Makalah Perkebunan Kayu Manis Kelompok 7
Makalah Perkebunan Kayu Manis Kelompok 7
KAYU MANIS
KELOMPOK 7
Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Terjadi banyak kesulitan dalam
pembuatan paper ini, salah satunya kurangnya ilmu pengetahuan mengenai
makalah dan mengenai kayu manis. Namun dengan bantuan dan bimbingan dari
semua pihak tugas kelompok ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Oleh karena itu kami mengucapkan rasa terimakasih kepada bapak I Made
Sukewijaya yang telah memberikan bimbingan mengenai tugas kelompok kami,
dan kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu kami
dalam pembuatan tugas makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran agar paper ini lebih baik dan berguna di masa yang
akan datang.
Tugas makalah ini kami susun berdasarkan jurnal, artikel yang kami
termukan dari berbagai pihak dengan judul “KAYU MANIS”
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. I
DAFTAR ISI ........................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................4
2.1 Kecocokan Lahan dan Iklim Mikro ............................................................ 4
2.2 Unsur-Unsur Dalam Proses Komunikasi .................................................... 5
2.2.1 Penyiapan Bibit ................................................................................. 5
2.2.2 Pembibitan .........................................................................................5
2.2.3 Penanaman .........................................................................................5
2.2.4 Pemeliharaan ..................................................................................... 5
2.3 Metode Budidaya, Penyiapan Lahan, Naungan Jarak Tanam dan
Penanaman...................................................................................................7
2.3.1 Metode Budidaya................................................................................7
2.3.2 Penyiapan Lahan.................................................................................7
2.3.2 Naungan Jarak Tanam.........................................................................8
2.3.3 Penanaman..........................................................................................8
2.4 Pemeliharaan (Pemangkasan, Pemupukan, Pengendalian Hama Penyakit)
dan Analisis Usaha Budidaya.......................................................................8
2.4.1 Pemangkasan........................................................................................8
2.4.2 Pemupukan............................................................................................9
2.4.3 Pengendalian Hama Penyakit................................................................9
2.4.4 Analisis Usaha Budidaya....................................................................11
2.5 Panen, Pasca Panen, Pengelolahan, Penyimpanan, Distribusi dan
Pemasaran..................................................................................................13
2.5.1 Panen..................................................................................................13
2.5.2 Pasca Panen.........................................................................................14
2.5.3 Pengelolahan......................................................................................14
2.5.4 Penyimpanan Distribusi ....................................................................14
ii
2.5.5 Pemasaran..........................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam kayu manis yaitu minyak
atsiri eugenol, safrole, sinamaldehide, tanin, kalsium oksalat, damar, dan zat
penyamak. Berbagai aplikasi kayu manis yaitu dapat dijadikan zat antimikroba,
antifungi, antivirus, antioksidan, antitumor, penurun tekanan darah, kolesterol,
dan memiliki senyawa rendah lemak. Senyawa eugenol dan sinamaldehid
memiliki potensi sebagai antibakteri dan antibiofilm. Minyak atsiri dapat
dijadikan antiseptik, membangkitkan selera atau menguatkan lambung (stomakik)
serta memiliki efek untuk mengeluarkan angin (karminatif). Selain itu, minyaknya
dapat digunakan dalam industri sebagai obat kumur dan pasta, penyegar bau
sabun, deterjen, lotion parfum dan cream. Dalam pengolahan bahan makanan dan
minuman, minyak kayu manis digunakan sebagai pewangi atau peningkat cita
rasa, diantaranya untuk minuman keras, minuman ringan (softdrink), agar-agar,
1
2
kue, kembang gula, bumbu gulai dan sup. Kayu manis juga secara tradisional
dijadikan sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, dengan dicampur madu,
misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung, dan perut
kembung. Kayu manis merupakan jenis rempah yang kaya akan senyawa bioaktif
dan telah diketahui mampu menurunkan kadar glukosa darah, serta dipercaya
ampuh mengatasi penyakit seperti batuk, diare, asam urat dan tekanan darah
tinggi.
1. Bagaimana lahan dan iklim yang cocok untuk tanaman kayu manis.
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan dari
penulisan makalah ini ialah:
1. Untuk mengetahui lahan dan iklim yang cocok untuk tanaman kayu
manis
4
5
2.3 Metode Budidaya, Penyiapan Lahan, Naungan Jarak Tanam dan Penanaman
2.3.1 Metode Budidaya
1. Pemilihan Lahan
Tanah yang cocok adalah latosol atau andosol. Tanah latosol merupakan
tanah berwarna coklat kaya humus yang bersifat lunak dan cepat menyerap air.
