R Helkhan Sultan Fajar - 4c - TTL
R Helkhan Sultan Fajar - 4c - TTL
NPM : 24052122060
Kelas :4/C
Mata Kuliah : Teknik Tenaga Listrik
Pada gambar di atas menunjukan suatu proses awal adanya listrik yang
melalui beberapa tahapan seperti saluran transmisi, gardu induk, gardu tiang dan
berbagai tahapan lainnya. Seperti yang ada pada gambar tersebut, awal mula listrik
diawali dengan adanya PUSAT LISTRIK TENAGA. PUSAT LISTRIK TENAGA dapat kita
jumpai di berbagai daerah khususnya di Negara kita sendiri yaitu Indonesia. Di
PUSAT LISTRIK TENAGA ada sejumlah pembangkit listrik, contohnya yaitu:
Pada gambar di atas menunjukan awal proses pembangkit listrik yaitu PLTA
yang dimana PLTA merupakan pembangkit listrik yang mengandalkan energi
potensial dan kinetik air (air terjun) untuk menghasilkan energi listrik. Awalnya
pembangkit listrik ini hanya memanfaatkan air waduk atau air terjun.Secara
sederhana, cara kerja PLTA adalah energi potensial yang ada di aliran air kemudian
dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin atau biasa kita sebut dengan kincir. Turbin
atau kincir ini kemudian berputar dan menghasilkan energi mekanik karena
mendapat tekanan dari aliran air. Energi mekanik dari putaran turbin kemudian
diteruskan untuk memutar generator. Tidak hanya Pembangkit Listrik Tenaga
Air(PLTA) saja untuk membangkitkan listrik, Pada gambar di atas juga menunjukan
adanya Pembangkit Listrik Tenaga Uap(PLTU) yang dimana Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap
untuk menghasilkan energi listrik. Cara kerja Pembangkit Liatrik Tenaga Uap(PLTU)
yaitu Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam
bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi. Kedua, energi panas (uap) diubah
menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran. Ketiga, energi mekanik diubah
menjadi energi listrik. Adapun Keuntungan menggunakan PLTU adalah bahan bakar
yang mudah didapat, biaya operasional yang relatif murah, dan mampu
menghasilkan energi listrik dalam jumlah besar. Meskipun mempunyai keuntungan,
PLTU juga mempunyai kelemahan yaitu terjadinya polusi akibat emisi gas buang dan
residu pembakaran.
Dari gambar diatas pusat pembangkit listriknya ada dua yaitu dari PLTA dan
PLTU. Selanjutnya dari pusat pembangkit tersebut listrik ditransmisikan ke SUTET
atau SUTT menggunakan saluran transmisi kabel tembaga, energi listrik pertama kali
dihasilkan dari pusat pembangkit seperti yang telah di tuliskan diatas. Yang dimaksud
dengan SUTET adalah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi yang mengalirkan
tegang listrik yang sangat besar dari pusat pembangkit menuju gardu induk dan yang
dimaksud dengan SUTT adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi yang mana
didalamnya juga mengalirkan aliran listrik dengan tegangan yang tinggi. Setelah
energi listrik melewati SUTET atau SUTT selanjutnya melewati gardu induk dengan
menggunakan saluran transmisi kabel tembaga dan voltase energi listrik diturunkan
didalam gardu step-down menjadi tegangan menengah. Gardu induk ini merupakan
instalasi yang tersusun atas peralatan listrik dengan fungsi mengubah tegangan
listrik baik menaikan atau menurunkan tegangan. Ada 3 jenis Gardu induk ini, yang
pertama ada Gardu induk penaik tegangan: Gardu induk penaik tegangan berfungsi
untuk menaikkan tegangan listrik dari pembangkit listrik. kedua, Gardu induk
penurun tegangan: Gardu induk penurun tegangan berfungsi untuk menurunkan
tegangan listrik dari saluran transmisi. Ketiga, Gardu induk distribusi: Gardu induk
distribusi berfungsi untuk menyalurkan listrik dari saluran transmisi ke konsumen.
Dilihat dari jenis komponen yang digunakan, secara umum antara GITET dengan GI mempunyai
banyak kesamaan. Perbedaan mendasar adalah : Pada GITET transformator daya yang digunakan
berupa 3 buah tranformator daya masing - masing 1 phasa (bank tranformer) dan dilengkapi peralatan
rekator yang berfungsi mengkompensasikan daya rekatif jaringan.
Gardu induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari peralatan listrik yang berfungsi untuk :
1) Mengubah tenaga listrik tegangan tingi yang satu ke tegangan tinggi yang lainnya atau
tegangan menengah.
2) Pengukuran, pengawasan, operasi serta pengaturan pengamanan sistem tenaga listrik.
Kesimpulan dari penjelasan gambar diatas dapat kita pahami bahwa betapa
banyaknya tahapan - tahapan untuk menyalurkan energi listrik dari pusat menuju
rumah atau tempat pemukiman warga yang mereka tinggal.