Makna Patriotisme Pada Foto Cerita Jurnalistik
Makna Patriotisme Pada Foto Cerita Jurnalistik
(S.Sos)
NIM: 1111051100013
KONSENTRASI JURNALISTIK
JAKARTA
1438 H / 2017M
LEMBAR PERNYATAAN
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
Mario Caisar
ABSTRAK
Mario Caisar
NIM 1111051100013
Makna Patriotisme pada Foto Cerita Jurnalistik
Melalui foto jurnalistik, segala peristiwa tidak akan hilang begitu saja di benak kita dan
nantinya dapat mengingatkan khalayak atas peristiwa bersejarah yang pernah terjadi. Foto
jurnalistik berperan penting dalam pelaporan suatu peristiwa yang penting dan perlu diketahui
banyak orang, karena menyangkut kehidupan di sekitar kita. Membaca dan memahami makna
yang ada pada sebuah foto membutuhkan interpretasi dari para penikmat foto, secara mendalam
mengaji karya foto tersebut merujuk pada kajian semiotika yang merupakan sebuah metode
dalam memaknai tanda atau simbol. Foto jurnalistik membutuhkan suatu medium penyampai
pesan pada khalayak, lebih dalam medium tersebut dapat berupa media massa.
Www.antarafoto.com mencoba menyajikan gambaran sejumlah pasukan Tentara Nasional
Indonesia (TNI) Satgas Pengamanan Pulau Terluar XVII Yonif 5 Marinir, Yonif 743/PSY
Angkatan Darat dan Pangkalan Angkatan Laut Pulau Ndana yang menjaga kedaulatan
Republik ini dari klaim negara lain di Pulau Ndana yang terletak di Kecamatan Rote Barat
Daya, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui foto cerita jurnalistik
yang berjudul Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana yang dipotret oleh seorang pewarta foto
ANTARA M. Agung Rajasa.
Dari latar belakang di atas penulis ingin mengetahui apa makna denotasi, konotasi, dan
mitos pada foto cerita jurnalistik karya M. Agung Rajasa yang berjudul Menjaga Indonesia
dari Pulau Ndana, pada www.antarafoto.com?, apa makna patriotisme pada foto cerita
jurnalistik karya M. Agung Rajasa yang berjudul Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana, pada
www.antarafoto.com?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pisau analisis semiotika
model Roland Barthes yang mengacu terhadap dua tanda (konotasi dan denotasi) kemudian
menghasilkan mitos agar bisa memahami makna pada delapan dari 11 foto pada foto cerita
jurnalistik berjudul Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana yang diunggah www.antarafoto.com
pada September 2015. Selanjutnya, penulis menambahkan dengan temuan makna yang
mengarahkan pada patriotisme.
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, diperoleh beberapa hasil, yaitu: makna
denotasi yang memberikan gambaran bagaimana kehidupan para prajurit TNI di pulau paling
selatan di Indonesia yang hanya dihuni oleh para prajurit TNI tersebut. Untuk analisis pada
makna konotasi, Sementara makna konotasi dari keseluruhan rangkaian foto cerita jurnlistik
tersebut ialah perjuangan para prajurit dalam menjaga kedaulataan wilayah teritorial Negara
Kesatuan Republik Indonesia, meski dalam keterbatasan dan kesederhanaan mereka tetap
melaksanakan tugas negara dengan baik. Seperti apa yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI
Jendral Sudirman pada masa penjajahan dan pendudukan sekutu. Pada makna mitos adalah
nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh Jendral Sudirman diharapkan bisa menular pada
setiap prajurit TNI. Sementara nilai patriotisme yang tergambar adalah keberanian,
kesetiakawanan sosial dan rela berkorban.
Dengan hasil penelitian ini pula disimpulkan bahwa sebuah foto bukan hanya sekadar
sebuah alat pengabadi momen namun dapat pula menjadi media penyampai pesan yang baik
dan menarik. Melalui foto-foto yang ditampilkan oleh M. Agung Rajasa pula memperlihatkan
bahwa para Prajurit TNI yang bertugas memiliki nilai-nilai patriotisme yang seharusnya juga
dimiliki oleh seluruh Warga Negara Indonesia
Kata Kunci: Foto Jurnalistik, Semiotika Roland Barthes, Patriotisme.
i
KATA PENGANTAR
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah dan
tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW semoga kita adalah umat yang dapat
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi yang diselesaikan penulis pada semester 12 ini bukan suatu yang sempurna
dan juga bukan suatu skripsi yang telat selesai, penulis percaya bahwa kelulusan di
semester 12 ini nantinya akan bermanfaat untuk penulis sendiri dan orang lain.
Maka dalam kata pengantar ini ingin menyampaikan terima kasih kepada:
2. Secara khusus kepada Ramania Laode dan Ari Wahyudi, orang tua penulis,
kasih sayang, dan Reza Setiadi, adik penulis. Terimakasih Ibu, Bapak, Ja!
3. Dr. Arief Subhan, MA, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Suparto, M.Ed Ph.D Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Hj.
ii
4. Kholis Ridho, M.Si, dan Dra. Hj. Musfira Nurlaily, M.A, Ketua dan
prestasinya.
Alfian, Bisri, Fakhri, Denny, Fathtra dan seluruh anggota redaksi dari
angkatan I sampai V yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Sukses terus
8. Faizah Irani, yang selalu sabar, selalu buat ketawa, selalu memberi doa,
Eko, Dito, Katherine, Ayu, Dian, Gani, dan akan kepanjangan kalau
disebutkan satu per satu, yang berproses bersama di dalam dan luar kampus.
10. Hanggi Tyo, Sayyid, dan Agsa, terima kasih atas saran dan masukkannya
iii
11. Kawan-kawan Naga Hitam, Qumz, Jali, Kun, Manggala, Fikri, Ali
Bazdawi, Mukhlas, Kahfi, Acim dan masih banyak yang lainnya tidak bisa
disebutkan satu per satu. Terima kasih , See You on Top Man!!!
Harian Bola dan Djarum Foundation. Terima kasih atas ilmu dan
pengalamannya.
13. Serta semua pihak yang turut membantu, baik terlibat langsung maupun
tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih
Mario Caisar
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK .........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
v
1. Pengertian Semiotika ................................................................16
...............................................................................................................46
vi
G. Analisis Data Foto VII .........................................................................79
I. Interpretasi ............................................................................................85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................87
B. Saran ....................................................................................................88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
pengetahuan serta mengetahui situasi dan kondisi yang sedang terjadi di sekitar
mereka. New Media salah satunya internet menjadi salah satu pilihan masyarakat
Pada kenyataannya saat ini banyak portal berita yang memberikan beragam
pilihan berita pada masyarakat yang dapat diakses secara cuma-cuma. Hanya saja
komputer, laptop, atau gadget lainnya yang terhubung dengan jaringan internet.
Terlebih lagi melalui media digital, berita-berita yang disajikan dalam portal berita
dapat ter-update setiap saat dan memberi keuntungan lebih bagi pembacanya.
Informasi yang disajikan pada masyarakat dapat berupa tulisan dan juga foto. Salah
satu media online yang menyajikan informasi berita dengan beragam foto adalah
khalayak dari waktu ke waktu. Hasil karya foto dapat dijadikan andalan khalayak
dalam pencerminan kembali realitas. Melalui foto cerita, khalayak diajak untuk
1
2
Melihat hal tersebut, penulis tertarik meneliti sebuah judul foto cerita untuk
Foto mampu memberikan pesan berita tersendiri bagi para penikmat foto.
