Faly Anisa Putri Artikel - Non-Ilmiah
Faly Anisa Putri Artikel - Non-Ilmiah
REMAJA
Dosen Pengampu :
PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PAMULANG
Banyak permasalahan yang terjadi pada masa remaja, salah satunya peng-gunaan
minuman keras di kalangan remaja. Kebiasaan minum minuman keras di kalangan
remaja merupakan fenomena yang sering terjadi di Indonesia. Remaja merupakan
masa transisi atau peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa (Willis Sofyan,
2005: 43).
2
krisis. Banyak teori-teori psikologi yang menggali lebih dalam pemecahan terhadap
permasalahan remaja sesuai psikologi remaja. Seluruh masa depan individu sangat
tergantung pada penyelesaian krisis pada masa ini.
3
PEMBAHASAN
1. Pengertian Remaja
Remaja sangat mudah untuk terjerumus dalam penggunaan minuman keras. Faktor-
faktor yang menyebabkan remaja menggunakan minuman keras pada umunya, yaitu
faktor ingin menyelesaikan masalah dan faktor lingkungannya :
4
a) Faktor Ingin Menyelesaikan Masalah
Problem yang dialami remaja ini merupakan salah satu faktor pe-nyebab
remaja menggunakan minuman keras. Problem remaja, seperti problem di dalam
keluarga, problem di sekolah, problem penyesuaian diri di masyarakat, problem
ekonomi, problem pendidikan, problem mengisi waktu luang,dan problem agama
sangat berperan dalam penggunaan minuman keras pada remaja.Para remaja disini
menganggap bahwa minuman keras bukan suatu hal yang merugikan dan terlihat
dari gejala untuk meniru budaya barat.
Hal itu adalah hasil tontonan di TV dimana jika orang barat mengalami
masalah pribadi maka lari ke minuman keras, dengan banyak minum lalu mereka
mabuk, maka kesusahannya akan hilang untuk sementara dan akibatnya menjadi
kecanduan alkohol (Willis Sofyan, 2005:159).
b) Faktor Lingkungannya
Motif ingin tahu, bahwa remaja selalu mempunya sifat selalu ingi tahu segala
sesuatu yang belum atau kurang diketahui dampak negatifnya. Misanya saja ingin
tahu bagaimanakah rasanya minuman keras. Remaja yang awalnya mencoba-coba
kemudian menjadi kebiasaan. Adanya ajakan atau tawaran dari teman serta
banyaknya film dan sarana hiburan yang memberikan contoh model pergaulan
moderen.
5
kegiatannya masing-masing, yait kurangnya perhatian dari keluarga atau kuarangnya
kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi
frustasi dan susah diatur. Kurang kash sayang dan sebagai-nya maka dalam
kesempatan tersebut kalangan remaja berupanya mencari pelarian dengan cara
minum minuman keras. Sarana dan prasarana, sebagai ungkapan rasa kasih sayang
terhadap anak-anaknya terkadang orang tua memberikan fasilitas dan uang yang
berlebihan. Namun hal tersebut disalahgunakan untuk memuaskan segala keinginan
dirinya antara lain berawal dari minum minuman keras.
Apabila remaja telah menjadi terbiasa minum minuman keras dan karena
mudah mendapatkannya, maka remaja akan memakainya sendiri sehingga tanpa
disadari lama-kelamaan akan ketagihan. Penggunaan minuman keras di kalangan
remaja umumnya karena minuman keras tersebut menjanjikan sesuatu yang
menjadi rasa kenikmatan, kenyamanan dan kesenangan dan ketenangan. walaupun
hal itu dirasakan secara semu.
Tahap pertama, remaja minum minuman keras atau minum minuman ber-
alkohol sebagai pelarian. Minum alkohol digunakan untuk melarikan diri dari
kenyataan atau masalah yang dialaminya. Alkohol digunakan remaja untuk mem-
bantu melarikan diri dari tekanan, ketakutan dan kekhawatiran. Remaja yang sudah
menghadapi tahap awal kecanduan alkohol telah terbiasa terhadap minum minuman
beralkohol, dan mungkin tidak muncul mabuk. Remaja yang sudah mengalami
kecanduan alkohol pada tahap yang sangat awal biasanya menunjukan dengan
sangat suka meneguk minuman alkohol, menyelinapkan minuman alkohol, dan
penolakan untuk mendiskusikan minuman alkohol.
6
Tahap ketiga, minum tanpa kendali. Pada dua tahap diawal, walaupun sering
minum tetapi mash dapat mempertahankan kontrol, namun pada tahap ketiga ini
pecandu tidak lagi mempunyai kuasa atas kebutuhan alkohol. Tahap ini merupakan
tahap yang paling mudah untuk dikenali oleh teman ataupun keluarga. Semua
kegiatannya mulai terbengkalai dan mulai bermasalah dengan hukum.
7
Dampaknya tak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga orang lain. Banyak
kejadian kriminal yang terjadi seperti pembunuhan, pemerkosaan, perkelahian terjadi
saat berada di bawah pengaruh alkohol. Banyak keelakaan mobil terjadi karena
pengendara berada di bawah pengaruh alkohol. Selian itu alkohol juga membuat
orang lain menjauhi kita. Di Negara-negara timur seperti Indonesia yang pendidikan
moralnya masih tinggi, masyarakat akan menghukum pengguna dengan cara
mengasingkannya dari kehidupan bermasyarakat
(http://rampobanua.blogspot.com/2012/09/dampak-psikologis-mengkonsumsi-
alkohol.html).
b) Peran Sekolah
8
Peran sekolah tidak kalah pentingnya dengan upaya pencegahan di keluarga.
Hal ini disebabkan karena sekolah merupakan tempat pendidikan yang kedua
setelah keluarga. Guru sebagai pendidik hendaknya memahami aspek-aspek psikis
murid sehingga memudahkan guru dalam memberikan bantuan kepada murid-
muridnya. Sekolah harus mengitensifkan pelajaran agama atau acara keagamaan
agar siswa dapat memenuhi kebutuhan religinya. Mengintensifkan bimbingan dan
konseling di sekolah. Konselor bisa membantu siswa secara langsung maupun
dengan berkolaborasi dengan orang tua dan guru wali kelas. Guru harus memiliki
tingkah laku yang baik dan ber-moral karena merupakan tokoh panutan dari siswa.
c) Peran Masyarakat
PENUTUP
Simpulan
9
pihak, agar remaja dampat berkembang lebih optimal. Pencegahan penggunaan
minum minuman keras diperlukan peran dari berbagai pihak, peran orang tua,
lembaga-lembaga pendidikan, masyarakat, dan pihak yang berwajib sangat
diperlukan kerjasamanya agar pencegahan yang dilakukan dapat terlaksana dengan
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.prmob.net/alkoholisme/minum/minuman-beralkohol-2792319.html,
diakses tanggal 18 April 2013
10
Willis, Sofyan S. 2005. Remaja dan Masalahnya. Bandung: ALFABETA
11