Anda di halaman 1dari 10

HAK ASASI MANUSIA DAN KEADILAN SOSIAL DALAM

SISTEM HUKUM INDONESIA: SUATU TINJAUAN KRITIS


Tasya Pratiwi Siregar
Fakultas Hukum, Universitas Medan Area, Indonesia
Abstrak
Hak Asasi Manusia (HAM) dan keadilan sosial merupakan dua prinsip yang sangat penting
dalam sistem hukum Indonesia. Kedua prinsip ini saling terkait dan menempati posisi sentral
dalam pembentukan kebijakan hukum dan penegakan hukum di negara ini. Dalam tinjauan
kritis ini, akan dieksplorasi bagaimana HAM dan keadilan sosial tercermin dalam sistem
hukum Indonesia, serta tantangan dan kendala yang dihadapi dalam implementasinya. Analisis
akan dilakukan terhadap berbagai peraturan hukum, putusan pengadilan, dan praktik hukum
yang berkaitan dengan perlindungan HAM dan penegakan keadilan sosial di Indonesia. Selain
itu, perbandingan akan dilakukan dengan standar internasional dalam hal HAM dan keadilan
sosial untuk mengevaluasi sejauh mana Indonesia memenuhi komitmen internasionalnya.
Kesimpulan dari tinjauan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam
tentang hubungan antara HAM dan keadilan sosial dalam sistem hukum Indonesia serta
menawarkan rekomendasi untuk perbaikan lebih lanjut demi meningkatkan perlindungan dan
penegakan keduanya.

Kata Kunci: ham, keadilan sosial, indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hak Asasi Manusia (HAM) dan keadilan sosial merupakan dua pilar utama yang
menjadi landasan bagi sistem hukum Indonesia. Sebagai negara demokratis dengan
beragam latar belakang budaya dan sosial, Indonesia telah menetapkan perlindungan
terhadap HAM dan prinsip keadilan sosial sebagai bagian integral dari konstitusinya.
Prinsip-prinsip ini tidak hanya diakui secara formal dalam berbagai dokumen hukum
nasional, tetapi juga tercermin dalam praktik hukum sehari-hari. Meskipun demikian,
implementasi konsep ini sering kali menghadapi tantangan dan kontroversi, baik dalam
bentuk ketidaksesuaian antara hukum dan realitas sosial maupun dalam penegakan yang
konsisten oleh aparat hukum.

Tinjauan kritis terhadap hak asasi manusia dan keadilan sosial dalam konteks sistem
hukum Indonesia menjadi penting mengingat kompleksitas dinamika sosial, politik, dan
ekonomi di negara ini. Perkembangan sistem hukum Indonesia sejak reformasi telah
menunjukkan upaya untuk memperkuat perlindungan HAM dan meningkatkan keadilan
sosial. Namun, tantangan besar tetap ada dalam menjamin penerapan yang efektif dan
merata di semua lapisan masyarakat. Penegakan hukum yang adil dan konsisten menjadi
kunci dalam mencapai tujuan ini.

Dalam konteks globalisasi dan integrasi ekonomi, tantangan baru muncul dalam
mempertahankan keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan kolektif.
Indonesia, sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman budaya dan agama, juga
dihadapkan pada dinamika internal yang kompleks dalam menjaga keseimbangan antara
hak individu dan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. Tinjauan kritis ini bertujuan
untuk menjelajahi bagaimana perubahan sosial dan politik, baik di tingkat nasional
maupun internasional, memengaruhi perlindungan HAM dan keadilan sosial di Indonesia
serta mencari solusi untuk meningkatkan implementasi kedua prinsip tersebut.

Selain itu, perkembangan teknologi dan informasi telah membawa tantangan baru
dalam konteks HAM, seperti privasi dan keamanan data. Kajian ini juga akan
mempertimbangkan dampak teknologi terhadap hak asasi manusia dan upaya untuk
memastikan bahwa perkembangan ini tidak merugikan prinsip-prinsip HAM dan keadilan
sosial. Dengan demikian, kajian ini bukan hanya meninjau keadaan saat ini, tetapi juga
mempertimbangkan tantangan dan peluang di masa depan dalam menjaga keseimbangan
antara hak individu dan kepentingan sosial yang lebih luas dalam sistem hukum Indonesia.