Foto juga dapat mendukung berita ketika tulisan dalam sebuah berita tidak mampu
menggambarkan realita yang terjadi. Foto semakin dianggap penting dalam dunia
peristiwa tidak akan hilang begitu saja di benak kita dan nantinya dapat
jurnalistik berperan penting dalam pelaporan suatu peristiwa yang penting dan
(freedom of speech and freedom of press)2. Secara khusus karena objek dan
fungsinya yang tidak sekadar mendokumentasikan tetapi juga karena apa yang
terekam itu juga harus diketahui secara umum, maka lahirlah apa yang disebut
1
Audy Mirza Alwi, Foto Jurnalistik: Metode Memotret dan Mengirim Foto ke Media Massa,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), h. 3
2
Audy Mirza Alwi, Foto Jurnalistik: Metode Memotret dan Mengirim Foto ke Media Massa,
h. 5
3
Soeprapto Soedjono, Pot-Pourri Fotografi, (Jakarta: Penerbit UniversitasTrisakti, 2006),
h.133
3
Foto bukan hanya sekadar hasil karya yang menarik secara bentuk, namun
foto memiliki kedalaman dan makna. Foto sebagai ungkapan berita harus
mengandung unsur 5W + 1H (what, who, where, when, why, dan how) untuk
kelayakan berita setiap helainya.4 Fotografer berperan dalam pemilihan objek yang
akan diambil, pemilihan ini dapat terjadi sebelum atau pada saat pengambilan
objek. Tiap fotografer memiliki dua pilihan pendekatan saat ia mengambil gambar,
yaitu pendekatan objektif dan pendekatan subjektif. Pendekatan objektif ialah saat
fotografer jurnalistik dituntut untuk menghasilkan karya foto yang objektif, namun
untuk memotret. Foto jurnalistik di Indonesia diatur dalam kode etik jurnalistik,
bahwa, gambar-gambar itu bisa dibaca, sehingga hasil dari pendapat tersebut
4
Atok Sugiarto, Indah Itu Mudah, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), h. 110
5
Andreas Freininger, Unsur Utama Fotografi, (Semarang: Dahara Prize, 1999) h. 16-17
6
Audy Mirza Alwi, Foto Jurnalistik: Metode Memotret dan Mengirim Foto ke Media Massa,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), h. 9
7
Seno Gumira Adjidarma, Kisah Mata, Fotografi antara Dua Subjek:Perbincangan tentang
Ada, (Yogyakarta: Galang Press, 2003), h. 26
4
gambar-gambar pun merupakan bagian dari suatu cara berbahasa. Editor majalah
Life, Wilson Hicks mengatakan bahwa unit dasar dari foto jurnalistik adalah foto
tunggal dengan teks yang menyertainya, selain itu ada pula foto seri atau foto esai,
merupakan foto-foto yang terdiri atas lebih dari satu foto tetapi temanya satu. Hal
Membaca dan memahami makna yang ada pada sebuah foto membutuhkan
interpretasi dari para penikmat foto, secara mendalam mengaji karya foto tersebut
merujuk pada kajian semiotika yang merupakan sebuah metode dalam memaknai
tanda atau simbol. Hal ini berhubungan juga dengan pesan sang fotografer melalui
foto-foto yang diambilnya kepada khalayak, apakah pesan tersebut dapat dimaknai
dengan baik oleh khalayaknya. Karya foto sebagai komunikasi visual merujuk pada
rekonstruksi atas realitas, yang berarti penggambaran kembali realitas yang terjadi.
Pemahaman dan pemaknaan pesan dalam sebuah karya foto jurnalistik dapat
berbagai macam hasilnya yang bergantung pada perspektif para penikmat foto.
Keberadaan sebuah foto tidak ditentukan oleh apa atau siapa objeknya, melainkan
oleh bagaimana “subjek yang memandang" dan memberi makna kepada foto
tersebut.9
8
Audy Mirza Alwi, Foto Jurnalistik: Metode Memotret dan Mengirim Foto ke Media Massa,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), h. 5
9
Seno Gumira Adjidarma, Kisah Mata, Fotografi antara Dua Subjek:Perbincangan tentang
Ada, (Yogyakarta: Galang Press, 2003), h. 13
5
khalayak, lebih dalam medium tersebut dapat berupa media massa. Kantor berita
nasional ANTARA merupakan salah satu medium yang menyajikan teks atau
gambar kepada khalayak mengenai realita yang terjadi di sekitar. Portal online
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Satgas Pengamanan Pulau Terluar XVII Yonif
5 Marinir, Yonif 743/PSY Angkatan Darat dan Pangkalan Angkatan Laut Pulau
Ndana yang menjaga kedaulatan Republik ini dari klaim negara lain di Pulau Ndana
yang terletak di Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa
Tenggara Timur melalui foto cerita jurnalistik yang berjudul Menjaga Indonesia
dari Pulau Ndana yang dipotret oleh seorang pewarta foto Antara, yaitu M. Agung
Rajasa. Ketika seseorang memotret, pilihan atas apa yang dipotret merupakan suatu
konstruksi budaya, yang merupakan suatu pembacaan atas peristiwa yang intuitif
dan berlangsung cepat sekali untuk memutuskan segera pilihan atas objeknya,
dimana pemilihan ini sangat ditentukan oleh situasi sosial dan kehidupan
pemotret.10
10
Seno Gumira Adjidarma, Kisah Mata, Fotografi antara Dua Subjek:Perbincangan tentang
Ada, (Yogyakarta: Galang Press, 2003), h. 30
6
1. Batasan Masalah
Ndana menjaga kedaulatan negara ini dari klaim negara lain. Penulis
fotografer.
2. Rumusan Masalah
www.antarafoto.com?
7
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas tujuan dari penelitian
ini adalah:
yang terkandung pada foto cerita jurnalistik karya M. Agung Rajasa yang
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
dalam membaca tanda yang terkandung dalam foto cerita jurnalistik melalui
kacamata semiotika.
2. Manfaat Praktis
E. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
bentukan dari manusia itu sendiri. Kenyataan itu bersifat ganda, dapat
2. Pendekatan Penelitian
11
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2003), h.9.
12
Zainal Arifin, Penelitian, Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), h.140.
9
3. Metode penelitian
dan mitos.
sebagai berikut:
13
Lexy J. Maleong, Metodologi penelitian kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2000) h.3
14
Rosady Ruslan, Metodologi Penelitian Relation dan Komunikasi, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2003), h.125.
10
b. Wawancara
c. Studi Kepustakaan
penulisan.
15
Wardi Bahtiar, Metodologi Penulisan Ilmu Dakwah, (Jakarta: logos, 1997), h.71
11
Roland Barthes dalam memaknai foto cerita tersebut, yang terdiri dari:
Tabel 1
Signifier Signifiet
(Penanda) (petanda)
Denotative sign (tanda denotatif)
CONNOTATIVE SIGNIFIER CONNOTATIVE
(PENANDA KONOTATIF) SIGNIFIED (PETANDA
KONOTATIF)
CONNOTATIVE SIGN (TANDA KONOTATIF)
F. Tinjauan Pustaka
di Surat Kabar Harian Kompas Edisi Ramadan 1434 H./2013 M.) oleh Faradilla
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014. Hasil analisis
Barthes tidak hanya menemukan makna denotasi, konotasi, dan mitos dari
sebuah foto, tetapi juga dapat menemukan nilai budaya dalam foto. Perbedaan
skripsi ini dengan skripsi tersebut adalah terletak pada jenis media yang
menerbitkan foto dan jenis fotonya. Pada skripsi karya Faradilla Nurul Rahma
merupakan foto dalam media cetak atau koran dan merupakan foto tunggal
sedangkan pada skripsi ini adalah media online dan merupakan foto cerita.
