Anda di halaman 1dari 94

ID SOAL

TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi, Produksi
sediaan farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi
KASUS:
Suatu industri Farmasi X akan memproduksi tablet parasetamol “DUAMOL” sebanyak
175.000 tablet/batch. Dengan formula :
Bahan Tiap tablet
Parasetamol 500 mg
Laktosa 49 mg
Talkum 6,0 mg
Magnesium stearate 6,0 mg
Amilum manihot 39 mg
Air murni (untuk pembuatan msilago) q.s

Pemerian : tablet bulat pipih, berdiameter + 1 cm, tebal 5 mm, tidak berbau, di satu sisi
tercetak tulisan “TP”, sedang sisi yang lain bergaris tengah. Bobot + 600 mg/tablet.
Pengemasan sediaan dalam strip terdiri dari 10 tablet kemudian dikemas dalam kardus.
Tiap dus berisi strip dan dilengkap dengan brosur.

Pertanyaan soal :
1. Industri farmasi X akan membuat formula tablet parasetamol dalam 1 hari 1 batch 2
lots. Berapa parasetamol yang harus ditimbang dalam tiap lots ...
A. 87.500 g
B. 17.500 g
C. 87.500.000 g
D. 43.750 g
E. 43.750 kg

Kunci Jawaban D. 43.750 g


Referensi Siregar, C., 2008, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet

NamaPembuat TIM D3 Farmasi STIKES AIAIC

Institusi/ Bagian D3 Farmasi STIKES AIAIC


ID SOAL
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan
Farmasi dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi,
Produksi sediaan farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,


Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi
KASUS :
Seorang tenaga teknis kefarmasian perlu mengetahui teori dan pengetahuan dalam
mengendalikan persediaan agar saat pelaksanaan produksi berlangsung tidak terjadi
kekurangan bahan. Jika metode yang digunakan bersifat oriented, yang terdiri dari
sekumpulan prosedur, aturan – aturan keputusan dan seperangkat mekanisme pencatatan
yang dirancang untuk menjabarkan Jadual Induk Produksi(JIP) dan penjadwalan mendorong
produksi (push system).

PERTANYAAN SOAL :
2. Apakah metode perencanaan persediaan yang diterapkan perusahaan diatas ?
A. Economic Order Quantity
B. Just In Time
C. Material Requirement Planning
D. Safety Stok
E. Pending Order

Kunci Jawaban
c. Material Requirement Planning
Referensi Priyambodo, 2007, Manajemen Farmasi Industri.
NamaPembuat TIM D3 FARMASI STIKES AIAIC
Institusi/ Bagian TIM D3 FARMASI STIKES AIAIC
ID SOAL (Kompetensi 2-2)
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi, Produksi
sediaan farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,


Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control),
Edukasi Produk Farmasi

KASUS:
Produk sediaan gel Cool Care yang berisi menthol dan metil salisilat akan segera dipasarkan
oleh perusahaan X. Anda sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian yang bekerja dibidang
Registrasi Produk Bagian R & D diminta untuk mengajukan no, registrasi produk tersebut
untuk dicetak pada kemasan.

Pertanyaan soal :
3. Apakah No. registrasi apakah yang tepat untuk produk tersebut ?
A. POM QD 1514534502B2
B. DBL 1514534502B2
C. POM SD 1514534502B2
D. DKL 1514534502B2
E. POM QL 1514534502B2

KunciJawaban A. POM QD 1514534502B2


Referensi BPOM RI, 2012, CPOB, Jakarta
NamaPembuat Tim D3 Farmasi
Institusi/ Bagian TIM D3 Farmasi STIKES AIAIC
ID SOAL
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan
Farmasi dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi,
Produksi sediaan farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,


Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi

KASUS:
Perusahaan X Kedatangan bahan baku rimpang Kunyit (Curcuma Domestica L.) sebanyak
500 zak. Sampel yang diambil dari beberapa zak bahan baku tersebut diketahui terdapat
campuran kunyit jenis lain. Sebagai pengawas di gudang bahan baku simplisia anda
mengintruksikan petugas gudang agar meletakkan bahan baku tersebut pada daerah terpisah

Pertanyaan soal :
4. Dimanakah area yang tepat untuk anda meletakkan produk tersebut ?
A. Area Serah terima
B. Area Karantina
C. Area Release
D. Area Sampling
E. Area pemusnahan

KunciJawaban B. Area Karantina


Referensi BPOM RI, 2012, CPOB, Jakarta
NamaPembuat Tim D3 Farmasi
Institusi/ Bagian TIM D3 Farmasi STIKES AIAIC
ID SOAL
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan
Farmasi dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi,
Produksi sediaan farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,


Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi

KASUS:
Seorang tenaga teknis kefarmasian di suatu industri farmasi membuat ovula metronidazoll
dengan menggunakan basis polietilenglikol. Ovula yang sudah jadi kemudian diserahkan
kepada bagian penyimpanan di gudang dan disimpan di tempat dingin.

Pertanyaan soal :
5. Berapakah suhu penyimpanan di tempat dingin?
A. < dari 2oC
B. 2o – 8oC
C. 8o – 10oC
D. 10o – 15oC
E. 15o – 30oC

KunciJawaban B.2o – 8oC


Referensi BPOM RI, 2012, CPOB, Jakarta
NamaPembuat Tim D3 Farmasi
Institusi/ Bagian TIM D3 Farmasi STIKES AIAIC
ID SOAL (Kompetensi 2-10)
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan
Farmasi dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi,
Produksi sediaan farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,


Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi
KASUS:
Produksi sirup antihistamin “ALLERON” akan dikemas ke dalam botol 60 ml dan botol-
botol tersebut dimasukan ke dalam dus.

Pertanyaan soal :
6. Jenis kemasan apakah botol yang digunakan tersebut?
A. Kemasan primer
B. Kemasan sekunder
C. Kemasan tersier
D. Kemasan kedap cahaya
E. Kemasan quarter

KunciJawaban A. Kemasan primer


Referensi BPOM RI, 2012, CPOB, Jakarta
NamaPembuat Tim D3 Farmasi
Institusi/ Bagian TIM D3 Farmasi STIKES AIAIC
ID SOAL
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan
Farmasi dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi,
Produksi sediaan farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,


Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi

KASUS:
Suatu Industri Farmasi memproduksi tablet Codein. Setelah melalui proses produksi, produk
jadi harus melewati tahap akhir pengendalian sebelum akhirnya diserahkan ke gudang, dan
siap untuk diditribusikan. Sebelum diluluskan dan diserahkan ke gudang, bagian pengawasan
harus memastikan produk dan catatan pengolahan bets memenuhi semua spesifikasi yang
ditentukan.

Pertanyaan Soal :
7. Tahapan apakah yang dimaksud bila bahan tersebut berada dalam gudang di almari
terkunci ganda dan sedang dilakukan uji kualitas
A. Distribusi
B. Karantina
C. Labeling
D. Penyerahan produk
E. Release

KunciJawaban B. Karantina
Referensi BPOM RI, 2012, CPOB, Jakarta
NamaPembuat Tim D3 Farmasi
Institusi/ Bagian TIM D3 Farmasi STIKES AIAIC
ID SOAL
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi, Produksi
sediaan farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,


Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi

KASUS:

Sebuah industri farmasi akan memproduksi paracetamol tablet, sehingga memerlukan bahan
aktif dan beberapa bahan pembantu untuk dirubah menjadi sediaan obat melalui teknik
pembuatan yang cocok.

Pertanyaan soal :
8. Disebut apakah setiap bahan olahan yang masih memerlukan tahap pengemasan?
A. Bahan aktif
B. Eksipien
C. Produk antara
D. Produk ruahan
E. Produk Jadi

KunciJawaban D. Produk ruahan


Referensi BPOM RI, 2012, CPOB, Jakarta
NamaPembuat Tim D3 Farmasi
Institusi/ Bagian TIM D3 Farmasi STIKES AIAIC
ID SOAL
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan
Farmasi dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi,
Produksi sediaan farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,


Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi
KASUS:
Mutu suatu obat tidak hanya ditentukan oleh hasil analisa terhadap produk akhir, melainkan
harus dibangun selama proses produksi. Untuk menjamin bahwa sediaan yang dihasilkan
tetap memenuhi persyaratan mutu, salah satunya dilakukan pengendalian terhadap
pencemaran. Wadah bahan baku harus terkelola dengan baik, tertutup rapat disertai dengan
pemberian informasi yang jelas

Pertanyaan soal :
9. Mengapa wadah bahan baku harus memenuhi syarat diatas?
A. agar tidak terjadi perubahan kimia terhadap bahan tersebut
B. agar tidak terjadi penyusutan bahan saat digunakan untuk poduksi
C. agar tidak terjadi kontaminasi silang antar bahan baku produksi
D. agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan bahan
E. agar tidak terjadi pencemaran mikroba karena lembab

Kunci Jawaban C. agar tidak terjadi kontaminasi silang antar bahan baku produksi
Referensi BPOM RI, 2012, CPOB, Jakarta
Nama Pembuat Tim D3 Farmasi
Institusi/ Bagian TIM D3 Farmasi STIKES AIAIC
ID SOAL
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi, Produksi
sediaan farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,


Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control),
Edukasi Produk Farmasi

KASUS
Seorang tenaga teknis kefarmasian yang bekerja dibagian produksi membuat sediaan krim
MICORAL dengan alat vacuum homogenizer cream mixer (VHCM), mencampurkan fase
minyak yang telah dipanaskan dengan steam dalam melting vessel pada suhu 700C dengan
fase air yang telah dipanaskan pada suhu 70°C. Kedua fase dicampur dengan mixer dan
system homogenizer yang mengalirkan krim dari bawah ke atas. Setelah krim jadi, krim
didorong keluar dengan bantuan compressed air yang disaring dengan filter 0,2 μ untuk
dipindahkan ke vessel. Krim didinginkan hingga 25°C selama beberapa jam dan mencapai
konsistensi yang sesuai.

Pertanyaan soal :
10. Untuk memberikan jaminan kualitas terhadap produk krim ketoconazole tersebut,
dilakukan uji IPC terhadap :
A. pH
B. Keseragaman bobot
C. Kekerasan
D. Kerapuhan
E. Waktu hancur

KunciJawaban A. Ph
Referensi BPOM RI, 2012, CPOB, Jakarta
NamaPembuat Tim D3 Farmasi
Institusi/ Bagian TIM D3 Farmasi STIKES AIAIC
ID SOAL
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi, Produksi
sediaan farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,


Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi

KASUS
Pada saat dilakukan proses produksi sediaan tablet Metampiron 500 mg di suatu industry
farmasi, ternyata terjadi permasalahan pada sediaan tablet yang dihasilkan yaitu pecahnya tepi
tablet, baik setelah dikeluarkan dari cetakan, selama penanganan lanjutan maupun yang terjadi
pada saat penyalutan.

