Anda di halaman 1dari 4

Diskusi 3

JAWABAN
1. Deviasi Rata-Rata adalah rata-rata penyimpangan data dari rata-rata (mean) nya. Didalam
menghitung deviasi rata-rata, mencari rata-rata harga mutlak dari selisih antara tiap-tiap
data dengan meannya. Penyimpangan data terhadap mean ada yang positif dan ada yang
negatif maka yang dijumlahkan adalah harga mutlak penyimpangan, bukan penyimpangan
data dengan meannya.
X - -

100 100 - 67 = 33 33

85 85 - 67 = 18 18

80 80 - 67 = 13 13
75 75 - 67 = 8 8

70 70 - 67 = 3 3

65 65 - 67 = -2 2

60 60 - 67 = -7 7

50 50 - 67 = -17 17

45 45 - 67 = -22 22

40 40 - 67 = -27 27

670 0 150

= 670 / 10 = 67
= 150 / 10 = 15
Kesimpulannya :
Dari data produksi hasil panen jambu diatas kita peroleh produksi rata-rata dari 10 data panen
tersebut sebanyak 67 kg. Proses selanjutnya kita hitung penyimpangan data dari rata-rata nya.
Berhubung penyimpangan ini ada yang negatif dan positif maka kita cari harga mutlak
penyimpangan. Setelahnya baru kita hitung deviasi rata-rata, kita peroleh deviasi rata-rata =
150 : 10 = 15.
2. Range adalah perbedaan antara data terbesar dengan data terkecil yang terdapat dalam
sekelompok data. Sesuai dengan pengertian range tersebut, maka range hanya dapat dicari
dalam sekelompok data yang belum dikelompokkan. Range adalah ukuran penyimpangan
yang mudah dipahami serta menghitungnya cepat dan mudah, sehingga range ini sering
digunakan apabila ukuran penyimpangan segera dibutuhkan, meskipun range mempunyai
kelemahan yaitu kurang teliti karena hanya dihitung dengan mencari perbedaan antara data
terbesar dan data terkecil saja, tidak memperhatikan data-data lainnya yang terletak
diantara kedua nilai ekstrim tersebut. Range hanya dapat dihitung bagi data yang belum
dikelompokkan.
- Data produksi hasil panen Jambu ( kg )

100, 85, 80, 75, 70, 65, 60, 50, 45, 40

Range = 100 - 40 = 60

3. Deviasi Standar adalah standar penyimpangan data dari rata-ratanya, perhitungan deviasi
standar dan deviasi rata-rata hampir sama. Perbedaannya terletak pada upaya menghindari
hasil perhitungan total penyimpangan sama dengan nol. Pada perhitungan deviasi standar,
penyimpangan itu dikuadratkan menjadi positif. Notasi yang digunakan untuk deviasi standar
ada dua macam yaitu a bagi deviasi standar populasi dan S bagi deviasi standar sampel.
X - - )²

100 100 - 67 = 33 1.089

85 85 - 67 = 18 324

80 80 - 67 = 13 169

75 75 - 67 = 8 64

70 70 - 67 = 3 9

65 65 - 67 = -2 4

60 60 - 67 = -7 49

50 50 - 67 = -17 289

45 45 -67 = -22 484

40 40 - 67 = -27 729

670 0 3.210

= 670 / 10 = 67

- ² / n-1 3.210 / 10-1 = 18,89

4. Koefisien Variasi adalah presentasi deviasi standar terhadap rata-ratanya. Kegunaan koefisien
variasi adalah untuk mengukur keseragaman data. Semakin kecil koefisien variasi brarti data
tersebut semakin seragam, sedangkan apabila koefisien variasi semakin besar brarti data
tersebut semakin tidak seragam ( heterogen ).
X - - )² ( X - )³

100 100 - 67 = 33 1.089 35.937

85 85 - 67 = 18 324 5.832

80 80 - 67 = 13 169 2.197

75 75 - 67 = 8 64 512

70 70 - 67 = 3 9 27
65 65 - 67 = -2 4 8

60 60 - 67 = -7 49 343

50 50 - 67 = -17 289 4.913

45 45 - 67 = -22 484 10.648

40 40 - 67 = -27 729 19.683

670 0 3.210 80.100

= 670 / 10 = 67

- ² / n-1 3.210/10-1 = 18,89


Koefisien Variasi = S/X.100% = 18,89/670 x 100% = 2,82%
5. Ukuran Kecondongan adalah ukuran yang menunjukkan menceng tidaknya suatu data. Dalam
suatu distribusi biasanya kelas yang berada di tengah mempunyai frekuensi yang paling besar
dan kelas sebelum dan sesudahnya mempunyai frekuensi yang lebih kecil.

Koefisien Kecondongan ɑ3 ɑ3 1/ -X)3 / (S)3 = ⅒ 80100/ (18,89)³ = 1,19

Kesimpulan :
Dari data perhitungan diatas bahwa data tersebut memiliki koefisien kecondongan bertanda
positif (skewness) dan apabila digambar maka diagram distribusinya akan condong ke kiri atau
ekornya di sebelah kanan.

SUMBER : BMP ESPA4123/MODUL 3

Anda mungkin juga menyukai