Hidayatullah Jakarta tahun 2014. Hasil dari skripsi karya Isye Naisila Zulmi
kerusakan infrastruktur saja tetapi mental serta psikologis para korban juga
perbedaan dengan skripsi ini adalah foto yang dianalisis pada skripsi tersebut
sama-sama merupakan rangkaian foto jamak atau cerita, dan bedanya adalah
Yang terakhir adalah Analisis Semiotik Isi Pesan Esai Foto Jurnalistik
Antara pada Buku Kilas Balik 2009-2010 oleh Herka Yanis Pangaribowo,
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2012. Hasil dari skripsi karya Herka
analisis dari foto jamak, dan merupakan foto hasil jepretan perwarta foto dari
Antara Foto. Sedangkan bedanya yakni foto tersebut dipublikasi pada buku foto
model Roland Barthes, penelitian ini memiliki perbedaan objek dari penelitian
sebelumnya yaitu foto cerita jurnalistik “Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana”
G. Sistematika Penulisan
lima bab, dan masing-masing bab terdiri dari sub-bab dengan penyusunan sebagai
berikut:
menjelaskan mengenai profil pewarta foto yang bernama M Agung Rajasa, dari
mulai pendidikan yang ia jalani, hingga karya dan prestasi-prestasi yang telah ia
dapatkan selama menjadi seorang pewarta foto. Serta profil dari LKBN ANTARA
BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS Bab ini akan melaporkan hasil temuan
atau penelitian penulis sesuai dengan model Analisis semiotika untuk memaknai
foto cerita karya M Agung Rajasa yang yang berjudul Menjaga Indonesia dari
Pulau Ndana, yang diunggah media online www. antarafoto. com pada
BAB V : PENUTUP Bab terakhir laporan yang berisi kesimpulan serta saran
1. Pengertian Semiotika
1
Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Analisis Untuk Wacana, Analisis Semiotik, dan
Analisis Framming, (Bandung: PT.Rosdakarya, 2004), h. 95
2
Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Analisis Untuk Wacana, Analisis Semiotik, dan
Analisis Framming, h. 95
3
Benny H. Soed, Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya, (Depok: Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya UI, 2008), h.3
16
17
segitiga semiotik.
4
Arthur Asa Berger, Pengantar Semiotika: Tanda-Tanda dalam Kebudayaan
Kontemporer, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2010), h. 4
5
Benny H. Soed, Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya, (Depok: Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya UI, 2008), h.4
18
6
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h.63
7
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h.64
19
Tabel 2 10
Signifier Signifiet
(Penanda) (petanda)
Denotative sign (tanda denotatif)
CONNOTATIVE SIGNIFIER CONNOTATIVE
(PENANDA KONOTATIF) SIGNIFIED (PETANDA
KONOTATIF)
CONNOTATIVE SIGN (TANDA KONOTATIF)
8
Yasraf Amir Piliang, Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna, (
Bandung: Jalasutra, 2003), h. 261
9
Yasraf Amir Piliang, Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna, h.
261
10
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004) h.69
20
(3) terdiri atas penanda (1) dan penanda (2). Akan tetapi pada saat
juga tidak akan lepas dari adanya mitos. Mitos berasal dari bahasa
Yunani yaitu mutos, yang berarti cerita. Biasanya mitos kita pakai
untuk menunjuk cerita yang tidak benar, cerita buatan yang tidak
11
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004) h.69.
12
Sunardi, Semiotika Negativa, (Yogyakarta: Kanal, 2002), h.103
21
Tabel 3
Konotasi
Penanda
Denotasi
Petanda Mitos
Dua tatanan pertandaan Barthes. Pada tatanan kedua, sistem tanda dari tatanan
pertama
disisipkan ke dalam sistem nilai budaya.15
13
Roland Barthes, Mitologi, (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2009) h. 208.
14
Benny H. Soed, Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya, (Depok: Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya UI, 2008), h.22
15
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004) h.70
22
Tabel 4
KONOTATIF DENOTATIF
Pemakaian figur Literatur
Petanda Penanda
Kesimpulan Jelas
Memberi kesan tentang makna Menjabarkan
Dunia mitos Dunia keberadaan/ eksistensi
1. Pengertian Fotografi
Kata fotografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu photos dan graphein.
16
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004) h.71
17
Arthur Asa Berger, Tehnik-tehnik Analisis Media second Edition, (Yogyakarta
Universitas Atmajaya, 2000), h.55
18
Darmawan Ferry, Dunia dalam Bingkai, cet 1 (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 19-
20
23
seni dan proses penghasilan gambar melalui cahaya pada film atau
sebuah objek dengan dukungan cahaya akan menjadi sebuah foto yang
pemotretan yang menghasilkan karya foto yang indah dan bernilai seni
tidak dapat berhenti pada titik ini. Fotografi tidak sekadar perkara
cahaya, namun terdapat banyak komponen atau unsur yang ada dalam
menjelaskan bahwa foto adalah suatu pesan yang dibentuk oleh sumber
emisi, saluran transmisi dan titik resepsi. Struktur sebuah foto bukanlah
dengan struktur lain, yakni teks tertulis, judul, keterangan, artikel, yang
19
Griand Giwanda, Panduan Praktis Belajar Fotografi, (Jakarta: Puspa Swara, 2001), h.
2
20
Ferry Darmawan, Dunia dalam Bingkai, cet 1 (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 21
21
Seno Ajidarma Gumira, kisah mata fotografi, (Yogyakarta: Galang Press, 2002), h. 27
24
mengemukakan bahwa fotografi adalah proses dari seni melihat atau art
dari saat ke saat semakin berhasil, tetap saja belum bisa disebut proses
gambar permanen.23
George Eastman pada 1877, di New York. Ketika itu dia sedang bekerja
membuka usaha dalam bidang fotografi yang lebih modern. Ketika itu
22
Tubagus P. Svarajati, PHŌTAGŌGÓS: Terang-Gelap Fotografi Indonesia, (Semarang:
Suka Buku, 2013), h. 21
23
Ray Bachtiar, Ritual Fotografi, Chip foto video edisi spesial, h.8
25
di awal era kemunculannya. Hal ini terlihat dari pandangan secara teknis
sebuah foto diri atau selfie yang saat ini sedang menjadi trend di
19 fotografi tidak bekerja dengan cepat, melainkan baru abad ke-20 lah
fotografi cepat yang lebih kecil dan mudah dibawa ditemukan.25 Dalam
buku tersebut juga disisipkan hasil foto cetak pertama di dunia yang
pada 1826.
24
Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan teori dan praktek, (Jakarta: logos
Wacana Ilmu, 1999), h. 100.
25
Erik Prasetya, On Street Photography, (Jakarta: KPG[Kepustakaan Populer Gramedia],
2014.), h.17
26
3. Aliran-aliran Fotografi
Edom yang dikutip Audy Mirza Alwi dalam buku Foto Jurnalistik
adalah pantuan kata words dan pictures. Sementara menurut editor foto
majalah Life dari 1937-1950, Wilson Hicks, kombinasi dari kata dan
penuh bagian muka objek atau subjek yang diambil bahkan hampir
fotografer dengan subjek yang difoto adalah hal yang sangat penting dan
26
Bagas Dharmawan, Belajar Fotografi dengan Kamera DSLR, (Yogyakarta: Pustaka Baru
Press), h.80
27
Audy Mirza Alwi, Foto Jurnalistik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h. 4
28
National Gheograpic, Ultimate Field Guide To Photography, (China: National
Gheograpic Society, 2009), h.122
27
atau iklan.29 Dalam aliran ini, peran software pengolahan foto cukup
fotografer yang sudah ahli atau profesional karena dalam aliran ini
pernikahan.
tubuh lainnya. Aliran ini juga menggunakan model untuk penarik iklan
tersebut.
29
Bagas Dharmawan, Belajar Fotografi dengan Kamera DSLR, (Yogyakarta: Pustaka Baru
Press), h. 81
30
Bagas Dharmawan, Belajar Fotografi dengan Kamera DSLR, (Yogyakarta: Pustaka
Baru Press), h. 82
31
Bagas Dharmawan, Belajar Fotografi dengan Kamera DSLR, h. 86
32
Bagas Dharmawan, Belajar Fotografi dengan Kamera DSLR, h. 87
28
aktivitas hewan dalam keseharian baik pagi maupun malam.35 Aliran ini
33
Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008), h. 805
34
Bagas Dharmawan, Belajar Fotografo dengan Kamera DSLR, h.89
35
Bagas Dharmawan, Belajar Fotografo dengan Kamera DSLR, (Yogyakarta: Pustaka
Baru Press), h.90
36
Erik Prasetya, On Street Photography, (Jakarta: KPG[Kepustakaan Populer Gramedia],
2014.), h. 12-15
37
Wilsen Way, Human Interest Photography, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo,
2014), h. 6
29
detail seperti ikan, siput, rumput laut dan wide angle photographer yang
inframerah.39
dengan jarak sangat dekat dan menampilka sangat detail bagian tertentu
dari objek.40 Aliran ini memerlukan lensa khusus untuk makro. Objek
fotografi makro dapat berupa serangga, bunga, bulir air atau benda lain
C. Foto Jurnalistik
Awal mula fotografi masuk dalam halaman surat kabar adalah sejak
kabar harian Daily Graphic, pada Senin 16 April 1877 memuat gambar yang
berisi berita kebakaran hotel dan salon pada halaman satu seperti yang
38
Bagas Dharmawan, Belajar Fotografo dengan Kamera DSLR, h.92
39
Bagas Dharmawan, Belajar Fotografo dengan Kamera DSLR, h.93
40
Bagas Dharmawan, Belajar Fotografo dengan Kamera DSLR, (Yogyakarta: Pustaka
Baru Press), h.95
41
Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan teori dan praktek, (Jakarta: logos
Wacana Ilmu, 1999), h.100
30
embrio dari foto jurnalistik.42 Lalu pada 1937-1950 terbitlah majalah Life,
majalah tersebut menampilkan foto dalam porsi yang lebih besar dari pada
modern yang dikenal dengan golden age. Di era itu muncul nama-nama
menyediakan foto jurnalistik dari berbagai isu dan belahan dunia. Para
pendirinya yang ‘alumni’ Life kemudian membagi area kerja yaitu, Afrika
dalam medan perang dengan kalimat yang sangat terkemuka,“ Jika gambar
Anda tidak cukup bagus, Anda tidak cukup dekat.” Salah satu fotonya yang
42
Taufan Wijaya, Foto Jurnalistik dalam Dimensi Utuh, (Jakarta: CV.Sahabat,2011), h.1
43
http://www.1000kata.com/2014/07/sejarah-foto-jurnalistik/ (diakses pada 8 Februari
2016)
44
Taufan Wijaya, Foto Jurnalistik, (Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 2014), h.137-
140
31
Kassian Cephas dikenal dengan hasil fotonya pada 1875. 45 Dalam buku
pada 2 Oktober 1946 Justus Umbas bersama Frans “Nyong” Mendur, Alex
45
Taufan Wijaya, Foto Jurnalistik, h.7
46
Yudhi Soerjoatmodjo, IPPHOS Indonesian Press Photo Service, (Jakarta: Galeri Foto
Jurnalistik Antara, 2013), h.220
47
http://www.1000kata.com/2014/07/sejarah-foto-jurnalistik/ (diakses pada 8 Februari
2016)
48
Audy Mirza Alwi, Foto Jurnalistik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.5
32
press).
a. aktual,
b. luar biasa,
c. penting,
g. bersifat universal.
49
Audy Mirza Alwi, Foto Jurnalistik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.5
50
R.M. Soelarko, Pengantar Foto Jurnalistik, (Jakarta: PT.Karya Nusantara, 1985), h.77
34
e. Potrait photo
f. Sport photo
51
R.M. Soelarko, Pengantar Foto Jurnalistik, (Jakarta: PT.Karya Nusantara, 1985), h.77
52
Isroi, Fotografi Asyik dengan Kamera Saku, (Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET, 2013),
h. 14
53
Rita Gani dan Ratri Rizki Kusumalestari, Jurnalistik Foto Suatu Pengantar, (Bandung:
Simbiosis Rekatama Media, 2013), h. 221
36
j. Feature photo
k. Essay photo
tunggal (single picture), foto seri (story photo) dan foto esai
54
Yuniadhi Agung, Makalah Pengantar Fotografi Jurnalistik, (Jakarta:T,pn, 2004), h.23
55
Fotomedia, Foto Jurnalistik Gabungan Foto dan Kata, April 2003, h.24
38
Akan tetapi foto seri dan foto esai memiliki pengertian yang
seri, yaitu tiap-tiap foto esai tidak bergantung satu sama lain. Foto
56
Atok Sugiarto, Indah itu Mudah. Buku Panduan Fotografi, (Jakarta: PTGramedia
Pustaka Utama, 2006), h.82
57
Audy MirzaAlwi, Foto Jurnalistik: Metode Memotret dan Mengirim Foto ke Media
Massa, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), h.6
39
teknik fotografi.58
fotografi. Fokus secara cerita, kesan, pesan dan misi yang akan
58
Soeprapto Soedjono, Pot-Pourri Fotografi, (Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti,
2006),h.41
59
SK Patmono, Teknik Jurnalistik Tuntunan Praktis untuk Menjadi Wartawan, (Jakarta:
PT BPK Gunung Mulia, 1996), h.109
60
Arthur Asa Berger, Tehnik-teknik Analisis Media, (Yogyakarta: Universitas Atmajaya.
2000), h. 33
40
Tabel 5
D. Konsep Patriotisme
adalah kata sifat yang memiliki arti sikap seseorang yang bersedia
bahwa patriotisme adalah semangat cinta tanah air atau sikap seseorang
61
http://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Patriotisme (diakses pada 27 Januari 2017)
62
Suprapto dan kawan-kawan, Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X SMA/MA1,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), h.38
63
Noor Ms Bakry, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 144
41
air Indonesia sebagai bangsa yang merdeka.64 Lebih jauh lagi, Bakry
ciri bangsa dan latar belakang budaya bangsa. Rashid dalam bukunya
keterikatan pada bangsa dan negara dengan ciri khas mendukung adanya
64
Noor Ms Bakry, Pendidikan Pancasila, h.144
65
Noor Ms Bakry, Pendidikan Pancasila, h. 145
66
Abdul Rahim Abdul Rashid, Patriotisme: Agenda Pembinaan Bangsa, (Kuala Lumpur:
Utusan, 2004), h.5
67
Jurnal Andita Trias Nur Azizah, PERBANDINGAN NILAI-NILAI PATRIOTISME
DALAM FILM (Analisis Isi Perbandingan Nilai-Nilai Patriotisme dalam Film Sang Pencerah
(2010) dan Film Sang Kiai (2013)), h.7
68
Jurnal Andita Trias Nur Azizah, PERBANDINGAN NILAI-NILAI PATRIOTISME
DALAM FILM (Analisis Isi Perbandingan Nilai-Nilai Patriotisme dalam Film Sang Pencerah
(2010) dan Film Sang Kiai (2013)), h.7-8
42
dasar bahwa tidak ada yang bisa dilakukan pada isu-isu susila dan
1. Keberanian
2. Rela Berkorban
69
Jurnal Andita Trias Nur Azizah, PERBANDINGAN NILAI-NILAI PATRIOTISME
DALAM FILM (Analisis Isi Perbandingan Nilai-Nilai Patriotisme dalam Film Sang Pencerah
(2010) dan Film Sang Kiai (2013)), h.8
70
Peter Irons, Keberanian Mereka yang Berpendirian, (Bandung: Angkasa,2003), h.21
43
nilai-nilai : 72
bodoh.
orang lain.