Pertanyaan soal :
11. Permasalahan pecahnya tepi tablet yang dihasilkan pada kasus tersebut disebut…
A. Binding
B. Chipping
C. Cracking
D. Picking
E. Sticking

KunciJawaban B. Chipping
Referensi Siregar, C., 2008, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet
NamaPembuat Tim D3 Farmasi
Institusi/ Bagian TIM D3 Farmasi STIKES AIAIC
ID SOAL
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi, Produksi
sediaan farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,


Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control),
Edukasi Produk Farmasi

KASUS:
Industry farmasi X adalah produsen dari krim acyclovir, saat ini sedang melakukan pengujian
terhadap sediaan krim yang telah selesai diproduksi.. Salah satu evaluasi kualitas sediaan krim
acyclovir adalah daya proteksi. Pengujian ini membutuhkan bahan-bahan seperti larutan PP,
parafin padat, KOH, kertas saring.

Pertanyaan soal :
12. Indikator apa yang digunakan dalam pengujian daya proteksi?
A. Phenol Phthalein
B. Penil Propanolamin
C. KOH
D. Parafin padat
E. Parafin yang dicairkan

KunciJawaban Phenol Pthalein


Referensi Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
NamaPembuat APDFI Jawa Tengah
Institusi/ Bagian APDFI Jawa Tengah
ID SOAL
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan
Sediaan Farmasi dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam
Bidang farmasi, Produksi sediaan farmasi, Komunikasi
dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical
calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat,
obat/obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi
(NSAIDs), Antimikroba, Antihistamin dan antialergi,
Obat-obat sistem saluran cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi,


Produksi, Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi
(Quality Control), Edukasi Produk Farmasi

KASUS:
Seorang tenaga teknis kefarmasian melakukan pengujian kerapuhan untuk mengetahui mutu
fisik tablet prednison yang dibuatnya, berat tablet sebelum pengujian 8,3 gram dan setelah
pengujian 8,25 gr

Pertanyaan soal :
13. Berapakan nilai kerapuhan tablet Prednison?
A. 0,4%
B. 0,5%
C. 0,6%
D. 0,7%
E. 0,8%

Kunci Jawaban C. 0,6%


Referensi Siregar, C.J.P. dan Wikarsa, S. 2010, Teknologi Farmasi
Sediaan Tablet Dasar-dasar Praktis, Buku Kedokteran
EGC, Jakarta
NamaPembuat Tim D3 Farmasi
Institusi/ Bagian TIM D3 Farmasi STIKES AIAIC
ID SOAL
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi, Produksi
sediaan farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,


Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi

KASUS:
Seorang tenaga teknis kefarmasian di industri farmasi sedang membuat tablet CTM dengan
metode granulasi basah. Warna kuning pada permukaan tablet hasil cetakan tidak merata, ada
bagian yang terang dan gelap.

Pertanyaan soal :
14. Apakah istilah permasalahan dalam pembuatan tersebut?
A. Binding
B. Cracking
C. Mottling
D. Picking
E. Sticking

KunciJawaban C. Mottling
Referensi Siregar, C., 2008, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet
NamaPembuat Tim D3 Farmasi
Institusi/ Bagian TIM D3 Farmasi STIKES AIAIC
ID SOAL
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi, Produksi
sediaan farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,


Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control),
Edukasi Produk Farmasi

KASUS:
Sebuah divisi QC indutri farmasi melakukan evaluasi waktu hancur tablet ibuprofen. Waktu
hancur adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah tablet untuk hancur menjadi granul atau
partikel penyusunnya yang mampu melewati ayakan nomor 10 yang terdapat dibagian bawah
alat uji.

Pertanyaan soal :
15. Berapakah persyaratan uji waktu hancur untuk tablet tidak bersalut?
A. 5 menit
B. 10 menit
C. 15 menit
D. 30 menit
E. 60 menit

KunciJawaban C. 15 menit
Referensi Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta : Depkes RI
NamaPembuat Tim D3 Farmasi
Institusi/ Bagian TIM D3 Farmasi STIKES AIAIC
ID SOAL
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi, Produksi
sediaan farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,


Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control),
Edukasi Produk Farmasi
KASUS:
Seorang mahasiswa farmasi akan melakukan evaluasi tipe krim hidrokortisone dengan
menggunakan larutan metilen biru yang diteteskan pada krim, kemudian dilihat di bawah
mikroskop.

Pertanyaan soal :
16. Apakah Apa nama metode tersebut?
A. Creaming test
B. Pengenceran
C. Konduktifitas listrik
D. Pewarnaan
E. Mikroskopik

KunciJawaban D. Pewarnaan
Referensi Sulaiman, T.N.S. dan Kuswahyuning, R. 2008. Teknologi dan
Formulasi Sediaan Semi Padat. Yogyakarta : Fakultas Farmasi UGM
NamaPembuat Tim D3 Farmasi
Institusi/ Bagian TIM D3 Farmasi STIKES AIAIC
ID SOAL
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi, Produksi
sediaan farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,


Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi

KASUS :
Seorang tenaga kefarmasian akan mengevaluasi kandungan lembab (MC) dari granul
Paracetamol dengan formula dibawah ini:
Sacharumlaktis 100 gram
Amilummanihot 100 gram
Mucilagoamili 10%-(20%)
Pewarna merah 0,1 gram
Diperoleh data:
Berat granul (t=30 menit ) = 23,750 gram
Berat granul (t= 1 minggu) = 19 gram

Pertanyaan Soal :
17. Berapa kandungan lembab dari granul Paracetamol diatas setelah pengeringan 30
menit?
A. 24%
B. 25%
C. 26%
D. 27%
E. 28%
KunciJawaban B. 25%
Referensi Siregar, C., 2008, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet
NamaPembuat Tim D3 Farmasi
Institusi/ Bagian TIM D3 Farmasi STIKES AIAIC
ID SOAL
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi, Produksi
sediaan farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,


Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control),
Edukasi Produk Farmasi

KASUS:
Bagian QC suatu industri farmasi melakukan pengujian sifat fisik massa granul
dextromethorphan. Hasil uji sifat alir granul yaitu waktu alir 1 detik, tinggi kerucut granul 4
cm dan diameter tumpukan granul 12 cm.

Pertanyaan soal :
18. Berapakah kecepatan alir dari granul dextromethorphan tersebut?
A. 33,0°C
B. 33,2°C
C. 33,5°C
D. 33,7°C
E. 33,9°C

KunciJawaban D. 33,7°C
Referensi Siregar, C., 2008, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet
NamaPembuat
Institusi/ Bagian
ID SOAL (Kompetensi 6-2)
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi, Produksi
sediaan farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,


Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control),
Edukasi Produk Farmasi

KASUS:
Bagian produksi akan membuat injeksi Penicillin dengan di ruangan aseptis, maka ruangan
produksinya harus memenuhi persyaratan dari CPOB saat membuatnya.

Pertanyaan soal :
19. Berapakah jumlah maksimum partikel 0,5 μm yang diperbolehkan pada ruang aseptis
tersebut?
A. < 3500 partikel
B. >3500 partikel
C. <350000 partikel
D. >350000 partikel
E. =3500000 partikel

KunciJawaban A. <3500 partikel


Referensi BPOM RI, 2012, CPOB, Jakarta
NamaPembuat Tim D3 Farmasi
Institusi/ Bagian TIM D3 Farmasi STIKES AIAIC
ID SOAL
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Area Kompetensi :
Pelayanan Kefarmasian, Keterampilam Pengelolaan Sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang farmasi, Produksi sediaan
farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :
Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Reasoning ability :
Recalling knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran cerna

Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi, Distribusi,


Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi Produk
Farmasi

KASUS:
Tenaga teknis kefarmasian yang bekerja pada bagian validasi akan dilakukan melakukan
validasi proses produksi dari sediaan salep betametason yang merupakan produk yang
sudah lama diproduksi yang belum di-validasi, namun memerlukan data validasi
untuk keperluan registrasi ulang.

Pertanyaan soal :
20. Jenis validasi untuk produk salep betametason yang sudah lama diproduksi yang
belum divalidasi dimana penelusuran dari data produksi yang sedang berjalan dalam
kasus tersebut Apakah jenis validasi yang sesuai?
A. Prospective validation
B. Concurrent validation
C. Retrospevtive validation
D. Installation qualification
E. Operational qualification

KunciJawaban C.Reprospectif validation


Referensi BPOM RI, 2012, CPOB, Jakarta
NamaPembuat Tim D3 Farmasi
Institusi/ Bagian TIM D3 Farmasi STIKES AIAIC
1. Mampu mengusulkan konsep perencanaan, pembelian bahan awal industri farmasi,
obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan, makanan dan minuman.

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi

KODE SOAL : A.3.1


KASUS :
Suatu Industri Farmasi akan memproduksi tablet Ibuptofen sebanyak 325.000 tablet/batch.
Dengan formula :

Bahan Tiap tablet


Ibuprofen 400 mg
Laktosa 10 %
Talkum 6,0 mg
Magnesium stearate 1%
Amilum manihot Ad 600 mg
Air murni (untuk pembuatan msilago) q.s
Pertanyaan soal :
1. Berapa banyak laktosa yang dibutuhkan untuk mebuat memproduksi 1 batch produksi
tablet...?
A. 1.950 g
B. 19.500 mg
C. 19,5 kg
D. 195 kg
E. 1,95 kg
Kunci Jawaban C. 19,5 kg
Referensi (Teknologi Sediaan Solid, Prof. Fudholi DEA )
1 batch = 325.000 tablet
laktosa yang ditimbang salam satu tablet = 10/100 x 600 mg = 60 mg
laktosa yang ditimbang salam satu batch = 60 mg x 325.000 tablet
= 19,5 kg
Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
1. Mampu mengusulkan konsep perencanaan, pembelian bahan awal industri farmasi,
obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan, makanan dan minuman.

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi
KODE SOAL : A.3.1
KASUS :
Suatu Industri Kosmetik akan memproduksi krim tabir surya dengan menggunakan bahan
titanium dioxida. Sebagai seorang Tenaga Teknis Kefarmasian anda bertugas mencari
formula yang baik bekerja untuk pembuatan krim tabir surya tersebut.
Pertanyaan soal :
2. Pada bagian apakah Tenaga Teknis Kefarmasian tersebut bekerja ?... Apakah bagian yang
tepat untuk pekerjaan tersebut?
a. Marketing
b. Produksi
c. PPIC
d. Purchising
e. R & D
Kunci Jawaban E. R & D

Referensi Priyambodo, 2007, Manajemen Farmasi Industri.


Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
1. Mampu mengusulkan konsep perencanaan, pembelian bahan awal industri farmasi,
obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan, makanan dan minuman.

