Anda di halaman 1dari 6

SISTEM INFORMASI MANJEMEN

Tentang

SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT

Kelompok 4:

Alda Alfahira 2230404006


Alya Rohali 2230404009
Andre Nediyus 2230404012
Anisa Premisti Burhany 2230404016
Aulia Fitri 2230404025
Debi Chandra 2230404036

Dosen Pengampu:
Lidya Rahmi, M.Pd.T

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
TAHUN AKADEMIK 2023

PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi Rumah Sakit
Rumah sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menjadi
kebutuhan primer bagi semua orang. Tidak hanya layanan maupun
tindakan yang dapat mempengaruhi kenyamanan para pasien, tetapi
manajemen dengan sistem informasi rumah sakit yang terorganisir juga
diperlukan.

Informasi yang dihasilkan rumah sakit dapat berupa:

1. Data dasar rumah sakit, hal ini meliputi data dasar, indikator
pelayanan, fasilitas-fasilitas pada rumah sakit.
2. Ketenagakerjaan, meliputi detail para karyawan yang bekerja di rumah
sakit. Dari dokter, perawat, OB, resepsionis, direktur, dan lain-lain.
3. Pelayana, berupa pelayanan rawat inap, rawat darurat, gigi dan mulut,
kebidanan, pembedahan, radiologi, labotarium, pelayanan khusus,
rehabilitas medik, Kesehatan jiwa, keluarga berencana, farmasi rumah
sakit, rujukan serta cara pembayaran.
4. Morbiditas dan Mortalitas, berupa data tentang penderita dan korban
meninggal akibat penyakit
5. Data pengunjung, meliputi pengunjung rumah sakit, kunjungan rawat
jalan.
Data yang diperlukan atau dibutuhkan di rumah sakit meliputi:
identitas pasien, tanggal dan waktu, hasil amnesia atau keluhan riwayat
penyakit, diagnosa, pengobatan dan lain-lain.

B. Karakteristik Sistem
Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit adalah sebuah sistem
komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses
bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan
prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan tepat.
Sistem informasi rumah sakit umumnya mencakup masalah klinik
(media), pasien dan informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan
rumah sakit itu sendiri.
1) Batasan Sistem (Boundary)
a. IGD dan Rekam medik.
b. Poliklinik (umum, gigi, mata, dll).
c. Kasir.
d. Sistem Farmasi.
e. Sistem Akuntansi.
2) Lingkungan Luar Sistem (Environment)
a. Mendukung pengendalian mutu pelayanan medis.
b. Penilaian produktivitas, analisis, pemanfaatan dan perkiraan
kebutuhan
c. Menyederhanakan pelayanan, penilaian klinis.
d. Menunjang fungsi manajemen dan pengambilan keputusan dalam
memberikan pelayanan kesehatan dirumah sakit.
3) Penghubung Sistem (Interface)
a. Aplikasi/ program komputerisasi.
b. Kesiapan rumah sakit dalam menerapkan sistem informasi yang
terintegrasi dan berbasis komputer.
c. Penyajian data yang sudah diintegrasikan menjadi data elektronik
yang akan memudahkan pada proses migrasi data.
d. Komitmen yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyeluruh
sehinga menimbulkan kekacauan pada data transaksi.
e. Koordinasi antar unit bagian yang saling mendukung unit masing-
masing.
f. Kebijakan yang tegas.
g. Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke
komputerisasi.
h. Pemahaman yang sedikit demisedikit bertahap antara SDM yang
terkait.
4) Proses (Process)
a. Bagian rekap medic yang memasukan data identitas pasien.
b. Bagian poliklinik (umum, gigi, mata, dll) yang memeriksa
penyakit pasien.
c. Bagian kasir mengelola biaya administrasi.
d. Bagian farmasi yang menangani obat pasien.
e. Bagian akuntansi yang mengolah data transaksi menjadi laporan
keuangan.
5) Keluaran (Output)
a. Hasil diagnosa dokter terhadap penyakit pasien.
b. Informasi administrasi mengenai biaya pengobatan/perawatan.
c. Informasi stok obat dari bagian farmasi.
d. Laporan keuangan yang diterima dari bagian akuntansi.
6) Sasaran sistem (Objective) dan Tujuan sistem (Goal)
Memproses data berdasarkan teknologi informasi yang terintegrasi
dan di integrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain
untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk
mendukung proses pengambilan keputusan manajemen, sehingga
dalam tahapannya akan membuat beberapa SOP baru guna menunjang
kelancaran penerapan sistem yang tertata dengan rapih dan baik.
Tujuannya agar dapat meningkatkan pelayanan rumah sakit, agar
data-data yang ada dalam rumah sakit tersusun rapih, memudahkan
dalam pencarian data obat maupun pasien atau yang berhubungan
dengan rumah sakit, dan meningkatkan citra pelayanan rumah sakit.
7) Komponen (Component)
a. Software (Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit).
b. Hardware (Perangkat Keras berupa komputer, printer dan
lainnya).
c. Networking (Jaringan LAN, wireless dan lainnya).
d. SOP (Standar Operasional Prosedur).
e. Komitmen (Komitmen semua unit/ instalasi yang terkait untuk
sama-sama menjalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan
tanpa di input).
f. SDM (Sumberdaya manusia adalah factor utama suksesnya
sebuah sistem dimana data di input dan di proses melalui tenaga-
tenaga SDM tersebut).
C. Jenis Sistem Informasi
Dalam pengamatan kali ini, Rumah sakit menggunakan sistem
buatan manusia (Human Made System). Menggunakan Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS) Sistem informasi rumah sakit (SIRS) adalah suatu
proses pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data rumah sakit se-
Indonesia. Sistem Informasi ini mencakup semua Rumah Sakit umum
maupun khusus, baik yang dikelola secara publik maupun privat
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

