Tinjauan-4 Produksi sediaan farmasi, Pelayanan kefarmasian, Distribusi sediaan farmasi dan
perbekalan farmasi
Tinjauan-5 Obat, Kosmetika, Obat Tradisional, Alat kesehatan
Vignette Menurut badan standarisasi nasional indonesia, diketahui bahwa batas-batas kadar
cemaran logam berat Cd dan Hg pada produk sayur dan buah seperi pada tabel di
bawah ini :
(0,325 - 0,025)/0,5 = 6
NO. SOAL 5
KODE IV.2.g
BLUEPRINT
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan-1 Ketrampilan teknis kefarmasian, Aplikasi dasar-dasar kefarmasian, Profesionalisme,
Etik dan legal, Komunikasi efektif.
Tinjauan-2 Kognitif, Pengetahuan Prosedur, Afektif
Tinjauan-3 Recall of Knowledge, Reasoning Ability
Tinjauan-4 Produksi sediaan farmasi, Pelayanan kefarmasian, Distribusi sediaan farmasi dan
perbekalan farmasi
Tinjauan-5 Obat, Kosmetika, Obat Tradisional, Alat kesehatan
Pilihan a. Cobalt
b. Hidragirum
Jawaban
c. Cadmium
d. Timah
e. Arsen
KunciJawaban D
Penulis Soal apt., Galuh Gondo Kusumo, S.Farm., M.Farm
Program Studi D-III Farmasi
Asal Institusi Akademi Farmasi Surabaya
Referensi Badan Standarisasi Nasional Indonesia. 2009. SNI : Batas maksimum cemaran logam
Literatur berat dalam pangan. SNI 7387 : 2009.
NO. SOAL 6
KODE IV.2.g
BLUEPRINT
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan-1 Ketrampilan teknis kefarmasian, Aplikasi dasar-dasar kefarmasian, Profesionalisme,
Etik dan legal, Komunikasi efektif.
Tinjauan-2 Kognitif, Pengetahuan Prosedur, Afektif
Tinjauan-3 Recall of Knowledge, Reasoning Ability
Tinjauan-4 Produksi sediaan farmasi, Pelayanan kefarmasian, Distribusi sediaan farmasi dan
perbekalan farmasi
Tinjauan-5 Obat, Kosmetika, Obat Tradisional, Alat kesehatan
Vignette Pencemaran logam berat yang terjadi pada obat tradisional maupun bahan obat
tradisional dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesahatan. Oleh karena itu,
Badan Standarisasi Nasional Indonesia menetapkan persyaratan kandungan logam
berat melalui SNI (Standar Nasional Indonesia). Salah satu logam berat yang dapat
menyebabkan masalah kesehatan adalah logam cair yang digunakan untuk mengambil
simplisia mineral berupa logam emas.
Lead In Apakah logam yang masuk dalam persyaratan di atas?
Vignette Serbuk daun jambu biji sebanyak 5 g dimaserasi 24 jam dengan 100 ml etanol
95%. Selama 6 jam pertama dikocok, kemudian didiamkan dan disaring.
Sebanyak 20 ml filtrat diuapkan dan dipanaskan pada 105 °C hingga bobot
tetap. Bobot sari larut etanol yang terbentuk diketahui sebesar 0,6 g
Lead In Berapakah kadar sari larut etanol simplisia tersebut?
Pilihan a. 0,6 %
b. 6%
Jawaban
c. 12 %
d. 30 %
e. 60 %
KunciJawaban E
Penulis Soal apt., Galuh Gondo Kusumo, S.Farm., M.Farm
Program Studi D-III Farmasi
Asal Institusi Akademi Farmasi Surabaya
Referensi Materia Medika Indonesia Jilid I
Literatur (0,6 g : 5 g) x (100 ml : 20 ml) x 100% = 60%
NO. SOAL 8
KODE V.a
BLUEPRINT
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan-1 Ketrampilan teknis kefarmasian, Aplikasi dasar-dasar kefarmasian, Profesionalisme,
Etik dan legal, Komunikasi efektif.
