553-Article Text-1970-2-10-20230227
553-Article Text-1970-2-10-20230227
Pendahuluan
Perubahan dan penyempurnaan kurikulum pada bidang pendidikan
seakan seperti pergantianIsiangIdanImalam, pada munculnyaIkurikulum
2013 yaitu sebagai ganti dari kurikulum 2006 atau disebut Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dianggap belum optimal dalam
|Submitted: Feb 2, 2023 | Accepted: Feb 10 , 2023 | Published: March 30, 2023
120
Kepemimpinan Transformasional Kepala Madrasah
ada di madrasah agar sedia bekerja demi tujuan yang telah ditetapkan
untuk tercapainya performa yang terbaik dan memilikiIwawasan untuk
masa yang akan datang dengan upaya memperbaiki dan mengembangkan
organisasi.
Secara konseptual, kepemimpinan transformasional dapat
didefinisikan sebagai proses kemampuan pemimpin dan pengikutnya untuk
saling menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi yang tinggi. Selain
motivasi yang tinggi, mereka mampu mengotimalkan kinerja untuk
mencapai tujuan organisasi.4 Tichy.dan Devanna (1986) mengatakan tentang
kepemimpinan transformasional menjadi suatu kebutuhan organisasi
modern untuk berubah dan berinovasi.5 Begitu juga dalam Al-Qur’an surah
Al-‘Imran ayat 190:
ِ ِۙ اْل ْلبَا
ب ٍ ار َ ْٰل ٰي
َ ْ ت ِْلُولِى ِ اخت ََِلفِ الَّ ْي ِل َوالنَّ َه
ْ ض َو َ ْ ت َو
ِ اْل ْر ِ ي َخ ْل
ِ ق السَّمٰ ٰو ْ ِا َِّن ف
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta
pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
orang yang berakal” (QS. Al-I’imran:190)6
Ayat ini merupakan stimulus yang diberikan oleh Allah SWT kepada
hambanya untuk selalu berfikir pada hal-hal baru yang inovatif dan kreatif,
sebagaimana orang-orang berakal.7 Hal tersebut juga dimiliki oleh
pemimpin transformasional yang harus berfikir secara inovatif dan kreatif
untuk merangsang semangat kinerja pada bawahannya dalam menghadapi
pembaharuan.
Sementara menurut Syekh Islam, Ibnu Taimiyah, mengatakan: bahwa
"Urusan memimpin orang banyak adalah satu di antara kewajiban-
kewajiban agama yang terbesar, bahkan agama tidak bisa tegak tanpa
adanya pemimpin, karena kemaslahatan umat manusia tidak bisa sempurna
kecuali dengan bermasyarakat, sebab masing-masing pribadi saling
membutuhkan satu sama lain, sedang masyarakat itu tidak bisa harus
mempunyai pemimpin".
Pemimpin transformasional merupakan kepemimpinan yang dapat
berorientasi pada perubahan secara efektif dan dapat membangun kinerja
guru dan memperdayakan stakeholer dalam organisasi lembaga pendidikan.
Sudah banyak penelitian ataupun studi baik dari bidang bisnis, pemerintah,
militer, industri, lembaga pendidikan tentang keefektifan dan kepuasan
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu lebih
menekankan pada quality yang berupa kejadian, fenomena, dan gejala sosial
dengan cara menggambarkan, mendeskripsikan, dan menganalisis suatu
objek tertentu dengan data yang diperolehnya.11 Metode kualitatif
merupakan metode yang digunakan pada kondisi objek yang bertujuan
memahami fenomena yang dialami oleh subyek penelitian.12
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2
Probolinggo. Data pada penelitian ini yang diperoleh berupa kata-kata,
gambar, dan perilaku yang banyak dituangkan dalam bentuk laporan dan
uraian. Untuk mendapatkan data yang akurat, maka teknik pada
pengumpulan data di penelitian ini menggunakan teknik wawancara,
observasi dan studi dokumenter untuk menjelaskan tentang kepemimpinan
transformasional kepala madrasah terhadap implementasi kurikulum
merdeka di MAN 2 Probolinggo. Pada tahap analisis data yaitu analisis
yang dilakukan saat pengumpulan data berlangsung dan setelahnya dalam
periode tertentu dan sumber data yang di peroleh melalui proses teknik
penelitian.
and Charismatic Leadership Theories,” The Leadership Quarterly 10, no. 2 (1999): 285–
305.
