25045-Article Text-43203-1-10-20230417 Id
25045-Article Text-43203-1-10-20230417 Id
Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 25, No. 1, Mei 2023, 25-38 DOI:https://doi.org/10.9744/jak.25.1.25-38
ISSN 1411-0288 cetak / ISSN 2338-8137 online
MarhaendraKusuma
Program Studi Akuntansi, Universitas Islam Kadiri,
Jalan Sersan Suharmaji No 38, Kediri, Indonesia
Email: marhaenis@uniska-kediri.ac.id
ABSTRAK
25
26 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 25, NO. 1, MEI 2023: 25-38
bahwa satu
koneksi politik karena kedua variabel ini juga
Salah satu penyebab terjadinya manipulasi keuangan
merupakan faktor yang mempengaruhi creative
yang dilakukan olehmanajemen perusahaanadalah
accountingberdasarkan penelitian [15] dan [44],
karena mereka ingin mendapatkan bonus yang
namun kedua variabel ini belum dimasukkan
besar karena kinerja perusahaan yang baik. Laba
dalam penelitian [7]. Creative accounting diukur
yang dihasilkan perusahaan dari tahun ke tahun
dengan dua proksi yaitu discretionary accruals dan
merupakan salah satu
income smooth- ing untuk memperjelas
pengaruh OCI terhadap dua pengukuran yang
berbeda dalam tindakan creative accounting.
Objek penelitian ini adalah seluruh sektor
perusahaan yang terdaftar di BEI dengan periode
penelitian yang lebih panjang sehingga hasil
penelitian dapat lebih digeneralisasi.
Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai
tambahan literatur akademis berupa bukti empiris
pengaruh OCI terhadap creative accounting,
yang menambah bukti empiris sebelumnya
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
tindakan creative accounting seperti penerapan
GCG, tingkat leverage, profitabilitas, koneksi
politik, dan ukuran perusahaan. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi pihak manajemen untuk menghindari praktik
creative accounting karena dapat merusak citra
dan kepercayaan publik terhadap perusahaan.
Demikian juga bagi Kantor Akuntan Publik (KAP),
dapat menja di ba ha n pe rt i m ba nga n da l a m
memberikan opini yang tepat jika mendeteksi
adanya tindakan creative accounting yang
dilakukan oleh kliennya karena akan menurunkan
kredibilitas dan integritas akuntan di mata publik.
Bagi investor, berguna sebagai bahan
pertimbangan dalam menilai kinerja dengan
melibatkan pos-pos reklasifikasi OCI, tidak
hanya laba bersih. Hasil penelitian ini bermanfaat
bagi Dewan Standar Akuntansi Indonesia
(DSAK IAI), sebagai masukan dalam
mengatur kepastian jumlah dan waktu realisasi
aset pada periode sebelumnya, menyajikan
penyesuaian nilai wajar sebagai kelompok OCI
yang akan direklasifikasi ke laba bersih untuk
menutup kesenjangan dalam praktik creative
accounting.
Akuntansi Kreatif
Komitmen
realisasi aset
4
.
1
.
Indeks Harga
Saham Gabungan
(OCI)
2. Akuntansi kreatif:
OCI akan
▪ Manajemen laba
direklasifik ▪ Perataan pendapatan
asi
Variabel Kontrol :
3. Ukuran, Leverage,
GCG, koneksi
politik,
tahun, industri
Hasil studi:
1. [7; 8; 45].
2.Keaslian penelitian ini.
3.[5; 15; 37].
4.Keaslian penelitian ini.