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi
KODE SOAL : A.3.1
KASUS :
Bagian pembelian di suatu Industri Farmasi menerima serbuk paracetamol yang sudah
dipesan dari supplier. Barang yang sudah diterima dilakukan pengecekan kemurnian oleh
bagian QC. Setelah dianalisis dengan menggunakan metode Spektrofotometri Uv-Vis
kemurnian paracetamol yang diperloleh yaitu 70%.
Pertanyaan soal :
3. Apakah yang harus dilakuakan oleh bagian QC ?
a. Memberi label merah yang artinya reject
b. Diloloskan (tidak homogen)
c. Memberi label hijau yang artinya karantina
d. Memberi label kuning
e. Dilakukan karantina (tidak homogen)
Kunci Jawaban A. Memberi label merah yang artinya reject

Referensi Farmakope Indonesia Edisi III


Paracetamol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari
101,0% C8H9NO2 dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan
Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
2. Mampu melaksanakan pengelolaan bahan awal, produk ruwahan, produk antara, dan
produk jadi di industri farmasi, obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan, makanan
dan minuman.

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi
KODE SOAL : A.3.2
KASUS :
Bagian R & D suatu Industri Farmasi akan memproduksi sediaan injeksi dosis ganda. Pada
bagian gudang terdapat beberapa bahan tambahan yang berfungsi sebagai pengawet yaitu
benzalkonium klorid, metil paraben, propil paraben, dan asam benzoat.
Pertanyaan soal :
4. Jika anda adalah TTK yang bekerja di bagian R & D pengawet manakah yang cocok
untuk sediaan diatas ... Apakah jenis pengawet yang sesuai untuk sediaan tersebut?
a. Metil paraben
b. Asam benzoat
c. Propil paraben
d. Benzalkonium klorid
e. Metil dan propil paraben
Kunci Jawaban D. Benzalkonium klorid

Referensi Drs. Stefanus Lukas, M.Kes., Apt.,Formulasi Sediaan Steril


Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
2. Mampu melaksanakan pengelolaan bahan awal, produk ruwahan, produk antara, dan
produk jadi di industri farmasi, obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan, makanan
dan minuman.

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi

KODE SOAL : A.3.2


KASUS :
Suatu Industri Farmasi memproduksi gel analgetik yang sudah siap untuk dikemas
Pertanyaan soal:
5. Kemasan apakah yang sesuai dengan sediaan tersebut ? ...
a. Tube
b. Botol
c. Vial
d. Ampul
e. Pot
Kunci Jawaban A. Tube

Referensi Priyambodo, 2007, Manajemen Farmasi Industri.


Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
2. Mampu melaksanakan pengelolaan bahan awal, produk ruwahan, produk antara,
dan produk jadi di industri farmasi, obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan,
makanan dan minuman.

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi

KODE SOAL : A.3.2


KASUS :
Suatu Industri Farmasi akan memproduksi sediaan steril infus ringer laktat dengan
menggunakan pelarut akua pro injeksi
Pertanyaan soal :
6. Persyaratan yang disyaratkan untuk penggunaan pelarut sediaan infus tersebut adalah ...
A. Steril, dalam kemasan maksimal 1 liter, dan mengandung pendapar
B. Steril, dalam kemasan maksimal 1 liter, dan tidak mengandung bahan tambahan yang
lain
C. Steril, bebas pirogen, dan mengandung pengawet
D. Steril, dalam kemasan maksimal 1 liter, bebas pirogen
E. Steril, dalam kemasan maksimal 1 liter, dan bebas pirogen

Kunci Jawaban B. Steril, dalam kemasan maksimal 1 liter, dan tidak mengandung
bahan tambahan yang lain

Referensi USP 30
Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
3. Mampu membantu kontrol kualitas dan jaminan kualitas, melakukan pengelolaan
barang kadaluarsa, barang obsolete, barang kembalian, dan prosedur pemusnahannya.

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control),
Edukasi Produk Farmasi

KODE SOAL : A.3.3


KASUS :
Seorang TTK yang bekerja dibagian QC menemukan bahwa adanya kerusakan pada sampel
pertinggal suspensi antasida. Kerusakan yang terjadi adalah adanya perubahan warna pada
sediaan.
Pertanyaan soal:
7. Apa yang harus dilakukan industri farmasi tersebut ...
a. Melakukan penarikan sesuai dengan nomor batch sediaan yang diketahui rusak
b. Memeriksa semua produk yang ada dipasaran dan menarik produk yang rusak
c. Membuat surat edaran bahwa suspensi antasida dengan batch sekian akan ditarik dari
pasaran dan melakukan penarikan
d. Melakukan semua penarikan suspensi antasida
e. Tidak lagi melakukan produksi suspensi antasida
Kunci Jawaban C. Membuat surat edaran bahwa sirup antasida dengan batch sekian
akan ditarik dari pasaran dan melakukan penarikan
Referensi Priyambodo, 2007, Manajemen Farmasi Industri.
Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
3. Mampu membantu kontrol kualitas dan jaminan kualitas, melakukan pengelolaan
barang kadaluarsa, barang obsolete, barang kembalian, dan prosedur
pemusnahannya.

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi :
Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi
KODE SOAL : A.3.3
KASUS :
Suatu Industri Farmasi memproduksi sediaan steril injeksi vitamin C. Pada waktu produksi
akan dilakukan uji oleh bagian QC mengenai jumlah partikel yang terdapat di ruang produksi
kelas A.
Pertanyaan soal :
8. Berapakah batas partikel sebesar 5 µm /m3 yang diperbolehkan pada ruangan tersebut ...
a. 1
b. 3.500
c. 2.000
d. 3.500.000
e. 200
Kunci Jawaban A. 1
Referensi Badan POM, 2006, Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik
Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc.., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
3. Mampu membantu kontrol kualitas dan jaminan kualitas, melakukan pengelolaan
barang kadaluarsa, barang obsolete, barang kembalian, dan prosedur pemusnahannya.

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control),
Edukasi Produk Farmasi
KODE SOAL : A.3.3
KASUS :
Suatu Industri Kosmeti memproduksi sabun cair antiseptik.
Pertanyaan soal:
9. Pengujian apa saja yang harus dilakukan oleh bagian IPC untuk sediaan diatas ...
a. Uji bobot jenis, viskositas dan pH
b. Uji daya sebar, kejernihan dan pH
c. Pengujian tipe krim, daya lekat dan bobot jenis
d. Uji keseragaman bobot dan bobot jenis
e. Uji viskositas, daya lekat, dan daya sebar
Kunci Jawaban a. Uji bobot jenis, viskositas dan pH
Referensi Voight, R, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi
Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
4. Mampu melaksanakan pemantauan kondisi lingkungan dan peralatan
laboratorium dibawah supervisi apoteker.

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi
KODE SOAL : A.3.4
KASUS :
Seorang TTK bekerja di Industri Farmasi pada bagian produksi sediaan steril. Pada
pembuatan sediaan injeksi dexamethason TTK tersebut bekerja di dalam LAF.
Pertanyaan soal:
10. Syarat yang harus dipenuhi untuk alat diatas sehingga dapat dipastikan aliran udara
selalu bersih dan mengurangi kontaminasi sediaan adalah ...
a. Terdapat Air Conditioner
b. Terdapat HEPA Filter
c. Terdapat Inkubator
d. Terdapat Lampu Uv
e. Terdapat Autoklaf
Kunci Jawaban B. Terdapat HEPA Filter

Referensi Stefanus Lukas, 2011, Foemulasi Sediaan Steril edisi Revisi


Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
5. Mampu melaksanakan pemantauan kondisi lingkungan dan peralatan laboratorium
dibawah supervisi apoteker.

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi

KODE SOAL : A.3.4


KASUS :
Seorang TTK bekerja di Industri Farmasi pada bagian produksi sediaan steril. Pada minggu
pertama akan dilakukan produksi sediaan injeksi lidokain HCl
Pertanyaan soal:
11. Persyaratan ruang prduksi untuk sediaan pada kasus tersebut adalah ...
a. Tekanan udara didalam ruang produksi harus lebih tinggi dari udara luar
b. Tekanan udara didalam ruang produksi harus lebih rendah dari udara luar
c. Ruang produksi untuk antibiotik dan sediaan non antibiotik dapat dijadikan satu
d. Ruang produksi pada daerah grey area
e. Tekanan udara dalam ruang produksi sama dengan tekana udara diluar ruang produksi
Kunci Jawaban A. Tekanan udara didalam ruang produksi harus lebih tinggi dari
udara luar
Referensi Priyambodo, 2007, Manajemen Farmasi Industri.
Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
4. Mampu melaksanakan pemantauan kondisi lingkungan dan peralatan laboratorium
dibawah supervisi apoteker.

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi

KODE SOAL : A.3.4


KASUS :
Industri Farmasi memproduksi tablet Doksisiklin dan asam mefenamat.
Pertanyaan soal :
12. Persyaratan ruang produksi untuk dua produk diatas adalah ...
a. Ruang produksi untuk antibiotik dan sediaan non antibiotik dapat dijadikan satu
b. Ruang produksi antara kedua tablet tersebut dipisahkan
c. Adanya air conditioner pada setiap ruang
d. Tekanan udara didalam ruang produksi harus lebih rendah dari udara luar
e. Ruang produksi harus selalu pada kondisi white area
Kunci Jawaban B. Ruang produksi antara kedua tablet tersebut dipisahkan
Referensi Priyambodo, 2007, Manajemen Farmasi Industri.
Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
5. Mampu melaksanakan prosedur produksi dan evaluasi sediaan farmasi steril dan non
steril dibawah supervisi apoteker.

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control),
Edukasi Produk Farmasi
KODE SOAL : A.3.5
KASUS :
Industri Farmasi yang memproduksi sirup paracetamol akan melakukan pengujian viskositas
dengan menggunakan viskosimeter oswold. Prosedur pengujian viskositas yaitu :
1. Larutan akua dest diukur sebanyak 1,0 mL dan dihitung kecepatan alir melewati pipa
kapiler alat uji. Waktu alir air yang diperoleh 83 detik
2. Larutan sampel diukur sebanyak 1,0 mL dan dihitung kecepatan alir melewati pipa
kapiler alat uji. Waktu alir sampel yang diperoleh 204 detik
Data kerapatan sirup = 1,1011 g/mL, kerapatan air pada suhu 25oC = 0,99602 g/ml
Data viskositas air pada suhu 25oC = 0,89 cps

Pertanyaan soal :
13. Jika bagian QC melakukan pengujian viskositas tersebut. Berapa viskositas sirup
paracetamol pada suhu ruang (25oC)...
a. 0,4135 cps
b. 3,0529 cps
c. 2,4182 cps
d. 2,4380 cps
e. 1,0423 cps
Kunci Jawaban C. 2,4182 cps
Referensi Farmasi Fisik, Haword C. Ansel
ɱ zat = p zat x t zat
ɱ air p air x t air
ɱ zat = 1,1011 x 204
0,89 0,99602 x 83
ɱ zat = 2,4182 cps

Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc., Apt.


Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
5. Mampu melaksanakan prosedur produksi dan evaluasi sediaan farmasi steril dan non
steril dibawah supervisi apoteker.

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi

KODE SOAL : A.3.5


KASUS :
Suatu industri farmasi akan melakukan produksi sediaan injeksi phenobarbital sodium dengan
formula :

RR/ Phenobarbital Sodium 50


mg/ml
Na2EDTA 0,1%
NaCl a%
A Akua pro injeksi ad 2 mL

Jika diketahui :
ptb phenobarbital sodium = 0,090 ptb Na2EDTA = 0,13

Pertanyaan soal:
14. Berapa NaCl yang dibutuhkan untuk membuat sediaan injeksi phenobarbital
sodium ...
a. 0,2838 %
b. 0,0989 %
c. 0,1330%
d. Tidak perlu penambahan NaCl
e. 0,0133%
Kunci Jawaban B. 0,0989 %
C phenobarbital sodium = 50 mg/ml x 100%
=0,05 g/ml x 100 %
=5%
% NaCl =0,52- (c x ptb pheno sod.) + (c x ptb Na2EDTA.)
0,576
= 0,52 - (5 x 0,090) + (0,1 x 0,13)
0,576
= 0,0989 %

Referensi Stefanus Lukas, 2011, Formulasi Sediaan Steril edisi Revisi


Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc.., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
5. Mampu melaksanakan prosedur produksi dan evaluasi sediaan farmasi steril dan non
steril dibawah supervisi apoteker.

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi

KODE SOAL : A.3.5


KASUS :
Suatu industri farmasi akan melakukan produksi sediaan salep antibiotik dengan basis
sebagai berikut :

Formula : Kolesterol 30 gram


Alkohol stearat 30 gram
Lilin putih 80 gram
Vaselin putih 860 gram
Pertanyaan soal:
15. Berapa banyak alkohol stearat yang ditimbang untuk membuat salep sebanyak 3
kilogram ...
a. 30 gram
b. 120 gram
c. 10 gram
d. 90 gram
e. 80 gram
Kunci Jawaban C. 90 gram
Referensi Total basis = 1000 gram
Alkohol stearat yang ditimbang = 3000 gram/1000 gram x 30 gram
= 90 gram
Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
5. Mampu melaksanakan prosedur produksi dan evaluasi sediaan farmasi steril dan non
steril dibawah supervisi apoteker.

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control), Edukasi
Produk Farmasi

KODE SOAL : A.3.5


KASUS :
Suatu industri kosmetik membuat sediaan masker peel off
Pertanyaan soal:
16. Apakah evaluasi yang harus dilakukan pada sediaan tersebut ? ...
a. Uji daya lekat
b. Uji kerapuhan
c. Uji bobot jenis
d. Uji kadar air
e. Uji mousture content
Kunci Jawaban A. Uji daya Lekat
Referensi Voight, R, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi
Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
6. Mampu melaksanakan prosedur analisis barang yang dilarang digunakan dan cemaran
mikroba dalam sediaan farmasi, makanan dan minuman.

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control),
Edukasi Produk Farmasi

KODE SOAL : A.3.6


KASUS :
Untuk mengetahui jumlah koloni yang ada dalam sediaan krim tabir surya akan maka
dilakukan Uji Angka Lempeng Total dengan berbagai metode. Salah satunya adalah dengan
menggoreskan ose pada dalam media agar yang sudah memadat.
Pertanyaan soal:
17. Metode ini disebut juga dengan metode ...
a. Pour plate
b. Spread plate
c. Streak plate
d. Turbidimetri
e. Pengenceran

Kunci Jawaban C. Streak plate

Referensi Pratiwi, T sylvia, 2008, Mikrobiologi Farmasi


Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
6. Mampu melaksanakan prosedur analisis barang yang dilarang digunakan dan
cemaran mikroba dalam sediaan farmasi, makanan dan minuman.

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control),
Edukasi Produk Farmasi

KODE SOAL : A.3.6


KASUS :
Suatu industri farmasi akan memproduksi suspensi ibuprofen yang menggunakan pelarut air.
Pertanyaan soal:
18. Mikroorganisme utama sebagai indikator polusi materi fekal di dalam pelarut
tersebut adalah ....
a. Clostridium botulinum
b. Mycobacterium tuberculosis
c. Escherichia coli
d. Neisseria gonorrhoea
e. Staphylococus aureus
Kunci Jawaban C. Escherichia coli
Referensi Pratiwi, T sylvia, 2008, Mikrobiologi Farmasi
Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
7. Membantu jaminan dalam melakukan validasi dan kuantifikasi
TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control),
Edukasi Produk Farmasi

KODE SOAL : A.3.7


KASUS :
Industri farmasi akan melakukan validasi ulang terhadap mesin pencetak tablet.
Pertanyaan soal:
19. Proses validasi diatas harus dilakukan setiap ...
a. 4 tahun
b. Tiap kali penggunaan alat
c. 3 tahun
d. Setelah penggunaan alat
e. 1-2 tahun
Kunci Jawaban E. 1-2 tahun
Referensi Priyambodo, 2007, Manajemen Farmasi Industri
Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
7. Membantu jaminan dalam melakukan validasi dan kuantifikasi

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :


Pelayanan Kefarmasian, Keterampilan Pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Perbekalan Farmasi, Regulasi dalam Bidang Farmasi, Produksi
Sediaan Farmasi, Komunikasi dan Profesionalisme

Tinjauan 2 Dimensi Perilaku :


Kognitif, Prosedural Knowlegde, Konatif
Tinjauan 3 Recall of knowledge, Reasoning ability, Pharmeceutical calculation
Tinjauan 4 Sediaan :
Sediaan padat, Sediaan cair, Sediaan semipadat, obat/obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan
Tinjauan 5 Farmakoterapi : Analgetika-antipiretika, Antiinflamasi (NSAIDs),
Antimikroba, Antihistamin dan antialergi, Obat-obat sistem saluran
cerna
Tinjauan 6 Proses : Pelayanan Resep, Pelayanan Swamedikasi, Produksi,
Distribusi, Analisis Mutu Produk Farmasi (Quality Control),
Edukasi Produk Farmasi

KODE SOAL : A.3.7


KASUS :
Seorang TTK bekerja di bagian QC akan melakukan analisis kadar tablet Na. Diklofenak
dengan menggunakan alat HPLC.
Pertanyaan soal:
20. Alat ukur yang digunakan dalam analisis kadar tablet Na. Diklofenak harus dapat
dipastikan memiliki sifat ...
a. Akurat dan presisi
b. Tidak reprodusible
c. Rasional
d. Mudah dilakukan
e. Tidak selektiv dan sensitif
Kunci Jawaban A. Akurat dan Presisi
Referensi Priyambodo, 2007, Manajemen Farmasi Industri
Nama Pembuat Nurista Dida A., M.Sc., Apt.
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
(dicetaktebaldan miringpadaitem yang sesuaipadakolomjabaran)

ID SOAL A.1.1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge,
Pharmaceutical Calculation
Tinjauan 4
Penerima Layanan : -
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan cair,
sediaan steril
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

KASUS:

Bangunan di industri farmasi dibagi menjadi beberapa kelas dengan kegunaan yang
berbeda-beda disesuaikan dengan jenis kegiatan yang dilakukan, sehingga bisa mengurangi
terjadinya kontaminasi. Pembagian kelas disesuaikan dengan jumlah partikulat udara yang
diperbolehkan untuk tiap kelas.

Pertanyaansoal :

1. Kelas apakah dengan ukuran partikel ≥ 0,5 µm dengan jumlah partikel 3.520/m3 yang
diperbolehkan?
A. Kelas A
B. Kelas B
C. Kelas C
D. Kelas D
E. Kelas E
KunciJawaban A. Kelas A
Referensi CPOB 2012, hal 16
NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus

Template Soal APDFI


(dicetak tebal dan miring pada item yang sesuai pada kolom jabaran)

ID SOAL A.2.1(diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Sebuah industri farmasi akan memproduksi Ibuprofen tablet, sehingga memerlukan bahan aktif
Ibuprofen dan beberapa bahan pembantu untuk dirubah menjadi sediaan obat melalui teknik
pembuatan yang cocok.

Pertanyaan

2. Apakah bahan yang digunakan untuk memudahkan pengeluaran tablet keluar ruang cetak
dan mengurangi gesekan antara dinding dalam lubang ruang cetak dengan permukaan sisi
tablet?
a. Bahan Pengatur aliran
b. Bahan Pelicin
c. Bahan Pengisi
d. Bahan pemisah bahan cetakan
e. Bahan Pengikat

KunciJawaban A. Bahan Pelicin


Referensi Voigt, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Hal 204
NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus

Template Soal APDFI

(dicetak tebal dan miring pada item yang sesuai pada kolom jabaran)
ID SOAL A.2.2 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Sebuah industri farmasi akan memformulasi sediaan methampyron dengan formula sebagai
berikut :

Methampyron 500 mg

Avicel 5%

PVP 5%

Mg Stearat 1%

Talk 1%

Laktosa ad 650 mg

Pertanyaan

3. Berapakah jumlah total excipient yang digunakan tiap tablet dari formula tersebut?
a. 50 mg
b. 75 mg
c. 100 mg
d. 125 mg
e. 150 mg
KunciJawaban e.150 mg
Referensi Ilmu Resep, hal 172
NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus
Template Soal APDFI

(dicetak tebal dan miring pada item yang sesuai pada kolom jabaran)

ID SOAL A.2.3(diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian cair dan setengah padat,
sediaan steril
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Sebuah industri farmasi dalam memproduksi suatu sediaan harus dihindari terjadinya
kontaminasi silang yang bisa mempengaruhi hasil akhir dari sediaan yang dibuat. Kontaminasi
tersebut salah satunya bisa dipengaruhi karena tidak adanya pemisahan ruangan produksi
untuk produk-produk tertentu.

Pertanyaan

4. Jenis produk apakah yang dimaksud dari pernyataan tersebut?


a. Hormon seks
b. Tablet
c. Krim
d. Pasta
e. Emulsi

KunciJawaban a.hormon seks


Referensi CPOB 2012. Hal 33
NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus
Template Soal APDFI

(dicetaktebaldan miringpadaitem yang sesuaipadakolomjabaran)

ID SOAL B.2.1(diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian cair dan setengah padat,
sediaan steril
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Pada ruang penyimpanan di dalam area produksiada bahan awal yang telah dikeluarkan dari
wadah aslinya dan dipindahkan ke dalam wadah lain kemudian dikembalikan serta diberi
penandaan.

