Anda di halaman 1dari 7

TUGAS METODE LOKALISIR BENDA ASING

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Teknik Radiografi Sistem Urinarius dan Disgetivus
Dosen Pengampu: Mega Indah Puspita, S.ST, M.Kes

Disusun oleh :
Dian Islamiyati Yusniawan
P1337430222076
Kelas 2C

PROGRAM STUDI TEKOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN


PROGRAM SARJANA TERAPAN
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2023
METODE LOKALISIR BENDA ASING
Benda asing merupakan adanya benda di dalam tubuh yang keberadaannya tidak
diinginkan yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi organ atau menimbulkan rasa sakit
pada bagian tubuh tempat adanya beda asing tersebut. Benda asing yang masuk ke dalam
tubuh dibedakan menjadi dua yaitu logam dan non logam. Logam akan tampak radiopaque
sedangkan jenis non logam memberikan gambaran radiolucent pada hasil radiograf.

Menurut Bontrager (2010), pemeriksaan adanya benda asing dalam tubuh dapat
dilakukan dengan pemeriksaan dasar sesuai lokasi masuknya benda asing, dan teknik khusus
penentuan benda asing dengan metode Paralak dan Triangulasi. Berikut metode lokalisir
benda asing, yaitu :

1. Metode Paralaks
Metode paralaks ini dilakukan dengan memanfaatkan perbedaan posisi sinar-x
yang dihasilkan pada dua buah gambar radiografi yang diambil dari dua sudut pandang
yang berbeda.
Tujuan dari metode paralaks ini untuk menentukan kedalaman benda asing pada
organ yang mempunyai ketebalan sehingga kemungkinan mengalami pergerakan.
Contohnya pada organ abdomen dan thorax.
a. Persiapan Alat
- Pesawat X-ray yang dilengkapi dengan fluoroskopia
- Lokalisir yang terdiri dari 10 strip dengan masing-masing strip berjarak 1 cm
dengan logam Pb pada tiap titik-titik
- Ring
- Selotip
- Marker
- Penggaris
- Spidol/tinta penanda
- Jangka sorong
- Kaset dan film
- Bucky
- Pinset
b. Prinsip Kerja

- Menggunakan prinsip efek yang terjadi pada perubahan posisi obyek


sebagai akibat perubahan posisi dalam memandang obyek tersebut.
- Terjadi struktur yang berbeda akibat dilakukan 2 eksposi terhadap organ
dengan menempatkan titik fokus yang berbeda (kekanan dan kekiri).
- Menggunakan 1 film untuk 2 kali ekspos.

c. Teknik Pemotretan
- Pasien diposisikan senyaman mungkin dan harus sama dengan posisi
pembedahan, dan diupayakan terdekat dengan lokasi benda asing.
- Daerah masuknya benda asing di fluoroskopi.
- Terawang benda asing hingga jelas dan letakkan ring tepat superposisi dengan
benda asing.
- Bila benda asing tegak lurus dengan ring, plaster ring hingga permanen dan
tidak berubah.
- Pertengahan marker sebagai MSS (Marker Skin Survace) yang merupakan
daerahyang tegak lurus dengan posisi benda asing.
- Lanjutkan dengan pembuatan radiografi biasa dengan posisi sebagai berikut.
- Lokalisir diletakkan sejajar dengan MSS.
- Atur TSD (Tube Shift Distance) sejauh 1/10 FFD.
- Pergerakan tabung diatur tegak lurus dengan arah lokalisir.
- Radiograf dibuat dengan CP1 (T1) sampai dengan CP2 (T2) berjarak sama dari
MSS, dengan total CP1 sampai CP2 = 1/10 FFD sehingga:
CP1 - MSS = MSS - CP2 = 1⁄2 X 1/10 FFD
 T1 = posisi Tube 1
 T2 = Posisi Tube 2
- Pemotretan dilakukan dua kali eksposi dalam satu film.
- Arah tabung pada pemotretan pertama dan kedua vertikal tegak lurus.
- Luas lapangan diatur sehingga obyek dan lokalisir masuk dalam film.
- Pengaturan faktor eksposi.
 kV eksposi pertama dan kedua sama.
 mAs eksposi pertama dan kedua adalah 1⁄2 mAs total yang diperlukan.

