Anda di halaman 1dari 5

1|Page

RUANG LINGKUP KEGIATAN


Kompetensi Dasar:
Memahami berbagai metode peningkatan mutu pelayanan kebidanan
Indikator: Mahasiswa mampu menjelaskan tentang
Ruang lingkup kegiatan
1) Membangun kesadaran mutu
2) Pembentukan tim jaminan mutu
3) Pembuatan alur kerja dan standar pelayanan
4) Penilaian kepatuhan terhadap standar
5) Penyampaian hasil kegiatan
6) Survey pelanggan
7) Penyusunan rencana kegiatan
8) Pemantauan dan supervise
9) Evaluasi
MATERI
1. Membangun Kesadaran Mutu
Merupakan upaya penggeseran cara pandang peran dan fungsi organisasi
pelayanan kesehatan dari ”memberi obat” ke ”melayani pasien”, dari
”pemeriksaan cepat” ke ”pemeriksaan sesuai standar”, dari ”pekerjaan saya”
ke ”pekerjaan kita“ dan dari “pelayanan yang tidak ramah” menjadi pelayanan
yang ramah dan penuh senyum”. Petugas organisasi pelayanan kesehatan
harus mendapat keyakinan bahwa pendekatan Jaminan Mutu akan
memberikan perubahan yang bermakna bagi kualitas pelayanan yang
diberikan dan bersama-sama dalam satu tim mampu mengidentifikasi masalah
di lingkungan pelayanan dan kemudian mencarikan jalan terbaik bagi
pemecahan masalah tersebut.
2. Pembentukan Tim Jaminan Mutu
Berdasarkan Surat Keputusan kepala organisasi pelayanan kesehatan dan
mendapat dukunghan dari kepala organisasi tersebut dan petugas lainnya. Tim
Jaminan Mutu dapat terdiri dari sub-tim yang mempunyai fungsi tertentu: sub-
tim pembuatan standar, sub-tim pelaksanaan dan sub-tim penilaian kepatuhan
terhadap standar dan evaluasi. Tim Jaminan Mutu harus mendapatkan

ReniPuspitaSari | RUANG LINGKUP JAMINAN MUTU


2|Page

pelatihan tentang jaminan mutu. Jumlah anggota tim atau sub-tim dapat
berkisar 4-5 orang.
3. Pembuatan Alur Kerja dan Standar Pelayanan
a. Alur pelayanan ditempel di dinding agar mudah diketahui dan sebagai
penunjuk jalan bagi pasien maupun pengunjung unit pelayanan
kesehatan.
b. Alur kerja: loket, alur keja pelayanan, laborsatorium, apotik, dan lain
sebagainya yang dibuat dalam bentuk skema, dibingkai dan ditempel di
masing-masing ruang pelayanan terkait serta terlihat oleh petugas.
Pembuatan alur kerja ini sekaligus dapat diikuti dengan identifikasi
berbagai hambatan/kendala yang membuat alur kerja ini tidak jalan atau
membutuhkan waktu yang lama.
c. Standar pelayanan medik yang penting dibuat dalam bentuk algoritme
medik, misalnya styandar penatalaksanaan diare, penatalaksanaan
demam pada anak, penatalaksanaan anak dengan batuk dan kesulitan
bernafas, penatalaksanaan pasien TB paru, dan lain-lain.
4. Penilaian Kepatuhan Terhadap Standar
Untuk menilai tingkat kepatuhan, digunakan daftar tilik penilaian yang
telah disiapkan terlebih dahulu. Penilaian tingkat kepatuhan dilakukan oleh
rekan kerja dari unit pelayanan kesehatan lain (peer review) atau sejawat dari
unit pelayanan yang sama tetapi harus dijaga kerahasiaan rekan yang ditunjuk
sebagai penilai ataupun supervisor dari Dinas Kesehatan Kabupaten. Sesuai
dengan kegunaannya daftar tilik dipakai untuk mengukur kelengkapan sarana
dan prasarana, pengetahuan pemberi pelayanan, standar kompetensi teknis
petugas dan persepsi penerima pelayanan.
5. Penyampaian Hasil Kegiatan
Data temuan yang terkumpul diolah dan dianalisa untuk kemudian
disajikan dalam Lokakarya Mini organisasi/unit pelayanan. Jika nilai tingkat
kepatuhan di bawah 80% maka keadaan ini perlu diperbaiki dengan
melakukan intervensi terhadap penyebab rendahnya tingkat kepatuhan
terhadap standar.

ReniPuspitaSari | RUANG LINGKUP JAMINAN MUTU


3|Page

6. Survei Pelanggan
Dilakukan secara sederhana dengan membuat kuesioner kemudian
dibagikan kepada pasien/klien sambil diminta untuk diisi dan segera
mengembalikannya pada kotak yang tersedia di Puskesmas. Jika ditemukan
lebih darei 5% pasien/klien tidak puas, perlu dilakukan tindakan segera untuk
mengetahui sebab-sebab kertidakpuasan pasien, misalnya melalui studi
kualitatif (diskusi kelompok atau wawancara mendalam) atau menggunakan
kuesioner terstruktur melalui wawancara langsung kepada pasien/klien.

