Bab 9 Kesetimbangan Kimia (KF II)
Bab 9 Kesetimbangan Kimia (KF II)
SKS : 3
Jadwal/jam : Rabu : 13.30 – 15.40/ C 2-7
Tujuan Tujuan
Instruksional Instruksional
Umum Khusus
• Menjelaskan
• Mahasiswa dapat pengertian
menjelaskan tingkat reaksi,
arah reaksi fungsi Gibss
berdasarkan reaksi, istilah
• Reaksi Kimia Spontan
Pendahuluan
9.1. Fungsi Gibbs Minimum
9.2. Komposisi Kesetimbangan
Reaksi
• Respon Kesetimbangan Terhadap
Kondisi
9.3. Respon Kesetimbangan
Terhadap Tekanan
9.4. Respon Kesetimbangan Terhadap
Temperatur
• Penerapan Pada Sistem Terpilih
9.5. Ekstraksi Logam dari Oksidanya
9.6. Aktifitas biologis : Thermodinami-
ka ATP
Pendahuluan
Pada reaksi kimia :
A + B arah reaksi C + D
Reaktan produk
Arah reaksi
a. Reaksi spontan
b. Reaksi setimbang
Contoh :
Reaksi spontan : Reaksi netralisasi ( asam kuat + basa kuat)
Reaksi setimbang : a. Reaksi asam lemah + basa lemah
b. Reaksi pengendapan
c. Reaksi pengomplekan
Arah reaksi : dapat dibahas secara
A B
Greaktan = Gf1 Gproduk = Gf2 (Pada p,T)
A B
Greaktan = Gf1 Gproduk = Gf2 (Pada p,T)
Misalkan :
Jumlah A yang berubah = dnA = - dξ
Jumlah B yang berubah = dnB = +dξ
Catatan :
ξ = xi = ukuran kemajuan reaksi disebut tingkat reaksi
Tanda – karena jumlah mol reaktan berkurang perwaktu
Tanda +, jumlah mol produk bertambah perwaktu
Untuk reaksi sederhana diatas ξ = 0 dan ξ = 1 mol
artinya 1 mol A habis bereaksi membentuk 1 mol B
Bila reaksi sederhana dinyatakan dalam fungsi
Gibbs molar parsial atau potensial kimia
dG
μj
dnj p,T,n
maka dG μ jdn j μ A dn A μ BdnB
atau dG μ A dξ μ Bdξ dξ (μ B μ A )
dG
ΔG r μ B μ A (1)
dξ p,T
Keterangan :
dG
ΔGr = menyatakan kemiringan dari kurva G Vs ξ →
p, T
d ξ = perubahan mol berdasarkan tingkat reaksi
d
Ketentuan :
dG
1. Bila p, T 0 μA μB Rx spontan
dξ
Rx eksegornik
dG
2.Bila p, T 0 μA μB Rx tak spontan
dξ
Rx endergornik
dG
3.Bila p, T 0 μA μB Rx setimbang
dξ
Reaksi eksergonik : Reaksi dengan ΔGr < 0, bersifat spontan
dan dapat digunakan untuk mendorong reaksi lain
Reaksi endergonik : Reaksi dengan ΔGr > 0, spontan dengan
arah kebalikan dari eksergonik
Reaksi yang pada kesetimbangan tidak spontan kemana
arahpun disebut reaksi bukan eksergonik dan endergonik
2 Untuk Reaksi Umum:
2A + 3 B C + 2D
Greaktan = Gf1 Gproduk = Gf2 (Pada p,T)
dG 2μ A d 3μ B d μ C d 2μ D d
d (μ C 2μ D - 2μ A 3μ B )
dG
μ C 2μ D - 2μ A 3μ B
d p,T
dG (1b)
G r V j μ j
d p,T j
Ket :
Vj = Koefesien reaksi (tanda – untuk reaktan, + untuk produk)
μj = Potensial kimia untuk semua komponen dari reaksi j
dG
1. ∆G0 = n ∆Gf produk - ∆Gf reaktan 1. ∆G0r = = -nAμA + nB μB
dξ p.T
Keterangan :
∆G0 = Fungsi Gibbs standar reaksi.