Tinjauan-2 Kognitif, Pengetahuan Prosedur, Afektif
Tinjauan-3 Recall of Knowledge, Reasoning Ability
Tinjauan-4 Produksi sediaan farmasi, Pelayanan kefarmasian, Distribusi sediaan farmasi dan
perbekalan farmasi
Tinjauan-5 Obat, Kosmetika, Obat Tradisional, Alat kesehatan
Vignette Sebuah produk obat tradisional yang dikemas dalam kemasan saset. Obat tradisonal
tersebut berbentuk serbuk dari ramuan berbagai macam bahan-bahan yang berkhasiat
untuk meredakan nyeri. Serbuk kemudian dikemas dalam kantung kecil. Cara
penggunaannya dengan mencampur serbuk tersebut dengan dengan air mendidih
kemudian siap dikonsumsi.
Lead In Apa golongan sediaan produk tersebut?
Pilihan a. Pil
b. Krim
Jawaban
c. Lulur
d. Parem
e. Seduhan
KunciJawaban E
Penulis Soal apt., Galuh Gondo Kusumo, S.Farm., M.Farm
Program Studi D-III Farmasi
Asal Institusi Akademi Farmasi Surabaya
Referensi Peraturan BPOM No. 32 tahun 2019 tentang Persyaratan Keamanan dan Mutu Obat
Literatur Tradisional
NO. SOAL 9
KODE
BLUEPRINT
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan-1 Ketrampilan teknis kefarmasian, Aplikasi dasar-dasar kefarmasian, Profesionalisme,
Etik dan legal, Komunikasi efektif.
Tinjauan-2 Kognitif, Pengetahuan Prosedur, Afektif
Tinjauan-3 Recall of Knowledge, Reasoning Ability
Tinjauan-4 Produksi sediaan farmasi, Pelayanan kefarmasian, Distribusi sediaan farmasi dan
perbekalan farmasi
Tinjauan-5 Obat, Kosmetika, Obat Tradisional, Alat kesehatan
Vignette Suatu industri obat tradisional bermaksud mengembangkan produk herbal untuk
mengatasi kesulitan tidur. Bahan utama yang digunakan adalah simplisia yang
memiliki ciri-ciri berbentuk bulat lonjong, berwarna coklat dengan bagian luar
yang keras berwarna coklat mengkilap, memiliki fuli berwarna merah yang
menempel pada kulit luar. Dapat dilihat pada gambar berikut
Vignette Bagian purchasing baru saja membeli serbuk simplisia dari supplier. Ciri-ciri
organoleptisnya berwarna putih kecoklatan, terdapat serabut-serabut halus, dan
berbau harum. Setelah diuji mikroskopis, terdapatlah penampakan seperti di
bawah ini.
Vignette Bagian produksi industri parfum ingin memperoleh minyak esensial dari bunga. Salah
satu media yang digunakan dalam proses ini adalah lemak, sebab dapat menyerap
minyak atsiri tanpa merubah karakteristiknya selain itu harganya tidak mahal dan
mudah didapat.
Lead In Apakah prinsip ekstraksi minyak atsiri yang diterapkan dalam industri tersebut?
Pilihan a. Absorpsi
b. Adsorpsi
Jawaban
c. Selektivitas pelarut
d. Perbedaan titik didih
e. Perusakan organ tanaman
KunciJawaban B
Penulis Soal apt., Galuh Gondo Kusumo, S.Farm., M.Farm
Program Studi D-III Farmasi
Asal Institusi Akademi Farmasi Surabaya
Referensi Stratakos, Alexandros Ch., Koidis, Anastasios.,2016., Methods for extracting essential
oils. In Essential Oils in Food Preservation, Flavor and Safety, p. 31-38
Literatur
NO. SOAL 12
KODE
BLUEPRINT
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan-1 Ketrampilan teknis kefarmasian, Aplikasi dasar-dasar kefarmasian, Profesionalisme,
Etik dan legal, Komunikasi efektif.
