Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PENGANTAR BISNIS EKMA4111

TUGAS KE 3

NIM : 049917884
NAMA : MELIANA BR SIBUEA
PRODI : MANAJEMEN
SEMESTER : 1 (Satu)
No. HP/WA : 088223064834

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ BANDUNG
TAHUN 2023
TUGAS KE 3 PENGANTAR BISNIS

Motivasi dalam bekerja dapat berangsur-angsur menghilang di tengah tumpukan beban


karyawanan yang tinggi. Semangat kerja yang rendah akan berdampak pada kinerja karyawan
yang semakin memburuk, produktivitas yang semakin rendah, dan pada akhirnya akan
menghambat tercapainya tujuan perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan peranan seorang
pemimpin yang mampu memompa kembali semangat kerja karyawan. Motivasi ibarat bensin
sebuah kendaraan, jika tidak ada bensin, kendaraan tidak dapat beroperasi dengan baik.
Demikian halnya dengan motivasi karyawan di sebuah perusahaan. Jika Anda seorang atasan,
Anda harus selalu berusaha memotivasi karyawan Anda, selain meningkatkan kerja sama tim,
karyawan yang termotivasi akan membantu Anda meraih profit yang ditargetkan secara
elegan. Dewasa ini, perusahaan benar-benar dituntut untuk meningkatkan efisiensi dalam
setiap kegiatan operasionalnya. Salah satu cara mengantisipasinya adalah melalui
pengembangan sumber daya manusia yang lebih berkualitas dalam setiap keahlian yang
dimilikinya. Tujuan perusahaan dapat dicapai jika para karyawan memiliki gairah bekerja
secara efektif, efisien dan produktif untuk mencapai prestasi kerja secara optimal. Jika
karyawan kurang bergairah dalam bekerja maka sulit bagi perusahaan dapat memperoleh
hasil yang memuaskan. Hal ini menuntut para pimpinan untuk menggunakan kewenangannya
dan menjalankan fungsi-fungsi manajerial dengan baik, untuk memperbaiki sikap dan
perilaku karyawan supaya bekerja lebih giat dan produktivitas kerjanya meningkat. Pada
dasarnya hubungan antara perusahaan dengan karyawan adalah hubungan yang saling
menguntungkan. Disatu sisi perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang besar, disisi lain
karyawan menginginkan harapan dan kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi perusahaan.
Masalah yang dihadapi oleh perusahaan adalah situasi yang semakin kompetitif sehingga
perusahaan tetap berorientasi pada efisiensi dan efektifitas dalam proses produksinya.
Meskipun demikian pimpinan harus memberi para karyawan apa yang mereka butuhkan
untuk melakukan pekerjaan yang baik dan tepat melalui motivasi dengan memberikan
pengakuan bahwa pekerjaan telah dilakukan dengan baik. Dari artikel di atas, jelaskan
bagaimana perusahaan memotivasi karyawan untuk menghasilkan produk berkualitas dilihat
dari:

1. Pengelolaan Tenaga Kerja (Skor 50)


2. Pengelolaan Hubungan Ketenagakerjaan (Skor 50)
Memotivasi Karyawan Untuk Menghasilkan Produk Berkualitas

Motivasi merupakan seperangkat kekuatan yang menyebabkan orang mau melakjkan seusatu
dengan cara tertentu (Elbert & Griffin, 2009). Memotifasi karyawan untuk menghasilkan
produk yang berkualitas itu sangatlah memengaruhi terhadap lajunya perusahan.

Motivasi merupakan elemen kunci dalam menjaga semangat kerja dan produktivitas
karyawan. Faktanya, motivasi dapat diibaratkan sebagai bahan bakar kendaraan, jika tidak
ada bahan bakar, kendaraan tidak bisa beroperasi dengan baik. Hal yang sama juga berlaku
pada karyawan di perusahaan. Tanpa motivasi, kinerja mereka cenderung menurun,
produktivitas menjadi rendah, dan dengan sendirinya, tujuan-tujuan perusahaan menjadi sulit
untuk dicapai.