Gambar 1.Kerangka kerja konseptual penelitian
METODE PENELITIAN
berpengaruh terhadap proksi creative accounting persamaan 1.b adalah negatif dan signifikan pada
dan apakah komitmen untuk melaksanakan tingkat 5%.
sesuai rencana memoderasi pengaruh OCI
terhadap proksi creative accounting, akan diuji Model untuk pengujian hipotesis 2.a dan 2.b:
dalam penelitian ini. Populasi penelitian ini 퐸푀푖= 훼 0+ 훽 1 푅푂퐶퐼푖,푡
,푡-1+ 훽 2 푇푅푂퐶퐼푖,푡-1
adalah 674 perusahaan go public yang terdaftar 푖+ 훽 3 푆퐼푍퐸푖+ 훽 4 퐿퐸푉푖+ 훽 5 퐾푂푀퐼푁푖+
훽 6 퐾퐼푁푆푖,푡 ,푡 ,푡 ,푡 ,푡
di Bursa Efek Indonesia pada periode 2016 + 훽 7 푃푂퐿푖+ 훽 8 푌퐸퐴푅푆+ 훽 9 퐼푁퐷푈푆푇푅
푌+ 휀(2.a).
푡
,푡
sampai dengan 2020, sampel dipilih dengan
menggunakan teknik purposive sampling dengan 퐼푆푖= + 훽 1 푅푂퐶퐼푖 + 훽 2
푇푅푂퐶퐼푖
,푡 훼 0
푡-1 ,푡-1 ,
rincian sebagai berikut: 푖+ 훽 3 푆퐼푍퐸푖+ 훽 4 퐿퐸푉푖+ 훽 5 퐾푂푀퐼푁푖
+ 훽 6 퐾퐼푁푆푖
,푡
,푡 ,푡 ,푡 ,푡
푡+ 훽 7 푃푂퐿푖+ 훽 8 푌퐸퐴푅푆+ 훽 9 퐼푁퐷푈푆푇
푅푌+ 휀 ,푡 (2.b).
Tabel 1. Kriteria Pemilihan Sampel Kriteria Pemilihan
SampelKriteria Pemilihan Sampel
Jumlah
Perusahaan H2.a. diterima, jika koefisien β1OCIi ,t-1 ,t-1pada
Populasi perusahaan yang terdaftar di BEI persamaan 2.a bertanda negatif dan signifikan
periode 2016 - 2020. 674 padatingkat5%.H2.b. diterima, jika koefisien
Minus:
β1OCIi,t-1,t-1 pada persamaan 2.b bertanda negatifpersamaan 2.b bertanda
negatif
1. 1. Menyajikan laporan keuangan
dalam mata uang USD.
(44) dan signifikan pada tingkat 5%.
2. Tidak secara rutin menyajikanlaporan
(12) Model untuk pengujian hipotesis 3.a dan 3.b:
keuanganselama periode penelitian.
3. Tidak menyajikan OCI dalamlaporan 퐸푀푖= 훼 0+ 훽 1 푅푂퐶퐼푖,푡
,푡-1+ 훽 2 푇푅푂퐶퐼푖,푡-1
(27)
laba rugi. + 훽 3 퐾푂푀퐼푇푖+ 훽 1 푅푂퐶퐼푖,푡
,푡-1∗ 퐾푂푀퐼푇푖,푡
4. Menyajikan OCI tetapi tidak + 훽 2 푇푅푂퐶퐼푖 ∗퐾푂푀퐼푇푖 + 훽 3 푆퐼푍퐸
푖+ 훽 4 퐿퐸푉푖
(60)
,푡 ,푡-1 ,푡 ,푡
memisahkan dalam
+
훽 훽7 5푃푂퐿푖
퐾푂푀퐼푁푖+
,푡
훽 6 퐾퐼푁푆푖+
,푡
,푡
reklasifikasi.
Jumlah sampel yang dipilih 531 + 훽 8 푌퐸퐴푅푆+ 훽 9 퐼푁퐷푈푆푇푅푌+ 휀
(3.a).