Pertanyaan

5. Apakah Label penandaan yang diberikan pada bahan awal tersebut?


a. “tidak boleh disimpan kembali”
b. “ Kemas Ulang”
c. “Ditolak”
d. “Karantina”
e. “Diluluskan”

KunciJawaban B. “Kemas Ulang”


Referensi CPOB 2006 hal 155
NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus
Template Soal APDFI

(dicetaktebaldan miringpadaitem yang sesuaipadakolomjabaran)

ID SOAL B.2.3 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian cair dan setengah padat,
sediaan steril
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Sebuah industri farmasi memproduksi obat dalam sediaan kapsul.Cangkang keras yang
digunakan disimpan dalam ruangan yang diatur suhu dan kelembaban nisbinya untuk menjaga
kestabilan.

Pertanyaan

6. Berapa kelembaban yang digunakan untuk menyimpan cangkang kapsul keras?


A. 40-60%
B. 15-25%
C. 30-40%
D. 50-70%
A. 60-70%

KunciJawaban A.40-60%
Referensi CPOB 2006 hal 158
NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus
Template Soal APDFI

(dicetaktebaldan miringpadaitem yang sesuaipadakolomjabaran)

ID SOAL A.3.1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Bahan baku yang digunakan dalam proses pengolahan produk obat meliputi zat aktif dan
eksipien. Analisa bahan baku sangat penting dilakukan untuk menjamin bahwa bahan baku
tersebut memenuhi spesifikasi yang ditetapkan, sehingga kualitas produk yang dihasilkan
sesuai dengan yang diharapkan.

Pertanyaan

7. Dibawah ini yang merupakan uji kemurnian bahan bakuawal adalah?


A. Penetapan kadar
B. Standar internal
C. Kadar air
D. Disolusi
E. Kuantitatif titrasi

KunciJawaban C.Kadar air


Referensi CPOB 2006 hal 272
NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus

Template Soal APDFI

(dicetaktebaldan miringpadaitem yang sesuaipadakolomjabaran)

ID SOAL A.3.2(diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Semua bahan awal, bahan baku, bahan pengemas, bahan aktif dan obat jadi harus memenuhi
standar atau monografi yang tertera dalam FI atau persyaratan lain yang ditetapkan oleh
pemerintah. Salah satu parameter mutu sediaan tablet adalah uji waktu hancur tablet.

Pertanyaan

8. Dibawah ini yang merupakan tablet yang tidak perlu dilakukan uji waktu hancur adalah?
a. Tablet hisap
b. Tablet konvensional
c. Tablet salut enteric
d. Tablet Bukal
e. Tablet sublingual

KunciJawaban A.Tablet hisap


Referensi Charles J.P.Siregar. 2010. Teknologi Farmasi sediaan tablet. EGC.hal
604
NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus

Template Soal APDFI

(dicetaktebaldan miringpadaitem yang sesuaipadakolomjabaran)

ID SOAL B.3.2 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Semua bahan awal, bahan baku, bahan pengemas, bahan aktif dan obat jadi harus memenuhi
standar atau monografi yang tertera dalam FI atau persyaratan lain yang ditetapkan oleh
pemerintah. Salah satu parameter mutu sediaan tablet adalah uji waktu hancur tablet.

Pertanyaan

9. Berapa waktu hancur yang dibutuhkan pada tablet salut enterik?


a. 10 menit
b. Kurang dari 5 menit
c. 5 menit
d. 15 menit
e. 20 menit

KunciJawaban c. 5 menit
Referensi FI ed IV hal 1087 <1251>
NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus

Template Soal APDFI

(dicetaktebaldan miringpadaitem yang sesuaipadakolomjabaran)

ID SOAL A.4.1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Sebuah perusahaan farmasi memproduksi sediaan tetes mata. Ruang/area yang


digunakan untuk memproduksi dijaga tingkat kebersihannya, sehingga diklasifikasikan
sesuai dengan jumlah maksimum partikulat udara tiap m2 yang diperbolehkan.

Pertanyaan

10. Berapa jumlah maksimum partikel (≥0,5μm) pada kelas B saat beroperasi?
A. 3.520
B. 3.520.000
C. 352.000
D. 29.000
E. 290.000

KunciJawaban C.352.000
Referensi CPOB 2012 hal 16
NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus

Template Soal APDFI

(dicetaktebaldan miringpadaitem yang sesuaipadakolomjabaran)

ID SOAL B.4.1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Perusahaan farmasi memproduksi sediaan sirup Paracetamol.Ruang/area yang


digunakan untuk memproduksi dijaga tingkat kebersihannya, sehingga diklasifikasikan
sesuai dengan jumlah maksimum partikulat udara tiap m2 yang diperbolehkan.

Pertanyaan

11. Berapa jumlah maksimum partikel (≥0,5μm) pada kelas E saat tidak beroperasi?
A. 3.520
B. 3.520.000
C. 352.000
D. 29.000
E. 290.000

KunciJawaban B.3.520.000
Referensi CPOB 2012 hal 16
NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus

Template Soal APDFI

(dicetaktebaldan miringpadaitem yang sesuaipadakolomjabaran)

ID SOAL A.5.1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi
Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan: -
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Pada proses pembuatan tablet dilakukan dengan berbagai metode tergantung sifat
bahan aktif dan eksipiennya. Salah satunya dengan proses menambahkan cairan pada
suatu serbuk yang disertai dengan pengadukan untuk menghasilkan aglomerasi

Pertanyaan

12. Disebut metode apakah yang dilakukan?


a. Granulasi basah
b. Granulasi Kering
c. Kempa langsung
d. Granulasi serbuk
e. Granulasi lapis mengalir

KunciJawaban a. Granulasi Basah


Referensi Charles J.P.Siregar. 2010. Teknologi Farmasi sediaan tablet. EGC.hal
193
NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus

Template Soal APDFI

(dicetaktebaldan miringpadaitem yang sesuaipadakolomjabaran)

ID SOAL A.5.2 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi
Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Pada proses pembuatan salep, basis salep merupakan faktor terbesar dan sangat
penting serta sangat menentukan baik atau buruknya sediaan tersebut.Terdapat 5
macam basis salep yang digunakan yakni basis hydrogen, absorbsi (anhydrous),
absorbs (W/O type), basis tercuci (O/W tipe) dan basis terlarut.

Pertanyaan

13. Termasuk jenis basis apakah vaselin?


a. Basis hydrogen
b. Basis absorbsi (anhydrous)
c. Basis absorbsi (W/O type)
d. Basis tercuci (O/W tipe)
e. Basis terlarut.

KunciJawaban a. Basis hydrogen


Referensi Saifullah T.N., Kuswahyunig R. 2008. Ternologi dan Formulasi sediaan
Padat. Pustaka Lab TekFar UGM. Hal 35
NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus

Template Soal APDFI

(dicetaktebaldan miringpadaitem yang sesuaipadakolomjabaran)

ID SOAL A.5.3(diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Suatu sediaan tablet diuji disolusi pada dasarnya merupakan sarana fisik yang
digunakan dalam pengembangan produk obat dan pengendalian mutu.Menurut FI ed IV
suatu sediaan tablet diuji disolusinya jika dinyatakan dalam monografinya.

Pertanyaan

14. Dibawah ini tablet yang tidak diuji disolusinya?


a. Tablet lepas-lambat
b. Tablet salut gula
c. Tablet salut enteric
d. Tablet konvensional
e. Tablet kunyah

KunciJawaban e.Tablet Kunyah


Referensi
NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus

Template Soal APDFI

(dicetaktebaldan miringpadaitem yang sesuaipadakolomjabaran)

ID SOAL B.5.1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Pada proses pembuatan tablet dilakukan dengan berbagai metode tergantung sifat
bahan aktif dan eksipiennya. Eksipien kempa langsung, terutama pengisi-pengikat
merupakan eksipien yang dikhususkan.Salah satu syarat pengisi-pengikat adalah
mempunyai kompaktibilitas yang tinggi.

Pertanyaan

15. Apakah tujuan pengisi-pengikat harus memiliki kompaktibitas tinggi?


A. Memastikan campuran serbuk mengalir dengan homogen
B. Mempunyai efek mempercepat pelepasan zat aktif
C. Tidak mempercepat degradasi kimia dan fisika
D. Memastikan massa yang dipadatkan akan tetap terikat
E. Menghindari pemisahan

KunciJawaban D. Memastikan massa yang dipadatkan akan tetap terikat


Referensi Charles J.P.Siregar. 2010. Teknologi Farmasi sediaan tablet. EGC.hal
243
NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus

Template Soal APDFI

(dicetaktebaldan miringpadaitem yang sesuaipadakolomjabaran)

ID SOAL B.5.2 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Pada proses pembuatan salep, basis salep merupakan factor terbesar dan sangat
penting serta sangat menentukan baik atau buruknya sediaan tersebut.Terdapat 5
macam basis salep yang digunakan yakni basis hydrogen, absorbsi (anhydrous),
absorbs (W/O type), basis tercuci (O/W tipe) dan basis terlarut.

Pertanyaan

16. Termasuk jenis basis manakah Lanolin?


A. Basis hydrogen
B. Basis absorbsi (anhydrous)
C. Basis absorbsi (W/O type)
D. Basis tercuci (O/W tipe)
E. Basis terlarut.

KunciJawaban C.Basis Absorbsi (W/O)

Referensi Saifullah T.N., Kuswahyunig R. 2008. Ternologi dan Formulasi sediaan


Padat. Pustaka Lab TekFar UGM. Hal 35
NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus

Template Soal APDFI

(dicetaktebaldan miringpadaitem yang sesuaipadakolomjabaran)

ID SOAL B.5.3 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Perusahaan farmasi memproduksi tablet salut gula. Proses penyalutan dilakukan 5


tahap yakni penutupan, pelapisan, pewarnaan, pelicinan dan pengkilapan.

Pertanyaan

17. Manakah yang merupakan larutan pengkilap?


A. Malam karnauba
B. Sirop Sakarosa
C. Silisium dioksida
D. Gelatin
E. Kalsium Karbonat

KunciJawaban A. Malam karnauba


Referensi Voigt R.Buku pelajaran teknologi farmasi, hal 231
NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus

Template Soal APDFI

(dicetaktebaldan miringpadaitem yang sesuaipadakolomjabaran)

ID SOAL A.6.1(diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian cair dan setengah padat,
sediaan steril
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Pada perusahaan farmasi memproduksi tetes mata, dimana pada pembuatan sediaan
tetes mata dilakukan uji batas mikroba secara aseptis dengan inkubasi.

Pertanyaan

18. Berapa suhu yang digunakan pada inkubator?


a. 30 oC
b. 25 oC
c. 100 oC
d. 60 oC
e. 50 oC

KunciJawaban a. 30 oC
Referensi FI.ed.IV hal 848
NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus

Template Soal APDFI

(dicetaktebaldan miringpadaitem yang sesuaipadakolomjabaran)

ID SOAL B.6.1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian cair dansetengah padat,
sediaan steril
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Seorang pasien di rumah sakit di berikan terapi injeksi cefotaxime.Pada pembuatan


injeksi dilakukan uji untuk membatasi resiko reaksi demam yang dapat diterima oleh
pasien pada pemberian sediaan injeksi.