∆G0r = Kemiringan fungsi Gibbs Standar reaksi yaitu
perubahan fungsi Gibbs Vs Δξ ( subskrip r menunjukkan,
disini ∆G0r merupakan kemiringan bukan selisih)
Vj = koef. Reaksi ( - untuk reaktan, dan + untuk produk)
Diket : Reaksi
CO + ½ O2 CO2(g)
ΔG˚f : -137.2 kJ/mol 0 -394.4 kJ/mol
Jawab :
1. ΔG˚ = ΔG˚f produk - ΔG˚f reaktan
= -394.4 kJ/mol – (-137.2 kJ/mol)
= -257.2 kJ/mol
2. ΔGo V G
j
j
o
f
- 1(-137.2kJ/mol) - 1 .0 1(-394.4kJ/mol)
2
137.2 kJ/mol - 394.4kJ/mol -257.2kJ/mol
Buatlah kesimpulan akhir dari subbab 9.1.
1. Perubahan keadaan pada reaksi kimia dapat berlangsung
dalam 2 arah reaksi , difinisi dan contoh.
2. Pengertian arah reaksi menurut Thermodinamika dan
Kinetika
3. Makna arah reaksi berdasarkan ΔG dengan ΔGr (secara
thermodinamika dan kinetika)
4. Beri contoh point 3 ini dengan gambar
5. Bagaimana pengertian saudara mengenai reaksi
berdasarkan pengertian energi bebas Gibbs minimum
6. Bagaimana pengertian saudara mengenai energi bebas
Gibbs minimum standar
7. Cari contoh satu soal untuk masing-masing kelompok
menghitung ΔGo dengan ΔGro dari suatu reaksi.
9.2 Komposisi reaksi pada Kesetimbangan Reaksi
Indikator pengukur
komposisi reaksi
Konsentrasi
Gas Larutan
Δμ Δμ o RT ln a ΔG ΔG o RT ln a
a c
.a d
a c
.a d
ΔG r ΔG r RTln a b
o C D
ΔG ΔG RTln a b
o C D
a A .a B a A .a B
ΔG r ΔG or RT ln Q G ΔG o RT ln Q (2)
∆G0 = - RT ln K (3)
Ket :
K = konstanta kesetimbangan
Untuk gas K = Kp Kc
Untuk larutan K
Kx
Komposisi reaksi dapat ditentukan dari persamaan 3
1. Bila ΔG˚ < 0 Kp > 1 komposisi produk > reaktan
2. Bila ΔG˚ > 0 Kp < 1 komposisi produk < reaktan
Ayo berfikir
a
4
a
6
NO (g) H O
2 (g)
a. Qp
4 5
a a
NH O
3 (g) 2
6
4 f
f H O
NO 2
H O
po 4 .f 6
po f
NO
b. Qp 2
NH O
4 5 f 4 .f 5 .p o
f f
NH O 3 2
3 o2
p o p
a. ΔGo j j
j
V ΔG o
Bila A dan B
LARUTAN LARUTAN
GAS (satuan dalam (satuan dalam
(gas ideal) konsentrasi C) konsentrasi mol
fraksi)
(p B / p o ) 2 CB
2
XB
2
Kp Kc Kx
pA / po CA XA
G o - RT ln K p G - RT ln Kc
o
G o - RT ln K x
A. Hubungan K dengan Kc
Untuk Reaksi : A 2B
Diketahui a = γ . c
K
a 2B
γ B .C B
2
γ 2B C 2B
. K .Kc
aA γ A .C A γ A CA
Untuk larutan ideal diasumsi Kγ = 1
K = Kc (4)
B. Hubungan Kp dengan Kx
Untuk Reaksi : A 2B
Diketahui pA = xA p dan pB = xB p
2 2
p
B x p
B
po
po 2 2 1
x B p p
Kp o o
pA x p
A x A p B p A
po
po
ΔV
p
Kp Kx o .. (5)
p
Kp = Kc [ RT ]∆V (6)
Keterangan :
Kc = K pada komposisi konsentrasi → C
2
CB
= CA
D. Hubungan Kp dengan
Untuk Reaksi : A 2B
V V
p x p
2
p p
b. ΔGo reaksi = -1(0) + - 3(0) + 2( -16,5 kj/mol ) = - 33 kj/mol
→ ∆G0 = - RT ln Kp
ln Kp = - ∆G0 /RT = - 33,0 kj/mol /2,48 kj/mol = -13,3
Kp = 6,0 x 105
Kp = Kc [ RT ]∆V → Kc = Kp [ RT ]-∆V
Kc = 6,0 x 105 (2,48 )2 = 3,6 108
Selesaikanlah soal Latihan 9.2
PR mu lho
2
1.82 mol
2L
K 49.9
1.66 0.04
mol/2L. mol/2L
2 2
Buatlah kesimpulan akhir dari subbab 9.2.
