ARTIKEL ILMU NEGARA2 (3) Finis
ARTIKEL ILMU NEGARA2 (3) Finis
""
Ilham Kusuma Prabu Ningrat , Fatwa Mu’arif, Adelia Nur Azzani, Reza Mauldy Raharja
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan/Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,
Email : ilhamkusumaprabu123@gmail.com, fatwamuarif11@gmail.com ,
adelianurazzani12@gmail.com
Abstrak
Artikel ini menjelaskan tentang etika komunikasi dalam mencegah hoaks dan
penyebarannya. Pesan hoax tersebar luas di berbagai media, terutama media online. Informasi
mungkin mengandung kesalahan atau distorsi. Namun, kesalahan ketika membaca atau melihat
suatu pemberitaan yang keliru adalah hasil dari tindakan yang disengaja. Di antara sekian banyak
orang yang menggunakan media online, semua lapisan masyarakat perlu didorong untuk
mengembangkan prinsip-prinsip etika komunikasi yang baik di media online. Fenomena
banyaknya masyarakat yang terpapar hoax di era digital ini tentunya membutuhkan pengakuan
dari masyarakat itu sendiri dikarenakan kurangnya edukasi dalam bermedia sosial. Selain itu,
fenomena ini merugikan masyarakat umum dan takut akan berita bohong dan hoax, sehingga
diperlukan dukungan untuk mengatasi fenomena tersebut. Hal ini dapat menghasilkan berbagai
jenis informasi dengan cara yang berbeda. Penulis menggunakan penelitian kepustakaan untuk
membahas fenomena tersebut. Kami dapat memberikan dukungan untuk mengatasi masalah ini.
Termasuk memperkenalkan literasi digital ke masyarakat melalui berbagai pihak-pihak yang
terkait seperti institusi kepolisian, pemerintah, akademisi dan masyarakat.
Kata Kunci: Hoax, Literasi Digital, Informasi Kesehatan, Media Sosial
Abstract
This article describes communication ethics in preventing hoaxes and their spread. Hoax
messages are widespread in various media, especially online media. Information may contain
errors or distortions. Some key points for preventing hoaxes include identifying and providing
links to trusted sources. The public has the right to obtain as much information as possible about
the authenticity of the source of information. The phenomenon of many people being exposed to
hoaxes in this digital era certainly requires recognition from the community itself due to the lack
of education in social media. In addition, this phenomenon is detrimental to the general public and
is afraid of fake news and hoaxes, so support is needed to overcome this phenomenon. One of the
important things to discuss related to hoaxes is health information that is rife on social media. The
author uses library research to discuss this phenomenon. We can provide support to resolve this
issue. This includes introducing digital literacy to the community through various related parties
such as the police, government, academics and community institutions. People are good at using
digital devices, but to be a critical and wise society, we also need to educate the public about how
to use information media in a free digital space such as online media.
Keywords: Hoax, Digital Literacy, Health Information, Social Media
SEMINAR NASIONAL PRODI PKn UPI
""
""
""
""
DAFTAR PUSTAKA
Buku
DAFTAR PUSTAKA Amir, Mafri, (1999), Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam, Jakarta :
PT. LogosWacana Ilmu, Cetakan 2 hal. 66
Baran, Stanley J dan Davis, Dennis K, (2014), Mass Communication Theory: Foundation, Ferment,
and Future, Jakarta: Salemba.
Denzin, N. K. dan Lincoln, Y. S. (2009). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Harley, D, (2008). Common Hoaxes and Chain Letters. San Diego: ESET, LLC
Istriyani, Ratna dan Nur Huda Widiana, (2016), Etika Komunikasi Islam dalam Membendung
Informasi Hoax di Ranah Publik Maya, Jurnal Dst. Ilmu Dakwah, Vol. 36(2) 2016 306 EISSN
2581-236X
Juliswara, V. (2017). Mengembangkan Model Literasi Media yang Berkebhinnekaan dalam
Menganalisis Informasi Berita Palsu (Hoax) di Media Sosial. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 4 No.
2.
Kaplan, Andreas M & Michael Haenlein. (2010). Users of the World, Unite! The Challenges and
Opportunities of Social Media. Business Horizons, 53, hlm 5968.
Poerwandari, Kristi, (2017), Gaduh di Media. Kompas. Edisi 11 Februari 2017
Rahadi, Dedi Rianto. (2017). Perilaku Pengguna Dan Informasi Hoax Di Media Sosial. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan (JMDK). Universitas Merdeka Malang. Vol. 5 No. 1 Tahun
2017.
Respati, S.,(2017), Mengapa Banyak Orang Mudah 3HUFD\D %HULWD
³+oax¥" .RPSDVFRPRetrieved from http://nasional.kompas.com/read/2017/01/23/1
8181951/mengapa.banyak.orang.mudah.percay a.berita.hoax.
Yulianita, Neni. (2016). Etika Bicara Baik di Media Sosial. Dalam Indonesia Bicara Baik; Bunga
Rampai Komunikasi dan Humas. Bandung: Pelangi Mitra Sukses.
https://www.merdeka.com/teknologi/jangangampang-terpengaruh-ini-7-cara-kenali-hoaxdi-
dunia-maya.html, diakses 12 Oktober 2018
http://www.majalahict.com/hoax-muncul-karenaadanya-krisis-legitimasi-pemerintah-dangejolak-
opini-publik/ diakses Februari 2017
SEMINAR NASIONAL PRODI PKn UPI
""
http://jateng.tribunnews.com/2017/01/23/sedang-jadiperbincangan-hangat-ini-sejarah-dan-arti-
katahoax (Intisari-Online) diakses Oktober 2018 www.tribunnews.com diakses 13 Januari
2017
www.republika.co.id kliping Humas 15 Januari 2017 (www. Okezone .com. kliping Humas 20
Januari 201