Pada level internasional, Indonesia telah berkomitmen untuk mematuhi standar HAM
yang diakui secara universal, seperti yang tercantum dalam berbagai perjanjian dan
deklarasi internasional. Namun, tantangan terus muncul dalam menerjemahkan komitmen

2
ini ke dalam kebijakan dan praktik yang konkret di tingkat nasional. Meskipun telah ada
langkah-langkah menuju penyempurnaan hukum dan sistem peradilan di Indonesia, masih
ada ruang untuk peningkatan dalam memberikan akses yang lebih luas terhadap keadilan
bagi semua warga, terutama mereka yang berada di lapisan masyarakat yang rentan.

Kajian ini juga akan menyoroti peran lembaga-lembaga non-pemerintah, aktivis HAM,
dan masyarakat sipil dalam memperjuangkan perlindungan HAM dan keadilan sosial di
Indonesia. Peran mereka sering kali menjadi kunci dalam mengawasi pelaksanaan hukum,
memberikan bantuan hukum kepada yang membutuhkan, dan memperjuangkan perubahan
kebijakan yang lebih inklusif. Oleh karena itu, partisipasi aktif dari berbagai pihak dalam
masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip HAM dan keadilan
sosial diperjuangkan secara efektif di semua tingkatan.

Tinjauan kritis ini akan menggarisbawahi pentingnya kesinambungan dan perbaikan


terus-menerus dalam menjaga dan memperkuat perlindungan HAM dan keadilan sosial di
Indonesia. Meskipun terdapat tantangan yang kompleks dan beragam, upaya untuk
memperjuangkan prinsip-prinsip ini merupakan investasi jangka panjang dalam
menciptakan masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan berbudaya hukum. Dengan terus
mendorong reformasi hukum, meningkatkan kesadaran akan HAM, dan memperkuat
lembaga-lembaga yang bertanggung jawab atas penegakan hukum, Indonesia dapat
melangkah maju menuju tujuan bersama yang lebih berarti bagi semua warganya.

Demikianlah, penelusuran kritis terhadap hak asasi manusia dan keadilan sosial
dalam konteks sistem hukum Indonesia membuka pintu bagi refleksi mendalam tentang
kemajuan yang telah dicapai serta tantangan yang masih dihadapi. Dengan menggali akar
permasalahan dan menganalisis dengan cermat dinamika sosial dan hukum, kita dapat
mengidentifikasi langkah-langkah konkret yang perlu diambil untuk memperbaiki keadaan
yang ada. Semua pihak, mulai dari pemerintah, lembaga hukum, masyarakat sipil, hingga
individu, memiliki peran yang penting dalam memastikan bahwa prinsip-prinsip HAM dan
keadilan sosial dihormati dan diperjuangkan secara konsisten.

Sebagai bagian dari komunitas global, Indonesia juga memiliki tanggung jawab untuk
terus berkomitmen pada prinsip-prinsip universal yang mendukung keadilan, kesetaraan,
dan martabat manusia. Dengan memperkuat kerja sama regional dan internasional dalam
hal perlindungan HAM dan peningkatan keadilan sosial, Indonesia dapat menjadi pelaku
yang lebih berpengaruh dalam mewujudkan tujuan bersama untuk menciptakan dunia yang
lebih baik bagi semua.

Dengan demikian, tinjauan kritis ini tidak hanya menyoroti tantangan dan kelemahan
dalam implementasi HAM dan keadilan sosial di Indonesia, tetapi juga memberikan
panggilan kepada semua pihak untuk bertindak secara kolektif dan berkesinambungan
demi mencapai perubahan positif yang berarti bagi masyarakat secara keseluruhan. Hanya

3
melalui kerja sama yang kuat, komitmen yang tulus, dan aksi yang berani, Indonesia dapat
melangkah maju sebagai negara yang lebih adil, inklusif, dan berbudaya hukum.

