Anda di halaman 1dari 21

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

A. Kecamatan Palangga
1. Sejarah Kecamatan Palangga
Awal berdirinya Kecamatan Pallangga terdiri dari delapan Desa yaitu Desa Kampili,
Desa Julubor, Desa Pallangga, Desa Kanjilo, Desa Moncobalang, Desa Tinggimae,
Desa Bontolala dan Desa Tetebatu.
Pada tahun 1983 Beberapa desa di Kecamatan Pallangga mengalami pemekaran
yang disebabkan oleh tuntutan pelayanan yang tidak maksimal serta koordinasi antar
wilayah yang kurang. Jarak tempuh yang relatif jauh dari kantor-kantor pemerintahan
desa yang dirasakan oleh masyarakat menyebabkan pemerintah Kabupaten merasa
perlu untuk memekarkan beberapa desa antara lain :
1. Desa Kampili memjadi Desa Kampili dan Desa Bontoramba
2. Desa Julubori menjadi Desa Julubori, Desa Julukanaya dan Desa Julupa’mai
3. Desa Pallangga menjadi Desa Pallangga, Desa Bungaejaya dan Desa Toddotoa
4. Desa Kanjilo menjadi Desa Kanjilo, Desa Jenetallasa dan Desa Lembang Parang
5. Desa Tinggimae menjadi Desa Tinggimae dan Desa Panakukang
6. Desa Moncobalang menjadi Desa Moncobalang dan Desa Biringala’
7. Desa Bontoala menjadi Desa Bontoala dan Desa Tamanyeleng
8. Desa Tetebatu menjadi Kelurahan Tetebatu.
Pada Tahun 1993 beberapa desa dan kelurahan di Kecamatan Pallangga kembali
dimekarkan yaitu Desa Tamanyeleng dimekarkan mejadi Desa Tamanyeleng dan
Kelurahan Benteng Somba Opu. Sedangkan Wilayah Kelurahan Tetebatu dimekarkan
menjadi tiga yakni Kelurahan Tetebatu, Kelurahan Parangbanoa dan Kelurahan
Pangkabinanga. Pada tahun 1999 desa Bontoala kembali dimekarkan dengan
menambah Desa baru yakni Desa Taeng. Terakhir pada tahun 2001 Kelurahan
Tetebatu kembali dimekarkan dan menambah satu kelurahan baru yakni Kelurahan
Mangalli.
Pada tahun 2000 Kecamatan Pallangga di mekarkan menjadi dua yaitu Kecamatan
Pallangga dan Kecamatan Barombong dengan mengeluarkan 6 desa dan 1 kelurahan
dari Kecamatan Pallangga yaitu Desa Kanjilo, Desa Tamanyeleng, Desa Lembang
Parang, Desa Tinggimae Desa Moncobalang Desa Biringala' dan kelurahan Benteng
Somba Opu. Sampai dengan saat ini Kecamatan Pallangga terdiri dari 12 desa dan 4
kelurahan.

1
2. Kondisi Geografi
Kondisi geografi suatu wilayah adalah keadaan muka bumi dari aspek letak, cuaca,
iklim, relief, jenis tanah, flora dan fauna serta sumber daya alamnya.

Tabel 3.1
Luas Wilayah Desa/kelurahan
DI Kecamatan Palangga
Tahun 2017

No Kelurahan/desa Luas Wilayah (Km)² Sebaran


1 Pangkabinanga 1.89 3.69
2 Mangalli 1.5 2.93
3 Tetebatu 5.51 10.75
4 Parangbanoa 4,61 4.2
5 Bontoramba 6.09 11.8
6 Je'netallasa 3.22 6.28
7 Pallangga 4.07 7.95
8 Bungaejaya 3.02 5.89
9 Panakkukang 1.69 3.3
10 Bontoala 1.25 2.44
11 Julupa'mai 2.7 5.27
12 Kampili 5.35 10.44
13 Julukanaya 3.08 6.01
14 Toddotoa 3.08 6.01
15 Julubori 4.37 8.53
16 Taeng 2.27 4.43
Jumlah 53,7 100

