Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH EKONOMI DIGITAL

REVOLUSI INDUSTRI 4.0


DOSEN PENGAMPU : Taufan Sufatriansa Awal S.Ak., M.Acc.

DISUSUN OLEH :
1. APIF FITRA GASA (B1C123005)
2. CITRA YUFAL ( B1C123009 )
3. SARLI NURHASANAH (B1C123117)
4. RIRIN ZEFTIYANA (B1C123181)
5. RUPIANA (B1C123183)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, Kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “REVOLUSI INDUSTRI 4.0” ini dengan tepat
waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Ekonomi Digital. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang “REVOLUSI INDUSTRI 4.0” baik untuk
pembaca maupun bagi kami selaku penulis.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak TAUFAN SUFATRIANSA


AWAL S.Ak., M.Acc. Selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Digital. Ucapan terima kasih
juga Kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik
serta bermanfaat bagi Kami maupun pembaca.

Kendari, 4 Maret 2024

KELOMPOK 2
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Revolusi Industri 4.0 dapat menyatukan dunia digital dan fisik serta menawarkan peluang
baru untuk mengumpulkan, menyebarkan dan menggunakan informasi. Hal ini berpotensi
untuk meningkatkan efisiensi dan mendorong inovasi dalam skala besar didalam
perusahaan. Menurut Savitri (2019) Dengan munculnya Revolusi Industri 4.0 akan banyak
teknologi membantu pekerjaan-pekerjaan manusia untuk meningkatkan produksi didalam
perusahaan, serta dapat mempercepat proses pekerjaan dan memaksimalkan jam dalam
bekerja. Dari penjelasan tersebut Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah revolusi baru yang
muncul, revolusi berbasis teknologi yang dapat secara langsung membantu manusia dalam
menyelesaikan pekerjaannya, dengan munculnya teknologi baru maka akan berdampak bagi
dunia perindustrian, bisnis, dan sumber daya manusia. bukan hanya teknologi di dalam
pabrik yang akan berubah, namun sistem pengelolaan dari sebuah perusahaan seperti sistem
teknologi, bisnis, dan sumber daya manusia juga akan berubah. Menurut Schwab (2019)
Revolusi Industri 4.0 muncul ditandai dengan adanya terobosan-terobosan baru di bidang
teknologi yang meliputi bidang luas seperti kerdasan buatan (Artificial Inteilligence-AI),
internet untuk segala (Internet of Things- IoT)), kendaraan otomatis, pencetakan 3 dimensi
(3D), nanoteknologi, bioteknologi, sains material, penyimpanan energy, serta komputasi
kuantum. Dari penjelasan ini perkembangan Revolusi Industri 4.0 akan menciptakan sebuah
teknologi-teknologi baru yang canggih dan dapat membantu pekerjaan yang ada didalam
perusahaan, dengan terciptanya teknologi baru tersebut akan membantu sumber daya
manusia dalam mengatasi berbagai macam jenis pekerjaan, serta lebih cepat dalam
mengerjakan tugas, dengan adanya terobosan baru serta kecanggihan baru didalam teknologi
akan ada banyak hal yang baru yang harus dipelajari untuk dapat mengaplikasikannya
kedalam kehidupan sumber daya manusia dikesehariannya.Namun dengan berkembangnya
Revolusi Industri 4.0 akan memunculkan berbagai tantangan yang akan dihadapi oleh
Sumber Daya Manusia (SDM). Tantangan utama yang akan dialami Sumber Daya Manusia
hilangnya pekerjaan yang akan digantikan oleh teknologi. Menurut Karnawati, 2017 dalam
Slamet Rosyadi Revolusi Industri 4.0 dalam 5 tahun mendatang akan menghapus 35% jenis
pekerjaan. Bahkan dalm 10 tahun mendatang pekerjaan yang akan hilang menjadi 75% . Hal
ini disebabkan oleh tergantinya peran pekerjaan yang dilakukan manusia dan setahap demi
setahap digantikan dengan teknologi digitalisasi program. Berdasarkan penjelasan tersebut
munculnya Revolusi Industri 4.0 akan menuntut sumber daya manusia untuk bisa lebih
berfikir kreatif dalam mengelola pekerjaan dan dapat juga mengaplikasikan teknologi
dengan bidang pekerjaan yang dikerjakan, hal ini bertujuan untuk melatih sumber daya
manusia dalam menggunakan teknologi yang sudah berkembang.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Revolusi Industri 4.0 ?
2. Sejarah Revolusi Industri 4.0 ?
3. Pengertian dan jenis-jenis website ?
4. Ancaman dan Peluang revolusi industri 4.0 ?
5. Revolusi industri dalam perspektif islam ?

