Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi
ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika
alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu
merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan
kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dua korban terakhir yang ditemukan adalah Karno, warga
Tebet, Jakarta Selatan; dan korban yang ditemukan tewas di basement UOB Plaza Jalan MH
Thamrin.
Karno ditemukan tewas oleh tim penyelamat di tepi Kali Ciliwung, Bukit Duri, Tebet, Jakarta
Selatan, atau tepatnya di sekitar Jembatan Kampung Melayu Kecil, Jumat (18/1/2013).
Sementara itu, korban di Gedung UOB ditemukan pada Sabtu pagi.
Sutopo mengatakan, dari 14 korban meninggal, enam orang meninggal karena tersengat listrik,
empat orang karena usia dan sakit, dua anak-anak, satu orang hanyut ke sungai, dan satu orang
terjebak di basement gedung.
Menurut dia, 14 korban meninggal tersebut sembilan orang di Jakarta Barat, dua orang di Jakarta
Selatan, satu orang di Jakarta Timur, satu orang di Jakarta Utara, dan satu orang di Jakarta Pusat.
Sutopo mengatakan, hingga saat ini masih ada beberapa daerah yang terendam banjir di Jakarta.
Bahkan, debit Ciliwung menurut dia juga mengalami kenaikan sejak kemarin sore akibat
kiriman dari Depok.
Hingga Sabtu (19/1/2013) pagi, Sutopo mengatakan bahwa banjir yang melanda kawasan Pluit,
Jakarta Utara, belum surut. Ketinggian air di kawasan ini menurutnya lebih dari 1,5 meter.
Banyaknya bencana di negeri ini mulai dari tsunami, gempa bumi, tanah longsor, dan
sebagainya tentu membuat hati kita sangat miris dan penuh tanya mengapakah Allah Subhanahu
wa Ta’ala memberikan cobaan yang terus menerus kepada bangsa ini? Tentunya sebagai seorang
muslim kita wajib yakin bahwa semua musibah yang menimpa adalah tidak luput dari takdir-
Nya. “Dan tiada [...]