Metode Penelitian

Metode penelitian ini akan melibatkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Analisis Dokumen
Metode ini akan melibatkan analisis mendalam terhadap berbagai dokumen
hukum, termasuk konstitusi, undang-undang, peraturan, putusan pengadilan,
dan laporan resmi terkait HAM dan keadilan sosial di Indonesia. Analisis
dokumen akan memungkinkan peneliti untuk memahami kerangka hukum yang
ada, mengidentifikasi kebijakan dan praktik yang relevan, serta mengevaluasi
konsistensi dan efektivitas implementasinya. Selain itu, penelitian akan
memperhatikan perkembangan terbaru dalam undang-undang dan regulasi
terkait HAM dan keadilan sosial serta meninjau interpretasi dan aplikasi hukum
yang dibuat oleh lembaga-lembaga seperti Mahkamah Konstitusi dan
Mahkamah Agung. Dengan cara ini, analisis dokumen akan memberikan
gambaran yang komprehensif tentang kerangka hukum yang mengatur HAM
dan keadilan sosial di Indonesia serta evolusinya dari waktu ke waktu.

2. Studi Kasus
Penelitian akan menggunakan pendekatan studi kasus untuk menganalisis
implementasi HAM dan keadilan sosial dalam konteks situasi nyata di Indonesia.
Kasus-kasus spesifik yang melibatkan pelanggaran HAM, tantangan dalam
penegakan hukum, atau upaya untuk meningkatkan akses terhadap keadilan
sosial akan dianalisis secara mendalam untuk memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi hasilnya. Contoh studi kasus dapat mencakup penanganan
kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi dalam konteks penggusuran lahan,
hak-hak pekerja, atau hak-hak minoritas etnis dan agama. Penelitian akan
memperhatikan kronologi peristiwa, respons pemerintah dan lembaga hukum,
serta dampaknya terhadap individu dan komunitas yang terkena dampak.
Melalui studi kasus ini, peneliti akan dapat menggali berbagai aspek yang
terlibat dalam implementasi HAM dan keadilan sosial, termasuk peran lembaga
negara, faktor politik dan sosial, serta tantangan hukum yang dihadapi dalam
menegakkan prinsip-prinsip tersebut.

3. Wawancara
Penelitian akan melibatkan wawancara dengan berbagai pemangku
kepentingan, termasuk pejabat pemerintah, advokat HAM, aktivis masyarakat
sipil, anggota lembaga hukum, serta individu yang mungkin menjadi korban
atau memiliki pengalaman langsung dengan pelanggaran HAM atau

4
ketidakadilan sosial. Wawancara dengan individu yang terlibat secara langsung
dalam penegakan hukum dan penanganan kasus-kasus HAM akan memberikan
wawasan yang berharga tentang tantangan praktis yang dihadapi dalam
melindungi dan menegakkan HAM di lapangan. Sementara itu, wawancara
dengan korban atau keluarga korban dapat memberikan perspektif yang
mendalam tentang dampak pelanggaran HAM dan kebutuhan konkret yang
harus dipenuhi untuk mendapatkan keadilan. Selain itu, interaksi langsung
dengan pemangku kepentingan akan memungkinkan peneliti untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor politik, budaya, dan
institusional yang mempengaruhi implementasi HAM dan keadilan sosial di
Indonesia. Wawancara juga akan memberikan kesempatan bagi peneliti untuk
mengeksplorasi solusi yang mungkin untuk meningkatkan perlindungan HAM
dan keadilan sosial, berdasarkan pengalaman dan pandangan mereka yang
terlibat secara langsung dalam upaya ini.

