Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tri Budi Jatmiko

Nim : 21130094
Prodi : PAI Non reg semester 5
Matkul : Sosiologi Pendidikan
Dospeng : Dwi Winarno,M.Si

Tugas Uas Resensi Buku Pendidikan Kontekstual

A. Sinopsis
Buku ini mengulas secara mendalam empat model empiris pendidikan masyarakat adat yang menjadi
titik fokus dalam kajian ini. Pertama, terdapat pendidikan pada Orang Rimba di Taman Nasional
Bukit Dua Belas Jambi, yang menyoroti bagaimana pendidikan dapat diintegrasikan dengan
kehidupan dan kearifan lokal suku tersebut. Kedua, Sekolah Dasar Negeri 01 di Kasepuhan
Cirompang, Kabupaten Lebak, Banten, menampilkan bagaimana pendidikan formal dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan nilai-nilai budaya masyarakat adat setempat.

Kemudian, kajian juga menyoroti pendidikan Sekolah Uma di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat,
yang menunjukkan bagaimana sistem pendidikan lokal dibentuk oleh kearifan lokal masyarakat adat
Mentawai. Terakhir, buku ini menampilkan sekolah adat yang diinisiasi oleh AMAN, yang
menggabungkan unsur-unsur pendidikan formal dengan kearifan lokal masyarakat adat.

Setiap model pendidikan ini memberikan kekayaan modal sosial dan kultural yang unik, yang sulit
untuk diseragamkan dalam konteks pendidikan formal yang konvensional. Melalui penelitian ini,
diharapkan bahwa keberadaan model-model pendidikan masyarakat adat tersebut dapat menjadi
landasan untuk membangun pendidikan yang lebih inklusif bagi anak-anak masyarakat adat. Dengan
memahami dan menghargai kearifan lokal serta konteks budaya masing-masing, pendidikan dapat
dirancang untuk lebih memenuhi kebutuhan dan memperkuat identitas budaya anak-anak masyarakat
adat.

B. Ulasan Singkat
Ulasan untuk buku "Pendidikan Kontekstual Masyarakat Adat di Indonesia":

Buku ini adalah kontribusi yang berharga dalam memahami kompleksitas pendidikan masyarakat adat
di Indonesia. Dengan menyoroti empat model empiris yang beragam, penulis memberikan wawasan
yang mendalam tentang bagaimana pendidikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan nilai-nilai
budaya setempat.

Melalui analisis yang cermat, buku ini tidak hanya menggambarkan berbagai tantangan yang dihadapi
dalam mengintegrasikan pendidikan formal dengan kearifan lokal, tetapi juga menunjukkan potensi
dan kekayaan yang terkandung dalam pendidikan kontekstual masyarakat adat.

Penelitian yang disajikan dalam buku ini memberikan pandangan yang beragam dan berimbang,
dengan menggali berbagai sudut pandang dan pengalaman dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini
membuat buku ini menjadi sumber referensi yang sangat berharga bagi para praktisi pendidikan,
peneliti, dan pembuat kebijakan yang tertarik dalam memperkuat pendidikan inklusif dan
berkelanjutan di Indonesia.
Dengan demikian, buku ini tidak hanya memberikan pemahaman teoritis yang kuat, tetapi juga
memberikan inspirasi dan panduan praktis bagi mereka yang ingin terlibat dalam membangun
pendidikan yang lebih sesuai dengan realitas budaya dan kebutuhan masyarakat adat di Indonesia.

C. Keunggulan buku
Buku "Pendidikan Kontekstual Masyarakat Adat di Indonesia" memiliki beberapa keunggulan yang
dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kajian Mendalam: Buku ini menyajikan kajian mendalam tentang pendidikan kontekstual dalam
konteks masyarakat adat di Indonesia. Melalui penelitian yang cermat dan studi kasus yang terperinci,
pembaca dapat memahami secara komprehensif tantangan, peluang, dan dinamika yang terlibat dalam
mengintegrasikan pendidikan formal dengan kearifan lokal.

2. Diversitas Model Pendidikan: Salah satu keunggulan utama buku ini adalah fokusnya pada empat
model empiris pendidikan masyarakat adat yang berbeda. Dengan memperkenalkan dan menganalisis
model-model pendidikan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, buku ini memberikan
gambaran yang komprehensif tentang keragaman pendekatan dan praktik pendidikan kontekstual.

3. Relevansi Praktis: Buku ini tidak hanya membahas konsep-konsep teoritis, tetapi juga memberikan
wawasan praktis tentang bagaimana pendidikan kontekstual dapat diimplementasikan dalam
lingkungan masyarakat adat. Dengan demikian, buku ini relevan bagi para praktisi pendidikan,
peneliti, dan pembuat kebijakan yang ingin memperkuat pendidikan inklusif dan berkelanjutan di
Indonesia.