Sumber:Statistika Deskriptif Kecamatan Palangga 2018

2
Dari data tersebut di atas dapat dilihat bahwa Luas wilayah Kecamatan Pallangga
adalah seluas ± 51.24 Km² dengan sebaran luas terbanyak di Desa Bontoramba
dengan prosentase luas 11.8 % dari keseluruhan Luas Kecamatan Pallangga
kemudian daerah terluas kedua adalah tetebatu dengan luas wilayah ± 5.51 Km² atau
10.75% dari keseluruhan luas Kecamatan Pallangga. Sementara Untuk wilayah terkecil
adalah Kelurahan Mangalli dengan Luas ± 1.5 Km² atau sebanyak 2.93% dari
keseluruhan luas wilayah Kecamatan Pallangga.

Tabel 3.2
Kondisi Geografis (Topografi) Desa/Kelurahan
DI Kecamatan Palangga
Tahun 2017
Bukan Pantai
No Desa/Kelurahan Pantai
Kawasan Lembah Kawasan Lereng Dataran
1 Jenetallasa - - - √
2 Tetebatu - - - √
3 Pallangga - - - √
4 Bungaejaya - - - √
5 Panakkukang - - - √
6 Julukanaya - - - √
7 Julubori - - - √
8 Julupamai - - - √
9 Bontoramba - - - √
10 Kampili - - - √
11 Toddotoa - - - √
12 Parangbanoa - - - √
13 Pangkabinanga - - - √
14 Bontoala - - - √
15 Mangalli - - - √
16 Taeng - - - √
Jumlah - - - 16
Sumber:BPS Kecamatan Palangga 2018

3. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan adalah segala campur tangan manusia, baik secara permanen
maupun secara siklus terhadap suatu kelompok sumber daya alam dan sumber daya
buatan,yang secara keseluruhan disebut lahan, dengan tujuan untuk mencukupi
kebutuhan-kebutuhannya baik secara kebendaan maupun spiritual ataupun kedua-

3
duanya (Malingreau,1977). Penggunaan lahan berkaitan dengan kegiatan manusia
pada bidang lahan tertentu, misalnya permukiman, perkotaan, dan persawahan.

Tabel 3.3
Penggunaan Lahan Desa/Kelurahan
Di Kecamatan Palangga
Tahun 2017
No Penggunaan Luas (Ha) Presentase %
1 Tanah Sawah 2214.25 15.64
2 Tanah Kering 2075.11 0.65
3 Tanah Basah 801.35 100
4 Fasilitas Umum 33.29 40.50
JUMLAH 5124 43.21
Sumber: Kecamatan Palangga dalam angka 2018

4. Jenis Tanah
Aluvial adalah jenis tanah yang terbentuk karena endapan. Daerah endapan terjadi di
sungai, danau yang berada di dataran rendah, ataupun cekungan yang memungkin
kan terjadinya endapan. Tanah aluvial memiliki manfaat di bidang pertanian salah
satunya untuk mempermudah proses irigasi pada lahan pertanian. Tanah ini terbentuk
akibat endapan dari berbagai bahan seperti aluvial dan koluvial yang juga berasal dari
berbagai macam asal. Tanah aluvial tergolong sebagai tanah muda, yang terbentuk
dari endapan halus di aliran sungai. Tanah aluvial dapat dimanfaatkan sebagai lahan
pertanian karena kandungan unsur hara yang relatif tinggi. Tanah aluvial memiliki
struktur tanah yang pejal dan tergolong liat atau liat berpasir dengan kandungan pasir
kurang dari 50%. Dan jenis tanah yang ada di Kecamatan Palangga termasuk jenis
tanah alluvial dimana disana sebagian besar tanahnya di gunakan untuk persawahan
dan perkebunan.

5. Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu.
Berikut adalah table curah hujan yang ada di Kecamatan Palangga:

Tabel 3.4
Banyaknya Curah Hujan Dan Hari Hujan Dirinci menurut Bulan
Di Kecamatan Palangga
Tahun 2017

4
Banyaknya
No Bulan
Curah Hujan (mm) Hari Hujan (Hari)
1 Januari 895 23
2 Februari 392 21
3 Maret 296 18
4 April 301 16
5 Mei 137 12
6 Juni 98 12
7 Juli 65 8
8 Agustus 21 9
9 September 216 19
10 Oktober 206 23
11 Nopember 240 26
12 Desember 258 24
Rata-Rata 195 13

Sumber: Kecamatan Palangga dalam angka 2018

6. Penduduk
 Menurut ahli Jonny Purba penduduk adalah orang yang menjadi dirinya pribadi
maupun menjadi anggota keluarga, warga negara maupun anggota masyarakat
yang memiliki tempat tinggal di suatu tempat di wilayah negara tertentu dan juga
pada waktu tertentu.
 Distribusi penduduk adalah penyebaran peduduk dari suatu daerah ke daerah-
daerah lainnya agar semua daerah penduduknya seimbang tidak ada yang terlalu
banyak dan terlalu sedikit

5
Tabel 3.5
Distribusi Kepadatan Penduduk Desa/Kelurahan
Di Kecamatan Palangga
Tahun 2014-2018

Penduduk Luas Kepadatan Penduduk (km²)


N Desa/
Wilayah
o Kelurahan
2013 2014 2015 2016 20187 (km²) 2013 2014 2015 2016 2017

1 Jenetallasa 16200 17578 18151 18719 19226 3.22 5031 5459 5637 5813 5971

2 Tetebatu 5843 6340 6547 6752 6935 2.51 2328 2525 2608 2690 2763

3 Pallangga 4127 5574 5755 5936 6097 4.07 1262 1369 1414 1458 1498

4 Bungaejaya 3077 3339 3448 3556 3652 3.02 1019 1105 1142 1177 1209

5 Panakkukang 5119 2851 5736 5916 6076 1.69 3029 3286 3394 3501 3595

6 Julukanaya 4632 5026 5190 5352 5497 3.08 1504 1631 1685 1738 1785

7 Julubori 5176 5616 5799 5981 6143 4.37 1184 1285 1327 1369 1406

8 Julupamai 2884 3129 3231 3332 3422 2.70 1066 1158 1197 1234 1267

9 Bontoramba 4558 4946 5108 5267 5410 6.09 748 812 839 865 888

10 Kampili 4347 4717 4871 5 5159 5.35 813 881 910 939 964

11 Toddotoa 3219 3493 3607 3720 3820 3.08 1045 1134 1171 1208 1240

12 Parangbanoa 2704 2934 3030 3124 3208 4,61 1258 1364 1409 1453 1492

13 Pangkabinanga 5769 6260 6464 6666 6846 1.89 3052 3312 3420 3527 3622

1495 1623 1676 1728 1775


14 Bontoala 18699 20290 20951 21607 22192 1.25
9 2 1 6 4

15 Mangalli 9949 10796 11148 11497 11809 1.50 6633 71.97 7432 7665 7873

16 Taeng 7210 7824 8079 8332 8557 2.27 3176 3446 3559 3670 3770

10452 11341 11711 12078 12404 4810 4499 5390 5559 5709
JUMLAH 53,7
3 7 5 0 9 7 9 5 3 7
Sumber: Kecamatan Palangga Dalam Angka 2014-2018

7. Migrasi Masuk Dan Migrasi Keluar


Migrasi dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari
suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik ataupun batas administratif atau
batas bagian dalam suatu negara. Migrasi dapat dilakukan secara individu, keluarga
maupun rombongan atau kelompok.
a. Migrasi masuk (in migration): masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan
(area of destination).
b. Migrasi keluar (out migration): perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal
(area of origin).

6
Tabel 3.6
Migrasi Masuk Dan Migrasi Keluar Desa/Kelurahan
Di Kecamatan Palangga
Tahun 2013-2017
No Migrasi Masuk Tahun Migrasi Keluar
Sumber:Ca 1 1672 2014 1815 tatan Sipil
Kabupaten 2 2675 2015 2749 Gowa

3 3878 2016 2406


Grafik 3.1
Migrasi 4 3268 2017 2124 Masuk
Dan 5 3312 2018 2402 Migrasi
Keluar Desa/Kelurahan
Di Kecamatan Palangga
Tahun 2014-2018

Grafik Migrasi Masuk & Keluar 2014 - 2018 Kec.