4. Survei atau Kuesioner


Untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang persepsi masyarakat
terhadap HAM dan keadilan sosial, penelitian mungkin juga melibatkan survei
atau penyebaran kuesioner kepada responden yang mewakili berbagai lapisan
masyarakat. Pertanyaan dalam survei atau kuesioner akan dirancang dengan
cermat untuk mencakup berbagai aspek yang relevan, seperti pengetahuan
tentang hak-hak asasi manusia, pengalaman dengan sistem peradilan, dan
pandangan terhadap isu-isu sosial yang berkaitan dengan keadilan. Data yang
dikumpulkan dari survei atau kuesioner ini akan memberikan wawasan yang
berharga tentang sejauh mana kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang
HAM dan keadilan sosial, serta menunjukkan area-area di mana peningkatan
informasi atau advokasi mungkin diperlukan. Analisis data dari survei atau
kuesioner ini akan menjadi bagian integral dari keseluruhan penelitian,
membantu dalam merumuskan rekomendasi yang relevan dan berbasis bukti
untuk meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM serta keadilan sosial di
Indonesia.

5. Analisis Perbandingan
Selain membandingkan kerangka hukum dan praktik terkait HAM dan keadilan
sosial di Indonesia dengan standar internasional, penelitian ini juga akan
mempertimbangkan konteks regional dan sejarah negara tersebut. Dengan
membandingkan Indonesia dengan negara-negara sekitarnya yang memiliki
karakteristik budaya, sosial, dan politik yang serupa, penelitian akan dapat
menyoroti faktor-faktor yang mungkin memengaruhi implementasi HAM dan
keadilan sosial secara khusus di Indonesia. Selain itu, analisis perbandingan ini
akan membantu mengidentifikasi praktek terbaik dari negara-negara sejawat
yang dapat diadopsi atau disesuaikan dengan konteks Indonesia untuk
meningkatkan perlindungan HAM dan penegakan keadilan sosial. Dengan

5
demikian, penelitian ini akan memberikan perspektif yang lebih luas dan
komprehensif tentang tantangan dan peluang yang dihadapi oleh Indonesia
dalam memenuhi komitmen internasionalnya terkait HAM dan keadilan sosial.

PEMBAHASAN

Dalam konteks hak asasi manusia (HAM) dan keadilan sosial, ada beberapa pasal
dalam konstitusi dan undang-undang Indonesia yang menjadi landasan hukum utama.
Salah satu pasal yang paling penting adalah Pasal 28A sampai 28J dalam Undang-Undang
Dasar 1945, yang secara rinci menetapkan berbagai hak asasi manusia yang dilindungi,
termasuk hak atas martabat manusia, hak hidup, hak tidak disiksa, dan hak atas kebebasan
beragama. Pasal-pasal ini memberikan dasar yang kuat untuk perlindungan HAM di
Indonesia, meskipun tantangan dalam implementasinya masih ada.

Selain itu, Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 menetapkan prinsip keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Pasal ini menegaskan komitmen negara untuk menciptakan
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang merata bagi semua warga negara. Prinsip
keadilan sosial ini menjadi landasan bagi berbagai kebijakan pemerintah dalam bidang
kesejahteraan sosial, pendidikan, kesehatan, dan pembangunan ekonomi yang berkeadilan.

Di samping itu, ada juga sejumlah undang-undang yang secara khusus mengatur
perlindungan HAM dan penegakan keadilan sosial di Indonesia. Contohnya adalah Undang-
Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, yang mendefinisikan lebih rinci
hak-hak yang dilindungi dan kewajiban negara dalam melindungi dan memajukan HAM.
Undang-undang lainnya termasuk Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan HAM, yang memberikan kerangka kerja untuk penuntutan pelanggaran HAM di
Indonesia.

Meskipun kerangka hukum tersebut telah ada, tantangan terus muncul dalam
implementasinya. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan antara hukum dan
realitas lapangan. Meskipun ada undang-undang yang kuat, sering kali ada kesenjangan
dalam penerapan dan penegakan hukum di tingkat lokal, terutama di daerah-daerah
terpencil atau terpinggirkan.