Sedangkan tanah Andosol merupakan tanah mediterania, podsolik merah dan
kuning. Keasaman (pH) ideal untuk kayu manis adalah 5,0 hingga 6,0.
Bersihkan bagian bawah semak-semak dan rumput hingga ke akar-akar di
lapangan pada kedalaman 20 cm. Jika berada di lereng, setelah menggali, buatlah
garis kontur atau terasering untuk mencegah erosi. Masing-masing teras memiliki
jarak 1,5 hingga 2 meter. Buatlah lubang berukuran 40×40×40 cm dan bersihkan
lubang tersebut dengan batu atau akar. Biarkan ruang selama 1 hingga 2 bulan.
Campurkan tanah galian dengan 20 hingga 30 kg pakan per lubang.
Pengaplikasian tanah terlebih dahulu, kemudian pemberian tanah bagian atas
setelah 1-2 bulan, sebelum musim hujan.
2. Teknik Pembenihan
Bibit tanaman yang dipilih adalah induk yang sehat, tumbuh normal, dan
berumur lebih dari tujuh tahun. benih bisa diambil dari biji tanaman kayu manis
yang jatuh dari pohon kayu manis.
3. Pembibitan
Bibitnya bisa ditanam di kantong plastik atau di tanah buatan. Tempat
yang baik adalah dekat sumber air, dekat jalan, dekat tanaman pangan dan daerah
yang tanahnya subur.
4. Penyiraman
Penyiraman tanaman dilakukan setelah menanam bibit agar akar tanaman
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan mendorong pertumbuhan
awal tanaman kayu.
5. Teknik Drainase Pada Bedeng
Teknik ini membuat lubang drainase pada setiap bedengan untuk
memudahkan penanaman, penyiraman dan pemindahan bibit kayu manis. Lebar
sumur yang akan anda buat sekitar 30 cm dan kedalamannya sekitar 20 cm. Di
atas bibit, tutupi tanah setinggi 5 cm dengan selapis kain. Langkah terakhir adalah
8
menanam bibit kayu manis dengan jarak sekitar 5 cm. Ingatlah untuk rutin
menyiram agar kebutuhan air tanaman kayu manis tercukupi dengan baik.
2.3.2 Naungan
Kayu manis membutuhkan naungan pada saat tanaman berusia muda
naungan diperlukan untuk melindungi bibit kayu manis dari sinar matahari
langsung Namun, setelah tanaman tumbuh dewasa, kayu manis membutuhkan
paparan sinar matahari yang cukup
Oleh karena itu, saat menanam kayu manis, perlu dipilih tempat yang dapat
memberikan naungan pada saat tanaman masih muda, tetapi juga dapat
memberikan paparan sinar matahari yang cukup saat tanaman tumbuh dewasa.
2.3.3 Jarak Tanam
Jarak tanam disesuaikan dengan metode tanam yang digunakan. Ada 2
sistem budidaya kayu manis, yaitu sistem monocropping dan sistem tumpang sari.
Untuk sistem monokultur, satu petak ditanami 1 jenis tanaman dengan jarak
1,5×1,5 meter sebanyak 4.400 tanaman/ha. Sedangkan untuk proses tumpang sari,
lahan ditanami berbagai jenis tanaman seperti sayuran, tanaman sampingan,
cengkeh, kopi, dan buah-buahan. Luas yang digunakan adalah 2×2 meter, 4×4
meter atau 5×5 meter. Jika tanaman yang digunakan adalah sayur-sayuran,
tanaman semusim, atau tanaman palawija, maka kemungkinannya lebih besar
untuk tanaman semusim atau tanaman lainnya.
atau tahun ke-5, tergantung pada sejauh mana perkembangan dari tunas pengupas.
Namun biasanya penebangan dilakukan pada tahun-tahun bergantian.
2.4.2 Pemupukan
Tanaman kayu manis dalam pertumbuhannya pasti membutuhkan nutrisi
yang harus dipenuhi dan hal tersebut dapat terpenuhi dari pemupukan, berupa
pemberian pupuk seperti Urea, TSP, KCl, atau pupuk majemuk NPK.
Apabila menggunakan pupuk tunggal, perbandingannya adalah urea:
TSP:KCl (2:1:1) dan diberikan pada saat tanaman berusia 3-4 bulan setelah
ditanam, dengan frekuensi pemberian dua kali dalam setahun, yaitu saat awal dan
akhir musim hujan sebanyak 150 g/lubang.
Kemudian dengan bertambahnya umur tanaman, maka kebutuhan akan
nutrisi akan bertambah pula, pada tanaman yang berumur 3 tahun jumlah pupuk
yang diberikan 1 kg/tanaman.