C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui Pengertian Revolusi Industri 4.0
2. Untuk mengetahui Sejarah Revolusi Industri 4.0
3. Untuk mengetahui Pengertian dan jenis-jenis website
4. Untuk mengetahui Ancaman dan Peluang revolusi industri 4.0
5. Untuk mengetahui Revolusi industri dalam perspektif islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. Revolusi Industri 4.0


1. Definisi Revolusi Industri 4.0
Istilah revolusi industri 4.0 merupakan istilah dari suatu ide yang didasari adanya revolusi
industri yang ke empat kalinya. Istilah industri ini muncul di Negara Jerman tahun 2011
ketika diadakannya Hannover Fair. Dimana negara Jerman tersebut berkepentingan besar
terhadap hal ini. Dengan hal tersebut Jerman bertujuan untuk mampu senantiasa menjadi
yang terdepan dalam dunia manufaktur. Revolusi industri ini merupakan salah satu bagian
dari kebijakan rencana pembangunannya, yang mana kebijakan pembangunan tersebut
disebut dengan High-Tech Strategy 2020. Beberapa negara pun juga ikut andil dalam
mewujudkan konsep revolusi ini. Meskipun dengan sebutan atau istilah yang berbeda-beda
namun tujuannya tetaplah sama yaitu untuk mampu meningkatkan daya saing industri dalam
tiap-tiap negara dalam menghadapi pasar global yang begitu dinamis. Di negara lain revolusi
ini memiliki sebutan atau istilah yang berbeda-beda diantaranya ada yang menyebutkan
dengan Smart Factories, Industrial Internet of Things, Smart Industry, advanced
manufacturing.

Dalam referensi lain Abad 21 atau yang tren disebut dengan era 4.0 ini dikenal dengan masa
pengetahuan. Yang mana dalam era ini seluruh alternatif upaya pemenuhan kebutuhan hidup
dalam berbagai konteks lebih berbasis pada pengetahuan. Baik dalam bidang pendidikan,
ekonomi, masyarakat maupun dalam bidang industri. Hal ini dipicu oleh lahirnya sains dan
teknologi komputer. Selain itu, di era ini juga muncul beberapa dampak diantaranya yaitu
informasi tersedia dimana saja yang dapat diakses kapan saja, komputasi yang semakin
cepat, otomasi yang menggantikan pekerjaan-pekerjaan rutin serta komunikasi yang dapat
dilakukan dari mana saja dan kapan saja.

Dalam sebuah jurnal juga dipaparkan beberapa pendapat mengenai revolusi 4.0 ini, beberapa
diantaranya yaitu menurut Angelia Merkel yang berpendapat bahwasannya revolusi 4.0 ini
merupakan perubahan secara menyeluruh dari seluruh aspek dalam produksi industri melalui
adanya penggabungan tehnologi digital dan internet dengan industri konvensional.
Sedangkan menurut Schlechtendahl, menjelaskan bahwasannya revolusi 4.0 ini merupakan
era yang menekankan unsur kecepatan dari ketersediaannya informasi
yang mana dalam suatu lingkungan industri selalu mampu terhubung dan berbagi informasi
satu dengan yang lain.12Dalam literasi lain, juga dijelaskan bahwasannya revolusi industri
4.0 ini merupakan suatu istilah yang dipakai dalam era dimana era tersebut memiliki ciri
khusus berupa terjadinya pemanfaatan teknologi digitalisasi dan juga kecerdasan buatan
secara kuat dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk juga dengan aspek
pendidikan.13 Dalam suatu jurnal juga dijelaskan di dalamnya bahwa Hoyles dan Lagrange
menegaskan bahwasannya teknologi digital ini merupakan suatu hal yang mampu
menawarkan daya tarik yang luar biasa dalam pembelajaran terkait efektifitas dan efisiensi
sistem pendidikan di dunia.

