Anda di halaman 1dari 11

DAMPAK PSIKOLOGI PENGGUNAAN MINUMAN KERAS DI KALANGAN

REMAJA

Dosen Pengampu :

YUNITA KWARTARANI S.Pd.,M.Pd

Oleh : Faly Anisa Putri 231011200983


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS PAMULANG

TAHUN AJARAN 2024

ABSTRAK : minum minuman keras sebagai perilaku menyimpang remaja merupakan

gambaran kepribadian remaja yang memiliki berbagai permasalahan. Banyak


faktor
penyebab penggunaan minuman keras dikalangan remaja. Adanya berbagai t
ahap-tahap remaja menjadi ketergantungan alkohol. Minuman keras juga
akan memberikan dampak buruk pada psikologi remaja. Dapat dilakukan
upaya dalam pencegahan terhadap bahaya minuman keras pada remaja.
Pencegahan penggunaan minum-minuman keras diperlukan peran dari
berbagai pihak peran orang tua, lembaga pendidikan, masyarakat, dan pihak
berwajib sangat dibutuhkan kerjasamanya.

Kata kunci : psikologi remaja, penyebab penggunaan minumankeras,


ketergantungan alkohol, dampak psikolgi penggunaan minuman keras, upaya
pencegahan

Banyak permasalahan yang terjadi pada masa remaja, salah satunya peng-gunaan
minuman keras di kalangan remaja. Kebiasaan minum minuman keras di kalangan
remaja merupakan fenomena yang sering terjadi di Indonesia. Remaja merupakan
masa transisi atau peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa (Willis Sofyan,
2005: 43).

Berbagai karakteristik remaja dan permasalahnya dapat memicu banyak remaja


dalam penggunaan minuman keras. Banyak faktor yang menyebab-kan mereka
sering menghabiskan waktu luangnya dengan minum minuman keras.

Faktor-faktor seperti ketidak stabilan dalam kehidupan sosial, krisis ekonomi,


perceraian orang tua, sikap, dan perlakuan orang tua dapat mempengaruhi psikologi
pada remaja. Permasalahan dan krisis yang terjadi pada masa remaja ini menjadi-
kan banyak ahli dalam bidang psikologi perkembangan menyebutnya sebagai masa

2
krisis. Banyak teori-teori psikologi yang menggali lebih dalam pemecahan terhadap
permasalahan remaja sesuai psikologi remaja. Seluruh masa depan individu sangat
tergantung pada penyelesaian krisis pada masa ini.

Semakin banyaknya remaja yang minum minuman keras apabila dibiarkan


tentunya akan menghambat kepribadian seseorang dan yang lebih jauh lagi
menghambat perkembangan bangsa Indonesia. Penyalahgunaan minuman keras
saat ini merupakan permasalahan yang cukup berkembang di dunia remaja dan
menunjukkan kecenderungan yang meningkat dari tahun ke tahun, yang akibatnya
dirasakan dalam bentuk kenakalan-kenakalan, perkelahian, munculnya geng-geng
remaja, perbuatan asusila, dan maraknya premanisme pada kalangan remaja.
Kalangan remaja merupakan generasi penerus bangsa dan aset bangsa yang akan
melanjutkan dan mengisi pembangunan bangsa Indonesia.

Minum minuman keras sebagai perilaku menyimpang merupakan gambaran


dari kepribadian remaja yang memiliki berbagai permasalahan. Minum minuman
keras juga akan memberi dampak buruk pada psikologi remaja. Berbagai dampak
buruk dalam penggunaan minuman keras dan pentingnya perkembangan pada masa
remaja, sehingga sangat perlu diketahui penyebab dan pemecahan masalah dalam
penggunaan minuman keras di kalangan remaja.

3
PEMBAHASAN

A. Faktor-Faktor Penyebab Penggunaan Minuman Keras Pada Remaja

1. Pengertian Remaja

Remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak-anak ke


masa dewasa. Remaja bukan anak-anak lagi, akan tetapi belum mampu me-megang
tanggung jawab seperti orang dewasa. Karena itu pada masa remaja ini terdapat
kegoncangan pada individu remaja. Tingkah laku remaja labil dan tidak mampu
menyesuaikan diri secara baik terhadap lingkungannya (Willis Sofyan,2005:43).

2. Pengertian Minuman Keras

Minuman keras memang identik dengan minuman yang mengandug alcohol.