Selain itu, tantangan lain termasuk kurangnya kesadaran dan pemahaman akan HAM
di kalangan masyarakat dan aparat penegak hukum, serta adanya hambatan budaya dan
struktural dalam memperjuangkan keadilan sosial. Reformasi hukum dan peningkatan
kapasitas aparat penegak hukum menjadi kunci dalam mengatasi tantangan-tantangan ini.

Di samping itu, integrasi teknologi dan informasi juga membawa tantangan baru
dalam perlindungan HAM, terutama terkait privasi dan keamanan data. Penting bagi

6
pemerintah dan lembaga terkait untuk terus mengembangkan regulasi yang sesuai untuk
menjawab tantangan ini tanpa mengorbankan hak asasi individu.

Akhirnya, kerja sama antar lembaga pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan
lembaga internasional juga penting dalam memperkuat perlindungan HAM dan penegakan
keadilan sosial di Indonesia. Dengan bekerja sama secara sinergis, berbagai pihak dapat
saling melengkapi dalam upaya mencapai tujuan bersama untuk menciptakan masyarakat
yang lebih adil, inklusif, dan berbudaya hukum.

Selain itu, penting untuk diakui bahwa interpretasi dan penerapan hukum terkait HAM
dan keadilan sosial juga dapat dipengaruhi oleh faktor politik dan kepentingan ekonomi.
Hal ini dapat menyebabkan perlakuan yang tidak merata atau bahkan penyalahgunaan
kekuasaan oleh pihak-pihak yang berwenang. Oleh karena itu, transparansi, akuntabilitas,
dan independensi lembaga-lembaga penegak hukum menjadi krusial dalam memastikan
bahwa hukum ditegakkan secara adil dan berkeadilan.

Selain aspek hukum, juga penting untuk mempertimbangkan aspek budaya dan sosial
dalam upaya meningkatkan perlindungan HAM dan keadilan sosial. Indonesia memiliki
masyarakat yang beragam dengan tradisi dan budaya yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
pendekatan yang sensitif terhadap konteks lokal dan memperhatikan kebutuhan serta
kekhawatiran masyarakat adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan.

Dalam mengatasi tantangan-tantangan ini, advokasi publik dan pendidikan mengenai


HAM dan keadilan sosial menjadi sangat penting. Melalui peningkatan kesadaran dan
pemahaman masyarakat tentang hak-hak mereka serta peran dan tanggung jawab negara
dalam melindungi hak-hak tersebut, dapat diharapkan akan terjadi tekanan yang lebih
besar bagi pemerintah untuk bertindak sesuai dengan komitmen HAM dan keadilan sosial.

Terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi, penting untuk mengakui langkah-
langkah positif yang telah diambil oleh pemerintah Indonesia dalam memperjuangkan HAM
dan keadilan sosial. Langkah-langkah tersebut meliputi pembentukan lembaga-lembaga
khusus, seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), serta adopsi kebijakan-
kebijakan progresif yang bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan,
pendidikan, dan keadilan bagi semua warga negara.

Secara keseluruhan, dalam menghadapi dinamika yang kompleks dan beragam,


penegakan HAM dan keadilan sosial di Indonesia memerlukan pendekatan yang holistik dan
terpadu. Ini melibatkan upaya bersama dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat
sipil, maupun sektor swasta, untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
perlindungan dan penegakan HAM serta pencapaian keadilan sosial bagi semua warga
negara.

7
Kesimpulan

Dalam tinjauan kritis tentang Hak Asasi Manusia (HAM) dan keadilan sosial dalam
sistem hukum Indonesia, kita melihat bahwa meskipun ada kerangka hukum yang kuat dan
komitmen yang jelas dari pemerintah, masih ada tantangan yang signifikan dalam
implementasi dan penegakan kedua prinsip ini. Meskipun demikian, ada langkah-langkah
positif yang telah diambil, termasuk pembentukan lembaga-lembaga khusus dan adopsi
kebijakan progresif.

