TUGAS 3 PENGANTAR BISNIS EKMA4111
TUGAS 3 PENGANTAR BISNIS EKMA4111
TUGAS KE 3
NIM : 049917884
NAMA : MELIANA BR SIBUEA
PRODI : MANAJEMEN
SEMESTER : 1 (Satu)
No. HP/WA : 088223064834
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ BANDUNG
TAHUN 2023
TUGAS KE 3 PENGANTAR BISNIS
Motivasi merupakan seperangkat kekuatan yang menyebabkan orang mau melakjkan seusatu
dengan cara tertentu (Elbert & Griffin, 2009). Memotifasi karyawan untuk menghasilkan
produk yang berkualitas itu sangatlah memengaruhi terhadap lajunya perusahan.
Motivasi merupakan elemen kunci dalam menjaga semangat kerja dan produktivitas
karyawan. Faktanya, motivasi dapat diibaratkan sebagai bahan bakar kendaraan, jika tidak
ada bahan bakar, kendaraan tidak bisa beroperasi dengan baik. Hal yang sama juga berlaku
pada karyawan di perusahaan. Tanpa motivasi, kinerja mereka cenderung menurun,
produktivitas menjadi rendah, dan dengan sendirinya, tujuan-tujuan perusahaan menjadi sulit
untuk dicapai.
Beban kerja yang tinggi sering menjadi alasan utama motivasi bekerja berangsur-angsur
menghilang. Hal ini biasanya berdampak negatif pada kinerja dan produktivitas karyawan,
yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Tak jarang
karyawan yang demotivasi juga berpengaruh pada moral kerja tim dan berpotensi
mempengaruhi karyawan lain.
Untuk mencegah hal-hal di atas, peranan seorang pemimpin sangat penting. Pemimpin
memiliki peran strategis untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan motivasi kerja
karyawan mereka. Pemimpin yang efektif tidak hanya mampu menciptakan lingkungan kerja
yang kondusif, tetapi juga memahami kebutuhan dan harapan karyawan.
Mereka mengetahui jika karyawan adalah aset utama perusahaan dan produk serta layanan
berkualitas tidak akan pernah bisa dihasilkan tanpa adanya karyawan yang termotivasi dan
berdedikasi tinggi. Oleh karena itu, pengembangan SDM yang berkualitas melalui
peningkatan motivasi kerja menjadi hal yang penting.
Keuntungan dari memiliki karyawan yang termotivasi antara lain adalah peningkatan
produktivitas, efisiensi kerja, serta iklim kerja yang positif. Sebaliknya, karyawan yang tidak
memiliki motivasi kerja biasanya memiliki produktivitas rendah, sulit bekerja sama dalam
tim, dan sering mengalami stres kerja.
Ada beberapa strategi dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan, seperti menyediakan
lingkungan kerja yang positif dan nyaman, memberikan kompensasi dan penghargaan yang
sesuai, serta memberikan kesempatan pada karyawan untuk berkembang dan
mengembangkan kemampuan-kemampuan yang mereka miliki. Pelatihan dan pengembangan
juga merupakan bagian penting dari strategi ini, karena dapat membantu karyawan untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
Selain itu, komunikasi dua arah antara pemimpin dan karyawan juga sangat penting.
Pemimpin perlu mendengarkan harapan dan kebutuhan karyawan, memberikan feedback, dan
melakukan diskusi tentang cara-cara untuk meningkatkan kinerja. Dengan cara ini, karyawan
akan merasa dihargai dan didukung oleh perusahaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan
motivasi kerja mereka.
Pada akhirnya, tujuan perusahaan bukan hanya untuk mencapai profit yang tinggi, tetapi juga
untuk memanusiakan manusia dalam konteks organisasi. Dengan menjalankan fungsi-fungsi
manajerial dengan baik, serta mempertimbangkan harapan dan kebutuhan karyawan,
perusahaan dapat menciptakan iklim kerja yang kondusif dan mendukung karyawan untuk
bekerja dengan baik dan produktif.
Semua ini tentu akan memberikan dampak positif bagi perusahaan itu sendiri. Semangat kerja
yang tinggi, produktivitas yang meningkat, dan karyawan melakukan segala tugasnya dengan
baik tanpa pengawasan yang ketat adalah idaman setiap perusahaan. Tak bisa dipungkiri
bahwa hal tersebut sangat mempengaruhi tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan.