4. Inklusivitas Budaya : Salah satu nilai tambah buku ini adalah penekanannya pada inklusi budaya.
Dengan menghargai dan memperkuat kearifan lokal serta identitas budaya masyarakat adat, buku ini
mempromosikan pendidikan yang lebih relevan dan bermakna bagi anak-anak masyarakat adat.

5. Sumber Referensi yang Berharga : Buku ini merupakan sumber referensi yang berharga bagi siapa
pun yang tertarik dalam memahami dan terlibat dalam pembangunan pendidikan yang inklusif dan
berkelanjutan di Indonesia. Dengan menggabungkan analisis teoritis dan temuan empiris, buku ini
menjadi panduan yang komprehensif untuk memahami kompleksitas pendidikan masyarakat adat.

D. Kelemahan buku
Meskipun memiliki banyak keunggulan, buku "Pendidikan Kontekstual Masyarakat Adat di
Indonesia" juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan:

1. Keterbatasan dalam Representasi Geografis : Meskipun buku ini mencoba untuk mencakup
berbagai model pendidikan dari berbagai daerah di Indonesia, ada kemungkinan bahwa tidak semua
masyarakat adat dan model pendidikan lokal terwakili dengan baik. Hal ini bisa mengakibatkan
ketidakseimbangan dalam analisis dan pemahaman terhadap keragaman masyarakat adat di Indonesia.

2. Keterbatasan Sudut Pandang : Buku ini mungkin memiliki kecenderungan untuk memperkuat sudut
pandang yang terbatas, terutama jika penelitian dilakukan oleh sekelompok peneliti dengan latar
belakang yang serupa. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya representasi dari perspektif
masyarakat adat sendiri dalam merancang dan mengelola pendidikan mereka.
3. Kesulitan dalam Generalisasi : Karena fokus pada studi kasus spesifik, buku ini mungkin memiliki
kesulitan dalam membuat generalisasi yang berlaku secara luas untuk semua masyarakat adat di
Indonesia. Setiap masyarakat adat memiliki konteks budaya, sosial, dan politik yang unik, sehingga
solusi pendidikan yang berhasil di satu tempat mungkin tidak relevan atau dapat diadopsi di tempat
lain.

4. Keterbatasan dalam Solusi Praktis : Meskipun buku ini memberikan wawasan praktis tentang
implementasi pendidikan kontekstual, beberapa pembaca mungkin merasa kurangnya arahan konkret
atau rekomendasi yang dapat diimplementasikan dengan mudah dalam konteks pendidikan formal.
Hal ini dapat mempersulit praktisi pendidikan dalam mengadopsi pendekatan yang diusulkan dalam
buku ini.

5. Keterbatasan dalam Pengalaman Penulis : Buku ini mungkin juga memiliki keterbatasan dalam
pengalaman penulis dalam berinteraksi langsung dengan masyarakat adat atau mengelola pendidikan
di lingkungan masyarakat adat. Hal ini dapat mempengaruhi kedalaman pemahaman dan keakuratan
analisis yang disajikan dalam buku.

Meskipun demikian, menyadari kelemahan-kelemahan ini dapat membantu pembaca untuk


mengambil sudut pandang yang lebih kritis dan berhati-hati dalam memahami serta menerapkan
konsep-konsep yang disajikan dalam buku ini.

E. Tinjauan Bahasa
Tinjauan bahasa dalam buku "Pendidikan Kontekstual Masyarakat Adat di Indonesia" menyoroti
beberapa aspek penting:

1. Kesesuaian Bahasa dengan Audiens : Buku ini menggunakan bahasa yang sesuai dengan
audiensnya, yakni para akademisi, praktisi pendidikan, peneliti, dan pembuat kebijakan. Penggunaan
istilah teknis dan konsep pendidikan disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan pembaca.

2. Kesesuaian Bahasa dengan Tema : Bahasa yang digunakan dalam buku ini mencerminkan
seriusnya tema yang dibahas. Bahasa akademis dan analitis digunakan untuk menjelaskan konsep-
konsep kompleks terkait pendidikan kontekstual dan keberagaman budaya masyarakat adat di
Indonesia.

3. Keterbacaan dan Kelancaran : Meskipun menggunakan bahasa yang cenderung akademis, buku ini
tetap mengutamakan keterbacaan dan kelancaran dalam penyampaian informasi. Penggunaan struktur
kalimat yang jelas dan koheren membantu pembaca untuk mengikuti argumen dan analisis dengan
baik.

4. Kekayaan Istilah dan Frasa : Buku ini menunjukkan kekayaan istilah dan frasa yang berkaitan
dengan pendidikan kontekstual dan budaya masyarakat adat. Hal ini membantu pembaca untuk
memahami konsep-konsep yang kompleks dan konteks budaya yang dibahas dalam buku.