D. Fungsi Sistem Informasi


Fungsi dari SIRS ini untuk membantu meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam mengelola rumah sakit. Mengingat, data pasien, data
obat-obatan, data alat medis, hingga data tenaga medis begitu banyak.
Tentu, diperlukan sistem yang dapat mengurusnya secara lebih teratur.
dapat membantu dalam penyajian data secara real time dengan
menggunakan sistem informasi yang akurat.
Proses manajemen rumah sakit dapat menjadi satu kesatuan atau
terhubung satu sama lain. Mengingat, banyak rumah sakit yang memiliki
beragam cabang. rumah sakit lebih mudah memantau proses pelaporan
data. Pelaporan menggunakan komputer tidak akan memakan waktu
banyak saat melakukan analisa, sehingga lebih efektif dan efisien. Semua
bentuk pelayanan dan akses informasi kesehatan bisa dilakukan secara
online, cukup melalui bantuan aplikasi saja. Sistem informasi juga
mempermudah para pasien memperoleh hasil diagnosa penyakit.
Dengan adanya SIRS, kecepatan informasi diharapkan dapat
menyelesaikan proses administrasi rumah sakit. Adanya Sistem Informasi
Rumah Sakit yang baik, tentu proses akurasi akan mempengaruhi
pemeriksaan data saat transaksi.

E. Level Manajemen
Kelompok informasi berdasarkan level manajemen
1. Top Manajemen (Manajemen Puncak)
Top manajemen bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan
dari organisasi secara umum. Mereka menetapkan kebijakan
operasional dan membimbing hubungan organisasi dengan
lingkungannya. Dalam yang berada dalam kelompok ini seperti kepala
puskesmas, Direktur Rumah Sakit
2. Middle Manajemen (Manajemen Menengah)
Tingkatan middle manajemen bertanggung jawab untuk
menjalankan rencana dan memastikan tercapainya tujuan. Contoh
orang-orang yang berada dalam kelompok ini adalah manajer regional,
kepal devisi
3. First Line Manajemen (Manajemen Lini Pertama)
Kelompok orang yang berada pada tingkat ini merupakan manajer
operasional yang mengawasi operasi-operasi organisasi, serta sebagai
supervisor atau menajer penyedia.

Anda mungkin juga menyukai