dan wakil Waka Kurikulum MAN 2 Probolinggo pada tanggal 30 Januari 2023
19 Hasil wawancara dengan Bpk Jamaluddin lubis, Wakil WAKA kesiswaan,
27 Kemdikbud.
28 Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah MAN 2 Probolinggo
Kesimpulan
Kepala sekolah sangat merespon dan mendukung serta mendorong
dan motivasi para sumber daya di madrasah terhadap munculnya
kurikulum merdeka. Begitu juga dengan kepemimpinan transformasional
kepala madrasah sudah optimal dengan kharismatik yang dimiliki kepala
madrasah MAN 2 Probolinggo yang dapat membangun semangat kerja dan
memberi motivasi yang tinggi untuk para sumber daya di madrasah
sehingga muncul kesiapan dalam mengimplementasikan kurikulum
merdeka yaitu dengan cara 1) melakukan sosialisasi terkait kurikulum
merdeka, 2) membina, membimbing, dan memotivasi para guru 3) membina
pribadi peserta didik, 4) dapat mengubah paradigma guru, 5) memenuhi
fasilitas untuk sumber belajar, 6) dapat menciptakan lingkungan madrasah
secara kondusif akademik.
Terkait pada implementasi kurikulum merdeka di MAN 2
Probolinggo sudah berkembang secara efektif, terstuktural, dan optimal
dengan perencanaan dan perubahan di madrasah maupun dikelas sesuai
dengan kebijakan Kemedikbudristek dalam buku panduannya mulai dari
perencanaan, pelaksanaannya tentang kurikulum merdeka seperti
Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Dan Profil
Pelajar Rahmatan Lil Alamin yang telah dikembangkan di madrasah.
Bibliography
Aziz, Fathul Aminudin. “Kepemimpinan Transformasional Kepala
Madrasah Dalam Implementasi Kurikulum 2013.” INSANIA : Jurnal
Pemikiran Alternatif Kependidikan 19, no. 1 (2014): 1–20.
Bass, Bernard M, and M Bass Bernard. Leadership and Performance beyond
Expectations. Free press New York, 1985.
Bustari, Meilina. “Kepemiminan Transformasional Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Kinerja Organisasi.” Leadership Quarterly 2 (1994): 6.
Desrianti, and Yuliana Nelisma. “Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar
Perpektif Manajemen Pendidikan Islam.” Al-Fahim : Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam 4, no. 2 (2022): 158–72.
Fiantika, Feny. Metodologi Penelitian Kualitatif. In Metodologi Penelitian
Kualitatif. Rake Sarasin, 2022.
Fitri Wahyuni, and Binti Maunah. “Kepemimpinan Transformasional Dalam
Pendidikan Islam.” Southeast Asian Journal of Islamic Education
Management 2, no. 2 (2021): 141–62.
Hutabarat, Hasrida, Rahmatika Elindra, Muhammad Syahril Harahap,
Fakultas Pendidikan, Matematika Dan, and Ilmu Pengetahuan.
“Analisis Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Di Sma Negeri
Sekota Padangsidimpuan.” JURNAL MathEdu Mathematic Education
Journal 5, no. 3 (2022): 58–69.
Indrawati, Mega, Cahyo Prihadi, and Ayu Siantoro. “The Covid-19
Pandemic Impact on Children’s Education in Disadvantaged and Rural
Area Across Indonesia.” International Journal of Education (IJE) 8, no. 4
(2020): 19–33. https://doi.org/10.5121/ije.2020.8403.
Kemdikbud. “Buku Saku Kurikulum Merdeka; Tanya Jawab.” Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan, 2022, 1–50.
Kuswaeri, Iwa. “Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dasar.”
Jurnal Manajemen Pendidikan 2, no. 2 (2016): 1–13.
Lede, Yohanes Umbu. “Kepemimpinan Pendidikan Transformasional.”
Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Kontemporer, 2022.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. “Peraturan
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan Tahun 2020-2024.” Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan, 2020, 47.
Ningrum, Ayu Reza, and Yani Suryani. “Peran Guru Penggerak Dalam
Kurikulum Merdeka Belajar.” Ar-Riayah Jurnal Pendidikan Dasar
Bengkulu 6, no. 2 (2022): 219–32.
Portugal, Ed, and Gary Yukl. “Perspectives on Environmental Leadership.”
The Leadership Quarterly 5, no. 3–4 (1994): 271–76.
Robbins, Stephen P, and Timothy A Judge. “Perilaku Organisasi Edisi Ke-
12.” Jakarta: Salemba Empat 11 (2008).
Sudarman. Perkembangan Kurikulum Kajian Teori Dan Praktik. Vol. 2.
Kalimantan: Mulawarman University Press, 2016.