1. Apa indikator untuk menentukan komposisi dari suatu
perubahan keadaan dalam suatu reaksi kimia gas dan
larutan
2. Difinisikanlah mengenai reaksi setimbang dan reaksi
saat kesetimbangan tercapai
3. Apa yang terjadi pada suatu reaksi saat kesetimbangan
ini tercapai ( 3 keadaan).
4. Tulis komposisi reaksi setimbang ini saat mula-mula,
saat perubahan dan saat kesetimbangan bila diketahui
konsentrasi awal semua komponen = 1mol/L
2A + 7B ↔ 4C + 6D
5. Tulis dalam bentuk rumus hubungan K dengan Kc , Kp
dengan Kx, Kp dengan Kc dan Kp dengan .
Respon Kesetimbangan terhadap kondisi (p,T)
Q
a B 2
aA
2
Hukum
Saat aB Aksi masa
Qeq K
kesetimbangan a A.
•Konstanta Kesetimbangan
•Nilainya konstan kecuali • Perbandingan komposisi
oleh pengaruh suhu • Dapat dipengaruhi oleh
•Secara matematik kondisi
• Tak dapat dipengaruhi
dK dK dK oleh katalis
0
dp T dV T dc T
Karena K = konstan, perbandingan komposisi dapat
berubah maka hubungan keduanya dinyatakan oleh:
Azas Le Chatelier
Bila sistem kesetimbangan mengalami
gangguan maka sistem akan memberikan
respon untuk meminimalkan efek
gangguan itu
A (g) 2B(g)
AZAS LE CHATELIER
Bila tekanan diper > untuk mengimbangi reaksi akan bergeser
kearah mol pereaksi yang kecil, kecuali bila mol pereaksi sama,
arah reaksi tidak akan dipengaruhi.
Jadi arah reaksi diatas kekiri (←) bila tekanan diperbesar
V
p
A (g) 2B(g) Kp Kx o . (a)
p
Tetap Dapat bertambah, berkurang/tetap
Untuk reaksi diatas berlaku
rumus Kp (karena reaksi gas): Kp
1/ 2
o (b)
Kp 4p/p
1
Ketentuan : K = 100 K = 100
1. Dari rumus a dan b
Kp = konst, ∆V= +, Kx >< p 0.8
V
p
(sebab Kx Kp o .) dan 0.6 10
p
a
berbanding terbalik dgn p
2. Bila p diperbesar, karena Kp 0.4
= Konstan maka Kx <, arti- 1.0
nya reaksi bergeser ke ← 0.2
3. Sebaliknya bila ∆V=-, Kx > 0.1
reaksi akan bergeser ke → 0
0 2 4 6 8 10 12 14
p/po
Ramalkanlah efek kenaikan tekanan 10 x pada
komposisi sintetis amonia pada kesetimbangan
Jawab :
Untuk reaksi : N2(g) + 3 H2(g) 2NH3 (g)
V 2 2
p p p
Kp Kx o . Kx o artinya Kx Kp o
p p p
rumus : RT
Pengaruh T : dlnK 1 ΔG 1
d
dT R T T
Menurut Gibbs-Helmholtz (sub bab 5.2)
ΔH 1 1
lnK lnK 8c
2 1 R T T
2 1
4. Bila ∆G dan ∆Ho diketahui maka besaran TD yang lain juga dapat
ditentukan melalui persamaan
ΔG o ΔHo T ΔSo 8d
Diket reaksi: Ag2CO3(s) Ag2O(s) + CO2(g)
T 350 400 450 500
Kp 3.98 10-4 1.41 10-2 1.86 10-1 1.48
Hitung ∆ Ho secara grafik
Jawab : Pakai rumus 8.b
103 /T 2.86 2.50 2.22 2
-ln Kp 7.83 4.26 1.48 -0.39
ΔHo 1 ΔHo
dlnK d tgα
R T R
-ln Kp
d ΔG o
dT
ΔS
o
p
Dari Tabel 2.10, ∆G° reaksi 2,3,4 yang paling kecil (negatif)
adalah pada reaksi 4 kemudian 2 dan seterusnya 3
Pada reaksi 2 kuantitas mol gas tetap → ∆S → o sehingga
d ∆G dapat dinyatakan konstan dengan perubahan T
Reaksi 3 kuantitas gas naik → ∆S > sehingga ∆S makin
besar dengan pertambahan suhu T
Reaksi 4 kuantitas gas turun → ∆S < dengan T sehingga
∆G turun dengan tajam terhadap ∆T
Reaksi 1→ ∆S turun dengan T, → ∆G juga turun pada
∆T . Keadaan ini digambarkan pada diagram Ellingham
(Gambar 9.5)
Gambar 9.5.