Untuk mencapai semua hal tersebut, motivasi menjadi faktor yang sangat penting. Jadi,
sebagai pemimpin dan atasan, memiliki kemampuan untuk memotivasi karyawan adalah
keterampilan yang harus dimiliki. Dengan demikian, berbagai tantangan dan masalah yang
mungkin dihadapi perusahaan, seperti situasi yang semakin kompetitif, dapat diatasi dengan
lebih baik dan efisien.
Jadi, motivasi di tempat kerja bukanlah hal yang bisa diabaikan. Ini adalah faktor penting
yang dapat mendukung atau bahkan menghambat kinerja karyawan dan perusahaan secara
keseluruhan. Oleh karena itu, sebagai atasan, menjaga motivasi karyawan menjadi tugas yang
sangat penting. Setelah semua, tanpa motivasi, hampir mustahil bisa mencapai apa yang
dicita-citakan.
Sumber referensi :
https://www.dolarnesia.com/motivasi-dalam-bekerja-dapat-berangsur-angsur-menghilang-di-
tengah-tumpukan-beban-karyawanan-yang-tinggi-semangat-kerja-yang-rendah-akan-
berdampak-pada-kinerja-karyawan-yang-semakin-memburuk-produkt/
1. Pengelolaan Tenaga Kerja (Skor 50)
Dari artikel di atas, terdapat beberapa poin yang menunjukkan bagaimana perusahaan
dapat memotivasi karyawan untuk menghasilkan produk berkualitas, terutama melalui
pengelolaan tenaga kerja dan pengelolaan hubungan ketenagakerjaan.
c. Pengembangan Keterampilan
o Memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan kepada
karyawan akan meningkatkan rasa percaya diri dan kompetensi mereka
dalam menjalankan tugas.
o Karyawan yang merasa terus berkembang cenderung lebih termotivasi
untuk memberikan kontribusi maksimal.
Hubungan industrial sendiri merupakan suatu sisstem hubungan yang terbentuk antara
para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa yang terdiri dari unsur pengusaha,
pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai – nilai Pancasila dan UUD
1945.
c. Partisipasi Karyawan:
o Mendorong partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan yang
memengaruhi pekerjaan mereka dapat meningkatkan rasa memiliki dan
tanggung jawab.
o Keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan menciptakan
ikatan antara mereka dan perusahaan.
Karyawan yang merasa memiliki pengaruh cenderung lebih berkomitmen.
f. Pemberdayaan Karyawan
o Memberdayakan karyawan dengan memberi tanggung jawab dan
otonomi dapat meningkatkan motivasi.
Karyawan yang merasa memiliki peran yang penting dalam pencapaian
tujuan perusahaan cenderung lebih termotivasi.
Melalui pengelolaan tenaga kerja dan hubungan ketenagakerjaan yang efektif, perusahaan
dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung motivasi karyawan.
KESIMPULAN
Dalam artikel tersebut, perusahaan memotivasi karyawan untuk menghasilkan produk
berkualitas dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam setiap keahlian
yang dimilikinya. Tujuan perusahaan dapat dicapai jika para karyawan memiliki gairah
bekerja secara efektif, efisien dan produktif untuk mencapai prestasi kerja secara optimal.
Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi karyawan adalah dengan memberikan
pengakuan bahwa pekerjaan telah dilakukan dengan baik.
Selain itu, pimpinan harus memberi para karyawan apa yang mereka butuhkan untuk
melakukan pekerjaan yang baik dan tepat melalui motivasi. Dalam pengelolaan tenaga kerja,
perusahaan harus memperbaiki sikap dan perilaku karyawan supaya bekerja lebih giat dan
produktivitas kerjanya meningkat. Sedangkan dalam pengelolaan hubungan ketenagakerjaan,
perusahaan harus memberikan apa yang diinginkan karyawan untuk memenuhi harapan dan
kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi perusahaan.
Motivasi adalah proses internal yang mendorong individu untuk terlibat dalam perilaku yang
berorientasi pada tujuan. Motivasi sering dianggap sebagai kekuatan yang menjelaskan
mengapa orang atau hewan memulai, melanjutkan, atau mengakhiri perilaku tertentu pada
waktu tertentu.
Sumber Referensi: