Penerapan Sistem Manajement Keselamatan SMK3L
Penerapan Sistem Manajement Keselamatan SMK3L
Pendahuluan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PP No. 50
Tahun 2012) merupakan wujud pelaksanaan dari pasal 87 UU No. 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. SMK3 wajib dillaksanakan oleh
perusahaan yang memperkerjakan minimal 100 tenaga kerja atau
perusahaan yang memiliki tingkat potensi kecelakaan kerja yang lebih
tinggi akibat karakteristik proses.
Definisi SMK3
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah
bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam
rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif (PP No.50
Tahun 2012). Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala
kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja. Perusahaan atau organisasi yang akan ataupun telah
menerapkan SMK3 diharapkan dapat meningkatkan efektifitas
perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur,
terstruktur dan terintegrasi, kemudian dapat mencegah dan mengurangi
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen dan pekerja, dan juga perusahaan dapat menciptakan
tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong
produktivitas.
Tujuan SMK3
Tujuan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja SMK3:
Penetapan Kebijakan K3
Pengusaha harus menyebarluaskan kebijakan K3 yang telah ditetapkan
kepada seluruh pekerja. Dalam penyusunan kebijakan K3, pengusaha
paling sedikit harus melakukan tinjauan awal kondisi K3 yang meliputi:
a. Visi;
b. Tujuan perusahaan;
c. Komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan; dan
d. Kerangka dan program kerja yang mencangkup kegiatan
perushaaan secara menyeluruh yang bersifat umum dan/atau
operasional.
Perencanaan K3
Perencanaan K3 dimaksudkan untuk menghasilkan rencana K3.
Rencana K3 ini disusun dan ditetapkan oleh pengusaha dengan
mengacu pada kebijakan K3 yang telah ditetapkan. Dalam menyusun
rencana K3 harus melibatkan Ahli K3, Panitia Pembina K3, wakil
pekerja, dan pihak lain yang terkait di perusahaan.
Pelaksanaan Rencana K3
Berdasarkan rencana K3 yang telah ditetapkan, dalam pelaksanaannya
pengusaha didukung oleh SDM di bidang K3, sarana dan prasarana.
SDM yang dimaksud harus memiliki:
a. Tindakan pengendalian
b. Perancangan dan rekayasa
c. Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan
d. Prosedur dan instruksi kerja
e. Pembelian/pengadaan barang dan jasa
f. Produk akhir
g. Upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan bencana
industri serta rencana pemulihan keadaan darurat (dilaksanakan
berdasarkan potensi bahaya, investigasi, dan analisa kegiatan)
Pasal 1
Pekerjaan Persiapan
1.1 Marking.
Pasal 2
Frame decoratif : bahan MDF dengan lapisan metal sheet tebal 0,3
cm,dipasangSesuai spesifikasi teknis.
Panel dinding Weaving, dengan framing plat metal setebal 0,3 cm.
Pasal 4
Pasal 5
Pekerjaan Screeding
Semen Portland (PC) yang bermutu I dan dari satu produk. Pasir
bermutu baik dan airpencampur/pelarut/pengencer yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas/MK.
Pasal 7
Pekerjaan Marmer
Pasal 8
Pasal 9
Tipe atau jenis yang dipilih ditentukan kemudian atau yang sudah
ditunjukkan padagambar kerja.
Pasal 10
.a. Wood Filler, Stain, Base Coat dan Top Coat : ex IMPRA atau
produk lain yang setara.b. Thinner dengan kualitas no. 1c. Warna
dari melamic adalah ditentukan dalam Tabel/Skema Material yang
ditunjukkanoleh Perencana.d. Kontraktor wajib membuat
contoh/sample melamic di atas material yang akan dipakaidalam
proyek ini dan diajukan dan disetujui Konsultan Pengawas/MK,
Perencana danPemberi Tugas.
Pasal 11
Pekerjaan Kaca & Cermin
Pasal 12
Pekerjaan Hardware
Pasal 13
Mari kita jelajahi peran dan posisi inti yang menentukan kekhasan
pekerjaan masing-masing.
Arsitek
Arsitek konstruksi
Subkontraktor
Penjual
Inspektur Konstruksi
Insinyur Struktural
Memesan persediaan
Insinyur listrik
Insinyur mekanik
Perancang
Interior desainer
Administrator Proyek
Mandor Jenderal
Mandor Perdagangan
Surveyor Kualitas
Kesimpulan
6 Jenis-jenis Pemeriksaan
1. Floor Inspection
2. Centralized Inspection
3. Combined Inspection
6. Final Inspection