Pemupukan dengan NPK sebaiknya diberikan pada tanaman berumur 6
minggu setelah tanam sebanyak 20g/pohon, selanjutnya pada umur 1 tahun
sebanyak 50g/pohon. Selanjutnya pemberian pupuk dapat diberikan dengan cara
dibenamkan dalam lubang tugalan atau pada alur sekeliling tanaman. Dan
sebaiknya sebelum pemupukan, tanaman harus bersih dari gulma dan tanahnya
terlebih dahulu harus digemburkan.
2.4.3 Pengendalian Hama Penyakit
Dalam perkembangan atau pertumbuhan kayu manis tentu ada beberapa
hama dan penyakit yang bisa saja menyerang tanaman kayu manis tersebut, dan
beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Ulat Sikat
Ulat sikat merupakan larva dari kupu-kupu Dasychira mendosa, ulat ini
menyerang daun, kalau serangan dalam populasi banyak, tanaman bisa mati
karena seluruh daun rusak.
Pengendalian, hama ini dapat dikendalikan secara fisik maupun kimiawi.
Cara fisik dengan menangkap ulat yang menempel pada daun, dibuang dan
dimusnahkan. Selanjutnya daun dan bagian tanaman bekas serangan ulat dipotong
dan dibuang untuk mengantisipasi adanya telur yang masih menempel pada
10
pokok akan mengering dan sekaligus kayu di bawahnya akan mati. Serangan bisa
berhenti dan diikuti oleh penyembuhan.
Pengendalian,pengendalian secara fisik dilakukan dengan cara semua kulit
tanaman yang sakit dikupas. Tanaman muda yang terinfeksi sebaiknya segera
dicabut dan dibakar di luar kebun. Sementara infeksi pada tanaman tua dan sudah
cukup umur untuk dipanen sebaiknya tanaman tersebut segera dipotong dan
dipanen kulitnya. Kulit kayu seperti ini hanya laku di pasar lokal saja. Agar
serangan penyakit tidak meluas perlu dilakukan pengontrolan kebun secara rutin,
jika infeksi sudah cukup meluas perlu tindakan pemotongan keseluruhan tanaman
kemudian potongan tersebut dibakar. Pengendalian secara kimiawi yaitu dengan
memberikan fungsida Dithane M-45 80 WP. Dosisnya disesuaikan dengan
anjuran yang tertera pada tabel kemasan.
5. Penyakit Jamur Upas
Penyakit jamur upas sering menyerang ranting maupun cabang kayu manis
pada kondisi iklim sangat lembab atau kebun yang padat. Penyebab penyakit
adalah cendawan Corticium yavanicum atau lebih dikenal jamur upas. Gejala,
tanaman yang terserang tampak berwarna merah muda. Diatas permukaan ranting
atau cabang tampak selapis jamur, baik sebagian maupun melingkari ranting atau
cabang. Pengendalian, penyakit ini akan segera lenyap bila kondisi iklim cerah.
Cara pembasmian dapat dilakukan dengan memotong ranting atau cabang yang
terserang atau dengan melakukan penyemprotan fungisida Dithane M-45 80 WP
atau Derosal 60 WP.
2.2.4 Analisis Usaha Budidaya
1. Sewa lahan
Diasumsikan kontur lahan yang berbukit sehingga sulit membudidayakan
jenis tanaman lain selain pepohonan seperti kayu manis, maka harga sewa lahan
seluas satu hektar sebesar Rp. 2.000.000 pertahun, karena umur usaha perkebunan
kayu manis pada penelitian ini adalah 15 tahun, maka jumlah biaya sewa lahan
yang dikeluarkan adalah Rp. 30.000.000.
12
Biaya tenaga kerja dalam yang digunakan dalam usaha tani kayu manis meliputi
baiya persiapan lahan, biaya penanaman, pemeliharaan (penyulaman dan
penyiangan), pemanenan dan pasca panen (pengikisan dan penjemuran). Pada
kegiatan pemanenan dan pengikisan kayu manis biaya tenaga kerja dihitung
berdasarkan berat kulit kayu manis yang dapat dikerjakan oleh tenaga kerja. Pada
pemanenan kulit kayu manis upahnya adalah Rp.3.000/kg tergantung pada jarak
kebun kulit kayu manis. Sedangkan upah untuk pengikisan kulit kayu manis
adalah Rp.1.000/kg.