Alcohol merupakan senyawa yang berbahaya bagi tubuh manusia jika dikonsumsi.
Jadi, dengan kata lain minuman keras adalah alkohol. Minuman keras juga
mengandung zat etanol, zak psikoaktif yang akan menyebabkan hilangnya
kesadaran seseorang. Minuman beralcohol juga termasuk dalam minuman yang
mengandung zat narkotika, tidak peduli berapapun kandungn alcohol di dalamnya
(http://blogkesehatan.net/pengertian-minuman-keras-beralkohol).

3. Faktor faktor yang menyebabkan remaja menggunakan minuman keras

Remaja sangat mudah untuk terjerumus dalam penggunaan minuman keras. Faktor-
faktor yang menyebabkan remaja menggunakan minuman keras pada umunya, yaitu
faktor ingin menyelesaikan masalah dan faktor lingkungannya :

4
a) Faktor Ingin Menyelesaikan Masalah

Remaja sebagai manusia akan mempunyai berbagai kebutuhan yang menuntut


untuk dipenuhi. Kebutuhan-kebutuhan remaja amat menentukan terhadap motif yang
melatar belakangi tingkah laku remaja (Willis Sofyan,2005:43-44). Jika kebutuhan-
kebutuhan yang harus dipenuhi remaja tersebut tidak dapat tercapai maka akan
memunculkan berbagai problem pada remaja dan akan memicu perilaku-perilaku
menyimpang, salah satunya perilaku minum minuman keras.

Problem yang dialami remaja ini merupakan salah satu faktor pe-nyebab
remaja menggunakan minuman keras. Problem remaja, seperti problem di dalam
keluarga, problem di sekolah, problem penyesuaian diri di masyarakat, problem
ekonomi, problem pendidikan, problem mengisi waktu luang,dan problem agama
sangat berperan dalam penggunaan minuman keras pada remaja.Para remaja disini
menganggap bahwa minuman keras bukan suatu hal yang merugikan dan terlihat
dari gejala untuk meniru budaya barat.

Negara negara Barat yang sudah menjadilkan minuman keras sebagai


minuman budaya, artinya setiap orang dewasa boleh meminumnya, misal-nya di
pesta dan terutama jika mengalami masalah pribadi yang sedang dialaminya maka
mereka lari kepada minuman keras (Willis Sofyan, 2005:158).

Hal itu adalah hasil tontonan di TV dimana jika orang barat mengalami
masalah pribadi maka lari ke minuman keras, dengan banyak minum lalu mereka
mabuk, maka kesusahannya akan hilang untuk sementara dan akibatnya menjadi
kecanduan alkohol (Willis Sofyan, 2005:159).

b) Faktor Lingkungannya

Motif ingin tahu, bahwa remaja selalu mempunya sifat selalu ingi tahu segala
sesuatu yang belum atau kurang diketahui dampak negatifnya. Misanya saja ingin
tahu bagaimanakah rasanya minuman keras. Remaja yang awalnya mencoba-coba
kemudian menjadi kebiasaan. Adanya ajakan atau tawaran dari teman serta
banyaknya film dan sarana hiburan yang memberikan contoh model pergaulan
moderen.

Kesempatan, karena kesibukan orang tua maupun keluarga dengan

5
kegiatannya masing-masing, yait kurangnya perhatian dari keluarga atau kuarangnya
kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi
frustasi dan susah diatur. Kurang kash sayang dan sebagai-nya maka dalam
kesempatan tersebut kalangan remaja berupanya mencari pelarian dengan cara
minum minuman keras. Sarana dan prasarana, sebagai ungkapan rasa kasih sayang
terhadap anak-anaknya terkadang orang tua memberikan fasilitas dan uang yang
berlebihan. Namun hal tersebut disalahgunakan untuk memuaskan segala keinginan
dirinya antara lain berawal dari minum minuman keras.

Apabila remaja telah menjadi terbiasa minum minuman keras dan karena
mudah mendapatkannya, maka remaja akan memakainya sendiri sehingga tanpa
disadari lama-kelamaan akan ketagihan. Penggunaan minuman keras di kalangan
remaja umumnya karena minuman keras tersebut menjanjikan sesuatu yang
menjadi rasa kenikmatan, kenyamanan dan kesenangan dan ketenangan. walaupun
hal itu dirasakan secara semu.

B. Tahap-Tahap Perkembangan Remaja Menjadi Ketergantungan Alkohol

Tahap pertama, remaja minum minuman keras atau minum minuman ber-
alkohol sebagai pelarian. Minum alkohol digunakan untuk melarikan diri dari
kenyataan atau masalah yang dialaminya. Alkohol digunakan remaja untuk mem-
bantu melarikan diri dari tekanan, ketakutan dan kekhawatiran. Remaja yang sudah
menghadapi tahap awal kecanduan alkohol telah terbiasa terhadap minum minuman
beralkohol, dan mungkin tidak muncul mabuk. Remaja yang sudah mengalami
kecanduan alkohol pada tahap yang sangat awal biasanya menunjukan dengan
sangat suka meneguk minuman alkohol, menyelinapkan minuman alkohol, dan
penolakan untuk mendiskusikan minuman alkohol.