Jumlah data yang diamati (531 perusahaan 퐼푆 =훼 + 훽푅푂퐶퐼 + 훽푇푅푂
퐶퐼
dikalikan dengan 5 tahun) 2.655 푖,푡 0 1 푖,푡-1 2
푖,푡-1
+ 훽 3 퐾푂푀퐼푇푖+ 훽 1 푅푂퐶퐼푖,푡
,푡-1∗ 퐾푂푀퐼푇푖,푡
Variabel dependen dalam penelitian ini
+ 훽 2 푇푅푂퐶퐼푖,푡-1∗ 퐾푂푀퐼푇푖+ 훽 3 푆퐼푍
퐸푖+ 훽 4 퐿퐸푉푖,푡 ,푡 ,푡
adalah tindakan creative accounting (CA), yang
+ 훽 5 퐾푂푀퐼푁푖+ 훽 6 퐾퐼푁푆푖+
훽 7 푃푂퐿푖,푡 ,푡
,푡
dalam penelitian ini diukur dengan dua proksi,
+ 훽 8 푌퐸퐴푅푆+ 훽 9 퐼푁퐷푈푆푇푅푌+ 휀
(3.b).
yaitu 1) discretionary accruals (DA) dengan
menggunakan model Jones yang dimodifikasi
H3.a. diterima, jika koefisien β1OCIi ,t-1 ,t-
1pada
(Dechow et al., 1995) mengikuti penelitian (37;
persamaan 3.a (setelah dimoderasi oleh KOMIT)
12) dan 2) i nc om e sm oot hi ng (IS) de nga n
memiliki koefisien yang lebih besar dengan
menggunakan
signifikansi 5% dibandingkan dengankoefisien
indeks Eckel (Eckel, 1981) mengikuti [36; 41].
β1OCIi,t-1,t-1 pada persamaan 2.a
sebelum
Variabel independen dalam penelitian ini
dimoderasi. H3.b. diterima, jika koefisien
β1OCIi,t-,t-
adalah OCI agregat, pos-pos OCI yang akan
1pada persamaan 3.b (setelah dimoderasi oleh
direklasifikasi ke laba bersih, dan pos-pos OCI
KOMIT)memiliki koefisienyanglebih besar
yang tidak akan direklasifikasi ke laba bersih.
dengan signifikansi 5%dibandingkan dengan
Variabel moderasi adalah komitmen rencana
koefisien β1OCIi ,t-1 ,t-1pada persamaan 2.b
sebelum
realisasi (reklasifikasi OCI) dengan fakta
dimoderasi.
realisasi. Variabel kontrol untuk meningkatkan
Pengukuran variabel dependen, independen,
kelayakan model (adjusted R dan signifikansi F)
moderasi dan kontrol dijelaskan dalam Tabel 2
berdasarkan penelitian sebelumnya adalah
berikut.
praktik penerapan GCG, koneksi politik, tingkat
leverage,dan ukuran perusahaan.
Analisis Data
Model untuk pengujian hipotesis 1.a dan 1.b:
퐸푀푖= + 훽 1 푂퐶퐼푖 + 훽 2 푆퐼푍퐸푖+ 훽 3 퐿퐸푉푖 Tabel 3 menunjukkan hasil perhitungan
,푡 훼 0
,푡 ,푡-1 ,푡
+ 훽 4 퐾푂푀퐼푁푖+ 훽 5 퐾퐼푁푆푖+ 훽 6 푃푂퐿푖 Discretionary Accrual dan Indeks Eckel
sebanyak
,푡
,푡 ,푡
531 perusahaan sampel selama tahun 2016 - 2020
+ 훽 7 푌퐸퐴푅푆+ 훽 8 퐼푁퐷푈푆푇푅푌+
휀 (1.a).
(n = 2.655 data observasi). Data observasi untuk
퐼푆푖=,푡 훼 0+ 훽 1 푂퐶퐼푖,푡-1+ 훽 2 푆퐼푍퐸푖+ 훽 3 퐿퐸푉푖,푡 ,푡 perusahaan i
untuk periode t sebanyak 531
+ 훽 4 퐾푂푀퐼푁푖+ 훽 5 퐾퐼푁푆푖+ 훽 6 푃푂퐿푖 perusahaan selama tahun 2016 - 2020, n
=
,푡
,푡 ,푡
2.655, yang memiliki nilai DA positif atau
+ 훽 7 푌퐸퐴푅푆+ 훽 8 퐼푁퐷푈푆푇푅푌+
휀 (1.b).
terindikasi melakukan manajemen laba sebanyak n
H1.a. diterima, jika koefisien β1OCIi ,t-1 ,t-1pada = 1.573 atau 59,25%, sedangkan yang memiliki nilai
persamaan 1.a bertanda negatif dan signifikan DA negatifatau tidak melakukan manajemen laba
padatingkat5%.H1.b. diterima, jika koefisien sebanyak n = 1.082 atau 40,75%. Temuan ini
β1OCIi,t-1,t-1pada tidak
jauh
Kusuma: Bolehkah Reklasifikasi Penghasilan Komprehensif Lain 35
Dipersempit
Variabel Pemoderasi
Komitmenrealisasi Kesesuaian rencana dengan fakta bahwa aset telah direalisasikan pada periode t yang
aset (KOMIT) sebelumnya telah direncanakan pada t-1 melalui penyajian pos-pos OCI pada
kelompok yang akan direklasifikasi ke laba bersih. Komitmen untuk merealisasikan
aset ditunjukkan denganaset ditunjukkan dengannilai koefisienβ1ROCIt-1β1ROCIt-1pada laba bersih t pada
persamaan
berikut:
=α0α0+β1ROCIt-1β1ROCIt-1+β2ROCIt-2β2ROCIt-
NItNIt
2+β3ROCIt-3β3ROCIt-3+ ε
Semakin tinggi koefisien β1ROCIt-1 β1ROCIt-1dan signifikansi pada tingkat 5%, mengindikasikan
semakin tinggikomitmen untuk merealisasikan aset pada periode yang sesuai dengan
yang direncanakan. Di sisi lain, semakinyang direncanakan. Di sisi lain, semakinrendahnya koefisienβ1ROCIt-1β1ROCIt-1didukung
dengan nilai
Variabel koefisien yang lebih rendah dibandingkan dengan periode t-2 dant-3, mengindikasikan
Kontrol Ukuran adanya penundaan atau keterlambatan realisasi dari waktu yang telah direncanakan.
perusahaan
(SIZE) Ukuran perusahaan yang go public [31]
Ln Total Aset = Ln Total Aset
Leverage(LEV) Tingkat leverage perusahaan publik [31]
= Total Kewajiban i ,t,t
Totalaset i,t,t
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Jumlah anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan (KOMIN).
(GCG) = Jumlah anggota dari luar perusahaan Jumlah
anggota dewan komisaris
[38; 33]
Jumlah kepemilikan saham oleh institusi (KINS).
Jumlah sahamyang dimiliki oleh institusi
=
Jumlah total saham
[38; 33]
Koneksi Politik (POL) Kepemilikan saham oleh pemerintah dan entitas induk yang dikendalikan oleh pemerintah.
Jumlah saham yang dimiliki oleh p e m e r i n t a h
=
Jumlah total saham
[44]
TAHUN Variabel dummy berganda berdasarkan periode tahun penelitian ini, yaitu selama
5 tahun dari 2016 hingga 2020.
INDUSTRI Variabel dummy berganda berdasarkan klasifikasi jenis industri di BEI sebanyak 9
sektor industri.