Beban kerja yang tinggi sering menjadi alasan utama motivasi bekerja berangsur-angsur
menghilang. Hal ini biasanya berdampak negatif pada kinerja dan produktivitas karyawan,
yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Tak jarang
karyawan yang demotivasi juga berpengaruh pada moral kerja tim dan berpotensi
mempengaruhi karyawan lain.
Untuk mencegah hal-hal di atas, peranan seorang pemimpin sangat penting. Pemimpin
memiliki peran strategis untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan motivasi kerja
karyawan mereka. Pemimpin yang efektif tidak hanya mampu menciptakan lingkungan kerja
yang kondusif, tetapi juga memahami kebutuhan dan harapan karyawan.

Mereka mengetahui jika karyawan adalah aset utama perusahaan dan produk serta layanan
berkualitas tidak akan pernah bisa dihasilkan tanpa adanya karyawan yang termotivasi dan
berdedikasi tinggi. Oleh karena itu, pengembangan SDM yang berkualitas melalui
peningkatan motivasi kerja menjadi hal yang penting.
Keuntungan dari memiliki karyawan yang termotivasi antara lain adalah peningkatan
produktivitas, efisiensi kerja, serta iklim kerja yang positif. Sebaliknya, karyawan yang tidak
memiliki motivasi kerja biasanya memiliki produktivitas rendah, sulit bekerja sama dalam
tim, dan sering mengalami stres kerja.

Ada beberapa strategi dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan, seperti menyediakan
lingkungan kerja yang positif dan nyaman, memberikan kompensasi dan penghargaan yang
sesuai, serta memberikan kesempatan pada karyawan untuk berkembang dan
mengembangkan kemampuan-kemampuan yang mereka miliki. Pelatihan dan pengembangan
juga merupakan bagian penting dari strategi ini, karena dapat membantu karyawan untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
Selain itu, komunikasi dua arah antara pemimpin dan karyawan juga sangat penting.
Pemimpin perlu mendengarkan harapan dan kebutuhan karyawan, memberikan feedback, dan
melakukan diskusi tentang cara-cara untuk meningkatkan kinerja. Dengan cara ini, karyawan
akan merasa dihargai dan didukung oleh perusahaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan
motivasi kerja mereka.

Pada akhirnya, tujuan perusahaan bukan hanya untuk mencapai profit yang tinggi, tetapi juga
untuk memanusiakan manusia dalam konteks organisasi. Dengan menjalankan fungsi-fungsi
manajerial dengan baik, serta mempertimbangkan harapan dan kebutuhan karyawan,
perusahaan dapat menciptakan iklim kerja yang kondusif dan mendukung karyawan untuk
bekerja dengan baik dan produktif.
Semua ini tentu akan memberikan dampak positif bagi perusahaan itu sendiri. Semangat kerja
yang tinggi, produktivitas yang meningkat, dan karyawan melakukan segala tugasnya dengan
baik tanpa pengawasan yang ketat adalah idaman setiap perusahaan. Tak bisa dipungkiri
bahwa hal tersebut sangat mempengaruhi tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan.

Untuk mencapai semua hal tersebut, motivasi menjadi faktor yang sangat penting. Jadi,
sebagai pemimpin dan atasan, memiliki kemampuan untuk memotivasi karyawan adalah
keterampilan yang harus dimiliki. Dengan demikian, berbagai tantangan dan masalah yang
mungkin dihadapi perusahaan, seperti situasi yang semakin kompetitif, dapat diatasi dengan
lebih baik dan efisien.
Jadi, motivasi di tempat kerja bukanlah hal yang bisa diabaikan. Ini adalah faktor penting
yang dapat mendukung atau bahkan menghambat kinerja karyawan dan perusahaan secara
keseluruhan. Oleh karena itu, sebagai atasan, menjaga motivasi karyawan menjadi tugas yang
sangat penting. Setelah semua, tanpa motivasi, hampir mustahil bisa mencapai apa yang
dicita-citakan.
Sumber referensi :
https://www.dolarnesia.com/motivasi-dalam-bekerja-dapat-berangsur-angsur-menghilang-di-
tengah-tumpukan-beban-karyawanan-yang-tinggi-semangat-kerja-yang-rendah-akan-
berdampak-pada-kinerja-karyawan-yang-semakin-memburuk-produkt/
1. Pengelolaan Tenaga Kerja (Skor 50)