5. Penggunaan Referensi : Buku ini menggunakan referensi yang relevan dan kredibel untuk
mendukung argumen dan analisis yang disajikan. Hal ini menunjukkan kedalaman penelitian dan
keakuratan informasi yang disampaikan dalam buku.
Secara keseluruhan, tinjauan bahasa dalam buku ini menunjukkan bahwa penggunaan bahasa yang
tepat dan relevan membantu dalam menyampaikan informasi dengan baik kepada pembaca, sehingga
memperkuat kualitas buku sebagai sumber referensi yang berharga dalam bidang pendidikan
kontekstual masyarakat adat di Indonesia.

F. Manfaat Buku
Buku "Pendidikan Kontekstual Masyarakat Adat di Indonesia" memiliki berbagai manfaat yang
signifikan:

1. Meningkatkan Pemahaman : Buku ini membantu pembaca untuk memahami secara mendalam
tantangan, peluang, dan dinamika yang terlibat dalam mengintegrasikan pendidikan formal dengan
kearifan lokal masyarakat adat di Indonesia. Ini memungkinkan pembaca untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang kompleksitas pendidikan kontekstual.

2. Memberikan Wawasan Praktis : Buku ini tidak hanya memberikan pemahaman teoritis, tetapi juga
menawarkan wawasan praktis tentang bagaimana pendidikan kontekstual dapat diimplementasikan
dalam lingkungan masyarakat adat. Ini memberikan panduan yang berharga bagi praktisi pendidikan,
peneliti, dan pembuat kebijakan untuk merancang dan mengelola pendidikan yang lebih inklusif dan
berkelanjutan.

3. Memperkuat Identitas Budaya : Melalui penekanan pada inklusi budaya dan penghargaan terhadap
kearifan lokal masyarakat adat, buku ini membantu memperkuat identitas budaya anak-anak
masyarakat adat. Hal ini dapat membantu dalam memperkuat rasa harga diri dan kebanggaan terhadap
warisan budaya mereka.

4. Mendorong Inovasi Pendidikan : Buku ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi inovasi dalam
pendidikan formal dan non-formal. Dengan menampilkan berbagai model pendidikan masyarakat adat
yang berhasil, buku ini mendorong pembaca untuk berpikir kreatif dalam merancang pendidikan yang
lebih relevan dan efektif.

5. Memperluas Perspektif : Melalui penelitian yang beragam dan studi kasus yang terperinci, buku ini
membantu mem

G. Kritik
Meskipun buku "Pendidikan Kontekstual Masyarakat Adat di Indonesia" memiliki berbagai
keunggulan, namun beberapa kritik yang dapat diajukan antara lain:

1. Keterbatasan Representasi : Buku ini mungkin tidak mampu merepresentasikan semua keragaman
masyarakat adat di Indonesia secara merata. Fokus pada empat model empiris tertentu dapat
mengabaikan pengalaman dan perspektif masyarakat adat lainnya, sehingga membuat gambaran
tentang pendidikan masyarakat adat menjadi tidak representatif.

2. Kekurangan Penelitian Lapangan : Meskipun buku ini mencoba untuk menghadirkan penelitian
yang mendalam, namun ada kekurangan dalam aspek penelitian lapangan yang menyeluruh. Hal ini
dapat menghasilkan analisis yang kurang komprehensif tentang tantangan dan dinamika yang terlibat
dalam pendidikan masyarakat adat.
3. Keterbatasan dalam Pengalaman Penulis : Penulis buku mungkin memiliki keterbatasan dalam
pengalaman langsung dengan masyarakat adat atau pendidikan masyarakat adat. Hal ini dapat
mempengaruhi kedalaman dan keakuratan analisis yang disajikan dalam buku.

4. Kurangnya Pemahaman tentang Konteks Lokal : Buku ini mungkin kurang dalam memberikan
pemahaman yang mendalam tentang konteks lokal masyarakat adat yang berbeda-beda. Tanpa
pemahaman yang kuat tentang konteks lokal, solusi pendidikan yang diusulkan mungkin tidak relevan
atau tidak efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat adat.

5. Kesulitan dalam Generalisasi : Buku ini mungkin memiliki kesulitan dalam membuat generalisasi
yang berlaku secara luas untuk semua masyarakat adat di Indonesia. Setiap masyarakat adat memiliki
konteks budaya, sosial, dan politik yang unik, sehingga solusi pendidikan yang berhasil di satu tempat
mungkin tidak relevan atau dapat diadopsi di tempat lain.

Meskipun demikian, menyadari kritik-kritik ini dapat membantu pembaca untuk mengambil sudut
pandang yang lebih kritis dan berhati-hati dalam memahami serta menerapkan konsep-konsep yang
disajikan dalam buku ini.

Anda mungkin juga menyukai