Berbeda dengan hasil penelitian [36] yang Nilai indeks yang berada di bawah 1 atau tidak
menemukan bahwa 61,64% terindikasi melakukan perataan laba sebanyak n = 1.104
melakukan creative accounting dalam bentuk atau 41,58%. Temuan ini tidak jauh berbeda
manajemen laba. Perusahaan i pada periode t dengan hasil penelitian [12] yang menemukan
(n=2.655) yang memiliki nilai Indeks Eckel di bahwa 64,58% terindikasi melakukan creative
atas 1 atau terindikasi melakukan perataan laba accounting dalam bentuk perataan laba.
sebanyak n=1.551 atau 58,42%, sedangkan yang
memiliki nilaiIndeksEckel
36 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 25, NO. 1, MEI 2023: 25-38
Tabel 3.Hasil Perhitungan Akrual Diskresioner dan Indeks Eckel dari 531 perusahaan selama tahun 2016 - 2020 (n =
2.655data yang diobservasi)
Mengamati ny data ke-i
Kreatif
kompa periode ke-t,
Diproksikandengan Kriteria Nilai Proksi n2,655
Akuntansi
= Persentase
n
Manajemen Akrual Diskresioner Jika nilai DA positif (di atas 0), maka
Laba (DA) diindikasikan untuk melakukan 1.573 59,25%
pendapatan
Modifikasi Jones [37; manajemen.
12]. Jika nilai DA negatif (di bawah 0), maka
1.082 40,75%
tidak melakukan manajemen laba.
Jumlah 2.655 1
Perataan Indeks Eckel (IE) [36; Jika nilai IE di atas 1, maka
1.551 58,42%
Penghasila 41]. diindikasikan melakukan perataan laba.
n Nilai IE di bawah 1, maka tidak melakukan
1.104 41,58%
perataanlaba
Jumlah 2.655 1
Tabel 8 menunjukkan hasil analisis regresi realisasi dampak perubahan nilai wajar antara tanggal
komitmen, yaitu sensitivitas laba bersih dan penyajian reklasifikasi dan tanggal realisasi,
realisasi laba periode berjalan terhadap perubahan ini disebabkan oleh faktor eksternal
realisasi OCI periode sebelumnya. di luar kendali manajemen, seperti pengaruh
fundamental ekonomi makro, kondisi pasar
Tabel 8.Hasil Analisis Regresi Realisasi Komitmen global, sosial politik dan sebagainya.
Realisasiaset
NetIncometIncomet HASIL DAN
mendapatkan
PEMBAHASAN
ReklasifikasiOCIt-1OCIt-1 0,651***0,651***
0,873***0,873***
ReklasifikasiOCIt-2OCIt-2 0,029** 0,038** OCI agregat tidak berpengaruh
terhadap
ReklasifikasiOCIt-3OCIt-3 0,0050,005 0,0110,011 creative accounting, baik terhadap
proksi
F-Statistik 11,366 14,709 manajemen laba maupun perataan laba. Menyusul
disesuaikan
R2yang
0,6142 0,7826 keberadaan O C I i t u s e n d i r i y a n g t i d a k
*** Koefisien regresi signifikan pada tingkat 1%, ** berhubungan dengan kas dan laba bersih pada
pada tingkat 5%, dan * pada tingkat 10%. periode penyajian OCI, melainkan "hanya"
merupakan penyesuaian nilai wajar aset (liabilitas)
Koefisien OCIt-1 OCIt-1Reklasifikasi signifikan padasignifikan pada dari nilai tercatat atau nilai historis pada
periode
tingkat 1% dan memiliki koefisienyanglebih penyajian laporan keuangan. Hal ini dikarenakan
tinggidibandingkan dengan koefisien OCIt-2 beberapa pos OCI yang termasuk dalam kelompok
Reklasifikasi dan OCIt-3 Reklasifikasi,hal ini tersebut tidak akan direklasifikasi ke laba bersih,
berarti perusahaantidak menunda realisasi aset dari dan memiliki frekuensi kemunculan yang tinggi
yang telahdirencanakanpada periode sebelumnya. serta nilai nominal yang besar, seperti liabilitas
Realisasi dilakukanpada periode berikutnya, tidak imbalan pasti dan revaluasi aset tetap. Hal ini
ditunda pada dua atau tiga periode berikutnya. berdampak pada dominannya karakteristik OCI,
Celah creative accounting melalui OCI tidak terkait dengan sifatnya yang tidak terkait dengan
dimanfaatkan oleh perusahaan, tidak ada kas dan laba bersih, sehingga tidak dapat
penundaan waktu atau pengurangan jumlah digunakan sebagai media untuk melakukan
realisasi. Adapun perbedaan yang muncul dari manajemen laba dan perataan laba. Hasil ini sejalan
reklasifikasi OC I de nga n fa kt a re a l i sa si , dengan penelitian [7].