Tinjauan-2 Kognitif, Pengetahuan Prosedur, Afektif
Tinjauan-3 Recall of Knowledge, Reasoning Ability
Tinjauan-4 Produksi sediaan farmasi, Pelayanan kefarmasian, Distribusi sediaan farmasi dan
perbekalan farmasi
Tinjauan-5 Obat, Kosmetika, Obat Tradisional, Alat kesehatan
Vignette Bagian produksi akan memulai proses ekstraksi minyak atsiri dari bunga. Cara yang
dilakukan adalah dengan menggunakan lemak dingin yang disebarkan pada bunga. Bau
pada bunga akan kelaur dan terlarut dalam lemak. Bunga baru kemudian ditambahkan
untuk menggantikan yang lama dan prosesnya diulangi sampai lemak jenuh tercapai.
Setelah itu lemak dikumpulkan dan diekstraksi dengan alkohol.
Lead In Apakah metode ekstraksi minyak atsiri yang diterapkan dalam industri tersebut?
Pilihan a. Distilasi
b. Enfleurasi
Jawaban
c. Ekstraksi dingin
d. Ekstraksi solven
e. Digesti
KunciJawaban B
Penulis Soal apt., Galuh Gondo Kusumo, S.Farm., M.Farm
Program Studi D-III Farmasi
Asal Institusi Akademi Farmasi Surabaya
Referensi Stratakos, Alexandros Ch., Koidis, Anastasios.,2016., Methods for extracting essential
oils. In Essential Oils in Food Preservation, Flavor and Safety, p. 31-38
Literatur
NO. SOAL 13
KODE III.3.b
BLUEPRINT
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan-1 Ketrampilan teknis kefarmasian, Aplikasi dasar-dasar kefarmasian, Profesionalisme,
Etik dan legal, Komunikasi efektif.
Tinjauan-2 Kognitif, Pengetahuan Prosedur, Afektif
Tinjauan-3 Recall of Knowledge, Reasoning Ability
Tinjauan-4 Produksi sediaan farmasi, Pelayanan kefarmasian, Distribusi sediaan farmasi dan
perbekalan farmasi
Tinjauan-5 Obat, Kosmetika, Obat Tradisional, Alat kesehatan
Vignette Serbuk daun kumis kucing sebanyak 5 g dimaserasi 24 jam dengan 100 ml
etanol 95%. Selama 6 jam pertama dikocok, kemudian didiamkan dan disaring.
Sebanyak 20 ml filtrat diuapkan dan dipanaskan pada 105 °C hingga bobot
tetap. Bobot sari larut etanol yang terbentuk diketahui sebesar 0,4 g
Lead In Berapakah kadar sari larut etanol simplisia tersebut?
Pilihan a. 0,4 %
b. 4%
Jawaban
c. 8%
d. 12,5 %
e. 40 %
KunciJawaban E
Penulis Soal apt., Galuh Gondo Kusumo, S.Farm., M.Farm
Program Studi D-III Farmasi
Asal Institusi Akademi Farmasi Surabaya
Referensi Materia Medika Indonesia Jilid I
Literatur (0,4 g : 5 g) x (100 ml : 20 ml) x 100% = 40%
NO. SOAL 14
KODE III.3.b
BLUEPRINT
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan-1 Ketrampilan teknis kefarmasian, Aplikasi dasar-dasar kefarmasian, Profesionalisme,
Etik dan legal, Komunikasi efektif.
Tinjauan-2 Kognitif, Pengetahuan Prosedur, Afektif
Tinjauan-3 Recall of Knowledge, Reasoning Ability
Tinjauan-4 Produksi sediaan farmasi, Pelayanan kefarmasian, Distribusi sediaan farmasi dan
perbekalan farmasi
Tinjauan-5 Obat, Kosmetika, Obat Tradisional, Alat kesehatan
Vignette Serbuk biji kedawung sebanyak 5 g dimaserasi 24 jam dengan 100 ml etanol
95%. Selama 6 jam pertama dikocok, kemudian didiamkan dan disaring.
Sebanyak 20 ml filtrat diuapkan dan dipanaskan pada 105 °C hingga bobot
tetap. Bobot sari larut etanol yang terbentuk diketahui sebesar 0,2 g
Lead In Berapakah kadar sari larut etanol simplisia tersebut?