Diagram Ellingham 1. MO(s) + C(g) M(s) + CO(g)
dari ∆G o gabungan = ∆G o3 - ∆G o1
R3
2. MO(s) + ½C(g) M(s) + ½CO(g)
dari ∆G o gabungan = ∆G o2 - ∆G o1
R2
3. MO(s) + CO(g) M(s) + CO2(g)
R4 dari ∆G o gabungan = ∆G o4 - ∆G o1
Dimana masing-masing ∆Gogab ini harus
kecil.
Ternyata ∆G°gab ini akan negatif bila garis reaksi (1) terletak dibawah (lebih
positif) garis salah satu R2 atau R4
Contoh :
-Al2 O3 tidak tereduksi oleh karbon (stabil) kecuali pada suhu > 2000°C
-CuO dapat direduksi → Cu pada sembarang temperatur diatas temperatur kamar
-Ag2 O dapat terdekomposisi menjadi Ag (s) tanpa karbon pada t >200C.
Terjadinya patahan pada t > - di PbO disebabkan Pb menguap
- Cuo disebabkan pelelehan logam
- Ag2O disebabkan pelelehan logam
Kesimpulan :
-Dengan diagram ini dapat diramalkan reduksi untuk logam-logam lain
9.6. Thermodinamika ATP
(Aktifitas Biologis )
Aplikasi ∆Go pada aktifitas biologis
ATP
ATP = adenosin Tri Fosfat
Zat biokimia yang berasal dari
Berasal dari dalam
hasil metabolisme makanan
asam amino tumbuh2an Berfungsi sebagai penyimpan
Energi dan kemudian menyalur-
Sari makanan
kan /membagikan energi tsb
hasil metabolisme sesuai permintaan (misal : untuk
kontraksi otot, reproduksi dan
penglihatan melalui enzim dll)
Interaksi ATP :
eksorgenik
ATP(aq) + H2O(l) ADP(aq) + H3O+(aq) + Pi-
(aq)
Donor Kondisi standar biologis Adenosin Gugus pospat
ADP tubuh normal: pH 7 dan dipospat anorganik; H2PO4-
t = 37°C
Reaksi ini sangat eksergonik (artinya mampu mendorong reaksi
endorgenik lain dalam tubuh misalnya untuk :
• Reaksi biosintesa sukrosa dari glukosa dan fruktosa , ∆G¤= +23
• Reaksi biosintesa protein, ∆G¤ = + 17 kL/mol
Reaksi hidrolisis ATP diatas mempunyai energi cadangan
∆G¤ = -30 kJ/mol
∆H¤ = -20 kJ/mol Kode ¤ untuk keadaan standar biologis
∆S¤ = +34 jK-1mol (contoh soal 9.13)
Produk aktif dan berenergi tsb →ADP & Pi
Memegang peranan utama pada metabolisme aerob dan anaerob.
Metabolisme anaerop dan aerop
Metabolisme anaerop (tanpa O2)
Sumber energi dari proses Reaksi glikolisa dimana pada kondisi
standar biologis reaksi ini menghasilkan E →∆G¤ = -218 kJ/mol
dan ∆ H¤ = -120 kJ/mol
eksorgenik
Glukosa + 2 Pi + 2 ADP 2 laktat + 2 ATP + 2H2O
∆G ¤ = 2 x -30 kj/mol
ATP ADP + P +…
?
ΔG o ΔHo T ΔSo
3. Pada reaksi H2(g) + I2 (g) 2HI
Tek mula2 1.980 atm 1.710 atm 0
Jika tekanan parsial H2 turun sebesar x selama reaksi berlangsung.
Hitung x bila diketahui K =- 92.6
Jawab : H2(g) + I2 (g) 2HI(g)
Mula-mula 1.980 atm 1.710 atm 0
Saat ∆ tek -x -x +2x
Saat keseti 1.980 – x 1.710-x 2x
K
2x 2 92,6
4x 2
1.980 x 1.710 x 3,386 - 3,69 x x 2
Buktikan :
( 341.694) 341.6942 488.6 313.525
x1
2 x 88.6
1.5044 atm atau 2.35 atm
Solusi sub bab 9.3
2A + 7B ↔ 4C + 6D
Diket kons awal semua komponen = 1mol
Mula2 1 1 1 1
Saat ∆ - 2x -7x +4 x +6x
Saat keset (1-2x) (1-7x) (1+4x) (1+6x)
Soal untuk ujian : Fosgen, COCl2 terbentuk dari CO dan Cl2 sesuai
dengan reaksi ;
Co(g) + Cl2(g) ↔ COCl2(g)
Str lihat K Modren hal 270 ( Contoh 9.3)