3. Pantang Menyerah.
71
Anis Matta, Mancari Pahlawan Indonesia, (Jakarta: Tarbawi Center, 2004), h. 61
72
Keke T. Aritonang, Menghidupkan Kembali Semangat Nasionalisme Soe Hok Gie,
(Jurnal Pendidikan Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010), h.81
44
4. Kesetiakawanan Sosial
orang lain atau egois.74 Solidaritas adalah kata lain dari kasih,
martabatnya.75
5. Toleransi
73
Anis Matta, Mancari Pahlawan Indonesia,, h. 61
74
Darmadi, Kesetiakawanan Tetap Diperlukan. http : //www.suaramerdeka.com edisi 20
Desember 2004, (diakses 25 Maret 2017)
75
I. Sandyawan Sumardi, Melawan Stigma Melalui Pendidikan Alternatif, (Jakarta: PT.
Grasindo, 2005), h. 87
76
Ahmad Masykur, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, www.elcom.umy.ac.id,
(diakses 25 Maret 2017)
45
ANTARA
1
Diolah dari http://www.antara.net.id/index.php/2011/10/09/sejarah-singkat/id/ (diakses
pada 8 Pebruari 2016)
46
47
Tak kurang dari 3000 berita luar negeri yang berasal dari
Internet, seperti situs web, email dan ftp (file transfer protocol).
produk dan jasa lainnya seperti layanan data dan informasi pasar
dipamerkan di GFJA.
sampai 1950 yang dapat dikunjungi oleh siapa pun yang berminat.
adalah:2
di luar negeri;
lainnya.
2
Diolah dari http://www.antara.net.id/index.php/2011/10/09/visi-misi/id/ (diakses pada 8
Februari 2016
3
Company profile Antara Foto, Galeri Foto Jurnalistik Antara.
50
ditutup pada 1958 dengan alasan merugi, bahkan pada akhir 1965,
Sementara itu pada April 2007, nama Antara Foto resmi digunakan
independen.
foto tetap, 102 pewarta foto lepas, di 27 kota potensi berita foto di
dan terpercaya.
dari kedua orang tua yang berdarah Minang. Mulai belajar seeius fotografi
4
Company profile Antara Foto, Galeri Foto Jurnalistik Antara
52
otodidak. Baru pada 2005 atau saat kuliahnya menginjak semester lima,
setelah lulus ingin bekerja sebagai apa. Dari pemikiran itu awalanya ia
Jakarta.
Bisnis Today. Tidak lama kemudian, masih pada 2008 Ia pindah ke majalah
ini kembali hengkang. Kali ini Agung memilih memilih bekerja di sebuah
bergabung dengan Antara Foto pada 2011. Di tahun itu bisa dibilang sebagai
Foto Anugerah Jurnalistik AJI, Juara Foto of The Year Anugerah Pewarta
Foto Indonesia, Juara 1 Lomba Foto Kategori Spot News Anugerah Pewarta
Foto Indonesia, dan Juara 1 Lomba Foto Kategori Daily Life Anugerah
melanjutkan kuliah ke jenjang strata dua dan menjadi dosen. Sampai saat
ini Ia menjadi pewarta foto tetap di Antara Foto, dan aktif menjadi pengurus
Pada bab ini penulis memaparkan data dan hasil penulisan dari skripsi
menggunakan pisau analisis semiotika Roland Barthes yang merujuk pada makna
denotatif, konotatif, dan mitos yang terkandung dalam foto berita yang diteliti.
54
55
Sumber: http://www.antarafoto.com/foto-cerita/v1441360511/menjaga-
indonesia-dari-pulau-ndana
Caption:
1. Makna Denotasi
penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan apa yang kita lihat,
dari cahaya yang tidak merata. Dalam foto tersebut terlihat dua orang
memakai baret warna hijau dan satu lainnya memakai baret warna nila.
Garuda Pancasila.
2. Makna Konotasi
dikatakan bahwa konotasi itu ialah makna dari hasil pemikiran atau
prajurit TNI ini dilihat dari pakaian yang mereka kenakan. Namun
kedua prajurit tersebut berasal dari dua kesatuan yang berbeda, dilihat
Angkatan Darat(Kostrad).
57
Adanya objek seperti peta, foto presiden dan wakil presiden, foto
3. Makna Mitos
Pada tahap ini, penulis menangkap makna mitos pada foto ini yaitu
1
I. Sandyawan Sumardi, Melawan Stigma Melalui Pendidikan Alternatif, (Jakarta: PT.
Grasindo, 2005), h. 87
58
yang diklaim oleh negara lain. Seperti yang terjadi pada 2002, kasus
Sumber: http://www.antarafoto.com/foto-cerita/v1441360511/menjaga-
indonesia-dari-pulau-ndana
Caption:
terluar XVII melakukan patroli di Pulau Ndana, Rote Barat Daya, Nusa
Tenggara Timur.
1. Makna Denotasi
ombak. Foto ini diambil pada siang hari dilihat dari cahaya cahaya dan
2. Makna Konotasi
Marinir Angkatan Laut ini didapat dari pakaian loreng dan baret yang
dari kejauhan. Dua prajurit lainnya, yaitu yang di tengah dan di paling
2
Alat yang dipegang dengan tangan dan dipakai untuk membesarkan benda jauh dengan
melewati tampilan dua rentetan lensa dan prisma yang berdampingan. Prisma dipergunakan untuk
mengembalikan tampilan dan memantulkan cahaya lewat refleksi internal total. Binokular
menghasilkan bayangan yang benar dan tidak terbalik seperti teleskop. dapat dikatakan binokular
adalah dua teleskop yang dijadikan satu,menghasilkan penglihatan 3 dimensi bagi pemakainya.
Sumber dari https://id.wikipedia.org/wiki/Binokular (diakses pada 27 Februari 2017).
61
tengah. Adanya unsur ilalang dan rerumputan, penulis juga melihat ada
Warna langit yang cerah, pasir pantai, dan gulungan ombak di laut
memiliki makna latar tempat dan waktu dari foto ini, selain itu juga
bisa juga berarti bahwa prajurit TNI siap menjaga wilayah kedaulatan
percaya kebenarannya.
3. Makna Mitos
mengambil foto ini, “Beberapa waktu pulau ini pernah mau diakui oleh
Australia makanya patroli itu terus. Nah ini ga ada penjaga, ga ada
62
Rajasa.3
Bidadari, Kanawa, dan Sebayur. "Yang saya tahu, hanya tiga pulau itu
Indonesia (TNI) berusaha jangan sampai ada pulau yang diklaim atau
dimanfaatkan oleh asing, maka Pulau Ndana dihuni dan dijaga oleh
terluar XVII.