Pertanyaan

19. Apa uji yang dilakukan pada sediaan injeksi tersebut?


A. Uji histamine
B. Uji batas mikroba
C. Uji cemaran mikroba
D. Uji sterilisasi
E. Uji Pirogen

KunciJawaban E.Uji pirogen

Referensi Howard C. Ansel, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, hal 418


NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus

Template Soal APDFI

(dicetaktebaldan miringpadaitem yang sesuaipadakolomjabaran)

ID SOAL A.7.1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing
sediaanfarmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan
sediaanfarmasi,Komunikasi danKolaborasi,Upaya preventif dan
promotifkesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan
alatkesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri.
Peningkatankompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural
Knowledge,Konatif(kognitifafektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Seorang tenaga teknis kefarmasianmelakukan validasi proses berdasarkan


riwayatproduk, catatan pengolahan dan pengemasan bets, rekaman pengawasan
proses, pengujian sampel pertinggal, hasil uji stabilitas, data produk jadi.

Pertanyaan

20. Disebut apakah validasi pada proses produksi yang sudah berjalan?
A. Initial validation
B. Prospectif validation
C. Conkruen validation
D. Reprospectif validation
E. Pre-validation

KunciJawaban D.Reprospectif validation

Referensi CPOB 2012 hal 80


NamaPembuat Ema Dwi Hastuti, M.Sc., Apt
Institusi/ Bagian STIKES Cendekia Utama Kudus

Template Soal APDFI

(dicetaktebal dan miring pada item yang sesuai pada kolom jabaran)

ID SOAL A.7.1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing sediaan
farmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan sediaan
farmasi,Komunikasi dan Kolaborasi,Upaya preventif dan promotif
kesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri. Peningkatan
kompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural Knowledge, Konatif (kognitif
afektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

Suatu industri farmasi melakukan uji kerapuhan tablet vitamin C yang baru
diproduksi. Diperoleh data sebagai berikut: berat awal tablet 300mg, berat
setelah uji friabilitas 298mg.

Pertanyaan

1. Berapakah harga kerapuhan tablet vitamin C tersebut ?

A. 0,67%
B. 0,77%
C. 0,83%
D. 0,87%
E. 0,91%

KunciJawaban

Referensi Data hasil praktikum


Nama Pembuat Tim AFI Yo
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Yogyakarta

Template Soal APDFI

(dicetaktebal dan miring pada item yang sesuai pada kolom jabaran)

ID SOAL A.7.1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing sediaan
farmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan sediaan
farmasi,Komunikasi dan Kolaborasi,Upaya preventif dan promotif
kesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri. Peningkatan
kompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural Knowledge, Konatif (kognitif
afektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

2. Suatu obat dibuat tablet menurut formula berikut ini:


R/ zat aktif 300 mg
Amylum 10%
Lact qs
Talk 1%
Mg stearate 3%
Obat dibuat secara granulasi basah, sebanyak 1000 tablet, dengan perkiraan
berat pertablet adalah 450mg.

Pertanyaan

Berapa gram amilum dibutuhkan pada formula tersebut?

A. 10
B. 30
C. 45
D. 50
E. 65

KunciJawaban

Referensi Data hasil praktikum


Nama Pembuat Tim AFI Yo
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Yogyakarta

Template Soal APDFI

(dicetaktebal dan miring pada item yang sesuai pada kolom jabaran)

ID SOAL A.7.1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing sediaan
farmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan sediaan
farmasi,Komunikasi dan Kolaborasi,Upaya preventif dan promotif
kesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri. Peningkatan
kompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural Knowledge, Konatif (kognitif
afektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

3. Paracetamol dibuat tablet menurut formula berikut ini:


R/ parasetamol 500 mg
Amylum 10%
Lact qs
Talk 1%
Mg stearate 3%
Obat dibuat secara granulasi basah, sebanyak 1000 tablet, dengan perkiraan
berat pertablet adalah 650mg.

Pertanyaan

Berfungsi sebagai apakah mg stearate pada formula tersebut?

A. Pengikat
B. Pengisi
C. Penghancur
D. Pelincir
E. Pelicin

KunciJawaban

Referensi Data hasil praktikum


Nama Pembuat Tim AFI Yo
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Yogyakarta

Template Soal APDFI

(dicetaktebal dan miring pada item yang sesuai pada kolom jabaran)

ID SOAL A.7.1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing sediaan
farmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan sediaan
farmasi,Komunikasi dan Kolaborasi,Upaya preventif dan promotif
kesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri. Peningkatan
kompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural Knowledge, Konatif (kognitif
afektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

4. Sediaan emulsi membutuhkan emulgator yang dapat berfungsi sebagai zat penstabil.
Zat pengemulsi dapat berasal dari eksudat tanaman maupun hewani.

Pertanyaan

Apakah contoh bahan penstabil yang berasal dari hewan?

A. Adeps lane
B. Tragakan
C. Gom arab
D. Tween 20
E. Veegum

KunciJawaban

Referensi
Nama Pembuat Tim AFI Yo
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Yogyakarta

Template Soal APDFI

(dicetaktebal dan miring pada item yang sesuai pada kolom jabaran)

ID SOAL A.7.1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing sediaan
farmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan sediaan
farmasi,Komunikasi dan Kolaborasi,Upaya preventif dan promotif
kesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri. Peningkatan
kompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural Knowledge, Konatif (kognitif
afektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus

5. Emulsi merupakan bentuk sediaan cair yang banyak di temukan pada sediaan
suplemen multivitamin anak. Sediaan jenis ini memerlukan perlakuan khusus sebelum
di gunakan yaitu di gojog terlebih dahulu. Hal ini karena sediaan ini sering mengalami
ketidakstabilan, antara lain berupa gerakan partikel ke bawah, sehingga partikel akan
memisah.

Pertanyaan

Disebut apakah ketidakstabilan jenis ini?

A. Agregasi
B. Creaming
C. Inversi
D. Koalensi
E. Sedimentasi

KunciJawaban

Referensi
Nama Pembuat Tim AFI Yo
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Yogyakarta

Template Soal APDFI

(dicetaktebal dan miring pada item yang sesuai pada kolom jabaran)

ID SOAL A.7.1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing sediaan
farmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan sediaan
farmasi,Komunikasi dan Kolaborasi,Upaya preventif dan promotif
kesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri. Peningkatan
kompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural Knowledge, Konatif (kognitif
afektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -
Kasus

6. Krim merupakan salah satu bentuk sediaan yang digunakan secara topical.
Walaupun demikian sediaan ini harus memiliki kualifikasi yang baik seperti stabil,
lunak, mudah dipakai dan terdistribusi merata. Kualitas ini dapat di amati meliputi
warna, bau, tekstur sediaan dan kosistnsi produk.

Pertanyaan

Evaluasi apakah yang dilakukan dengan kriteria tersebut?


A. Organoleptis
B. Evaluasi pH
C. Daya sebar
D. Penentuan ukuran droplet
E. Aseptabilitas sediaan

KunciJawaban

Referensi
Nama Pembuat Tim AFI Yo
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Yogyakarta

Template Soal APDFI

(dicetaktebal dan miring pada item yang sesuai pada kolom jabaran)

ID SOAL A.7.1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing sediaan
farmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan sediaan
farmasi,Komunikasi dan Kolaborasi,Upaya preventif dan promotif
kesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri. Peningkatan
kompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural Knowledge, Konatif (kognitif
afektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -
Kasus

7. Injeksi adalah sediaan steril yang diberikan melalui penyuntikkan pada lapisan kulit.
Sediaan ini dimaksudkan untuk digunakan secara parenteral. Selain steril, sediaan
ini harus stabil terutama dalam penyimpanan.

Pertanyaan

Apakah yang dimaksud dengan persyaratan stabil pada sediaan ini?

A. Jernih
B. Bebas partikel
C. Tidak berwarna
D. Tidak mengalami degradasi fisika
E. Tidak mengalami kebocoran

KunciJawaban

Referensi
Nama Pembuat Tim AFI Yo
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Yogyakarta

Template Soal APDFI

(dicetaktebal dan miring pada item yang sesuai pada kolom jabaran)

ID SOAL A.7.1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing sediaan
farmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan sediaan
farmasi,Komunikasi dan Kolaborasi,Upaya preventif dan promotif
kesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri. Peningkatan
kompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural Knowledge, Konatif (kognitif
afektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -
Kasus

8. Amoksisilin sirup berupa sediaan dry sirup atau sirup kering. Sebelum digunakan
sediaan ini harus disuspensikan dalam cairan pembawa. Amoksisilin yang telah di
suspensikan tidak boleh digunakan lebih dari 7 hari.

Pertanyaan

Mengapa sediaan ini tidak boleh digunakan setelah 7 hari disuspensikan?

A. Kontaminasi bakteri
B. Zat aktif mengendap
C. Zat aktif tidak stabil
D. Terjadi agregasi
E. Pemisahan suspense

KunciJawaban

Referensi
Nama Pembuat Tim AFI Yo
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Yogyakarta

Template Soal APDFI

(dicetaktebal dan miring pada item yang sesuai pada kolom jabaran)

ID SOAL A.7.1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing sediaan
farmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan sediaan
farmasi,Komunikasi dan Kolaborasi,Upaya preventif dan promotif
kesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri. Peningkatan
kompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural Knowledge, Konatif (kognitif
afektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus
9. Setiap sediaan obat jadi, diperlukan bahan pengemas yang berfungsi melindungi
zak aktif dari faktor lingkungan. Bahan pengemas dapat bersifat primer dan
sekunder. Bahan pengemas yang digunakan memiliki kualifikasi inert secara kimia,
murah, keras, transparan dan mengkilat, mudah dibersihkan dan efektif untuk
penggunaan berulang.

Pertanyaan

Bahan pengemas apakah yang memiliki kualifikasi tersebut?