Tantangan utama yang dihadapi mencakup kesenjangan antara hukum dan realitas
lapangan, kurangnya kesadaran dan pemahaman akan HAM di kalangan masyarakat, serta
adanya hambatan budaya dan struktural dalam memperjuangkan keadilan sosial. Namun,
dengan meningkatkan reformasi hukum, peningkatan kesadaran masyarakat, dan
memperkuat kerja sama antar lembaga pemerintah dan non-pemerintah, banyak dari
tantangan ini dapat diatasi.

Penting untuk diakui bahwa mencapai tujuan HAM dan keadilan sosial adalah proses
yang berkelanjutan dan memerlukan komitmen jangka panjang dari semua pihak terlibat.
Dengan upaya bersama, Indonesia dapat melangkah maju sebagai negara yang lebih adil,
inklusif, dan berbudaya hukum, di mana hak-hak setiap individu dihormati dan keadilan
sosial diperjuangkan untuk semua warga negara.

8
DAFTAR PUSTAKA

Daulay, A. S., & Munawir, Z. (2015). Pecandu Narkoba Sebagai Salah Satu Penyebab Perceraian (Studi Kasus
Putusan di Pengadilan Agama Medan No. 1843/Pdt. G/2013/PA-MDN) (Doctoral dissertation,
Universitas Medan Area).
Arifin, S., Zaini, M., & UMA, T. K. H. (2013). Pedoman Pendidikan Klinis Hukum Fakultas Hukum UMA-Medan.
Muis, A., & Munawir, Z. (2011). Tinjauan Yuridis Upaya Hukum Terhadap Putusan Sela Dalam Perkara
Perdata (Studi Putusan No. 470/Pdt. G/2010/PN. Mdn) (Doctoral dissertation, Universitas Medan
Area).
Muis, A., & Munawir, Z. (2011). Asas-Asas Hukum Dalam Buku III KUH Perdata Dikaitkan Dengan Perjanjian
Fidusia Sepeda Motor Pada PT. Duta Putra Sumatera Medan.
Munawir, Z. (2006). Klausula Buku Dalam Perjanjian Kredit Pada PT. Indomobil Finance Indonesia Menurut
UU Perlindungan Konsumen.
Munawir, Z. (2006). Kajian Franchise (Waralaba) Dari Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1997.
Munawir, Z. (2006). Aspek Hukum Dalam Penggunaan Komputer.
Zulyadi, R. (2020). Police's Role in Investigation Process of Fraud Criminal Act of Civil Servants Candidate
(Case Study of Police Station Binjai). Britain International of Humanities and Social Sciences (BIoHS)
Journal, 2(2), 403-411.
Zulyadi, R. (2020). Judge's Role in Court to Eradicate Corruption According to Law Number 20 in 2001 (Study
of Decision 16/PID. SUS. K/2011/PN. MDN). Budapest International Research and Critics Institute-
Journal (BIRCI-Journal), 3(2), 1280-1288.
Zulyadi, R. (2020). Obstacle Factors on Evidence System of Urine Test Result on Drugs Cases in National
Narcotics Board of North Sumatera Province, Indonesia. Budapest International Research and Critics
