Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN


BALAI PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN
WILAYAH KALIMANTAN
Alamat : Jl. Sei. Salak Landasan Ulin Km. 28 Banjarbaru 70721
Telp. (0511) 7559796 Fax. (0511) 4780774 Email : bpsklwilkalimantan@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

PROGRAM : LAYANAN SARANA DAN PRASARANA INTERNAL

KEGIATAN : RENOVASI GEDUNG BANGUNAN KANTOR

SUB KEGIATAN : BELANJA PENAMBAHAN NILAI GEDUNG DAN BANGUNAN

PEKERJAAN : PERENCANAAN RENOVASI GEDUNG BANGUNAN KANTOR

LOKASI : KOTA BANJARBARU

ALOKASI DANA : KPPN. 045-BANJARMASIN

SATUAN KERJA : BPSKL WILAYAH KALIMANTAN

BPSKL – WILAYAH KALIMANTAN


TAHUN ANGGARAN 2024

TOR (TERM OF REFERENCE) KERANGKA ACUAN KERJA 1


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN
BALAI PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN
WILAYAH KALIMANTAN
Alamat : Jl. Sei. Salak Landasan Ulin Km. 28 Banjarbaru 70721
Telp. (0511) 7559796 Fax. (0511) 4780774 Email : bpsklwilkalimantan@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


RENOVASI GEDUNG BANGUNAN KANTOR

1. LATAR BELAKANG

Menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung,


dijelaskan bahwa bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan
konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, dimana setiap
bangunan gedung memiliki fungsinya yang berbeda-beda. Bangunan gedung
untuk perkantoran merupakan salah satu contoh fungsi sebagai gedung usaha.
Gedung perkantoran merupakan tempat untuk melaksanakan aktifitas
perekonomian. Lingkungan bangunan gedung adalah lingkungan di sekitar
bangunan gedung yang menjadi pertimbangan penyelenggaraan bangunan
gedung baik dari segi sosial, budaya, maupun dari segi ekosistem.

Fungsi perkantoran yang utama adalah merupakan tempat proses


penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan,
penyimpanan, dan penyampaian/ pendistribusian data/informasi untuk mencapai
tujuan dan juga dapat berfungsi sebagai pelayanan. Oleh karena itu dalam
merencanakan gedung perkantoran perlu perencanaan yang matang ditinjau
dari segi utilitas, kenyamanan, keamanan, bentuk, arsitektur, struktur, maupun
jasa yang tersedia.

Kantor yang nyaman bagi para penghuninya, juga akan memberikan nilai
tambah dalam melaksanakan tugas-tugas kantor. Sehingga tujuan kantor pun
dapat tercapai. Kenyamanan tersebut dapat diperoleh salah satunya karena
faktor, keindahan, kebersihan, letak/lokasi kantor yang strategis, sarana utilitas
yang memadai maupun kemegahan serta penataan bangunan gedung yang
baik.

Diharapkan dengan langkah tersebut maka sinergitas pelayanan kepada


masyarakat lebih teratur, terarah dan efesien. Sehingga dapat diwujudkan
dengan sebaik-baiknya, dan mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya, dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta menjadi
kawasan yang indah dan memberikan kebanggaan masyarakat sekitar.
Untuk itu penyedia jasa konsultan perencana untuk bangunan gedung
negara perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu
menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak
diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.

TOR (TERM OF REFERENCE) KERANGKA ACUAN KERJA 2


Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan diharapkan dapat
menjadi acuan bagi penyedia jasa perencanaan teknis sehingga mampu
mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan
pembangunan.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
1) Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana
yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi
dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan Studi Penataan
Bangunan Gedung Perkantoran BPSKL-wilayah Kalimantan.
2) Dalam penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya untuk menghasilkan keluaran yang
memadai sesuai spesifikasi dan standar teknis yang tercantum dalam KAK ini.

b. Tujuan
1) Untuk menentukan dan mengetahui tingkat kelayakan, kesesuaian
pembangunan dan penataan gedung kantor BPSKL-wilayah Kalimantan yang
ditinjau dari berbagai aspek kajian, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam
penyusunan Penataan Gedung Pekantoran.
2) Untuk menghasilkan kawasan tata letak bangunan gedung perkantoran dan
prasarana pendukungnya diantaranya ruang rapat, taman, drainase, tempat
parkir, sirkulasi kendaraan dan sistem utilitas lainnya yang teratur, indah,
efesien.
3) Untuk menginventarisasi kondisi bangunan gedung dan menganalisa kebutuhan
pembangunan gedung sesuai dengan struktur organisasi dan fungsi layanan
pemerintahan sehingga menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan untuk
jangka waktu tertentu.