Pilihan a. 0,2 %
b. 0,8 %
Jawaban
c. 1%
d. 2%
e. 20 %
KunciJawaban E
Penulis Soal apt., Galuh Gondo Kusumo, S.Farm., M.Farm
Program Studi D-III Farmasi
Asal Institusi Akademi Farmasi Surabaya
Referensi Materia Medika Indonesia Jilid I
Literatur (0,2 g : 5 g) x (100 ml : 20 ml) x 100% = 20%
NO. SOAL 15
KODE
BLUEPRINT
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan-1 Ketrampilan teknis kefarmasian, Aplikasi dasar-dasar kefarmasian, Profesionalisme,
Etik dan legal, Komunikasi efektif.
Tinjauan-2 Kognitif, Pengetahuan Prosedur, Afektif
Tinjauan-3 Recall of Knowledge, Reasoning Ability
Tinjauan-4 Produksi sediaan farmasi, Pelayanan kefarmasian, Distribusi sediaan farmasi dan
perbekalan farmasi
Tinjauan-5 Obat, Kosmetika, Obat Tradisional, Alat kesehatan
Vignette Bagian QC industri obat tradisional melakukan identifikasi morfologi bahan baku
simplisia akar yang baru datang dari supplier. Ciri makroskopis akar tersebut adalah
berbentuk silindris, berserat, fleksibel, panjang 20-22cm dan diameter 15mm, dengan
atau tanpa gabus, gabus kemerahan, berkerut, bagian dalam kuning muda. Bau tidak
tajam, rasanya sangat manis.
Lead In Apakah simplisia akar yang diidentifikasi oleh bagian QC tersebut?
Vignette Bagian RnD melakukan studi literatur tentang simplisia akar yang akan dijadikan
bahan baku obat. Salah satu akar yang dipelajari memiliki ciri-ciri bau tidak jelas,
seperti tanah, mengingatkan pada kentang putih yang disimpan, dan rasanya pahit.
Akar ini mengandung lebih dari 60 alkaloid indol dan alkaloid utama diidentifikasi
sebagai reserpin dan rescinnamine yang memiliki aktivitas antihipertensi.
Lead In Apakah simplisia akar yang diidentifikasi oleh bagian QC tersebut?
Vignette Bagian RnD melakukan studi literatur tentang simplisia akar yang akan dijadikan
bahan baku obat. Salah satu akar yang dipelajari memiliki ciri-ciri bau karakteristik,
dan menjadi lebih kuat saat menua; rasa, awalnya manis, kemudian menjadi agak pahit.
Memiliki aktivitas sebagai obat penenang ringan dan sedatif.
Lead In Apakah simplisia akar yang diidentifikasi oleh bagian QC tersebut?
Vignette TTK yang bekerja di bagian QC melakukan identifikasi amilum yang menjadi bahan
baku bedak tabur. Ciri pemerian serbuk putih, tidak berbau, dan tidak berasa. Melalui
pemeriksaan mikroskopis terlihat bentuk polihedral, hilus ataupun lamela tidak terlihat.
Lead In Apakah tanaman asal amilum tersebut?
Vignette TTK yang bekerja di bagian QC melakukan identifikasi mikroskopis terhadap produk
jamu yang berkhasiat unuk diet penurun berat badan. Ciri mikroskopis menunjukkan
gambaran sebagai berikut:
NO. SOAL 21
KODE
BLUEPRINT
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan-1 Ketrampilan teknis kefarmasian, Aplikasi dasar-dasar kefarmasian, Profesionalisme,
Etik dan legal, Komunikasi efektif.
Tinjauan-2 Kognitif, Pengetahuan Prosedur, Afektif
Tinjauan-3 Recall of Knowledge, Reasoning Ability
Tinjauan-4 Produksi sediaan farmasi, Pelayanan kefarmasian, Distribusi sediaan farmasi dan
perbekalan farmasi
Tinjauan-5 Obat, Kosmetika, Obat Tradisional, Alat kesehatan
Vignette Sebuah produk farmasi akan dibuat dengan bahan dasar dari simplisia akar. Produk
yang akan dibuat ini memiliki khasiat sebegai ekspektoran. Bentuk sediaannya berupa
sirup dengan warna hitam
Lead In Apakah tanaman yang dimaksudkan dalam pernyataan tersebut?