Institute-Journal (BIRCI-Journal), 3(2), 1316-1324.
Zulyadi, R. (2020). Police’s Role to Prevent Criminal Act of Rape-Murder (Study Case of Police Labuhan Ruku
Talawi Sub-District, Batubara District, North Sumatera). SIASAT, 5(2), 39-46.
Zulyadi, R. (2019). Penyalahgunaan Kekuasaan Pemerintah Yang Merugikan Keuangan Negara Melalui
Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing. Hukum Pidana
Dan Pembangunan Hukum, 1(2).
Amri, R. Z., Munawir, Z., & Pohan, M. N. (2020). Legal Review of Late Payment of Syndicated Bank Credit
Agreements Due to Covid-19.
Zulyadi, R. (2018). Tindak Pidana Penyelundupan Manusia Ancaman Bagi Kedaulatan Bangsa.
Zulyadi, R. (2017). Transfer Pricing Dalam Tindak Pidana Perpajakan.
Zulyadi, R. (2015). Penyelundupan Manusia (People Smuggling) sebagai Suatu Kejahatan Transnasional di
Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara).
Tarigan, R. S., Azhar, S., & Wibowo, H. T. (2021). Manual Procedure Petunjuk Penggunaan Aplikasi Registrasi
Asrama Kampus.
Tarigan, R. S. (2022). KEBERMANFAATAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI PADA DUNIA PENDIDIKAN DI
INDONESIA.
Wahyudi, A., & Tarigan, R. S. (2022). SISTEM INFORMASI SEKOLAH BERBASIS WEB PADA SMP NUSA PENIDA.
Laporan Kerja Praktek Mahasiswa Teknik, 1(3).
Aulia, A. M., Tarigan, R. S., Wibowo, H. T., & Dwiatma, G. (2022). Penerapan E-Gudang Sebagai Tempat
Penampungan Ikan.
Data, P., Tarigan, R. S., Wibowo, H. T., Azhar, S., & Wasmawi, I. (2016). Manual Procedure Petunjuk dan
Mekanisme Pengoperasian Pendaftaran Ulang Online Mahasiswa Lama.
Harahap, G. Y. (2013). Community Enhancement Through Participatory Planning: A Case of Tsunami-disaster
Recovery of Banda Aceh City, Indonesia (Doctoral dissertation, Universiti Sains Malaysia).
Syarif, Y. (2018). Rancangan Power Amplifier Untuk Alat Pengukur Transmission Loss Material Akustik
Dengan Metode Impedance Tube. JOURNAL OF ELECTRICAL AND SYSTEM CONTROL ENGINEERING,
1(2).
LUMBANRAJA, W., & Harahap, G. Y. (2022). PROYEK PEMBANGUNAN IRIAN SUPERMARKET TEMBUNG–
PERCUT SEI TUAN SUMATERA UTARA. Laporan Kerja Praktek Mahasiswa Teknik, 1(3).
Syarif, Y. (2022). PROYEK PEMBANGUNAN PERLUASAN GUDANG BOILER PT. INDOFOOD CBP SUKSES
MAKMUR TBK DELI SERDANG. Laporan Kerja Praktek Mahasiswa Teknik, 1(3).
OKTAVIANI, R., & Syarif, Y. (2022). PROYEK PEMBANGUNAN MERCU PADA BENDUNGAN LAU SIMEME
SIBIRU-BIRU–DELISERDANG SUMATERA UTARA. Laporan Kerja Praktek Mahasiswa Teknik, 1(3).