3. RUANG LINGKUP
Sesuai dengan maksud dan tujuannya, maka ruang lingkup kegiatan pekerjaan ini
adalah:
 Pengumpulan data sekunder kondisi gedung perkantoran
 Perencanaan landscaping/tata ruang gedung perkantoran setda
 Penataan tempat parkir roda dua dan roda empat
 Penataan sirkulasi kendaraan bermotor
 Perencanaan ruang rapat dan fasilitas pertemuan
 Penataan untilitas komplek setda
 Penataan instalasi listrik
 Penataan instalasi penanggulangan kebakaran
 Penggambaran teknis dan perspektif 3D
 Perencanaan induk pembangunan gedung perkantoran
 Masterplan penataan gedung perkantoran
 Metode Pelaksanaan

4. SASARAN
a. Sasaran Pekerjaan Penyusunan Studi Penataan Bangunan Gedung Kantor adalah
terwujudnya suatu dokumen perencanaan yang komprehensif baik ditinjau dari
aspek arsitektural dan struktural, maupun dari aspek fungsi dan ekonomis.

TOR (TERM OF REFERENCE) KERANGKA ACUAN KERJA 3


b. Dokumen yang tersusun berupa Penyusunan S t u d i P e n a t a a n B a n g u n a n
G e d u n g K a n t o r adalah dokumen yang memenuhi persyaratan dan peraturan
yang berkaitan dengan gedung pemerintah.
c. Dokumen hasil perencanaan yang dibuat oleh Konsultan Perencana diharapkan
dapat memberikan pedoman secara utuh untuk Penyusunan tahapan penataan
dan pembangunan gedung kantor.

5. SUMBER DANA DAN PEMBIAYAAN


1. Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN - KPPN 045 Banjarmasin Tahun
Anggaran 2024. Besar Pagu Anggaran adalah Rp.100.000.000,- (seratus juta
rupiah).
2. Biaya pekerjaan Jasa Konsultansi dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual, meliputi komponen sebagai berikut :
a. honorarium tenaga ahli dan tenaga pendukung;
b. materi dan penggandaan laporan;
c. pembelian bahan dan ATK;
d. pembelian dan atau sewa peralatan;
e. sewa kendaraan, dan kantor;
f. perjalanan (lokal maupun luar kota);
g. jasa dan overhead perencanaan;
h. pajak dan iuran daerah lainnya

6. PEMBERI TUGAS
Pejabat Pembuat Komitmen : Drs…………………………………………..
Satuan Kerja : BPSKL – Wilayah Kalimantan
Kegiatan : Belanja Perencanaan Penambahan Nilai Gedung dan
Bangunan Kantor
Pekerjaan : Perencanaan Renovasi Gedung dan Bangunan Kantor

7. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah selama 45 (Empat Puluh Lima) hari kalender
sejak SPMK diterbitkan.

8. LOKASI KEGIATAN
Jl. Ir. P.M. Noor Banjarbaru

9. KEGIATAN PERENCANAAN

1. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah meliputi
tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik
bangunan gedung negara yang terdiri dari:
a. Persiapan Perencanaan yaitu kegiatan yang meliputi seluruh pekerjaan awal
sebelum pekerjaan dimulai : penyusunan jadwal, obilisasi dan pengerahan tenaga
ahli, tenaga pendukung, rencana dan metode pengumpulan data dan informasi
lapangan, membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK.
b. Mengidentifikasi kebutuhan perencanaan ruang lantai 6 RSUD Hadji Boejasin
Pelaihari.
c. Membuat analisa harga satuan untuk setiap item pekerjaan yang ada pada
kegiatan tersebut
d. Menyusun konsep pendekatan program dan program standar ruang.
e. Menyusun Pra Rancana, antara lain berupa gambar-gamabar pra-rencana

TOR (TERM OF REFERENCE) KERANGKA ACUAN KERJA 4


(rencana atau plan; bangunan yang terdiri dari denah, tampak dan potongan;
jaringan prasarana; konsep struktur mekanikal dan elektrikal), perkiraan biaya
pembangunan dan garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
f. Melakukan koordinasi dan konsultansi dengan pengguna jasa untuk menampung
saran masukan dan aspirasi sebagai bahan pertimbangan dalam proses
perencanaan teknis.
g. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat:
1. Rencana arsitektur, dan uraian konsep yang mudah dimengerti.
2. Rencana sistem Mekanikal / Elektrikal.
3. Rencana utilitas
4. Perkiraan biaya.
h. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
1. Gambar-gambar detail Arsitektur, Struktur, Utilitas dan M/E, yang
sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (Bill of Quantity), rencana anggaran
biaya pekerjaan (RAB).
4. Laporan akhir perencanaan.
5. Membantu Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di dalam menyusun dokumen
pelelangan dan pelaksanaan pelelangan.
2. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas yang sama
apabila terjadi lelang ulang.
3. Mendampingi konsultan pengawasan selama pelaksanaan konstruksi fisik dan
melaksanakan kegiatan seperti:
a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila
ada perubahan.
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama
masa pelaksanaan konstruksi terutama mengenai detail gambar
perencanaan.
c. Memberikan saran-saran.

10. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN

1. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan


tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai
sesuai KAK ini.

2. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa


perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang
berlaku.

3. Secara umum tanggung jawab Konsultan Perencana adalah sebagai berikut :


a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan
standar hasil karya perencanaan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi
batasanbatasan yang telah diberikan oleh Pengguna Anggaran / Kuasa
Pengguna Anggaran (PA/KPA), termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi
pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk
bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung
negara.

TOR (TERM OF REFERENCE) KERANGKA ACUAN KERJA 5


11. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN

a. Konsep Bangunan atau ruang pengembangan harus selaras/menyesuaikan dengan


bangunan di lingkungan sekitarnya.

b. Dalam perencanaan harus menyediakan fasilitas pengolah limbah dan antisipasi


terhadap bahaya kebakaran serta bencana.

c. Teknis konstruksi yang disaratkan oleh perencana hendaknya meggunakan


teknologi sederhana sampai dengan teknologi tinggi atau Hightech, karena
merupakan bangunan monumental dan waktu pelaksanaan sangat terbatas, dari
pekerjaan pondasi sampai dengan finishing.

d. Lokasi pekerjaan yang tersedia sangat terbatas, sehingga perencana wajib


menjelaskan rencana pekerjaan yang bersifat fabrikasi harus dilaksanakan di
luar lokasi.

e. Lokasi pekerjaan berada di Komplek RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten


Tanah Laut, sehingga untuk pengadaan material ke lokasi proyek harus ada
peraturan yang khusus supaya tidak terganggu akses lalu lintas.

12. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

a. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,


Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan
Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok
yang harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan
dalam KAK ini.

c. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa


waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

d. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen


perencanaan untuk siap dilelangkan maksimal 45 (empat puluh lima) hari
Kalender atau 1,5 (satu setengah) bulan sejak dikeluarkannya Kontrak/Surat
Perintah Mulai Kerja.

13. INFORMASI DAN TENAGA/PERSONIL

a. Informasi.

a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi


yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran /
Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran /
Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, maupun yang
dicari sendiri.
c. Kesalahan / kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.

b. Tenaga/Personil

Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus menyediakan


Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang memenuhi ketentuan dari Pengguna
Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, baik
ditinjau dari segi lingkup kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.

TOR (TERM OF REFERENCE) KERANGKA ACUAN KERJA 6


A. TENAGA AHLI

Tenaga Ahli yang dilibatkan adalah tenaga ahli yang cukup berpengalaman
dibidangnya masing-masing, yaitu terdiri dari:

a. Team Leader, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil atau Arsitek (S1),
Lulusan perguruan tinggi negeri/swasta yang telah diakreditasi/disamakan
oleh instansi berwenang atau lulusan perguruan tinggi Luar Negeri yang
ijazahnya telah disyahkan/diakui oleh Instansi Pemerintah yang berwenang,
memiliki Sertifikat Keahlian Arsitek (SKA 101), memiliki pengalaman dalam
perencanaan gedung/bangunan non perumahan sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun atau pengalaman 3 (tiga) tahun untuk S2.
b. Tenaga Ahli Struktur, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1)
Lulusan perguruan tinggi negeri/swasta yang telah diakreditasi/disamakan
oleh instansi berwenang atau lulusan perguruan tinggi Luar Negeri yang
ijazahnya telah disyahkan/diakui oleh Instansi Pemerintah yang berwenang,
memiliki Sertifikat Keahlian Ahli Teknik Bangunan Gedung (SKA 201)
berpengalaman dalam perencanaan gedung/bangunan non perumahan
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
c. Tenaga Ahli Arsitektur, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Arsitektur (S1),
Lulusan perguruan tinggi negeri/swasta yang telah diakreditasi/disamakan
oleh instansi berwenang atau lulusan perguruan tinggi Luar Negeri yang
ijazahnya telah disyahkan/diakui oleh Instansi Pemerintah yang berwenang,
memiliki Sertifikat Keahlian Arsitek (SKA 101), berpengalaman dalam
perencanaan gedung/bangunan non perumahan sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun.
d. Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal, berpendidikan minimal Sarjana Teknik
Elektronika (S1), Lulusan perguruan tinggi negeri/swasta yang telah
diakreditasi/disamakan oleh instansi berwenang atau lulusan perguruan tinggi
Luar Negeri yang ijazahnya telah disyahkan/diakui oleh Instansi Pemerintah
yang berwenang, memiliki Sertifikat Keahlian Ahli Teknik Elektronika dan
Telekomunikasi dalam gedung (SKA 405), berpengalaman dalam
perencanaan mekanikal elektrikal gedung/bangunan non perumahan sekurang
- kurangnya 3 (tiga) tahun.

