Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

7 ARTIKEL KASUS HUKUM DI INDONESIA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH : KELOMPOK1

ADEL
NIZAM
RAJA
NOVI
LILIS

KELAS : XII IIS – 1


SMA NEGERI 1 KOTAPINANG
T.A 2023/2024
1. Kasus Nenek Minah

Pada 19 November 2009, nenek Minah (55) dihukum oleh PN


Purwokerto selama 1 bulan 15 hari penjara dengan masa
percobaan 3 bulan. Dia dinyatakan bersalah karena memetik
3 buah kakao di perkebunan milik PT Rumpun Sari Antan
(RSA), Ajibarang, Banyumas. Selama persidangan dengan
agenda putusan berlangsung penuh keharuan. Bahkan ketua
majelis hakim, Muslih Bambang Luqmono SH, terlihat
menangis saat membacakan vonis.
2. Kasus Susu Formula Berbakteri

Kasus bermula pada 15 Februari 2008 IPB memuat di website


mereka tentang adanya susu yang tercemar bakteri itu
Enterobacter Sakazakii. Namun, pemerintah tidak membuka
nama-nama merek susu tersebut.

Lantas, salah seorang masyarakat, David Tobing, menggugat


pemerintah atas sikap diam tersebut. Pada 26 April 2010,
Mahkamah Agung (MA) memerintahkan Menkes cs
mengumumkan ke publik nama-nama merek susu formula
berbakteri tersebut. Bukannya mematuhi perintah MA,
Menkes cs selalu berkelit. Meski kasus ini juga telah masuk ke
parleman, hingga saat ini Menkes cs tetap bungkam.
3. Kasus Mantri Desa Misran

Mantra desa, Misran, dipidana penjara 3 bulan oleh PN


Tenggarong tahun 2009. Dia dihukum karena menolong orang
tetapi dianggap salah karena bukan dokter. Putusan ini lalu
dikuatkan oleh PT Samarinda, beberapa waktu setelah itu.

Akibat putusan pengadilan ini, 8 mantri memohon keadilan ke


MK karena merasa dikriminalisasikan oleh UU Kesehatan.
Lantas, MK mengabulkan permohonan Misran pada 27 Juni
2011. Akibat dikabulkannya permohonan ini, maka mantri
desa di seluruh Indonesia boleh melayani masyarakat
layaknya dokter atau apoteker dalam kondisi darurat.

MK menilai pasal 108 ayat (1) UU No 36/2009 bertentamgan


dengan UUD 1945. Pasal yang tidak mempunyai kekuatan
hukum yaitu sepanjang frase " … harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai
peraturan perundangan,".
4. Kasus Hendarman Supandji

Hukum Tata Negara seakan mendapat gempa hebat ketika


MK permohonan judicial review UU Kejaksaan No 16/2004
yang diajukan mantan Menteri Hukum dan HAM Yuzril Ihza
Mahendra pada 22 September 2009 lalu. Sebab, baru kali ini
seorang Jaksa Agung, sepanjang sejarah ketatanegaraan
Indonesia, bisa terjungkal lewat kepiawaian seorang warga
negara, Yusril.

Lewat berbagai argumennya, Yusril bisa meyakinkan MK


bahwa pengangkatan Hendarman illegal karena belum dilantik
untuk masa periode kedua. MK memutuskan bahwa masa
bhakti Jaksa Agung berakhir seiring habisnya masa jabatan
Presiden.
5. Kasus Prita Mulyasari

Drama hukum Prita menjadi magnet semua pihak. Bahkan,


seluruh calon presiden 2009 harus menyambangi Prita guna
pencitraan kampanye. Pada 29 Desember 2009 silam, Majelis
hakim PN Tangerang memutus bebas Prita Mulyasari dari
tuntutan jaksa 6 bulan penjara. Alasan utama membebaskan
Prita karena unsur dakwaan pencemaran nama baik tidak
terbukti.

Namun, MA membalikan semuanya. MA mengabulkan kasasi


jaksa dan menyatakan Prita Mulyasari bersalah dalam kasus
pencemaran nama baik RS Omni Alam Sutera, Tangerang.
Prita divonis 6 bulan, tapi dengan masa percobaan selama 1
tahun. Kasus ini lalu dimintakan upaya hukum luar biasa
Peninjauan Kembali (PK).
6. Kasus Reklamasi Pantai Jakarta

MA mengabulkan permohonan kasasi yang diajukan oleh


Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Dalam putusan kasasi
tersebut, Kepmen No 14/200, KLH menilai reklamasi dan
revitalisasi Pantai Utara (Pantura) tidak sah secara hukum.
Artinya, seluruh aktivitas reklamasi pantai utara Jakarta illegal.

Mendapati putusan kasasi MA inim Pemprov DKI Jakarta


bersama 6 perusahaan swasta yang melakukan reklamasi di
Teluk Jakarta yaitu PT BME, PT THI, PT MKY, PT PJA, PT JP
dan PT Pel II mengajukan perlawanan dengan mengajukan
upaya hukum luar biasa PK. Anehnya, MA mengabulkan
permohonan PK tersebut, bertolak belakang dengan putusan
MA dalam kasasi.
7. Kasus Kriminalisasi Pemulung

PN Jakpus pada 3 Mei 2010 memvonis bebas Chairul Saleh


seorang pemulung yang dituduh memiliki ganja seberat 1,6
gram. Pria 38 tahun ini dipaksa mengakui memiliki ganja oleh
sejumlah oknum polisi ini.

Orang nomor 1 di tubuh Polri waktu itu, Jenderal Polisi


Bambang Hendarso Danuri pun turun tangan untuk
menindaklanjuti kasus dugaan rekayasa ini. Dia langsung
menelpon Kapolda Metro Jaya Irjen Wahyono untuk meminta
kepastian adanya rekayasa tersebut.

Dalam sidang disiplin Propam Polres Jakpus menjatuhkan


hukuman kepada 4 polisi yang terlibat dalam rekayasa kasus
kepemilikan ganja terhadap pemulung Chairul Saleh ini. Kanit
Narkoba Polsek Kemayoran Aiptu Suyanto didemosi
sedangkan penyidik Brigadir Rusli ditunda kenaikan
pangkatnya selama 1 tahun.

Kemudian Aiptu Ahmad Riyanto ditunda kenaikan pangkat


selama satu tahun, serta dimutasi secara demosi. Dan untuk
Brigadir Dicky ditempatkan ke tempat khusus selama 7 hari.

Anda mungkin juga menyukai