Pallangga
2406
2402
2749 2124

3878
1815 3312
3268
2675

1672

2014 2015 2016 2017 2018

Migrasi Masuk Migrasi Keluar


Sumber:Catatan Sipil Kabupaten Gowa

8. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian


Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan
nilai-nilai Bersama.

Tabel 3.7
Mata Pencaharian Penduduk Desa/Kelurahan
Kecamatan Palangga
Tahun 2014-2018
Tahun
No Pekerjaan
2014 2015 2016 2017 2018
1 Wiraswasta 8707 9133 8126 8385 8056
2 Guru 614 635 628 626 630
3 Dosen 115 134 140 150 161
4 Petani 6550 6441 6063 6077 5785
5 Pelajar/Mahasiswa 21849 22234 21371 21364 20992
6 Karyawan Swasta 4687 4799 4691 4951 4954

7
7 Karyawan 858 930 954 995 1031
8 Pedagang 449 435 408 390 341
9 PNS 2892 2934 2842 2847 2758
10 Pelaut 145 156 155 156
154
11 TNI/Polri 626 667 647 628 669
12 Pengacara 11 8 7 10 10
13 Konsultan 11 11 10 12 13
Pembantu Rumah
14 29 29 18 21 20
Tangga
15 Buruh 5217 5220 5083 5270 5385
Mengurus Rumah
16 24595 25078 24396 25338 25578
Tangga
17 Belum/Tidak Bekerja 35439 37172 35913 36676 38699
18 Mekanik 44 49 42 42 41
19 Seniman 10 11 8 8 10
20 Tukang 1154 1111 1041 1025 945
21 Dokter 11 17 19 20 18
22 Sopir/Pengemudi 744 737 627 649 620
23 Bidan 38 39 38 40 43
24 Perawat 91 94 87 95 101
25 Apoteker 8 11 11 10 8
26 Nelayan 47 52 49 52 55
27 Pensiunan 776 777 678 606 567
28 Pendeta 2 1 1 1 0
29 Imam Masjid 14 14 13 13 13
30 Ustadz 8 8 8 8 7
31 Wartawan 30 35 28 27 29
JUMLAH 115771 118970 114103 116491 117.695
Sumber:Catatan Sipil Kabupaten Gowa

9. Pendidikan
pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan,
atau penelitian. Berikut adalah tabel Pendidikan Kecamatan palangga dari tahun 2014-
2018 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.8
Pendidikan Desa/Kelurahan
Kecamatan Palangga
Tahun 2014-2018

8
Tahun
No Pendidikan
2014 2015 2016 2017 2018
1 Tamat 24264 24289 22498 22479 21602
SD/Sederajat
2 SLTP/Sederajat 17272 17401 16395 16646 16140

3 SLTA/Sederajat 24593 25172 24275 24973 24078


4 Diploma I/II 611 612 550 525 492
5 Akademi/Diploma 1422 1490 1443 1477 1469
III/Sarjana Muda
6 Diploma IV/Strata-I 5254 5499 5424 5582 5657

7 Strata-II 431 461 461 477 491


8 Strata-III 25 29 32 36 36

Sumber:Catatan Sipil Kabupaten Gowa

10. Penduduk Menurut Agama


Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan
pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari
kehidupan. Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan
untuk menjelaskan makna hidup dan / atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam
semesta.
Tabel 3.9
Penduduk Berdasarkan Agama
Di Kecamatan Palangga
Tahun 2014-2018

Tahun
No Agama
2014 2015 2016 2017 2018
1 Islam 114908 118525 113483 115457 116267
2 Katolik 537 537 418 439 378
3 Protestan 911 932 846 861 875
4 Hindu 44 44 29 31 27
5 Budha 130 129 119 118 126
JUMLAH 116530 113417 117115 120780 124049
Sumber:Catatan Sipil Kabupaten Gowa