7. Penyusunan Rencana Kegiatan


Sebelumnya tim jaminan mutu secara bersama-sama melakukan analisis
permasalahan melalui siklus pemecahan masalah yanmg terdiri dari:
a. Identifikasi masalah
b. Penentuan prioritas masalah
c. Mencari penyebab masalah
d. Mencari alternatif pemecahan masalah
e. Menetapkan pemecahan masalah
f. Menyusun rencana kegiatan pemecahan masalah.
PoA antara lain berisi:
a. Penanggungjawab pelaksana kegiatan: membuat alat bantu kerja.
Pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan kepatuhan: kalakarya
b. Melengkapi sarana yang kurang: realokasi atau pengaturan
c. Cara pemantauan kemajuan pelaksanaan kegiatan
Dari pengalaman ini Puskesmas akan mengerti bahwa mutu itu dapat
ditingkatkan oleh petugas Puskesmas secara mandiri, tanpa bantuan dari
luar dan dengan menggunakan cara yang sederhana hingga ke cara yang
lebih kompleks.
Untuk mempermudah proses pemecahan masalah, beberapa instrumen
mutu sederhana dapat digunakan, misalnya:
a. Curah pendapat (brain storming), untuk menggali berbagai alternatif
pemecahan masalah dan solusinya;

ReniPuspitaSari | RUANG LINGKUP JAMINAN MUTU


4|Page

b. Muliple Criteria Utility Assessment (MCUA), untuk pengambilan


keputusan bersama;
1) Adalah tehnik yg digunakan unt membantu tim dalam mengambil
keputusan dari beberapa alternative → prioritas masalah
2) Dipilih berdasarkan kriteria sistematis
3) Kriteria: dampak pelayanan dan solusi
4) Kriteria dampak: penyebaran penyakit, pengaruh terhadap
kesehatan, urgency, kegawatan, growth.
5) Kriteria solusi: kemudahan, biaya, waktu, komitmen, kejelasan.
Langkah:
1) Tetapkan alternatif
2) Tentukan kriteria
3) Lakukan pembobotan
4) Menentukan skor
5) Penentuan alternatif: dianggap bermakna jika beda > 15%
c. Check List: untuk menilai kepatuhan terhadap standar
d. Diagram alur (flowchart) untuk menjelaskan komponen yang terlibat
dalam proses;
Adl penyajian grafik sederhana tetang bagaimana proses terjadi,
menunjukkan alur/langkah-langkah.
Manfaat: dapat digunakan untuk mengidentifikasi anggota, output,
menetapka area, hypotesa digunakan untuk menggambarkan alur
pasien, alur informasi, pelayana dan sebagainya.
e. Diagram Ishikawa (diagram tulang ikan) untuk menggali kemungkinan
penyebab.
Disebut juga dg fishbone diagram atau cause-effect diagram.
Manfaat:
1) mengidentifikasi masalah
2) mencari kemungkinan penyebab
3) mengidentifikasi penyebab dr suatu varian
f. Data matrik.

ReniPuspitaSari | RUANG LINGKUP JAMINAN MUTU


5|Page

8. Pemantauan dan Supervisi


Kunjungan penyelia (supervisor) kabupaten/kota untuk berkunjung secara
berkala (1-3 bulan sekali) ke Puskesmas untuk memantau status kegiatan
jaminan mutu di suatu Puskesmas. Beberapa masalah yang ditemui dapat
diatasi dengan perbaikan proses pelaksanaan, akan tetapi dapat pula terjadi
masalah yang ditemui hanya bisa diatasi dengan bantuan sarana-prasarana dari
kabupaten/kota, bahkan mungkin diperlukan bantuan teknis dari propinsi atau
arah kebijakan dari pemerintah pusat.
Keberhasilan kegiatan pemantauan dan supervisi sangat tergantung pada
konsistensi kegiatan (teratur, taat azas serta berkesinambungan), kapasitas
(pengetahuan dan ketrampilan) penyelia untuk memberikan bantuan teknis,
daftar tilik pemantauan, data status kegiatan dan adanya dukungan kepala unit
organisasi dan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota untuk mengatasi
masalah/hambatan yang muncul.
9. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada akhir siklus kerja tim jaminan mutu (3-6 bulan).
Pada akhir tahun, Tim Jaminan Mutu Puskesmas melakukan Penilaian Kinerja
Jaminan Mutu yang telah dilakukan bertempat di aula Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota. Bahan presentasi mencakup pencapaian program terhadap
indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dan penyampaian identifikasi
proses pembelajaran atas pelaksanaan kegiatan selama ini serta
rekomendasi/saran tindaklanjut. Keberhasilan suatu organisasi pelayanan
menjalankan suatu kegiatan dapat menumbuhkan inspirasi dan bahkan
menjadi tolok banding (benchmarking) oleh organisasi pelayanan lainnya
untuk meniru/mencontoh dengan melakukan kunjungan lapangan ke
organisasi pelayananyang telah berhasil tersebut.

ReniPuspitaSari | RUANG LINGKUP JAMINAN MUTU

Anda mungkin juga menyukai