Anda di halaman 1dari 3

Nama : ihwal wisnujati

Nim : 041656587

Tugas 02

Mata kuliah ekonomi pertanian

Jawab ;

1. Konsep Pasar oligopoli adalah jenis pasar yang memiliki jumlah produsen dan konsumen yang tidak
seimbang. Umumnya, jumlah produsen lebih sedikit dibandingkan konsumennya. Konsep Pasar
oligopoli adalah kondisi pasar di mana komoditas dikuasai oleh beberapa perusahaan. Hal ini membuat
persaingan harga di pasar menjadi tidak seimbang.

4. Kuznets (1964) mengatakan bahwa sektor pertanian dalam negara yang sedang
perkembangmempunyai empat kemampuan potensial dalam memberikan kontribusi erhadap
pertumbuhandan pembangunan nasional. Keempat kontribusi itu sebagai berikut

:a. Kontribusi produkEkspansi dalam sektor nonpertanian sangat berkaitan dengan sektor
pertanian.Sektor pertanian tidak saja secara kontinu dalam meningkatkan persediaan bahan pagan,
jugauntuk menyediakan bahan mentah untuk produk industri seperti tekstil. Kontribusi produk
sektorpertanian ditunjukkan oleh sumbangan sektor pertanian terhadap pembentukan produk
domestikbruto (PDB) dan juga keterkaitan (linkage) sektor pertanian terhadap sektor lainnya.

b. Kontribusi pasarOleh karena adanya bias ekonomi pada tahap awal pembangunan, sektor
pertanian secarasubstansial memberikan kontribusi terhadap pasar. Kontribusi in ditunjukkan oleh
pengeluaranpetani untuk barang-barang industri, baik untuk konsumsi maupun sebagai input antara. Di
pihaklain, sektor pertanian juga menjual output-nya untuk keperluan sektor lainnya.

c. Kontribusi faktorSebagai sektor yang paling tua, sektor pertanian menyumbangkan output-
nya untuk faktorproduksi kepada sektor lainnya. Kontribusi tersebut dapat berupa kapital dan juga
tenaga kerjatermasuk sumber daya manusia. Transfer kapital terjadi karena surplus pada sektor
pertaniandisumbangkan kepada sektor nonpertanian. Hal ini disebabkan karena sektor
nonpertanianumumnya mempunyai permintaan kapital yang lebih elastis dibandingkan pada sektor
pertanian.Transfer tenaga kerja dari sektor pertanian disumbangkan ke sektor nonpertanian,
hal inidisebabkan karena sektor nonpertanian umumnya mempunyai persediaan tenaga kerja
yangberlimpah. Dengan tingkat upah yang rendah pada sektor pertanian, tenaga kerja akan
terdoronguntuk pindah dari sektor pertanian ke sektor nonpertanian.

d. Kontribusi devisaPada negara-negara yang sedang berkembang, sektor pertanian sangat


berperan dalammenyumbangkan devisa karena ekspor utama negara-negara yang sedang
berkembang adalahkomoditas pertanian. Devisa hasil ekspor komoditas pertanian in umumnya
digunakan untukmembiayai pembangunan sektor-sektor nonpertanian. Hal ini pertama,
disebabkan karenaekspansi produksi pada komoditas ekspor pertanian. seperti kopi. kakao,
atau kapas dapatdilakukan dengan sistem perluasan tanaman secara subsistem (largely
subsistence croppingsutem) untuk menghindari investasi baru. Kedua, karena sektor
pertaman umumnya seringmenggunakan tambahan modal yang relatif sedikit.5. Struktur penduduk
bekerja menurut lapangan pekerjaan pada Agustus 2019 mash didominasi olehsektor pertanian,
perdagangan dan industri pengolahan. Berdasarkan data Badan Pusat

5. sektor pertanian masih memiliki peran yang penting dalam menyerap tenaga kerja yang ada.
Kontribusi sektor ini dalam ketenagakerjaan masih sangat tinggi walaupun ada kecenderungan semakin
meningkatnya pertambahan tenaga kerja pada sektor industri, jasa dan perdagangan. Kontribusi dari
sektor pertanian ternyata tidak diimbangi dengan kebijakan yang sepenuhnya pro terhadap pertanian.
Rencana strategis pembangunan pertanian 2004-2009, yang di dalamnya cukup mendukung terhadap
upaya pembangunan pertanian, pada kenyataannya setelah beberapa waktu berlangsung, belum
banyak menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap petani dan sektor pertanian. Kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan pemerintah masih sering bertentangan dengan keinginan petani atau dapat
dikatakan merugikan petani. Kenaikan harga pupuk, impor produk pertanian, dan lain-lain merupakan
contoh riil dari pertentangan antara petani dan pemerintah. Semua itu, menempatkan sektor pertanian
dan petani pada posisi yang marginal. Sektor pertanian menjadi tidak menarik bagi penduduk usia
muda, sehingga muncul gejala kekurangan buruh tani di pedesaan. Mereka cenderung lebih tertarik
untuk melakukan urbanisasi, sehingga tenaga kerja yang tersisa di pedesaan adalah penduduk usia tua
(aging population).

2. Accumulating

Perantara pemasaran harus mengumpulkan produk dari produsen untuk dipasarkan kepada konsumen.
Selain mengumpulkan produk, perantara pemasaran juga harus bisa mengumpulkan konsumen untuk
jenis produk tertentu agar terus konsisten menggunakan produk yang dipasarkan.

Bulk Breaking

Aktivitas membagi masing-masing produk dari berbagai produsen ke dalam kuantitas yang lebih kecil,
sesuai dengan yang diminta atau dibutuhkan oleh konsumen. Perantara pemasaran biasanya sebelum
membagikan jumlah produk sesuai kebutuhan konsumen akan mengelompokan dahulu kebutuhan per
kategori produk.
Sorting

Aktivitas ini membagi atau mengelompokan masing-masing kuantitas produk yang lebih kecil ke dalam
lini-lini produk yang lebih kecil ke dalam lini-lini produk yang homogen (sejenis) dengan spesifikasi dan
tingkat-tingkat kualitas tertentu.

Assorting

Menjual berbagai macam lini produk secara bersama-sama. Percampuran lini produk tersebut
tergantung pada ukuran bisnis yang dimiliki oleh perantara. Semakin besar bisnis yang dimiliki oleh
perantara maka semakin banyak pula jumlah lini produk, jumlah variasi produk atau mereka pada
masing-masing lini produk, dan pengelompokan lini produk berdasarkan kegunaannya.

3. Fungsi standardisasi dan grading adalah menyederhanakan dan mempermudah serta meringankan
biaya untuk pemindahan komoditi melalui saluran pemasaran. Grading adalah penyortiran produk-
produk ke dalam kesatuan atau unit menurut salah satu atau lebih sifat kualitas mereka.

Anda mungkin juga menyukai