9
11. Ekonomi
Kegiatan Ekonomi adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia dalam upaya
pemenuhan kebutuhan hidupnya. Definisi kegiatan ekonomi dapat juga diartikan
sebagai upaya yang dilakukan manusia untuk mencapai suatu tingkatan kesejahteraan
atau kemakmuran dalam hidup. Berikut adalah tabel ekonomi di Kecamatan Palangga
tahun 2014-2018:

Tabel 3.10
Data Ekonomi Desa/Kelurahan
Di Kecamatan Palangga
Lima Tahun Terakhir
Tahun
No Jenis usaha
2014 2015 2016 2017 2018
1 Perdagangan 884 868 790 777 691
2 Industri 29 27 21 16 13
3 Pertambangan - - - - -
JUMLAH
Sumber:Catatan Sipil Kabupaten Gowa

Grafik 3.2
Keadaan Ekonomi Desa/Kelurahan
Di Kecamatan Palangga
Tahun 2014-2018

Ekonomi
1000
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
perdagangan industri pertambangan

2014 2015 2016 2017 2018


Sumber:Catatan Sipil Kabupaten Gowa

10
12. Peternakan
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak
untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.

Tabel 3.11
Jenis Peternakan Desa/Kelurahan
Di Kecamatan Palangga
Lima Tahun Terakhir

Tahun
No Jenis Peternakan
2014 2015 2016 2017 2018
1 Sapi 4952 5041 5066 5204 5418
2 Kerbau 240 265 387 393 340
3 Kuda 3 3 3 3 3
4 Kambing 273 288 27 28 28
5 Babi - - - - -
6 Ayam Ras Petelur 62102 70799 78215 84019 85396
7 Ayam Ras Pedaging 124732 124744 126389 132091 137525
8 Ayam Buras 11788 16946 19479 20453 21489
9 Itik 4568 5058 5882 6089 6329
Jumlah 208658 223144 235448 248280 256528

Sumber: Kecamatan Palangga Dalam Angka 2014-2018

13. Perikanan
Menurut UU Nomor 45 Tahun 2009, Perikanan adalah semua kegiatan yang berkaitan
dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari
praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan proses pemasaran yang
dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Berikut adalah tabel jenis perikanan
Kecamatan Palangga tahun 2013-2017:

Tabel 3.12
Jenis Perikanan Desa/Kelurahan
Di Kecamatan Palangga
Tahun 2013-2017
No Jenis Perikanan Tahun

11
2013 2014 2015 2016 2017
1 Budidaya 82 102 102 108 108
2 Perairan Umum 103 76 76 79 79
JUMLAH 185 178 178 187 187
Sumber: Kecamatan Palangga Dalam Angka 2014-2018

14. Terminal
Terminal adalah salah satu komponen dari sistem transportasi yang mempunyai fungsi
utama sebagai tempat pemberhentian sementara kendaraan umum untuk menaikkan
dan menurunkan penumpang dan barang hingga sampai ke tujuan akhir suatu
perjalanan, juga sebagai tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan
pengoperasian sistem arus angkutan penumpang dan barang, disamping juga
berfungsi untuk melancarkan arus angkutan penumpang atau barang (Departemen
Perhubungan, 1996).
Terminal Yang ada di Kecamatan Palangga masuk dalam kategori terminal tipe C
karena berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan (ADES).