3
Wawancara pribadi dengan M. Agung Rajasa pada 28 Maret 2017
4
https://bisnis.tempo.co/read/news/2015/02/11/090641608/tak-berpenghuni-3-pulau-di-
ntt-dikuasai-asing (diakses pada 14 April 2017)
63
Sumber: http://www.antarafoto.com/foto-cerita/v1441360511/menjaga-
indonesia-dari-pulau-ndana
Caption:
terluar XVII berpatroli di Pulau Ndana, Rote Barat Daya, Nusa Tenggara
Timur.
1. Makna Denotasi
foto ini terdapat siluet dari enam orang yang sedang berjalan melewati
padang rumput atau ilalang di siang hari terlihat dari teriknya cahaya
2. Makna Konotasi
Keenam orang yang terlihat siluet ini merupakan prajurit TNI yang
sedang berpatroli mengelilingi Pulau Ndana, hal ini bisa dilihat dari
Dalam foto ini tersirat makna bahwa para prajurit yang tergabung
dalam Satgas Pengamanan Pulau terluar XVII ini siap berjuang sampai
Hal ini penulis lihat dari para prajurit TNI yang seolah-olah
bergerak ke arah kiri, arah kiri bisa memiliki makna pulang. Dalam
foto ini juga frame didominasi oleh langit yang bisa mempunyai arti
Indonesia.
65
sikap rela berkorban. Nilai ini terlihat dari bagaimana para prajurit TNI
Australia ini. Tidak hanya mengorbankan jiwa dan raga, para prajurit
tersebut juga rela menahan rindu dengan keluarga dan sanak saudara
3. Makna Mitos
Adapun mitos yang terkandung dalam foto ini ke tiga ini. Para
tanpa identitas. Dalam budaya Barat warna hitam juga kesedihan dan
kematian.
5
Anis Matta, Mancari Pahlawan Indonesia, (Jakarta: Tarbawi Center, 2004), h. 61
66
Di bagian atas foto terlihat langit siang yang cerah dengan awan-
Sumber: http://www.antarafoto.com/foto-cerita/v1441360511/menjaga-
indonesia-dari-pulau-ndana
Caption:
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Pulau terluar XVII
Tenggara Timur.
1. Makna Denotasi
Dalam foto tersebut kita dapat makna denotatif foto tersebut yaitu
foreground dari foto ini. Dalam foto ini terlihat juga kepulan asap hasil
2. Makna Konotasi
Orang dalam foto ini adalah prajurit TNI yang bisa dilihat dari
dari api yang menyala dan asap yang dihasilkan dari kompor dan
pembakaran kayu bakar tersebut. Ini dikuatkan juga oleh caption dari
Dari suasana dan alat masak yang terdapat dalam ruangan tersebut
prajurit yang berada di Pulau Ndana. Para prajurit TNI di Pulau Ndana
Dari itu tersirat bahwa para prajurit TNI di Pulau Ndana memiliki
6
Anis Matta, Mancari Pahlawan Indonesia, (Jakarta: Tarbawi Center, 2004), h. 61
69
halaman untuk menjaga sebuah pulau paling selatan di republik ini dari
3. Makna Mitos
diri).7
7
Ratna Batara Munti, Demokrasi Keintiman: Seksualitias di Era Global, (Jakarta: PT
LKiS Pelangi Aksara, 2005), h.99
70
Sumber: http://www.antarafoto.com/fotocerita/v1441360511/menjaga-
indonesia-dari-pulau-ndana
Caption:
1. Makna Denotasi
Dengan latar belakang langit yang cerah dan birunya samudra yang
nampak jauh terlihat dari foto ini, juga berbukitan nampak pada bagian
belakang foto.
2. Makna Konotasi
sebuah identitas dari pulau ini, diperjelas lagi dengan adanya tiang
Di pulau ini hanya ditinggali oleh para prajurit TNI yang tergabung
hektare itu berdiri barak TNI seluas 500 meter persegi, yang nampak
Kupang yang merupakan ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu
Ditambah jarak Pulau Ndana dengan Kupang kurang lebih 120 mil
atau sekitar 193 km, sedangkan dengan Pulau Rote sekitar 4 mil atau
Desa Oenggaut atau Desa Bo’a dengan perahu motor ke Pulau Ndana
Jarak yang cukup jauh dari tempat asal mereka menunjukan bahwa
prajurit TNI berada pada tempat yang jauh dari jangkauan keluarga.
menjaga wilayah NKRI pada posisi pulau paling luar. Artinya para
prajurit berada pada kondisi yang harus menerima segala keadaan yang
sulit bagi dirinya. Dengan demikian secara konotasi plang nama pulau
rela berkorban.
Makna Mitos
sana ditempatkan personel TNI. Sejak 2006 telah dibangun Pos dan
Barak untuk prajurit TNI seluas 500 meter persegi. Pos tersebut
8
http://www.ppkkp3k.kkp.go.id/direktoripulau/index.php/public_c/pulau_info/433
(diakses pada 14 April 2017)
73
habitat rusa Timor (Cervus timorensis). Saat ini Pulau Ndana menjadi
yang cukup bagus, membuat pulau ini rentan akan klaim ataupun
pemanfaatan oleh negara lain. Pulau Ndana yang berpasir putih sempat
tersebut.10 Oleh karena itu bagi prajurit letak kepulauan tidak hanya
Perlu diingat bahwa salah satu tugas TNI dalam PPPA TNI AD TA
9
http://www.batasnegeri.com/pulau-ndana-pulau-terluar-bagian-selatan-indonesia/
(diakses pada 14 April 2017)
10
http://www.antaranews.com/berita/523134/dedikasi-para-penjaga-ujung-selatan-
indonesia (diakses pada 14 April 2017)
11
https://tniad.mil.id/index.php/sample-page-2/tugas/(diakses pada 26 Februari 2017)
74
Sumber: http://www.antarafoto.com/fotocerita/v1441360511/menjaga-
indonesia-dari-pulau-ndana
Caption:
Tenggara Timur.
1. Makna Denotasi
bintang lima. Patung ini terlihat di tengah sebuah lapangan, dan pagar
besi yang sedikit berkarat. Dengan latar belakang birunya langit dan
2. Makna Konotasi
Jendral Sudirman, ini diperkuat dari keterangan dari data foto VI.
yang menjadi tauladan bagi seluruh prajurit TNI. Foto tentang Patung
Sudirman yang dibangun di atas taman seluas satu hektare. Patung ini
bahwa tidak akan ada klaim dari pihak manapun untuk merebut pulau
12
http://www.batasnegeri.com/pulau-ndana-pulau-terluar-bagian-selatan-indonesia/
(diakses pada 14 April 2017)
77
3. Makna Mitos
menjadi tauladan bagi para prajurit TNI di masa kini. Dia lahir pada 24
Jendrak lahir dari sosok ayah yang bernama Karsid Kartowirodji, dan
seorang ibu yang bernama Siyem. Ayah dari Sudirman ini merupakan
berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung
ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga
13
Hermansyah Sihombing, Sejarah - Biografi Jendral Soedirman,
https://www.academia.edu/10887779/Biografi_dan_Sejarah_Perjuangan_Jendral_Sudirman?auto=
download (diakses pada 14 April 2017)
78
14
Hermansyah Sihombing, Sejarah - Biografi Jendral Soedirman,
https://www.academia.edu/10887779/Biografi_dan_Sejarah_Perjuangan_Jendral_Sudirman?auto=
download (diakses pada 14 April 2017)
79
Sumber: http://www.antarafoto.com/fotocerita/v1441360511/menjaga-
indonesia-dari-pulau-ndana
Caption:
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Pulau terluar XVII
menunggu antrean kamar mandi di Pulau Ndana, Rote Barat Daya, Nusa
Tenggara Timur.