9
TELAUMBANUA, F., & Syarif, Y. (2022). PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG MENARA BANK BRI MEDAN.
Laporan Kerja Praktek Mahasiswa Teknik, 1(3).
Ramadhani, M. R., & Syarif, Y. (2022). PROYEK PEMBANGUNAN SALURAN PENGHUBUNG PADA BENDUNG DI
SERDANG. Laporan Kerja Praktek Mahasiswa Teknik, 1(3).
SAJIWO, A., & Harahap, G. Y. (2022). PROYEK PEMBANGUNAN SPBU SHELL ADAM MALIK. Laporan Kerja
Praktek Mahasiswa Teknik, 1(3).
Tarigan, R. S., Wasmawi, I., & Wibowo, H. T. (2020). Manual Procedure Petunjuk Penggunaan Sistem Tanda
Tangan Gaji Online (SITAGO).
Harahap, G. Y. (2001). Taman Bermain Anak-Anak di Medan Tema Arsitektur Perilaku (Doctoral dissertation,
Universitas Medan Area).
Santoso, M. H. (2021). Laporan Kerja Praktek Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru Berbasis Web
pada SMA Swasta Persatuan Amal Bakti (PAB) 8 Saentis.
PRATAMA, R., & Harahap, G. Y. (2022). PROYEK PEMBANGUNAN LIVING PLAZA MEDAN. Laporan Kerja
Praktek Mahasiswa Teknik, 1(3).
MARPAUNG, A. D., & Harahap, G. Y. (2022). PEMBANGUNAN PLTA PEUSANGAN 1 & 2 HYDROELECTRIC
POWER PLANT CONTRUCTION PROJECT 88 MW–PENSTOCK LINE ACEH TENGAH. Laporan Kerja
Praktek Mahasiswa Teknik, 1(3).
Fauziah, I. L. (2022). PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN
MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU RAUDHATUL ATHFAL (RA) DI KABUPATEN KULON
PROGO (Doctoral dissertation, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Magelang).
Tarigan, R. S., & Dwiatma, G. ANALISA STEGANOGRAFI DENGAN METODE BPCS (Bit-Plane Complexity
Segmentation) DAN LSB (Least Significant Bit) PADA PENGOLAHAN CITRA.
Tarigan, R. S. (2016). Manual Procedure Petunjuk Penggunaan Elearning. uma. ac. id.
Harahap, G. Y. (2020). Instilling Participatory Planning in Disaster Resilience Measures: Recovery of Tsunami-
affected Communities in Banda Aceh, Indonesia. Budapest International Research in Exact Sciences
(BirEx) Journal, 2(3), 394-404.
Harahap, G. Y. (2004). Decentralization and its Implications on the development of Housing in Medan.
Tarigan, R. S. (2018). Manual Procedure Petunjuk Penggunaan Sistem Informasi Program Studi (SIPRODI).
Tarigan, R. S. (2017). Manual Procedure Petunjuk Penggunaan Academic Online Campus (AOC).
Eky Ermal, M. (2019). PROFIL KINERJA RETURN DAN RESIKO PADA SAHAM TIDAK BERETIKA: STUDI KASUS
PERUSAHAAN ROKOK DI INDONESIA.
Azhar, S. (2013). Studi Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Agresifitas Remaja Pemain
Point Blank (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area).
Fauziah, I. (2009). Multiplikasi Tanaman Krisan (Chrysanthemum sp.) dengan Menggunakan Media MS
(Murashige-Skoog) Padat.
Tarigan, R. S., & Dwiatma, G. (2022). ANALISA STEGANOGRAFI DENGAN METODE BPCS (Bit-Plane Complexity
Segmentation) DAN LSB (Least Significant Bit) PADA PENGOLAHAN CITRA.
Wibowo, H. T., Tarigan, R. S., & Mukmin, A. A. (2022). APLIKASI MARKETPLACE PENDAMPING WISATA
DENGAN API MAPS BERBASIS MOBILE DAN WEB. Retrieved from osf. io/3jpdt.
TARIGAN, R. G., & Harahap, G. Y. (2022). LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG
MENARA BRI JL. PUTRI HIJAU NO. 2-KOTA MEDAN. Laporan Kerja Praktek Mahasiswa Teknik, 1(3).
Santoso, M. H. (2021). Application of Association Rule Method Using Apriori Algorithm to Find Sales Patterns
Case Study of Indomaret Tanjung Anom. Brilliance: Research of Artificial Intelligence, 1(2), 54-66.
WARUWU, B. M., & Harahap, G. Y. (2022). PENGERJAAN ABUTMENT PADA PROYEK PENGGANTIAN
JEMBATAN IDANO EHO–DESA SIFOROASI–KECAMATAN AMANDRAYA–KABUPATEN NIAS SELATAN.
Laporan Kerja Praktek Mahasiswa Teknik, 1(3).
SIDABUTAR, P. R., & Harahap, G. Y. (2022). IDENTIFIKASI PELAT LANTAI PERON TINGGI PADA
PEMBANGUNAN STASIUN LUBUK PAKAM BARU. Laporan Kerja Praktek Mahasiswa Teknik, 1(3).

10

Anda mungkin juga menyukai