VISUALISASI

12
13
B. Kelurahan Parangbanoa

1. Sejarah Kelurahan Parangbanoa


Sejak dahulu Parangbanoa adalah sebuah permukiman yang penduduknya adalah
masyarakat pribumi, Parang berasal dari kata “persawahan/hamparang” sedangkan Banoa
yang berasal dari kata “sarung parang”. Parangbanoa diberi nama oleh perundingan
masyarakat dan Parangbanoa adalah bekas distrik Borongloe yang sekarang jadi
Kecamatan Bontorannu.
Pada tahun 1979 setelah di bentuk Kecamatan di Kabupaten Gowa maka Parangbanoa
bergabung dengan kecamatan Palangga dan dijadikan Desa Bonto Parang yang
bergabung dengan Bontona songkolo pada waktu itu.
Desa Bonto Parang di pugar menjadi dusun kampili yang bergabung dengan Desa
Bontoramba, Botona Songkola bergabung dengan Kampili dan Parangbanoa bergabung
dengan Desa Tetebatu.
Pada tahun 1980 Desa Tete Batu dijadikan menjadi Kelurahan dan kampung Parangbanoa
dijadikan lingkungan.
Pada tahun1992 Kelurahan Tetebatu dipugar menjadi 3 Kelurahan yaitu kelurahan
Tetebatu sendiri, Kelurahan Pangka Binanga dan Kelurahan Parangbanoa dan Tattakang.
Pada tahun 1999, Kelurahan Parangbanoa dibagi menjadi 4 lingkungan yaitu:
- Lingkungan Parangbanoa
- Lingkungan Tattakang
- Lingkungan Palaraka
- Lingkungan Barua

Yang berdiri sampai sekarang.

2. Fungsi Utama Kelurahan


Pada awalnya kondisi tanah dan permukiman di Kelurahan Parangbanoa termasuk dalam
kategori subur sehingga memungkinkan perekonomian di sana tergolong cukup baik dari
segi sumber daya alam yang cocok di jadikan sebagai area persawahan dan perkebunan.

3. Perubahan Fungsi Lingkungan


Seiring dengan perkembangan waktu di Kelurahan Parangbanoa terjadi alih fungsi lahan
karena beberapa faktor yaitu faktor pertambahan penduduk setiap tahunnya yang
mengakibatkan alih fungsi lahan dari area persawahan menjadi area permukiman. Faktor
lainnya juga adalah terjadinya penurunan nilai padi sehingga para petani menjual sawah
mereka kepada investor lain yang ingin menggunakan lahan mereka untuk permukiman
atau areal lainnya.

14
4. Keadaan Fisik Dasar
Letak geografis:
 Disebelah utara berbatasan dengan sungai jeneberang
 Disebelah selatan berbatasan dengan desa kampili dan todotoa
 Disebelah barat berbatasan dengan kel. Tetebatu dan desa pallangga
 Disebelah timur berbatasan dengan desa kampili.

5. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan adalah segala campur tangan manusia ,baik secara permanen maupun
secara siklus terhadap suatu kelompok sumberdaya alam dan sumber daya buatan,yang
secara keseluruhan disebut lahan,dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan-
kebutuhannya baik secara kebendaan maupun spiritual ataupun kedua-duanya
(Malingreau,1977 ). Berikut adalah tabel penggunaan lahan di Kelurahan palangga:

Tabel 3.13
Penggunaan Lahan Desa/Kelurahan
Di Kelurahan Parangbanoa
Tahun 2018
No Peruntukan Luas Ha Persentase

1 Sawah/perkebunan 212,30 50%

2 Pemukiman 30,98 7%

3 Hutan Campuran 172,57 41%

4 Peternakan ayam 5,26 1%

5 galian 3,46 0,8%

Jumlah 424,56 100%

15
Sumber: Kecamatan Palangga Dalam Angka 2018

6. Kependudukan
a. Jumlah Penduduk Lima Tahun Terakhir
Pengelolaan kependudukan dan juga pembangunan keluarga yaitu segala upaya yang
terencana untuk mengarahkan perkembangan kependudukan maupun pembangunan
keluarga supaya dapat terwujud penduduk yang tumbuh seimbang dan kualitasnya
meningkat. Perkembangan kependudukan merupakan suatu kondisi yang dimana ada
kaitannya dengan perubahan keadaan kependudukan, berpengaruh dan dipengaruhi oleh
keberhasilan pembangunan secara kontinyu atau berkelanjutan.