d. Evaluasi Radiograf
- Radiograf yang dihasilkan akan tampak gambaran benda asing tergambar 2
buah.
- Radiograf titik-titik pada lokalisir akan tampak 2 lubang dari titik-titik yang
berjarak 1-10 cm.
- Cara menentukan kedalaman benda asing
 Gunakan jangka sorong
 Kemudian cari jarak yang sama antara pergeseran bayangan benda asing
dengan pergeseran gambaran pada titik-titik pada lokalisir
e. Kelebihan dan Kekurangan Metode Paralaks
- Kelebihan
 Sederhana dan mudah diterapkan.
 Tidak memerlukan peralatan yang mahal.
 Dapat digunakan untuk benda asing yang berukuran kecil.
- Kekurangan
 Hanya dapat digunakan untuk benda asing yang dapat terlihat dari dua titik
pandang atau lebih.
 Kurang akurat untuk benda asing yang berukuran besar.
2. Metode Triangulasi
Metode ini melibatkan penggunaan dua buah gambar radiografi yang diambil dari
dua sudut pandang yang berbeda untuk menghitung jarak benda asing dan kemudian
menghitung kedalaman benda asing berdasarkan jarak yang diperoleh. Selain itu, metode
triangulasi diperlukan teknik perhitungan matematis tertentu dengan 2 kali ekspose,
teknik ini memberikan konsekuensi jumlah radiasi yang cukup banyak dan perlu
perhitungan yang rumit. Tujuan dari metode triangulasi ini untuk menentukan kedalaman
benda asing pada organ atau daerah yang tebal, tetapi tidak berongga. Contohnya pelvis.
a. Persiapan Alat
- Pesawat sinar-x
- Kaset dan film
- Mistar atau meteran pengukur
b. Prinsip Kerja
- Menggunakan prinsip sinar oblique.
- Kedalaman benda asing dihitung berdasarkan prinsip “segitiga kongruen”.
- Ekspose 2 (dua) kali dalam satu film dengan posisi tabung yang berbeda.
- Tidak memerlukan alat bantu fluoroskopi maupun lokalisir.
c. Teknik Pemotretan
- Pasien diposisikan supine diatas meja pemeriksaan dengan mengatur tubuh
pasien true AP (Antero posterior).
- Pemotretan pertama.
 Dibuat dengan central point pada titik tertentu (biasanya sebagai patokan
MSS adalah titik masuknya benda asing).
- Pemotretan kedua.
 Dibuat dengan central point diatur pada jarak T1-T2 = 1/10 FFD.
- Lakukan ekspose T1 dan T2 pada satu film.
- Faktor eksposi diatur :
 T1 : kV sesuai standar obyek, mAs 1⁄2 total yang diperlukan.
 T2 : kV sesuai standar obyek, mAs 1⁄2 total yang diperlukan.
d. Prinsip Geometri
- Rumus Persamaan
SID : d = (TSD +ISD) : ISD

Keterangan :
 d : kedalaman benda asing dari film
 TSD : Tube Shift Distance (jarak pergeseran tabung dan pemotretan pertama
dan kedua)
 ISD : Image Shift Distance (jarak pergeseran bayangan)
 SID : Source Image Distance (Jarak antara tabung dengan film)
e. Penentuan Kedalaman Benda Asing
- Rumus :
x=t−d
Keterangan :
 x : kedalaman benda asing dari permukaan tubuh
 t : ketebalan tubuh
 d : kedalaman benda asing dari film
f. Kelebihan dan Kekurangan Metode Triangulasi
- Kelebihan
 Lebih akurat daripada metode paralaks
 Dapat digunakan untuk benda asing yang tidak dapat terlihat dari dua titik
pandang atau lebih
- Kekurangan
 Lebih kompleks dan sulit diterapkan daripada metode paralaks.
 Memerlukan peralatan yang lebih mahal daripada metode paralaks.

REFERENSI

Murniati, E., Masrochah, S., & Kurniawati, A. (2019). Pengembangan metode kuadran untuk
penentuan kedalaman Benda asing dengan menggunakan modalitas computer
radiografi. Jurnal Imejing Diagnostik (JImeD), 5(2), 60.
https://doi.org/10.31983/jimed.v5i2.4463

Anda mungkin juga menyukai