6. Income
Income yang diperoleh dari hasil kali antara jumlah produksi dengan
tingkat harga yang berlaku di Indonesia. Tanaman kayu manis baru dapat dipanen
pada akhir umur ekonomis yaitu sekitar 15 tahun. Ada tiga jenis harga kayu manis
di Indonesia yaitu harga kualitas AA Rp.35.000 per kg, kualitas KA Rp.30.000
per Kg dan Kualitas KC Rp.12.000 per kg.
yang masih utuh dikuliti dan dibiarkan untuk tumbuh tunas-tunas baru, cara bisa
dijadikan sumber benih.
2.5.3 Pengepakan
Setelah melalui beberapa tahapan di atas tahap selanjutnya yaitu
pengemasan atau pengepakan. Kulit kayu manis yang sudah memenuhi syarat
akan dikemas dalam kotak atau karung yang memiliki kapasitas 20 kg.
2.5.4 Penyimpanan
Kulit kayu manis yang sudah dikemas dalam wadah akan disimpan pada
tempat yang tidak lembab dan suhu yang tepat. Sebelum melakukan penyimpanan
15
sebaiknya lantai di alasi dengan kayu setinggi 15 cm dari permukaan lantai tujuan
ini agar karung tidak berhubungan secara langsung dengan lantai.
Pola pemasaran kayu manis hingga saat ini masih sangat tradisional.
Pemasarannya berjenjang: petani-pedagang pengumpul-pedagang besar-eksportir.
Cara pemasaran seperti itu mengakibatkan harga kayu manis cenderung rendah.
Selain pemasaran yang berjenjang, kesulitan lain adalah harga bergantung atau
ditentukan oleh tengkulak. Belum ada koordinasi dan kerja sama antarpetani,
padahal jumlah petani banyak dan tersebar di berbagai wilayah. Belum ada rantai
distribusi yang jelas dari petani sampai ke industri atau lembaga yang menampung
atau membantu memasarkan kayu manis petani dengan harga yang wajar.
BAB III
KESIMPULAN
Kayu manis tumbuh baik di daerah dengan iklim tropis basah seperti
Indonesia.suhu yang ideal untuk pertumbuha kayu manis adalah rata-rata 20-30°C.
Tanah yang cocok untuk pertumbuhan kayu manis yaitu tanah berdrainase,
lempung berpasir dan zat humat, pH netral sampai sedikit asam (pH 6-7). Kayu
manis tumbuh di daerah dataran rendah hingga pertengahan ketinggian, biasanya
di bawah 900 meter di atas permukaan laut. Faktor-faktor tersebut harus
diperhatikan agar pohon kayu manis dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan
kulit batang yang berkualitas. Selain itu, teknik pemupukan serta pengendalian
hama dan penyakit juga perlu diperhatikan agar pohon kayu manis Anda tetap
sehat dan menghasilkan panen yang baik.
Pemberdayaan manajemen pembibitan kayu manis dapat dilakukan
dengan memperhatikan langkah-langkah pembibitan yang tepat, seperti penyiapan
bibit, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan panen. Selain itu, analisis usaha
pembibitan kayu manis juga perlu dilakukan untuk menilai kelayakan finansial
suatu usaha. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam analisis usaha
pembibitan kayu manis antara lain biaya dan manfaat yang diperoleh, jangka
waktu pengembalian investasi, faktor alam, dan potensi pasar. Dengan
memperhatikan langkah-langkah pembibitan yang tepat dan melakukan analisis
usaha yang baik, budidaya kayu manis dapat menjadi peluang bisnis yang
menguntungkan. Namun, permasalahan utama yang dihadapi dalam pembibitan
kayu manis adalah mutu bibit yang masih rendah karena keberhasilan budidaya
kayu manis diawali dengan kualitas bibit yang baik. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas bibit kayu manis.
Pada metode budidaya kayu manis ada banyak hal yang harus diperhatikan
dimulai dari pemilihan lahan yang cocok yaitu latosol atau andosol. selanjutnya
Teknik pembenihan yaitu pemilihan bibit yang baik, memasuki tahap pembibitan
tampat yang baik adalah tempat yang dekat dengan sumber air,penyiraman
dilakukan setelah menanam bibit.
Pemangkasan pada kayu manis sangat perlu dilakukan karna akan
berpengaruh terhadap produksinya. Kayu manis dalam pertumbuhannya
16
17
Idris H, Eliza M. 2019. Teknologi Budidaya dan Pasca Panen Kayu Manis . Balai
Penelitian Tanaman Obat dan Rempah Kementerian Pertanian: Bogor.
Effendi dedi soleh, hoerudin. 2003. Kesesuaian Tanah dan Iklim Bagi Tanaman
Pertanian di Indonesia.
Saefullah anja amanda. 2008. Model-Model Potensi Pola Anam Huta Rakyat
dengan Tanaman Rempah di Kabupaten Sukabumi.
18