1. Makna Denotasi
Pada foto ini terdapat sebuah bilik dari kayu berwarna hijau ,
dengan sebuah pintu yang berwarna hijau juga, di dalam bilik tersebut
dilihat ada sepasang kaki, sandal berwarna kuning, sebuah dan tampak
berwarna hitam, dan nampak juga sebuah tulisan pada kertas warna
80
kamar mandi.
2. Makna Konotasi
objek yang ada pada sekelilingnya. Hal tersebut penulis melihat dari
sepasang kaki yang tidak beralas, lantai bagian dalam bilik yang
terlihat basah sampai mengalirkan air ke luar bilik, dan sebuah benda
warna biru yang terlihat dari bawah pintu nampak seperti bejana atau
mandi. Hal tersebut bisa dilihat dari gesture orang tersebut yang
Ndana ini bisa dilihat pada bagian belakang foto yang nampak cahaya
3. Makna Mitos
Ini sesuai dengan apa yang menjadi tugas pokok dari Tentara Nasional
Indonesia, yaitu:15
15
https://tniad.mil.id/index.php/2012/07/tugas/ (diakses pada 18 April 2017)
82
Sumber: http://www.antarafoto.com/fotocerita/v1441360511/menjaga-
indonesia-dari-pulau-ndana
Caption:
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Pulau terluar XVII
mendapat giliran piket menyuling air untuk MCK di Pulau Ndana, Rote
1. Makna Denotasi
tersebut. Dari caption foto ini tertulis bahwa prajurit tersebut sedang
menyuling air untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus (MCK) mereka.
83
2. Makna Konotasi
menyuling air laut menjadi air tawar, walaupun bukan hanya untuk
hari, prinsip penyulingan air laut menjadi air yang tawar dan layak
untuk diminum sama seperti halnya siklus air. Alat yang diperlukan
untuk menyuling yaitu wadah untuk tempat menaruh air yang ingin
3. Makna Mitos
dalam hidup ini. Selain untuk minum air juga dipakai untuk
16
Anis Matta, Mancari Pahlawan Indonesia, (Jakarta: Tarbawi Center, 2004), h. 61
84
Sedunia ialah “Water and Jobs atau Air dan Pekerjaan”. Dikutip dari
dan hampir seluruh pekerjaan bergantung pada air. Namun, dari jutaan
berdoa”
sisi lain, air menjadi simbol kepedihan sebuah negara yang tengah
17
http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/03/makna-dibalik-hari-air-sedunia
85
I. Interpretasi
berkorban.
dalam menjaga pulau terluar seperti Pulau Ndana yang tidak. Mereka jauh
dari keluarga, sanak saudara, dan kamupung halaman, inilah salah satu
yang mereka korbankan. Jauh dari hingar bingar dan gemerlap lampu
menjadi medium penyampaian pesan yang yang efektif. Efektif dalam hal
memberikan segala yang tidak dapat diperoleh orang secara langsung. Hal
ini juga merupakan karakteristik dari foto jurnalistik. Seperti yang dikutip
tetapi pesan yang disampaikan bukan merupakan ekspresi pribadi, dan foto
Berati pesan yang disampaikan harus singkat dan segera disegera diterima
makna lain dari sekadar apa yang bisa dilihat dengan mata. Penulis
Ndana.
18
Audy Mirza Alwi, Foto Jurnalistik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.5
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini yang berjudul Makna Patriotisme pada Foto Cerita
Jurnalistik, yaitu yang didapat dari foto cerita jurnalistik berjudul Menjaga Indonesia
dari Pulau Ndana karya pewarta foto Antara yang diunggah pada portal online
Dari penelitian yang menganalisis delapan dari sebelas foto ini dapat
disimpulkan bahwa makna denotasi dari foto cerita jurnalistik berjudul Menjaga
Indonesia dari Pulau Ndana adalah bagaimana gambaran kehidupan prajurit TNI
yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Pulau terluar XVII yang menjaga dan
kesederhanaan mereka tetap melaksanakan tugas negara dengan baik. Seperti apa
yang ditunjukan oleh Panglima Besar TNI Jendral Sudirman pada masa
Yang terakhir makna mitos yang bisa disimpulkan dari foto cerita jurnalistik
karya M.Agung Rajasa ini adalah nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh
Jendral Sudirman diharapkan bisa menular pada setiap prajurit TNI di mana pun
bertugas, khusus di Pulau Ndana yang merupakan pulau terluar di bagian selatan
87
88
semangat perjuangan dari Sang Jendral kepada para prajurit TNI yang bertugas
2. Makna Patriotisme
jurnalistik berjudul Menjaga Indonesia dari Pulau Ndana karya pewarta foto
rela berkorban. Foto cerita tersebut menggambarkan bagaimana para prajurit TNI
yang mengamankan sebuah pulau paling selatan dari Negara Kesatuan Republik
jiwa dan raganya untuk keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Untuk itu mereka juga rela meninggalkan keluarga, anak, istri, serta
kampung halaman demi menjaga sebuah pulau paling selatan di Indoensia dari
gangguan asing.
B. Saran
Dari penelitian yang telah disimpulkan pada bab ini, maka adapun saran agar
penelitian ini tidak berhenti pada analisis ini saja, dan dapat terus berkembang di
kalangan mahasiswa progam studi jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan
sebagai berikut:
peminat foto tidak hanya terdapat dalam satu jenis kategori foto.
89
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah khususnya
mahasiswa konsentrasi Jurnalistik, hal ini dilihat dari banyaknya mahasiswa yang
membuat skripsi dengan metode analisis tersebut, oleh karena itu penulis memberi
saran agar diadakannya mata kuliah semiotika atau materi tentang analisis
semester.
3. Diharapkan ke depannya agar menambah porsi mata kuliah yang berkaitan dengan
fotografi. Tidak hanya satu semester saja, bahkan minimal dua atau tiga semester.
Untuk menghasilkan calon-calon pewarta foto yang handal dan mampu bersaing
4. Untuk pihak Kampus khususnya Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi penulis
menyarankan agar menyediakan sarana di bidang fotografi, seperti studio foto dan
spesifik mempelajari mata kuliah fotografi jurnalistik. Selain itu juga sebagai
A. Sumber Buku
Alwi, Audy Mirza. Foto Jurnalistik: Metode Memotret dan Mengirim Foto
ke Media Massa, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004.
Sobur, Alex. Analisis Teks Media Suatu Analisis Untuk Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framming, Bandung: PT.Rosdakarya, 2004.
Sugiarto, Atok. Indah Itu Mudah, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2006.