A. Gelas
B. Plastik
C. Karet
D. Logam
E. Karton

KunciJawaban

Referensi
Nama Pembuat Tim AFI Yo
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Yogyakarta

Template Soal APDFI

(dicetaktebal dan miring pada item yang sesuai pada kolom jabaran)

ID SOAL A.7.1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Area Kompetensi :Praktik profesional,legal


danetis,Optimalisasi,penggunaan sediaan farmasi, Dispensing sediaan
farmasi dan alat kesehatan,Formulasi dan pembuatan sediaan
farmasi,Komunikasi dan Kolaborasi,Upaya preventif dan promotif
kesehatan masyarakat, Pengelolaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, Kepemimpinan dan manajemen diri. Peningkatan
kompetensi profesi

Tinjauan 2
Dimensi Perilaku :Kognitif, Prosedural Knowledge, Konatif (kognitif
afektif)
Tinjauan 3
Reasoning ability :Reasoning ability,Recall of knowledge
Tinjauan 4
Penerima Layanan:-
Tinjauan 5
Sediaan Farmasi: sediaan padat, sedian setengah padat, sediaan
cair/gas
Tinjauan 6
Farmakoterapi: -

Kasus
10. Waktu hancur sediaan tablet tidak bersalut yang diproduksi oleh suatu industri
farmasi harus memenuhi kriteria farmakope. Tablet harus segera hancur setelah
diaplikasikan dalm tubuh. Hal ini akan berpengaruh terhadap absorbsi obat,
sehingga mula kerja obat dipengaruhi oleh kecepatan hancurnya obat.

Pertanyaan

Berapakah persyaratan waktu hancur menurut farmakope?


A. 15
B. 25
C. 30
D. 45
E. 60

Kunci Jawaban

Referensi Farmakope Indonesia


Nama Pembuat Tim AFI Yo
Institusi/ Bagian Akademi Farmasi Yogyakarta

ID Soal bsi-tekfar/01
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan
Farmasi/ komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Akan dibuat tablet paracetamol dengan formula setiap tablet sebagai berikut:
Paracetamol 500 mg
Amilum (intra) 26,25 mg
Laktosa 152,84 mg
JUMLAH
Amilum (ekstra) 8,75 mg
Mg stearat 5,6 mg
Gelatin 6,56 mg
JUMLAH
Pertanyaan Apakah yang bahan dapa t menghancurkan tablet hingga tingkat granulat?

Pilihan jawaban A. Gelatin


B. Laktosa
C. Mg stearat
D. Amilum intra
E. Amilum ekstra
Kunci jawaban Jawab : E
Penulis soal Ismiyati,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi Data hasil praktikum
ID Soal bsi-tekfar/02
Tinjauan 1 Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan Perbekalan Farmasi/ Regulasi
dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan Farmasi/ komunikasi dan
Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Dipilih metode pembuatan tablet vitamin B1 granulasi basah. Data catatan
produksi mencatat bahwa campuran telah homogen. Larutan bahan pengikat
air, masa granul elastis. Pengeringan menggunakan teknik dengan lemari
pengering, suhu pengeringan 60ºC. Pada akhir proses pengeringan dievaluasi
distribusi kadar paracetamol pada posisi lapisan atas, lapis tengah, dan bawah.
Kadar sampel ditetapkan dengan spektrofotometer. Hasil berturut-turut:
0,080mg/ml, 0,012mg/ml dan 0,064mg/ml.
Pertanyaan Apakah peristiwa yang terjadi sehingga kadar B1 dapat berubah?
Pilihan jawaban A. Dehomogenisasi
B. Segregasi
C. Degradasi
D. Migrasi
E. Distribusi
Kunci jawaban Jawab : D
Penulis soal Ismiyati,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bakti Setya Indonesia
Referensi Data hasil praktikum
ID Soal
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan
Farmasi/ komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Pada praformulasi pembuatan tablet vitamin B1 dipilih metode granulasi
basah. Data catatan produksi dicatat bahwa campuran telah homogen. Larutan
pembawa untuk bahan pengikat adalah air, masa granul yang dibentuk elastis.
Pengeringan menggunakan teknik dengan lemari pengering, suhu pengeringan
60ºC. Pada akhir proses pengeringan dievaluasi distribusi kadar paracetamol
pada posisi lapisan atas, lapis tengah, dan bawah. Kadar sampel ditetapkan
dengan spektrofotometer. Hasil berturut-turut: 0,080mg/ml, 0,012mg/ml dan
0,064mg/ml.

Pertanyaan Apakah proses yang harus dikoreksi untuk menghindari permasalahan


pembuatan tablet?
Pilihan jawaban a. Suhu pengeringan
b. Cara pengeringan
c. Prosedur penetapan kadar
d. Lama pencampuran
e. Jumlah bahan pengikat
Kunci jawaban Jawab : B
Penulis soal Ismiyati,MSc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi Data hasil praktikum
ID Soal bsi-tekfar/03
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan
Farmasi/ komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Akan dibuat tablet paracetamol dengan formula setiap tablet sebagai berikut:
Paracetamol 500 mg
Amilum (intra) 26,25 mg
Laktosa 152,84 mg
JUMLAH
Amilum (ekstra) 8,75 mg
Mg stearat 5,6 mg
Gelatin 6,56 mg
JUMLAH
Pertanyaan Apakah metode yang dipilih untuk pembuatan tablet yang sesuai?

Pilihan jawaban A. Granulasi basah


B. Granulasi kering
C. Cetak langsung
D. Kempa ganda
E. Salut
Kunci jawaban Jawab : A
Penulis soal Ismiyati,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi Data hasil praktikum
ID Soal bsi-tekfar/04
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan
Farmasi/ komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Larutan irigasi NaCl 0,9% digunakan untuk membasuh dan membersihkan
luka atau rongga tubuh. Sifat irigasi harus steril, isotonis, bebas pirogen, bebas
mikroba dan spora. Proses sterilisasi yang efektif dan hemat harus dipilih agar
harga obat kompetitif dan mutu terjaga.
Pertanyaan Apakah cara sterilisasi yang dipilihan untuk produk steril tersebut?
Pilihan jawaban A. Panas kering
B. Gas etilene
C. Panas basah
D. Radiasi
E. Kimia
Kunci jawaban Jawab: C.
Penulis soal Ismiyati,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi
ID Soal bsi-tekfar/06
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan
Farmasi/ komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Granul untuk produksi tablet ekstrak daun salam dengan proses granulasi
basah dikeringkan dalam ruang pengering. Sifat alir granul dievaluasi dengan
mengalirkan 100 gram granul pada alat standar corong tetap. Pengaruh lama
pengeringan terhadap waktu alir granul ditampilkan pada tabel berikut:.
Lama pengeringan Waktu alir
5 menit Tidak mengalir
30 menit Tidak mengalir
90 menit 14 detik
300 menit 7 detik
Pada waktu 300 menit waktu pengeringan dicapai bobot tetap granul.
Pertanyaan Berapakah kecepatan alir granul tersebut?
Pilihan jawaban A. 3,0 gram /detik
B. 7,1 gram /detik
C. 14,3 gram/detik
D. 42,9 gram/detik
E. 6,4 gram /detik
Kunci jawaban Jawab: C.
Penulis soal Ismiyati,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi Data hasil praktikum
ID Soal bsi-tekfar/07
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan
Farmasi/ komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Granul untuk produksi tablet ekstrak daun salam dengan proses granulasi
basah dikeringkan dalam ruang pengering. Sifat alir granul dievaluasi dengan
mengalirkan 100 gram granul pada alat standar corong tetap. Pengaruh lama
pengeringan terhadap waktu alir granul ditampilkan pada tabel berikut:.
Lama pengeringan Waktu alir
5 menit Tidak mengalir
30 menit Tidak mengalir
90 menit 14 detik
300 menit 7 detik
Pada waktu 300 menit waktu pengeringan dicapai bobot tetap granul.
Pertanyaan Apakah faktor yang paling mungkin mempengaruhi sifat alir granul tablet
salam tersebut?
Pilihan jawaban A. Jumlah granul yang dievaluasi
B. Alat evaluasi yang digunakan
C. Cara melakukan ekstraksi daun
D. Kadar air dalam granul
E. Ukuran granul yang dibuat
Kunci jawaban Jawab: D.
Penulis soal Ismiyati,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi Data hasil praktikum
ID Soal bsi-tekfar/07
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan
Farmasi/ komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Seorang petugas bagian R&D suatu industri farmasi ditugaskan untuk
pengembangan formulasi tablet vitamin B1. Petugas membuat dua formulasi
granul vitamin B1 dengan proses granulasi basah. Perbedaannya, formula A
menggunakan bahan pengikat 10% gelatin, formula B menggunakan bahan
pengikat 15% gelatin. Setelah pengeringan dianalisis koefisien migrasi formula
A=0,6254 keofisien migrasi formula B=0,0688.
Pertanyaan Apakah faktor yang mempengaruhi perbedaan koefisien migrasi pada formula
diatas.
Pilihan jawaban A. Ukuran granul
B. Alat pengeringan
C. Cara pengeringan
D. Suhu pengeringan
E. Kadar bahan pengikat
Kunci jawaban Jawab: E
Penulis soal Ismiyati,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi Data hasil praktikum
ID Soal bsi-tekfar/08
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan
Farmasi/ komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Seorang petugas bagian R&D suatu industri farmasi ditugaskan untuk
pengembangan formulasi tablet vitamin B1. Petugas membuat dua formulasi
granul vitamin B1 dengan proses granulasi basah. Perbedaannya, formula A
menggunakan bahan pengikat 10% gelatin, formula B menggunakan bahan
pengikat 15% gelatin dalam jumlah sama.. Setelah pengeringan dianalisis
koefisien migrasi formula A=0,6254 keofisien migrasi formula B=0,0688.
Pertanyaan Apakah penyebab paling mungkin sehingga formula 1 mempunyai koefisien
migrasi lebih besar?

Pilihan jawaban A. Kandungan air


B. Jumlah gelatin
C. Jumlah vitamin B1
D. Waktu pengeringan
E. Formula tablet
Kunci jawaban Jawab: A.
Penulis soal Ismiyati,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi Data hasil praktikum
ID Soal bsi-tekfar/10
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan
Farmasi/ komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Tablet fenobarbital 65mg dibuat dengan proses penimbangan bahan baku
berupa fenobarbital, laktosa serbuk halus, amilum(pasta), amilum kering, talk
dan minyak mineral 50cps. Fenobarbital ditambah bahan lain dengan urutan
sesuai prosedur baku Industri farmasi. Minyak mineral ditambahkan terakhir
kemudian dicampur dan dikempa nenggunakan punch berlekuk standar 9/32
inci.

Pertanyaan Apakah metode yang digunakan dalam pembuatan tablet fenobarbital tersebut?

Pilihan jawaban A. Kempa langsung


B. Granulasi basah
C. Granulasi kering
D. Kempa ganda
E. Cetak tablet
Kunci jawaban Jawab: B.
Penulis soal Ismiyati,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi Data hasil praktikum
ID Soal bsi-tekfar/11
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan Farmasi/
komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Evaluasi waktu hancur terhadap sediaan tablet paracetamol 500mg, dilakukan
dengan medium sesuai yang tertera dalam monografi farmakope. Evaluasi
mengacu Farmakope Indonesia V. Data disajikan sebagai berikut:

Pengujia Waktu hancur tablet ke (menit)


n ke- 1 2 3 4 5 6

1 10,21 13,78 117,5 13,82 13,85 16,85

2 9,80 9,90 10,30 13,56 13,60 14,20

3 12,40 23,50 12,30 14,31 19,80 18,40

Menurut monografi: waktu hancur tablet paracetamol mengacu pada


persyaratan umum waktu hancur tablet tidak bersalut.