disebabkan oleh OCI grup yang akan direklasifikasi ke neto
pendapatan berpengaruh negatif terhadap creative
accounting, baik pada proksi manajemen laba Kusuma: Bolehkah Reklasifikasi Penghasilan Komprehensif Lain
41
Dipersempit
maupun pendapatan
42 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 25, NO. 1, MEI 2023: 25-38
KESIMPULAN
REFERENSI
[7] Bima, P. G., Etna, Y., & Afri, N. (2017). Asia-Pacific Journal of Accounting and
Dam- pak Pengungkapan Pendapatan Economics, 26(1-2), 160-171.
Komprehen- sif Lain Terhadap Manajemen [21] Kusuma, M. (2016). Studi Tentang Beban
Laba Pada Perusahaan Manufaktur di Pokok Produksi, Pengaruhnya Terhadap Ke-
Indonesia. Dipo- negoro Jurnal Akuntansi, mandirian Pendanaan Perusahaan Rokok Go
6(1), 1-15. Public di Indonesia. Jurnal Akuntansi Dan
[8] Chen, E., & Gavious, I. (2016). Laba yang Ekonomi JAE, 1(1), 9-25.
belum direalisasi, dividen, dan pelaporan [22] Kusuma, M. (2017). Internalisasi Nilai Panca-
agresifitas: Sebuah pemeriksaan terhadap sila dalam Mata Kuliah Akuntansi
perilaku perusahaan di era akuntansi nilai Biaya. Jurnal Akuntansi Dan Ekonomi
wajar.Z,56(1), 217-250. JAE, 2(2).
[9] Dechow, P. M., Sloan, R. G., & Sweeney, A. P. [23] Kusuma, M. (2021a). Pengukuran Return on
(1995). Mendeteksi Manajemen Laba. The Asset (ROA) Berdasarkan Laba
Accounting Review,70(20), 193-225. Komprehensif dan Kemampuannya dalam
[10] Eckel, N. (1981). Hipotesis Penghalusan Memprediksi Return Investasi: Sebuah
Kembali. Sempoa,17(1), 28-40. Bukti Empiris pada Perusahaan Go Public di
[11] G u p t a , C . M . , & K u m a r , D . ( 2 0 2 0 ) .
Indonesia sebelum dan selama Pandemi
Akuntansi kreatif sebagai alat untuk kejahatan Covid-19. Ekuilibrium: Jurnal Ilmi- ah
keuangan: Sebuah Tinjauan atas Teknik dan Bidang Ilmu Ekonomi,16(1), 94.
Pengaruhnya. 27(2), 397- 411.
[24] Kusuma, M. (2021b). Modifikasi Ukuran
[12] H a l i m , H . , & P a n g e s t u , S . ( 2 0 2 0 ) .
Profitabilitas dengan Laba Komprehensif dan
Manajemen Laba pada Periode Initial Public
Reklasifikasi Laba Komprehensif Lain
Offering dan Dampaknya pada Persistensi
sebagai Mediasi Pengaruh Pemanfaatan Aset
Laba. E-Jurnal Akuntansi, 30(11), 2922.
terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal
[13] Haykal, M. (2018). Akrual diskresioner dalam
Keuangan Dan Perbankan,25(4), 855-879.
laporan keuangan perusahaan publik di
[25] Kusuma, M. (2020). Penghasilan
Indonesia: Sebuah tinjauan literatur. Seri
ProsidingEmerald Reach,1, 595-600. komprehensif dan prediksi arus kas masa
[14] Hirota, H., & Yunoue, H. (2022). Aturan
depan: Bukti dari Indonesia. Seminar
fiskal dan akuntansi kreatif: Bukti dari kota- Nasional SENIMA Ke 5 Universitas Negeri
kota di Jepang. Jurnal Ekonomi Jepang dan Surabaya,Prosiding Senima 5, 815-832.