Dari beberapa penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwasannya revolusi industri
4.0 ini merupakan suatu era perubahan dari berbagai sektor kehidupan yang ditandai oleh
adanya perkembangan secara pesat dalam bidang teknologi yang mempercepat tersebarnya
suatu informasi atau lebih dikenal dengan istilah era digitalisasi.

B. Sejarah Revolusi Industri


Era Revolusi Industri 1.0
Revolusi industri pertama ditandai dengan dikembangkannya mesin uap oleh James Watt.
Pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan oleh manusia mulai digantikan oleh mesin-mesin
uap.Industrialisasi berkembang dengan pesat. Produksi barang kebutuhan masyarakat bisa
diproduksi dengan lebih mudah dan secara massal. Kemudian apakah kesejahteraan
masyarakat meningkat dengan dikembangkannya mesin uap? Dari catatan sejarah dapat kita
ketahui bahwa ketika revolusi industri pertama terjadi masih banyak terjadi penjajahan di
belahan bumi. Jadi apakah revolusi industri pertama memberikan kesejahteraan dan
kebahagiaan kepada umat manusia? Ataukah revolusi industri pertama hanya
menguntungkan segelintir manusia dan menindas manusia lainnya? Entahlah, pertanyaan-
pertanyaan berat seperti ini tak bisa dijawab dalam tulisan-tulisan singkat semacam ini. Satu
hal yang pasti, revolusi industri pertama mengubah cara-cara memproduksi barang yang
secara langsung juga mempengaruhi pola-pola perekonomian dunia. Revolusi industri
pertama memicu lahirnya revolusi industri lanjutan di tahun-tahun berikutnya.

Era Revolusi Industri 2.0


Revolusi industri kedua ditandai dengan pengembangan energi dan peralatan listrik oleh
ilmuwan dan menerapkannya dalam industri. Nama besar Tesla/Thomas Alpha dan Edison
mewarnai perkembangan revolusi industri tahap dua.Sejarah tentang perkembangan
teknologi energi listrik, Tesla dan Edison merupakan rival dalam pengembangan kelistrikan.
Dalam rivalitas ini Tesla mengembangkan listrik arus bolak-balik (AC) sedangkan Edison
mengembangkan listrik arus searah (DC). Dalam perkembangan revolusi industri
selanjutnya, dua macam arus listrik ini saling melengkapi. Untuk revolusi industri kedua
lebih menitikberatkan pada penggunaan motor-motor listrik. Khususnya motor listrik arus
bolak-balik yang dikembangkan oleh Tesla. Tesla berhasil mengembangkan teknologi listrik
arus bolak-balik mulai dari pembangkitan, transmisi hingga penggunaannya pada peralatan
listrik.Pertanyaan pada revoulusi industri pertama kembali diajukan pada revolusi industri
kedua. Apakah revolusi industri kedua memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan kepada
umat manusia? Tidak tahu belum bisa menjawabnya. Revolusi industri kedua terjadi saat
perang dunia pertama dan kedua terjadi.

Era Revolusi Industri 3.0


Revolusi industri volume tiga ditengarai oleh perkembangan semikonduktor dan proses
otomatisasi industri. Dengan kata lain, dunia sedang bergerak memasuki era digitalisasi.
Industri manufaktur, industri kesehatan, industri pertanian dan sebagainya. Otomatisasi
peralatan industri menggantikan peran manusia dalam prosesnya. Pada satu sisi
perkembangan teknologi digital ini mempermudah pekerjaan manusia. Akan tetapi pada sisi
yang lainnya ada resistensi dari para pekerja yang merasa pekerjaannya terancam
tergantikan oleh peralatan yang mampu bekerja secara otomatis. Perkembagan perangkat
komputer yang begitu pesat hingga awal millenium kedua juga membawa perubahan
signifikan dalam kehidupan manusia. Ragam aktifitas sebagian besar manusia mulai
terintegrasi dalam perangkat komputer. Namun pada kenyataannya, revolusi industri volume
tiga ini malah semakin menebalkan dinding-dinding materialisme di hati anak manusia.
Apakah ini sebentuk modernisasi yang salah kaprah? Satu hal yang perlu kembali
ditekankan, perkembangan teknologi digital dengan cepat mengubah sejarah manusia
bagaikan sebilah pisau. Jika digunakan pada hal yang tepat maka akan dirasakan
manfaatnya. Begitu juga jika terjadi penyalahgunaan perkembangan teknologi maka
kerusakanlah yang ditimbulkan

