Anda di halaman 1dari 4

Sumber : Grobogan Dalam Angka, 2013

Gambar 2.2
Rata-Rata Curah Hujan per Bulan di Kabupaten Grobogan Tahun 2009- 2012

2.1.1. Geologi dan Jenis Tanah


Ditinjau dari keadaan geologi, di Kabupaten Grobogan terdapat jenis batuan yang dominan
terdapat di wilayah Kabupaten Grobogan adalah Alumunium (86.873,00 Ha) dan Pliosen Fasies
Sedimen (53.183,50 Ha). Secara umum dapat dikatakan bahwa wilayah Kabupaten Grobogan
merupakan daerah pertanian yang cukup berpotensi, kecuali di daerah pegunungan di sebelah
timur yang termasuk pegunungan tandus. Jenis tanah yang ada meliputi:
a. Aluvial dengan bahan induknya endapan liat dan pasir.
b. Asosiasi Litosol, Mediteran kuning dan Rensina dengan bahan induknya batu kapur dan
napal lunak.
c. Komplek Regosol kelabu dan Grumosol kelabu tua dengan bahan induknya batu
kapur dan napal.
d. Grumosol dengan bahan induk endapan liat.
e. Grumosol dengan bahan induk batu kapur dan napal.
f. Asosiasi Grumosol tua coklat dengan bahan induk napal lunak.
g. Asosiasi Mediteran merang kekuningan dan Mediteran coklat kekuningan dengan bahan
induk batu liat lunak.
h. Komplek Mediteran coklat kemerahan & Litosol berbahan induk batu kapur & napal.

2.1.2. Hidrologi
A. Air Permukaan
Wilayah Kabupaten Grobogan dilalui 3 (tiga) aliran sungai yang cukup besar dan airnya selalu
ada sepanjang tahun yaitu Sungai Lusi, Tuntang dan Serang. Sedangkan sungai-sungai kecil
yang airnya berasal dari mata air/sendang dan sungai kecil lainnya yang merupakan sungai
tadah hujan. Pemanfaatan sungai-sungai tersebut adalah terutama untuk keperluan irigasi.
Wilayah Kabupaten Grobogan, termasuk dalam wilayah DAS Pemali Comal (dulu
Jratunseluna/Jragung, Tuntang, Serang, Lusi dan Juwana) yang termasuk dalam Sub DAS
Tuntang, Serang dan Lusi hilir. Pada Sub DAS Tuntang, Serang dan Lusi Hilir tersebut sudah
dibangun beberapa bangunan irigasi (dam/waduk) di antaranya Waduk Butak, Simo, Nglangon,
Gambrengan, Sanggeh, Kenteng, Kedungombo, Dumpil, Klambu, Sidorejo, Sedadi, Lanang dan
juga jaringan irigasinya.
Pada musim kemarau, sungai-sungai kecil pada umumnya kering, sehingga daerah tersebut
rata-rata mengalami kesulitan air, sedangkan pada musim penghujan seringkali sungai tersebut
mempunyai debit air cukup besar, sehingga terjadi luapan air dan mengakibatkan banjir pada
daerah persawahan yang rendah di dekatnya dan kemungkinan juga daerah pemukiman.

B. Air Tanah
Sebagian besar air tanah telah dimanfaatkan untuk keperluan air minum maupun pengairan
pedesaan. Kondisi air tanah bebas banyak dipengaruhi oleh air permukaan dan air sungai,
kualitas airnya kurang baik dengan kesadahan yang cukup tinggi. Untuk kebutuhan air bersih
sehari-hari penduduk, selain menggunakan air sumur dangkal, juga menggunakan sumber
mata air, selain menggunakan jaringan air minum yang dikelola oleh PDAM seperti mata air
Sucen, Lengki dan Batang dan lain-lainnya.
Di wilayah perdesaan potensi sumber daya air ini pada umumnya dipergunakan untuk
irigasi dan keperluan sehari-hari. Sedangkan di wilayah perkotaan dipergunakan oleh PDAM
untuk fasilitas air minum.

2.1.3. Hidrogeologi
Air tanah dan akuifer di Kabupaten Grobogan menurut peta hidrogeologi Indonesia dari
Direktorat Geologi Tata Lingkungan, terdiri atas:
1. Akuifer produktif dengan penyebaran luas
Akuifer ini berupa akuifer dengan keterusan sedang, tinggi psiometri atau air tanah
diatas atau dekat muka tanah sampai lebih dari 5 m. Debit sumur umumnya 5 – 10
liter/detik.
2. Akuifer dengan produktivitas tinggi dengan penyebaran luas
Akuifer ini berupa akuifer dengan keterusan dan kisaran kedalaman muka air tanah
beragam. Debit sumur umumnya lebih dari 5 liter/detik
3. Akuifer dengan produktivitas kecil setempat berarti
Akuifer ini berupa akuifer dengan keterusan rendah sampai sangat rendah. Air tanah
setempat dalam jumlah terbatas dapat diperoleh pada daerah lembah atau zona
pelapukan.

2.1. Gambaran Umum Kecamatan Kedungjati


2.2.1. Letak Geografis
Dilihat dari peta Kabupaten Grobogan, Kecamatan Kedungjati terletak di bagian barat daya.
Letak geografisnya antara 110°35´120° BT - 110°40´166 BT dan 07°06´23,3° LS - 7°12´37° LS
yang terdiri dari 12 desa yaitu Desa Prigi, Ngombak, Kentensari, Karanglangu, Panimbo,
Padas, Deras, Klitikan, Kedungjati, Kalimaro, Jumo dan Wates dengan batas administrasinya
adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Kedungjati dan Kecamatan Gubug
Sebelah Selatan : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang
Sebelah Timur : Kecamatan Karangayung
Sebelah Barat : Kecamatan Kedungjati dan Kabupaten Semarang
Kondisi tanah di Kecamatan Kedungjati adalah perbukitan yang memiliki potensi untuk
lahan pertanian tanaman palawija. Kecamatan Kedungjati terdiri dari 12 desa, 58 dusun, 82 RW
dan 318 RT. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada Tabel II.5 berikut ini.

Tabel II.5
Jumlah Dusun, RW dan RT di Kecamatan Kedungjati Tahun 2012
No Desa Dusun RW RT
1 Prigi 4 5 18
2 Ngombak 8 9 26
3 Kentengsari 6 8 26
4 Karanglangu 6 7 39
5 Panimbo 5 5 18
6 Padas 4 7 22
7 Deras 4 6 28
8 Klitikan 4 4 11
9 Kedungjati 4 11 46
10 Kalimoro 4 6 29
No Desa Dusun RW RT
11 Jumo 6 9 29
12 Wates 3 5 26
Jumlah 58 82 318
Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2013

Anda mungkin juga menyukai