Tahap kedua, minum minuman alkohol menjadi suatu kebutuhan. Remaja


akan didorong untuk minum oleh keinginan batin yang tak tertahankan. Pada tahap
ini remaja pecandu mungkin memiliki perasaan untuk tidak ingin minum alkohol,
tetapi dia akan selalu minum kembali. Remaja akan berpikir minum minuman alkohol
supaya mengurangi masalahnya. Keinginan yang kuat untuk minum mulai membuat
remaja tergantung pada alkohol. Pada tahap ini remaja mungkin akan menampilkan
perilaku yang agresif.

6
Tahap ketiga, minum tanpa kendali. Pada dua tahap diawal, walaupun sering
minum tetapi mash dapat mempertahankan kontrol, namun pada tahap ketiga ini
pecandu tidak lagi mempunyai kuasa atas kebutuhan alkohol. Tahap ini merupakan
tahap yang paling mudah untuk dikenali oleh teman ataupun keluarga. Semua
kegiatannya mulai terbengkalai dan mulai bermasalah dengan hukum.

Tahap keempat, minum karena ketergantungan. Hari-harinya selalu dimulai


dengan minum minum alkohol dan menunjukan sikap agresif. Tanda-tanda fisik
mulai terlihat pada tahap ini, seperti kerusakan otak, penilaian yang rendah, ke-
hilangan memori dan gangguan konsentrasi. Remaja yang dalam tahap ini me-miliki
risiko yang sangat tinggi untuk penyakit hati, jantung, kanker mulut atau
kerongkongan yang sangat berpengarung pada perkembangannya dan prestasi
akademik (http://id.prmob.net/alkoholisme/minum/minuman-beralkohol-
2792319.html).

C. Dampak Psikologi Penggunaan Minum Minuman Keras

Dampak psikologi mengkonsumsi minum minuman keras diantaranya dengan


hilangnya kesadaran diri sehingga sulit mengendalikan pikiran, perasaan dan
tindakan. Juga timbulnya perilaku agresif, destruktif, apatis, rasa takut, dan tidak
bertanggung jawab, serta emosi yang tidak stabil, dan intelektual yang semain hari
semakin berkurang. Seseorang yang mengkonsumsi alkohol juga akan kehilangan
kemampuan mengambil keputusan. Selain itu, alkohol juga menimbulkan perilaku
kurang menghargai orang lain bahkan tidak hormat terhadap orang lain, serta ke-
hilangan kemampuan untuk membedakan hal yang baik dan buruk. Pikirannya juga
tidak bisa berjalan dengan baik dan cara bicaranya tidak jelas.

Dampak psikologis lainnya, para peminum alkohol juga akan kehilangan


kemampuan untuk membedakan alam nyata dan alam bawah sadar. Hal ini di-
sebabkan alkohol bersifat halusinogen. Alkohol juga mempengaruhi kewarasan
pikiran manusia. Saat di bawah pengaruh alkohol seseorang akan bertindak tanpa
akal seat. Banyak tindakan tidak baik seperti perkosaan terjadi saat berada di bawah
pengaruh alkohol. Selain itu hilangnya kewarasan ini membuat orang akan bertindak
bodoh, bahkan sampai menghabisi nyawanya sendiri.Dampak paling merugikan bagi
pengguna alkohol adalah kematian.

7
Dampaknya tak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga orang lain. Banyak
kejadian kriminal yang terjadi seperti pembunuhan, pemerkosaan, perkelahian terjadi
saat berada di bawah pengaruh alkohol. Banyak keelakaan mobil terjadi karena
pengendara berada di bawah pengaruh alkohol. Selian itu alkohol juga membuat
orang lain menjauhi kita. Di Negara-negara timur seperti Indonesia yang pendidikan
moralnya masih tinggi, masyarakat akan menghukum pengguna dengan cara
mengasingkannya dari kehidupan bermasyarakat
(http://rampobanua.blogspot.com/2012/09/dampak-psikologis-mengkonsumsi-
alkohol.html).

Mengkonsumsi dalam jumlah kecil tampaknya tidak mempengaruhi kinerja


mental, tetapi minum dalam jumlah besar secara jarang pun dapat merusak pikiran-
pikiran asbtrak di kemudian hari. Dengan kata lain, minum minuman keras dalam
jumlah besar di malam minggu lebih potensial mengakibatkan kerusakan
dibandingkan minum sedikit setiap hari (carole wade & carol tavris: 183).