Era Revolusi Industri 4.0


Komoditas baru dalam revolusi industri volume empat adalah data. Sebagian orang
menyatakan bahwa data merupakan nilai tukar mata uang baru. Sebagai contoh, perusahaan
seperti Facebook, menjual data penggunanya untuk disaring kemudian dijual kepada
pengiklan. Data pengguna yang sudah disaring ini sangat diperlukan oleh pengiklan untuk
mendapatkan calon pembeli atau pelanggan secara lebih spesifik. Iklan yang diterima oleh
setiap orang ketika mengakses Facebook maupun media sosial lainnya menjadi lebih relevan
dan tepat sasaran. Seorang yang memiliki minat terhadap fashion akan menerima iklan yang
berbeda dengan orang yang memiliki minat terhadap teknologi. Kasus di atas hanyalah salah
satu contoh pemanfaatan data sebagai komoditas baru..
Saat ini merupakan era transisi antara revolusi industri ketiga dengan revolusi industri
keempat. Revolusi industri antara ini kita sebut saja sebagai revolusi industri ketiga setengah
(three point five). Revolusi industri ketiga setengah ini merupakan jalan penghubung
otomasi peralatan dengan data yaitu era informasi. Era informasi ini ditengarai dengan
perkembangan internet di awal millenium kedua. Perkembangan teknologi telekomunikasi
selular yang begitu pesat beberapa tahun ini mempercepat proses transformasi menuju
revolusi industri volume empat. Salah satu grand design revolusi industri volume empat
adalah pemanfaatan internet of things(IoT). Grand design ini berambisi
menginterkoneksikan segala perangkat yang ada dengan internet. Misalnya AC di dalam
suatu gedung bisa dikontrol dari tempat yang jauh. Pada tingkatan yang lebih advance, bisa
jadi industri di masa depan tidak ada lagi campur tangan manusia dalam proses produksinya.
Jika semua proses produksi untuk kebutuhan manusia bisa dikerjakan semuanya oleh mesin-
mesin digital yang sudah terotomatisasi dan terintegrasi secara global, besar kemungkinan
taraf kebahagiaan hidup manusia akan meningkat.
Namun dari perkembangan revolusi industri dari volume ke volume lainnya, tingkat
ketergesaan dan kebahagiaan manusia saya perhatikan semakin menipis. Contohnya di
jalanan kota-kota besar yang penuh sesak dengan kendaraan dan polusi udara, kesabaran
manusia makin menipis.Waktu untuk bercengkrama dengan keluarga semakin sempit.
Obrolan hangat antar kolega diganggu oleh notifikasi smartphone yang tiada henti
menimpali obrolan. Hingga saya mengambil kesimpulan bahwa istilah smartphone memiliki
arti gadget yang kita miliki, sangat pintar sekali mencuri perhatian kita dengan notifikasi
sehingga melalaikan hal-hal terpenting dalam hidup.