Tenaga kerja (Manpower)merupakan istilah yang identik dengan istilah personalia


atau sumber daya manusia. Oleh karena itu, pengertian tenaga kerja dapat dilihat
secara makro maupun mikro. Secara makro, tenaga kerja (Manpower) adalah
kelompok yang menduduki usia kerja. Secara mikro, tenaga kerja adalah karyawan
atau employee yang mampu memberikan jasa dalam proses produksi.
Jadi, secara makro pengertian tenaga kerja bersifat kuantitas, yaitu jumlah penduduk
yang mampu bekerja. Mampu bekerja di sini bercirikan batas usia kerja minimal,
misalnya 10 tahun atau 15 tahun. Sedang secara mikro, pengerti an tenaga kerja
bersifat kualitas, yaitu sebagai jasa yang diberikan atau dicurahkan dalam proses
produksi.Dalam konteks pengertian ini, maka tenaga kerja sering dipandang sebagai
human atau intelectual capital perusahaan. Pada prakteknya, khususnya di Indonesia,
istilah tenaga kerja meliputi buruh, karyawan, dan pegawai (Siswanto, 2002).

Dari artikel di atas, terdapat beberapa poin yang menunjukkan bagaimana perusahaan
dapat memotivasi karyawan untuk menghasilkan produk berkualitas, terutama melalui
pengelolaan tenaga kerja dan pengelolaan hubungan ketenagakerjaan.

Berikut adalah penjelasan lebih rinci:


a. Pemimpin yang Memotivasi:
o Pemimpin perusahaan perlu berperan aktif dalam memotivasi karyawan.
Mereka harus memiliki keterampilan kepemimpinan yang baik dan mampu
memahami kebutuhan serta harapan karyawan.
o Pemimpin yang dapat memberikan dukungan, membimbing, dan memberikan
contoh positif akan menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi.

b. Pemberian Pengakuan dan Reward:


o Memberikan pengakuan atas kinerja yang baik dan memberikan reward
sebagai bentuk apresiasi terhadap hasil kerja yang luar biasa dapat menjadi
motivator yang kuat.
o Sistem reward yang transparan dan adil akan memberikan insentif bagi
karyawan untuk bekerja lebih keras.
Karyawan yang merasa dihargai dan diakui cenderung lebih termotivasi untuk
memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya.

c. Pengembangan Keterampilan
o Memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan kepada
karyawan akan meningkatkan rasa percaya diri dan kompetensi mereka
dalam menjalankan tugas.
o Karyawan yang merasa terus berkembang cenderung lebih termotivasi
untuk memberikan kontribusi maksimal.

d. Komunikasi yang Efektif:


o Membangun komunikasi yang terbuka dan jelas antara pimpinan dan
karyawan sangat penting. Karyawan perlu tahu bagaimana pekerjaan
mereka berkontribusi terhadap tujuan perusahaan.
o Feedback konstruktif dan konduktif membantu karyawan memahami
sejauh mana mereka memenuhi harapan perusahaan.

e. Fleksibilitas dan Keseimbangan Kehidupan Kerja


o Memberikan fleksibilitas dalam jadwal kerja dan memastikan
keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi dapat
memotivasi karyawan.
o Karyawan yang merasa dihargai sebagai individu dengan kebutuhan di
luar pekerjaan cenderung lebih bersemangat.

2. Pengelolaan Hubungan Ketenagakerjaan (Skor 50)

Hubungan industrial sendiri merupakan suatu sisstem hubungan yang terbentuk antara
para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa yang terdiri dari unsur pengusaha,
pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai – nilai Pancasila dan UUD
1945.

Pengelolaan hubungan kerja merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh individu


atau organisasi dalam rangka menjaga, memelihara dan mempertahankan
individu/karyawan yang dimiliki untuk tetap berada, menjalankan fungsi- fungsinya
dalam organisasi sesuai dengan yang diharapkan individu/organisasi tersebut.

Pengelolaan Hubungan Ketenagakerjaan dalam Memotivasi Karyawan:


a. Budaya Organisasi yang Positif:
o Menciptakan budaya organisasi yang positif, di mana kerja sama dan saling
mendukung ditekankan, akan menciptakan lingkungan yang memotivasi
karyawan.
o Suasana kerja yang nyaman dan positif berkontribusi pada semangat kerja
yang tinggi.

b. Keseimbangan Kerja dan Kehidupan:


o Memberikan fleksibilitas dalam waktu kerja atau dukungan untuk
keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi karyawan dapat meningkatkan
kepuasan kerja dan motivasi.
o Karyawan yang merasa dihargai sebagai individu dengan kehidupan di luar
pekerjaan cenderung lebih berkomitmen.

c. Partisipasi Karyawan:
o Mendorong partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan yang
memengaruhi pekerjaan mereka dapat meningkatkan rasa memiliki dan
tanggung jawab.
o Keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan menciptakan
ikatan antara mereka dan perusahaan.
Karyawan yang merasa memiliki pengaruh cenderung lebih berkomitmen.

d. Penanganan Konflik dengan Bijak:


o Menangani konflik dengan adil dan bijak akan membantu menciptakan
lingkungan yang aman dan mendukung.
o Penyelesaian konflik yang baik dapat mencegah dampak negatif terhadap
semangat kerja dan kinerja.

e. Program Kesejahteraan Karyawan


o Program kesejahteraan seperti asuransi kesehatan, program kesehatan,
atau program kebugaran dapat meningkatkan motivasi karyawan.
Perhatian perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan menciptakan
ikatan yang kuat antara perusahaan dan karyawa.

f. Pemberdayaan Karyawan
o Memberdayakan karyawan dengan memberi tanggung jawab dan
otonomi dapat meningkatkan motivasi.
Karyawan yang merasa memiliki peran yang penting dalam pencapaian
tujuan perusahaan cenderung lebih termotivasi.

Melalui pengelolaan tenaga kerja dan hubungan ketenagakerjaan yang efektif, perusahaan
dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung motivasi karyawan.

Dengan memberikan pelatihan, reward, dan pengakuan, serta menjalankan hubungan


ketenagakerjaan yang sehat, perusahaan dapat memastikan bahwa karyawan merasa dihargai,
didukung, dan termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaik mereka dalam mencapai
tujuan perusahaan

Dengan mengimplementasikan strategi ini, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja


yang mendukung, memotivasi, dan membantu karyawan mencapai potensi kerja mereka
secara optimal, sehingga menghasilkan produk berkualitas tinggi.

KESIMPULAN
Dalam artikel tersebut, perusahaan memotivasi karyawan untuk menghasilkan produk
berkualitas dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam setiap keahlian
yang dimilikinya. Tujuan perusahaan dapat dicapai jika para karyawan memiliki gairah
bekerja secara efektif, efisien dan produktif untuk mencapai prestasi kerja secara optimal.

Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi karyawan adalah dengan memberikan
pengakuan bahwa pekerjaan telah dilakukan dengan baik.

Selain itu, pimpinan harus memberi para karyawan apa yang mereka butuhkan untuk
melakukan pekerjaan yang baik dan tepat melalui motivasi. Dalam pengelolaan tenaga kerja,
perusahaan harus memperbaiki sikap dan perilaku karyawan supaya bekerja lebih giat dan
produktivitas kerjanya meningkat. Sedangkan dalam pengelolaan hubungan ketenagakerjaan,
perusahaan harus memberikan apa yang diinginkan karyawan untuk memenuhi harapan dan
kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi perusahaan.

Motivasi adalah proses internal yang mendorong individu untuk terlibat dalam perilaku yang
berorientasi pada tujuan. Motivasi sering dianggap sebagai kekuatan yang menjelaskan
mengapa orang atau hewan memulai, melanjutkan, atau mengakhiri perilaku tertentu pada
waktu tertentu.

Sumber Referensi:

1. Robbins, S. P., Coulter, M., & DeCenzo, D. A. (2017). Fundamentals of


Management.Pearson.
2. Armstrong, M. (2017). Armstrong's Handbook of Human Resource Management
Practice. Kogan Page.
3. www.dikasihinfo.com pertama kali diindeks oleh Google pada April 2022
4. https://www.motorcomcom.com/2023/11/motivasi-dalam-bekerja-dapat-
berangsur.html
5. Buku Modul Pengantar Bisnis EKMA4111/modul 7

Anda mungkin juga menyukai