D. Upaya Pencegahan Bahaya Minuman Keras Pada Remaja

Dalam mencegah penggunaan minum minuman keras pada remaja sangat


dibutuhkan peran dari berbagai pihak, dari peran orang tua, peran sekolah, peran
masyarakat, peran aparat penegak hukum.

a) Peran Orang Tua

Orang tua harus mencipatakan kehidupan rumah tangga atau keluarga


menjadi kehidupan yang beragama sehingga menuntun anak menjadi anak yang
bertaqwa dan bermoral. Orang tua juga harus dapat menciptakan keluarga yang
harmonis sehingga anak menjadi nyaman dan merasa senang dirumah. Orang tua
juga harus dapat memberikan kasih sayang secara wajar kepda anak, tidak kurang
atau lebih. Orang juga harus memberikan perhatian yang memadai kepada anak.
Memberikan pengawasan secara wajar terhadap pergaulan anak remaja di
lingkungan masyarakat.

b) Peran Sekolah

8
Peran sekolah tidak kalah pentingnya dengan upaya pencegahan di keluarga.
Hal ini disebabkan karena sekolah merupakan tempat pendidikan yang kedua
setelah keluarga. Guru sebagai pendidik hendaknya memahami aspek-aspek psikis
murid sehingga memudahkan guru dalam memberikan bantuan kepada murid-
muridnya. Sekolah harus mengitensifkan pelajaran agama atau acara keagamaan
agar siswa dapat memenuhi kebutuhan religinya. Mengintensifkan bimbingan dan
konseling di sekolah. Konselor bisa membantu siswa secara langsung maupun
dengan berkolaborasi dengan orang tua dan guru wali kelas. Guru harus memiliki
tingkah laku yang baik dan ber-moral karena merupakan tokoh panutan dari siswa.

c) Peran Masyarakat

Masyarakat merupakan pendidikan ketiga setelah rumah dan sekolah. Ketiga


lingkungan ini haruslah mempunyai keselarasan agar dapat meng-arahkan anak
menjadi anak yang memiliki moral, pengetahuan, dan berbudi. Tokoh masyarakat
atau organisasi sosial sedapat mungkin merangkul pemuda remaja masuk ke dalam
organisasinya untuk di arahkan kegiatan- kegiatan positif. Ajaklah ara remaja atau
pemuda untuk turut berperan serta dalam aksi-aksi sosial dalam kemasyarakatan.
Tingkatkan kegiatan ceramah agama bagi remaja atau pemuda di lingkungan.

d) Peran Aparat Penegak Hukum

Peran Aparat Penegak Hukum atau Kepolisian secara berkesinambungan


berkunjung ke sekolah untuk memberikan penyuluhan, penerangan dan akibat
penyalahgunaan minuman keras dan narkoba. Mengadakan razia-razia ke tempat-
tempat penjualan miras untuk mengetahui apakah di dalam tas pelaj ar terdapat.

PENUTUP

Simpulan

Penggunaan minum minuman keras pada remaja yang cenderung mengalami


peningkatan. Masa remaja yang merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak
ke masa dewasa sangatlah penting untuk diperhatikan, masa depan individu sangat
ter-gantung pada penyelesaian krisis pada masa ini.

Penggunaan minum minuman keras yang cenderung memberikan dampak


buruk kepada remaja sangatlah perlu diberikan perhatian yang lebih dari berbagai

9
pihak, agar remaja dampat berkembang lebih optimal. Pencegahan penggunaan
minum minuman keras diperlukan peran dari berbagai pihak, peran orang tua,
lembaga-lembaga pendidikan, masyarakat, dan pihak yang berwajib sangat
diperlukan kerjasamanya agar pencegahan yang dilakukan dapat terlaksana dengan
maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

2012. Alkoholisme Tahapan, (Online),

http://id.prmob.net/alkoholisme/minum/minuman-beralkohol-2792319.html,
diakses tanggal 18 April 2013

2012. Dampak Psikologis Mengkonsumsi Alkohol, (Online),


http://rampobanua.blogspot.com/2012/09/dampak-psikologis
mengkonsumsi-alkohol.html, diakses tanggal 18 April 2013

10
Willis, Sofyan S. 2005. Remaja dan Masalahnya. Bandung: ALFABETA

Wade, Calore. & Tavris, Carol. 2008. Psikologi (9 Ed). Erlangga

2013. Pengertian minuman keras berakohol, (Online),


http://blogkesehatan.net/pengertian minuman-keras-beralkohol/, diakses18 april
2013

11

Anda mungkin juga menyukai