Tabel 3.16
Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah
Kelurahan Parangbanoa
Tahun 2017

luas wilayah
no wilayah (lingkungan) jumlah penduduk
km2

1 Parangbanoa 887
1,19
2 Palaraka 588
1,06
3 Tattakang 849
1,99
4 Barua 757
0,37
Jumlah 3081
4,61
Sumber: Renstra Kelurahan Parangbanoa

b. Kepadatan Penduduk

16
Kepadatan adalah hasil bagi jumlah objek terhadap luas daerah. Dengan demikian satuan
yang digunakan adalah satuan/luas daerah.
Analisis kepadatan penduduk penting untuk mengetahui persebaran penduduk suatu
wilayah dan penataan ruang khususnya distribusi permukiman. Kepadatan penduduk
merupakan indikator awal untuk mendeteksi tingkat perkembangan wilayah beserta seluruh
kemungkinan dampak yang di timbukan. Wilayah yang memiliki kepadatan yang tinggi
umumnya adalah pusat permukiman, pusat peradaban, dan pusat aktivitas sosial ekonomi
(pusat pertumbuhan).
Berikut adalah tabel jumlah kepadatan penduduk dari tahun 2013-2017 di Kelurahan
Parangbanoa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.17
Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah
Kelurahan Parangbanoa
Tahun 2013-2017

Tahun
Kepadatan Penduduk
2013 2014 2015 2016 2017

Parangbanoa 1258 1364 1409 1453 1492

Sumber: Kecamatan Palangga Dalam Angka 2014-2018

c. Mata Pencaharian
Berikut adalah tabel mata pencaharian di Kelurahan Parangbanoa:

Tabel 3.18
Jumlah Mata Pencaharian
Kelurahan Parangbanoa
Tahun 2016
No Jenis Pekerjaan Jumlah
1 Jualan 202
2 Buruh Harian 80

17
3 Petani pemilik 100
4 Petani Penggarap 70
5 PNS 20
6 TNI 6
7 Tukang batu/Kayu 85
8 Wiraswasta 120
9 Pegawai Swasta 20
10 Pedagang 10
11 Sopir 16
12 Honorer 30
13 Tukang (Becak,Ojek,Bentor) 20
14 Pelaut 10
15 Sekuriti 8
Sumber: Kantor Lurah

d. Pendidikan
pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan,
atau penelitian.

Tabel 3.19
Jumlah Siswa Menurut Pendidikan
Kelurahan Parangbanoa
Tahun 2013-2017

Tahun
Pendidikan
2013 2014 2015 2016 2017

TK 231 33 102 128 128

SD Inpres 438 479 769 305 307

18
Sumber: Kecamatan Palangga Dalam Angka 2014-2018

e. Peribadatan
Tempat ibadah, rumah ibadah, tempat peribadatan adalah sebuah tempat yang digunakan
oleh umat beragama untuk beribadah menurut ajaran agama atau kepercayaan mereka
masing-masing.
Tabel 3.20
Jenis Peribadatan
Kelurahan Parangbanoa
Tahun 2018

No Jenis Peribadatan Jumlah

1 masjid 4

2 gereja 0

3 vihara 0

4 pura 0
Sumber: Kecamatan Palangga Dalam Angka 2018

f. Perekonomian
Perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan
sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Berikut adalah tabel jenis usaha di Kelurahan Parangbanoa:

Tabel 3.21
Jenis Usaha
Kelurahan Parangbanoa
Tahun 2016

No Peruntukan Jumlah

1 KUD 2

2 Pengrajin sarun sutera 5 orang

19
3 Pengrajin batu merah 20 orang

4 Pengrajin anyaman 10 orang

5 Kelompok simpan pinjam 8 klp

6 Penggilingan padi 10 unit

7 Pertokoan 100

8 Perbengkelan 8

9 Pertukangan 1

10 Kelompok usaha 8
Sumber: Kantor Lurah

g. Peternakan
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak
untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.
Berikut adalah tabel jumlah peternakan yang ada di Kelurahan Parangbanoa adal;ah
sebagai berikut:

Tabel 3.22
Jenis Peternakan
Kelurahan Parangbanoa
Tahun 2016

no peternakan jumlah persentase

1 Ternak sapi 150 15%

2 Ternak ayam 500 50%

3 Ternak itik 350 35%


Sumber: Kantor Lurah

h. Jaringan Jalan

20
Jaringan Jalan adalah satu kesatuan jaringan jalanyang terdiri atas sistem jaringan primer
dan sistemjaringan Jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan hierarkis.

21

Anda mungkin juga menyukai