Pertanyaan Berapakah tablet paracetamol yang memenuhi syarat waktu hancur?

Pilihan jawaban A. 14tablet


B. 16 tablet
C. 4 tablet
D. 2 tablet
E. 1 tablet
Kunci jawaban Jawab: A.
Penulis soal Ismiyati,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi Data hasil praktikum
ID Soal bsi-tekfar/12
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan
Farmasi/ komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Tablet metilprednisolon dan laktosa dicampur dengan amilum pasta. Granul
diayak dengan ukuran mesh 14. Pengeringan 140°F dengan pengering udara
sembur. Bila sudah kering diayak dengan ukuran mesh 20. Kemudian
ditambahkan amilum dan talk, setelah homogen dikempa dengan punch
standar.

Pertanyaan Apakah keuntungan pemilihan metode pengeringan pada proses ini, jika
pertimbangan utama adalah keseragaman kandungan sediaan?

Pilihan jawaban A. Murah


B. Mudah
C. Kapasitas besar
D. Tersedia luas
E. Migrasi rendah
Kunci jawaban Jawab: E.
Penulis soal Ismiyati,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi
ID Soal bsi-tekfar/13
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan
Farmasi/ komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Seorang pengusaha obat tradisional sedang mengembangkan produk berupa
jamu efervesen yang akan dijual dalam kemasan saset. Pengusaha telah
memesan alat mesin filling( pengisi) yang akan digunakan untuk pengemasan.
Persiapan saat ini adalah memformulasi ukuran granul yang sesuai dengan
kemampuan mesin. Pengusaha menguji 100g granul yang dituang melalui alat
corong standar sehingga granul membentuk tumpukan seperti kerucut.

Pertanyaan Bagaimanakah cara menentukan sifat alir granul tersebut?

Pilihan jawaban A. Mengukur tinggi kerucut granul


B. Mengukur diameter kerucut granul
C. Mengukur ketinggan corong
D. Mengukur sudut diam kerucut granul
E. Mengukur sudut puncak kerucut granul

Kunci jawaban Jawab: D.


Penulis soal Ismiyati,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi
ID Soal bsi-tekfar/14
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan
Farmasi/ komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Partikel granul tablet glimepirid dari formula yang telah disetujui, dibuat
dengan ukuran 18/25 diukur kecepatan alirnya dengan metode langsung.
Kecepatan alirnya 13,3 gram/detik, kecepatan alir granul 40/50 adalah 8,80
gram/detik. Namun demikian granul tablet tidak memungkinkan dibuat dengan
ukuran 18/25 karena tablet yang diperoleh tidak memenuhi syarat kekerasan
dan penampilan.

Pertanyaan Apakah upaya yang harus ditempuh supaya diperoleh tablet glimepirid yang
baik?

Pilihan jawaban A. Menambah bahan pewarna


B. Menambah bahan pelicin
C. Menambah bahan penghancur
D. Menambah bahan pengikat
E. Menambah bahan pengisi
Kunci jawaban Jawab: B.
Penulis soal Ismiyati,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi Data hasil praktikum
ID Soal bsi-tekfar/15
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan
Farmasi/ komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Suatu kegiatan preformulasi melakukan proses pencampuran parasetamol dan
granulatum simpleks. Setelah lama pencampuran 10, 20, 30, 40, dan 60 menit
masing-masing diambil sampel 3 kali secara acak pada tempat yang berbeda
dan dilakukan pengujian kadar parasetamol pada setiap sampel. Hasil
perhitungan kadar didapatkan harga koefisien variansi (CV) seperti terlihat
pada tabel berikut :

Pertanyaan BerdasarkanLama Pencampuran


data percobaan (menit)
tersebut, manakah lama waktu pencampuran yang
direkomendasikan
10 ? 20 30 40 60
Pilihan jawaban Harga CV (%)
A. Lama 10,35 7,10
waktu pencampuran 7,80
10 menit4,03 6,05
B. Lama waktu pencampuran 20 menit
C. Lama waktu pencampuran 30 menit
D. Lama waktu pencampuran 40 menit
E. Lama waktu pencampuran 60 menit
Kunci jawaban Jawab: D.
Penulis soal Rina Widiastuti,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi Data hasil praktikum
ID Soal bsi-tekfar/16
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan
Farmasi/ komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Suatu kegiatann preformulasi sediaan suspensi melakukan optimasi dengan
menggunakan kombinasi bahan pensuspensi yang terdiri dari CMC Na dan
gliserin dengan teknik Simplex Lattice Design (SLD). Respon yang diukur
adalah waktu tuang suspensi. Hasil analisis SLD diperoleh persamaan
matematis berikut :

Y = 0,021 XA + 0,009 XB – 0,003 XA X B

Keterangan:
Y = respon
XA = proporsi CMC Na (%)
XB = proporsi Gliserin (%)

Pertanyaan Berdasarkan persamaan di atas, bagaimana sifat interaksi kedua bahan


pensuspensi terhadap respon yang diukur ?

Pilihan jawaban A. interaksi kedua bahan pensuspensi menurunkan waktu tuang suspensi
B. interaksi kedua bahan pensuspensi menaikkan waktu tuang suspensi
C. interaksi kedua bahan pensuspensi menurunkan viskositas suspensi
D. interaksi kedua bahan pensuspensi menaikkan viskositas suspensi
E. interaksi positif dihasilkan dari kedua bahan pensuspensi
Kunci jawaban Jawab: A.
Penulis soal Rina Widiastuti,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi Data hasil praktikum
ID Soal bsi-tekfar/17
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan
Farmasi/ komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Suatu industri farmasi memproduksi sediaan sirup Cotrimoxazole
menggunakan formula berikut :
Tiap 5 mL sirup mengandung :
R/ Cotrimoxazole 480 mg
Asam sitrat 200 mg
CMC Na 50 mg
Metil paraben 5 mg
NaOH 100 mg
Sirup simplek 1,5 mL
Etanol 50 µL
Aquadest ad 5 mL
Dilihat dari CoA diketahui sifat fisika kimia bahan sebagai berikut :
Cotrimoxazole mudah larut dalam larutan NaOH. Langkah pembuatan
dilakukan dengan melarutkan Cotrimoxazole dalam NaOH dan selanjutnya
diencerkan dengan larutan pensuspensi dalam air. Metode ini menghasilkan
endapan halus dan tersuspensi dengan bahan pensuspensi.

Pertanyaan Berdasarkan langkah pembuatan tersebut di atas, metode apakah yang


digunakan ?

Pilihan jawaban A. Dispersi


B. Presipitasi
C. Sedimentasi
D. System flokulasi
E. System deflokulasi
Kunci jawaban Jawab: B.
Penulis soal Rina Widiastuti,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi Data hasil praktikum
ID Soal bsi-tekfar/18
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan
Farmasi/ komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Suatu industri farmasi memproduksi sediaan sirup Cotrimoxazole
menggunakan formula berikut :
Tiap 5 mL sirup mengandung :
R/ Cotrimoxazole 480 mg
Asam sitrat 200 mg
CMC Na 50 mg
Metil paraben 5 mg
NaOH 100 mg
Sirup simplek 1,5 mL
Etanol 50 µL
Aquadest ad 5 mL
Upaya yang dilakukan untuk menjaga stabilitas fisik sediaan dengan
penggunaan structure vehicle.

Pertanyaan Merujuk pada formula di atas, bagaimanakah upaya untuk menjaga partikel
terdeflokulasi dalam structure vehicle suspensi ?

Pilihan jawaban A. Penggunaan larutan hidrokoloid CMC Na


B. Penggunaan sirup simpleks
C. Penggunaan larutan metil paraben dalam etanol
D. Penggunaan asam sitrat
E. Penggunaan etanol
Kunci jawaban Jawab: B.
Penulis soal Rina Widiastuti,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi Data hasil praktikum
ID Soal bsi-tekfar/19
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan
Farmasi/ komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Pada suatu industri farmasi akan dibuat suatu sediaan lotion penolak nyamuk
dengan formula berikut :
R/ minyak sereh 300 bagian
Propilen glikol 1,5 %
Aquadest 1500 bagian
Berdasarkan studi pustaka, propilen glikol mempunyai karakteristik kelarutan
dapat bercampur dengan etanol, gliserin, dan air (Rowe dkk., 2009).

Pertanyaan Merujuk pada formula di atas, propilen glikol termasuk dalam tipe emulgator
apakah ?

Pilihan jawaban A. Emulgator liofobik


B. Emulgator lipofilik
C. Emulgator hidrofilik
D. Emulgator hidrofobik
E. Emulgator ampifilik
Kunci jawaban Jawab: C.
Penulis soal Rina Widiastuti,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi Data hasil praktikum
ID Soal bsi-tekfar/20
Tinjauan 1 Pelayanan Kefarmasian/ Ketrampilan Pengelolaan sediaan Farmasi dan
Perbekalan Farmasi/ Regulasi dalam bidang Farmasi/ Produksi sediaan
Farmasi/ komunikasi dan Profesionalisme
Tinjauan 2 Kognitif / Pengetahuan Prosedur / Afektif
Tinjauan 3 Recalling knowledge/ Reasoning Ability/ Calculation
Tinjauan 4 Sediaan Padat/ Sediaan Cair/ Sediaan Semi Padat/ Obat dan Obat Tradisional/
Kosmetika/ Alat Kesehatan
Tinjauan 5 Analgetika-antipiretika/  Anti inflamasi/ Anti mikroba/ Antihistamin dan
alergi/ sitostatika/ obat sistem saraf/ obat saluran cerna/ obat kardiovaskular
Tinjauan 6 Pelayanan Resep/pelayanan swamedikasi/produksi/distribusi/analisis mutu
produk farmasi/ edukasi produk farmasi
Vignette Industri farmasi sedang mengembangkan tablet ampisilin 500 mg. Sebagai
standar persyaratan harus dibuat kemasan karton dan diberi logo.

Pertanyaan Apakah logo yang harus dicantumkan dalam kemasan tersebut?

Pilihan jawaban A. Lingkaran warna hijau


B. Lingkaran warna biru
C. Lingkaran warna merah
D. Lingkaran warna merah dengan tanda K
E. Lingkaran biru bergaris
Kunci jawaban Jawab: C.
Penulis soal Rina Widiastuti,M.Sc.,Apt
Bagian/Departemen Teknologi Farmasi
Asal Institusi Politeknik Bhakti Setya Indonesia
Referensi

Anda mungkin juga menyukai