Internasional,63(2021202). [26] Kusuma, M., Assih, P., & Zuhroh, D. (2021).
[15] Indracahya, E., Faisol, D. A., & Indracahya, E. Pengukuran Kinerja Keuangan: Return on
(2017). Pengaruh Elemen Good Corporate Equity (ROE) Dengan Atribusi Ekuitas.Jur-
Governance, Leverage, Umur Perusahaan, nal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 22(2), 223-
Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas 244.
terhadap Manajemen Laba. Jurnal Profita, [27] Kusuma, M., & Athori, A. (2023). Apakah
10(2), 203-227. Atribusi Laba dan Ekuitas Dapat
[16] Irawati, N., Marlina, L., & Sipayung, F. (2019). Meminimalkan Biaya Keagenan? (Pengaruh
Analisis Pengaruh Leverage, Value Added Kebijakan Atribusi terhadap Manajemen
dan Size terhadap Manajemen Laba dan Laba dan Nilai Perusahaan). Proceeding
Kinerja Keuangan Perusahaan di Indonesia. Medan International Economic and Busi- ness
Nterna- tional Conference of Organizational (MICEB) 2023, 1(1).
Innovation(ICOI 2019), 100(Icoi), 404-409. [28] Kusuma, M., Chandrarin, G., & Cahyaningsih,
[17] Jensen, M., & Meckling, W. (1976). Teori D. S. (2022). Reklasifikasi Pendapatan
Perusahaan: Perilaku Manajerial, Biaya Komprehensif Lain, Manajemen Laba, dan
Keagenan dan Struktur Kepemilikan. Jurnal Kualitas Laba: Bukti dari Indone- sia. Asia-
Ekonomi Keuangan, 3, 305-360. Pacific Management Accounting Journal,
[18] Juniarti, Helena, F., Novitasari, K., & 17(3), 205 - 237.
Tjam- dinata, W. (2018). Relevansi Nilai [29] Kusuma, M., & Rahayu, P. (2022). Dapatkah
Adopsi IFRS di Indonesia. Jurnal Akuntansi Penghasilan Komprehensif Lain
Dan Keuangan,20(1), 13-19. Digunakan untuk Penghindaran Pajak?
[19] Karampinis, N. I., & Hevas, D. L. (2013). Jurnal Akuntansi Dan Keuangan (JAK),
Pengaruh Adopsi IFRS terhadap Insentif 24(2), 68-79.
yang Dipicu Pajak untuk Manajemen Laba [30] Kusuma, M., & Saputra, B. M. (2022).
Keuangan: Bukti dari Yunani. International Penga- ruh Fundamental Makro Ekonomi
Journal of Accounting, 48(2), 218-247. Terhadap Penghasilan Komprehensif Lain
https://doi.org/ 10.1016/j.intacc.2013.04.003 dan Persis- tensi Laba Komprehensif.
[20] Kim, H. J., & Yoon, S. S. (2019). Relevansi Jurnal Kajian Akuntansi,6(1), 145-176.
nilai dari penyesuaian non-GAAP yang [31] Kusuma, M., Zuhroh, D., Assih, P., & Chan-
diatur dalam peraturan di industri perbankan drarin, G. (2021). Pengaruh Laba Bersih dan
Korea.
Penghasilan Komprehensif Lain terhadap
Kusuma: Bolehkah Reklasifikasi Penghasilan Komprehensif Lain 47
Dipersempit