D. WEBSITE
Website adalah sekumpulan halaman dalam satu domain yang memuat beberapa informasi
untuk pembaca atau visitor. Informasi yang dimaksud bisa berupa gambar, video, teks atau
beberapa format lainnya. Website wajib memiliki sebuah halaman utama atau homepage.
Namun, selain itu ada beberapa halaman lain yang punya tujuannya masing-masing, seperti
laman artikel atau blog, menu, halaman kontak dan sebagainya. Halaman-halaman tersebut
merupakan turunan dari homepage dan saling berhubungan satu sama lain. Untuk
mengakses sebuah website ini cukup mudah, kita bisa menggunakan browser dan
menuliskan URL yang tepat.
Secara garis besar, situs web bisa digolongkan menjadi 3 bagian yaitu:
1. Situs Web Statis
Situs web statis merupakan situs web yang memiliki isi tidak dimaksudkan untuk diperbarui
secara berkala sehingga pengaturan ataupun pemutakhiran isi atas situs web tersebut
dilakukan secara manual. Ada tiga jenis perangkat utilitas yang biasa digunakan dalam
pengaturan situs web statis:
Penyunting teks merupakan perangkat utilitas yang digunakan untuk menyunting berkas
halaman web, misalnya: Notepad atau TextEdit.
Penyunting WYSIWYG merupakan perangkat lunak utilitas penyunting halaman web yang
dilengkapi dengan antarmuka grafis dalam perancangan serta pendesainannya, berkas
halaman web umumnya tidak disunting secara langsung oleh pengguna melainkan utilitas ini
akan membuatnya secara otomatis berbasis dari laman kerja yang dibuat oleh pengguna.
Perangkat lunak ini misalnya: Microsoft Frontpage, Macromedia Dreamweaver.
Penyunting berbasis templat merupakan beberapa utilitas tertentu seperti Rapidweaver dan
iWeb, pengguna dapat dengan mudah membuat sebuah situs web tanpa harus mengetahui
bahasa HTML, melainkan menyunting halaman web seperti halnya halaman biasa,
pengguna dapat memilih templat yang akan digunakan oleh utilitas ini untuk menyunting
berkas yang dibuat pengguna dan menjadikannya halaman web secara otomatis

2. Situs Web Dinamis


Situs web dinamis merupakan situs web yang secara spesifik didisain agar isi yang terdapat
dalam situs tersebut dapat diperbarui secara berkala dengan mudah. Sesuai dengan namanya,
isi yang terkadung dalam situs web ini umumnya akan berubah setelah melewati satu
periode tertentu. Situs berita adalah salah satu contoh jenis situs yang umumnya
mengimplementasikan situs web dinamis. Tidak seperti halnya situs web statis,
pengimplementasian situs web dinamis umumnya membutuhkan keberadaan infrastruktur
yang lebih kompleks dibandingkan situs web statis. Hal ini disebabkan karena pada situs
web dinamis halaman web umumnya baru akan dibuat saat ada pengguna yang
mengaksesnya, berbeda dengan situs web statis yang umumnya telah membentuk sejumlah
halaman web saat diunggah di server web sehingga saat pengguna mengaksesnya server web
hanya tinggal memberikan halaman tersebut tanpa perlu membuatnya terlebih dulu. Untuk
memungkinkan server web menciptakan halaman web pada saat pengguna mengaksesnya,
umumnya pada server web dilengkapi dengan mesin penerjemah bahasa skrip (PHP, ASP,
ColdFusion, atau lainnya), serta perangkat lunak sistem manajemen basisdata relasional
seperti MySQL. Struktur berkas sebuah situs web dinamis umumnya berbeda dengan situs
web statis, berkas-berkas pada situs web statis umumnya merupakan sekumpulan berkas
yang membentuk sebuah situs web. Berbeda halnya dengan situs web dinamis, berkas-
berkas pada situs web dinamis umumnya merupakan sekumpulan berkas yang membentuk
perangkat lunak aplikasi web yang akan dijalankan oleh mesin penerjemah server web,
berfungsi memanajemen pembuatan halaman web saat halaman tersebut diminta oleh
pengguna.

3. Situs web interaktif


Website interaktif adalah pengembangan lebih lanjut website dinamis. Dimana dalam
website interaktif terjadi komunikasi dua arah antara pengunjung dan pengurus website atau
antara pengunjung dengan sesama pengunjung. Contoh website keren yang interaktif adalah
Facebook, instagram,Twitter dan lain-lain

E. ANCAMAN DAN PELUANG REVOLUSI INDUSTRI 4.0


Revolusi industri 4.0 membawa sejumlah ancaman dan tantangan di masa sekarang.
Beberapa di antaranya adalah:
1. Penggantian tenaga kerja manusia dengan robot: Dengan adanya teknologi yang
semakin canggih, banyak pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia kini
bisa digantikan oleh mesin atau robot. Hal ini tentu saja bisa berdampak pada tingkat
pengangguran.
2. Perubahan cara kerja: Revolusi industri 4.0 juga mempengaruhi cara kerja di berbagai
sektor. Misalnya, banyak pekerjaan yang kini bisa dilakukan secara remote atau jarak
jauh berkat teknologi.
3. Ketidakpastian dalam kehidupan manusia: Perubahan yang cepat dan dinamis
seringkali membuat manusia merasa tidak pasti dan cemas akan masa depan.
Misalnya, pekerjaan apa yang akan masih ada di masa depan dan bagaimana cara
mempersiapkannya.
4.. Inovasi yang terlalu cepat: Inovasi di era revolusi industri 4.0 berkembang lebih cepat
dari era revolusi sebelumnya. Hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi
mereka yang kurang adaptif dengan perubahan.
Revolusi industri 4.0 membawa sejumlah peluang yang signifikan. Berikut adalah beberapa
peluang yang muncul dalam revolusi industri 4.0:
1. Pekerjaan Berkemampuan Tinggi: Revolusi industri 4.0 menciptakan peluang
pekerjaan baru yang membutuhkan keterampilan tinggi. Kemajuan teknologi seperti
kecerdasan buatan (AI), robotika, dan Internet of Things (IoT) membuka peluang bagi
individu yang memiliki keahlian dalam bidang ini.
2. Inovasi Bisnis: Revolusi industri 4.0 memungkinkan perusahaan untuk
mengembangkan inovasi bisnis baru. Dengan adanya teknologi seperti big data dan
cloud computing, perusahaan dapat mengumpulkan dan menganalisis data secara
efisien untuk mengidentifikasi peluang baru, meningkatkan efisiensi operasional, dan
menciptakan nilai tambah bagi pelanggan.
3. Efisiensi Operasional: Teknologi dalam revolusi industri 4.0, seperti otomatisasi dan
digitalisasi proses produksi, dapat meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Hal
ini dapat mengurangi biaya produksi, meningkatkan produktivitas, dan
mengoptimalkan rantai pasok.
4. Peningkatan Pengalaman Pelanggan: Revolusi industri 4.0 memungkinkan perusahaan
untuk memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik melalui penggunaan
teknologi seperti kecerdasan buatan dan analitik data. Dengan pemahaman yang lebih
baik tentang preferensi dan kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat memberikan
produk dan layanan yang lebih personal dan relevan.
5. Kolaborasi Global: Revolusi industri 4.0 memungkinkan kolaborasi global yang lebih
mudah antara perusahaan dan individu. Melalui teknologi seperti komunikasi digital
dan platform kolaboratif, perusahaan dapat bekerja sama dengan mitra bisnis di
seluruh dunia, membuka peluang kerjasama dan pertumbuhan yang lebih luas.

E. REVOLUSI INDUSTRI DALAM PERSPEKTIF ISLAM


Revolusi industri 4.0, dalam perspektif Islam dapat dilihat dari beberapa aspek berikut :
1. Teknologi untuk Kesejahteraan Ummah: Teknologi yang dikembangkan dalam era
revolusi industri 4.0 harus digunakan untuk kesejahteraan umat manusia, termasuk
umat Islam. Pandangan ini selaras dengan ajaran Islam yang menekankan pada
manfaat dan kemaslahatan umat. Sumber utama panduan ini adalah Al-Quran dan
sunnah.
2. Peranan Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Islam: Dalam menghadapi revolusi industri,
pendidikan berbasis nilai-nilai Islam memiliki peran penting. Pendidikan ini
membekali individu dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan di era
digital, sekaligus mempertahankan nilai-nilai moral dan etika Islam.
3. Cabaran dan Peran Guru Pendidikan Islam: Guru Pendidikan Islam memiliki peran
sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Mereka bertanggung jawab untuk
membimbing dan mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi perubahan yang
dibawa oleh revolusi industri 4.0.
4. Pembangunan Insan Menurut Perspektif Islam: Dalam konteks revolusi industri 4.0,
pembangunan individu harus dilakukan berdasarkan elemen penerapan akidah, akhlak,
iman, dan ilmu. Hal ini bertujuan untuk membentuk kepribadian yang mulia menurut
Al-Quran dan Sunnah.

Dengan demikian, dalam perspektif Islam, revolusi industri harus dihadapi dengan
mempersiapkan diri melalui pengetahuan dan keterampilan, serta mempertahankan nilai-
nilai Islam dalam menjalani perubahan tersebut. .

Anda mungkin juga menyukai