B. TENAGA PENDUKUNG
Tenaga pendukung yang dibutuhkan terdiri dari :
1. Tenaga Administrasi
Berpendidikan minimal SMA/SMK, sekurang - kurangnya 1 (satu) tahun.
2. Tenaga CAD Operator/draftman
Berpendidikan minimal SMK Bangunan, sekurang - kurangnya 1 (satu) tahun.
3. Tenaga Surveyor
Berpendidikan minimal SMK Bangunan, sekurang - kurangnya 1 (satu) tahun.
4. Tenaga Estimator
Berpendidikan minimal D3 Sipil/Arsitektur, sekurang - kurangnya 1 (satu) tahun.

14. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan


Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:

a. Tahap Konsep Rencana Teknis

a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan perencana.
b. Konsep skematik rencana teknis.

TOR (TERM OF REFERENCE) KERANGKA ACUAN KERJA 7


c. Laporan data dan informasi lapangan.

b. Tahap Pra-rencana Teknis

a. Gambar-gambar Pra-rencana.
b. Perkiraan biaya pembangunan.
c. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

c. Tahap Pengembangan Rencana

a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, ME dan utilitas.


b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
c. Draft rencana anggaran biaya.
d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

d. Tahap Rencana Detail

a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap.


b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Bill Of Quantity (BQ).
d. Rencana anggaran biaya (RAB).
e. Tahap Pelelangan.
- Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.

15. LAPORAN.

Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pengguna Anggaran / Kuasa


Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen oleh Penyedia Jasa Konsultansi
adalah meliputi :

a. Laporan Pendahuluan, berisi Rencana Kerja yang akan dilaksanakan dan hasil
orientasi lapangan serta kerangka kegiatan yang harus dijelaskan seperti kegiatan
persiapan, pengurusan perijinan, mobilisasi tenaga dan peralatan, jadwal
pelaksanaan dan jadwal penugasan personil atau tenaga ahli serta progr am
kerja
berikutnya diserahkan 15 (lima belas) hari setelah SPMK. Laporan Pendahuluan
diserahkan kepada pemilik pekerjaan sebanyak 5 (lima) set.
b. Laporan Antara, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan,
Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Gambar-gambar pra-rencana. Laporan
Antara harus diserahkan selambat-lambatnya 25 (dua puluh lima) hari kalender
sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 5
(lima) set.
c. Draf Laporan Akhir, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan,
Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Draf Gambar-Gambar Detail Hasil
Perencanaan. Draf Laporan Hasil Perencanaan tersebut diserahkan selambat
lambatnya 35 (tiga puluh lima) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai
Kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 5 (lima) set.
d. Laporan Akhir Perencanaan, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan
Perencanaan, Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Gambar-Gambar Detail Hasil
Perencanaan, Presentasi Laporan Akhir. Laporan Akhir Perencanaan tersebut
diserahkan selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak tanggal
Surat Perintah Mulai Kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 5 (lima) set

16. KUALIFIKASI DAN KLASIFIKASI PENYEDIA

TOR (TERM OF REFERENCE) KERANGKA ACUAN KERJA 8


Perusahaan penyedia jasa konsultansi harus mempunyai SBU dengan
klasifikasi Arsitektural, serta SBU dengan Klasifikasi Perencanan Penataan
Ruang, sedangkan kualifikasinya adalah kecil.
Dengan disampaikannya Kerangka Acuan Kerja ini, agar Pelaksana Pekerjaan
dapat memahami yang selanjutnya mengiterprestasikan dan mendefinisikan
tugas yang diberikan secara benar, sehingga dapat menghasilkan suatu hasil
perencanaan yang sesuai.
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai bahan acuan bagi Pelaksana
Pekerjaan untuk melaksanakan kegiatan, dan dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Baanjarbarun, Februari 2024

Pejabat Pembuat Komitmen

Nama………………………….
Penata Tk.I
NIP 1111111111111111111

TOR (TERM OF REFERENCE) KERANGKA ACUAN KERJA 9

Anda mungkin juga menyukai