B. Sumber Jurnal
C. Sumber Internet
Darmadi, Kesetiakawanan Tetap Diperlukan, http :
//www.suaramerdeka.com
http://kbbi.kemdikbud.go.id
http://www.1000kata.com
http://www.antara.net.id
https://id.wikipedia.org
Masykur, Ahmad. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
www.elcom.umy.ac.id
https://bisnis.tempo.co/
http://www.ppkkp3k.kkp.go.id
http://www.batasnegeri.com
http://www.antaranews.com
Hermansyah Sihombing, Sejarah - Biografi Jendral Soedirman,
https://www.academia.edu/10887779/Biografi_dan_Sejarah_Perjuangan_J
endral_Sudirman?auto=download
http://nationalgeographic.co.id
https://tniad.mil.id/
D. Wawancara
Wawancara pribadi dengan M. Agung Rajasa pada 28 Maret 2017
Narasi foto cerita
www.antarafoto.com
Daftar Pertanyaan
1. Apa yang bisa Anda ceritakan dari foto pertama, kedua, ketiga, dan keempat?
Kalau foto pertama itu sebenernya menceritakan tentang dua prajurit TNI yang sedang
memantau peta Pulau Ndana dan wilayah sekitarnya. Nah pulau ini pulau yang paling
selatan di Indonesia. Sebenernya orang banyak tahu Pulau Rote, tapu di bawah Pulau
Rote itu paling selatan dekat Australia itu ada namanya Pulau Ndana. Pulau Ndana itu
hanya ditempati oleh marinir dan Angkatan Laut. Merek berjaga keliling dengan waktu
yang tidak ditetapkan agar musuh tidak tahu kapan dia berjaga atau keliling. Nah foto
pertama ini hanya memantau peta yang ada di peta pulau sekitarnya dan mereka
berkoordinasi antar prajurit ketika sebelum patroli, kira-kira gitu foto pertama.
Foto kedua ada tiga prajurit marinir yang sedang memantau pesisir atau pantai yang
menjurus langsung ke Australia. Biasanya banyak nelayan atau kapal yang melintas di
situ. Tapi saat waktu dia pantau memang tidak ada, tapi ini memang sesekali mereka
memantau dengan teropong (ketiga orang) ini. Maka saya ambil dari belakang biar
keliatan suasana laut yang luas, kemudian mereka harus berjaga di pulau. Beberapa
waktu pulau ini pernah mau diakui oleh Australia makanya patroli itu terus. Nah ini ga
ada penjaga, ga ada kehidupan di sini hanya prajurit yang tinggal di sana.
Foto ketiga, ini beberapa prajurit yang memang sedang patroli di kawasan Pulau Ndana.
Nah pulau ini memang sama kayak tadi terus dijaga dan yang kita tidak tahu itu adalah
memang bisa dua hari sekali, bisa tiga hari sekali, bisa satu hari sekali, dan itu bisa
Foto keempat. Nah, prajurit-prajurit Marinir yang telah lama tinggal, biasanya mereka
ditugaskan enam sampai delapan bulan di Pulau Ndana ini abis itu mereka berganti
dengan pasukan Marinir yang lainnya. Nah kira-kira foto keempat ini menceritakan
mereka apa namanya mereka memasak dengan apa adanya yang terdapat di Pulau
Ndana itu. Mereka masak pakai kayu, mereka kalau bikin misalkan untuk sama-sama
untuk bareng-bareng, mereka gentian piketnya. Nah ini suasana mereka ketika memang
ditugaskan di Pulau Ndana. Mereka bercocok tanam juga, mereka mencari air juga,
mereka kadang juga apa namanya berburu dan mereka ya seperti ini kehidupan, saya
pribadi pengen nunjukin sisi lain selain mereka berjaga bahwa ada kehidupan yang lain,
Bahwa ada marinir, ada tentara yg menjaga pulau di wilayah paling selatan Indonesia.
Pulau itu tetap dijaga sama prajurit TNI yang setia sama NKRI. Nah orang-orang jarang
yang melihat, jarang yang tahu kalau mereka di pulau paling selatan yang pulau paling
dekat dengan Australia. Banyak negara tetangga yang ingin mengakui pulau-pulau
yang terdapat di Indonesia, salah satunya misalkan ada di deket Filipina itu Pulau
Miangas, ada yang di perbatasan darat di Papua, ada yg di Timor di NTT itu nah itu
mereka pasti akan berjaga setiapa saat karena kalau yg selatan ini kan berbatasan
dengan laut juga berbatasan langsung sama apa namanya sama daratan nah karena
memisahkan laut makanya mereka memang harus berpatroli dan musuh tidak tahu
3. Dalam angle pengambilan foto-foto tersebut adakah maksud lain yang ingin Anda
sampaikan?
Di satu sisi mereka berpatroli bahwa ada kehidupan lain bahwa seorang laki-laki ya
harus masak dan mereka juga harus tahu bagaimana caranya membakar kayu. Mereka
survive, mau di tempat manapun mereka survive intinya dari foto ini ya mereka survive,
bagaimana dia bertahan hidup dari kan ada yang cocok tanam juga foto saya, mereka
seperti itu. Terus ini, yang ini hanya sekadar foto patroli bahwa mereka pasti keliling
pulau dan pulau itu ga kecil tapi besar. Nah ini, jarang punya foto ini karena mereka
apa namanya memang mantau langsung keadaan laut tapi ada sebenernya yang memang
wilayahnya bukit, cuma itu batu-batuan karang gede. Mereka pasti jaga di situ cuma ga
kelihatan kalau mereka memang berjaga di semak-semak. Sebenernya ada yang di situ,
Cuma karena foto ini lebih ngena karena mereka bisa saat-saat mantau tidak dengan
duduk tapi dengan tidur, terus bisa mantau langsung pakai teropong. Tapi lebih pada
4. Menurut Anda, sikap patriotisme apa yang tergambar dari para prajurit TNI
Mereka bisa bertahan sama apa namanya, merek ditugaskan ke pulau yang mana di
pulau itu tidak ada siapa-siapa, mereka tinggal di sana terus mereka juga hidup bareng
makan bareng masak bareng dengan satu tujuan, pulau itu tidak direbut sama asing,
pulau itu tidak direbut sama negara asing atau negara tetangga karena kalau sudah
direbut, malu lah kita. Makanya menurut saya sikap kepahlawanan mereka yang
meninggalkan anak istri demi untuk menjaga sebuah pulau kecil. Padahal itu cuma
pulau kecil tapi itu harga diri buat mereka. Pulau itu p ulau Indonesia itu yang harus
dipertahankan karena pada dasarnya daratan yang dikuasai militer itu ya basenya si
negara itu, tidak bisa direbut. Beda sama dulu, kalau dulu kan orang datang perang,
kalah direbut nah sekarang dijaga. Kalau ga dijaga berarti mereka sama aja dia tidak
5. Ada lagi ga sih maksud secara keseluruhan dari foto cerita tersebut?
Di foto-foto saya kan ini sebenernya ada yang ditampilkan sisi lain ya, selain dia
menjaga bahwa TNI di pulau ya pasti kan menjaga pulau tapi coba menampilkan sisi
lain dari mereka, seperti misalkan mereka masak, terus mereka kalau beli apa-apa harus
pakai, kadang mereka pakai perahu, mereka harus muter pulau untuk belanja ke kota
beli masakan, telor dan lain segala macam, minyak, sayur, selain mereka tanam mereka
Terus ini kan ada patung Soedirman karena ini simbolnya bahwa ini negara Indonesia
gitu. Ini menunjukkan bahwa ini pulau kepunyaan Indonesia, terus ya mereka kalau lagi
tidak piket ya mereka santai gitu. Kadang-kadang mau di pohon untuk melepas kangen
aja sama keluarga. Mereka nyuling, bukan dari laut yang di pantai tapi yang di darat,
daratan diini sama dia, disaring karena masih ada kandungan garamnya. Mereka sholat,
ya kalau ya tetap mereka beribadah, mereka ga akan melupakan itu. Paling itu, gaada
yang lain.
Foto penulis dengan narasumber M. Agung Rajasa setelah sesi wawancara: