Anda di halaman 1dari 2

Dampak Berpacaran Pada Anak Usia Dini Terhadap Kehidupan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Memiliki hubungan baik antar manusia adalah hal yang diwajibkan, bahkan
dalam segi agama pun hubungan dengaan makhluk dinamakan muamalah, entah itu
kepada hewan, tumbuhan, maupun manusia lawan jenis, bahkan meskipun berbeda
agama. Hubungan antara sesama manusia biasa disebut dengan hablun minannas.
Sebagai orang yang beragama, setiap orang harus menjalin hubungan baik antar
sesamanya setelah menjalin hubungan dengan Tuhannya.
Namun dalam kenyataannya, sering kita saksikan saling menjalin hubungan antar
manusia disalah gunakan, seperti pacaran pada zaman sekarang. Soal pacaran zaman
sekarang sepertinya adalah hal yang sudah wajar dan sudah umum dikalangan anak
muda. Sepertinya fenomena ini adalah dampak dari pengaruh kisah-kisah romansa pada
film, novel, ataupun lirik lagu. Sehingga terkesan bahwa dimasa muda memang harus
ditaburi dengan kisah-kisah percintaan, harus ada pasangan sebagai tempat untuk
bertukar rasa dan berbagai cerita.
Inilah sebuah kejadian masa kini yang telah melanda anak remaja hingga anak
kecil di Negara ini hingga di Dunia. Mereka, menyebutnya pacaran, entah dari mana awal
kata pacaran ini tercipta, namun seakan-akan telah menjadi trend dalam kehidupan, masa
kini remaja yang tidak memiliki pacar disebut tidak gaul, ketinggalan jaman, bahkan ada
yang menyebutnya tidak normal. Tentunya hal tersebut memiliki dampak yang sangat
besar pada kehidupan seseorang, kali ini penulis akan meneliti dampak berpacaran pada
anak usia dini dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.
Pacaran adalah menjalin hubungan dengan spesial antara lawan jenis yaitu laki-
laki dengan perempuan yang melebihi hubungan pertemanan, biasanya diawali dengan
pertemanan yang dianggap wajar antara laki-laki dengan perempuan lalu dilanjutkan
dengan ber mesra-mesra an, seperti sering keluar bersama berdua dan lain sebagainya
yang melibatkan antara kedua belah pihak tersebut.
Tentunya pacaran ini memiliki dampak seperti dipandang dengan tidak etis oleh
masyarakat karena melanggar aturan agama, norma masyarakat dan sosial karena selain
tidak enak untuk dipandang, dalam sudut pandang perempuan berpacaran juga dipandang
sangat tidak etis dan juga sangat merugikan bagi perempuan tersebut. Pacaran juga dapat
merusak budaya serta konsentrasi seseorang, seperti terganggunya pendidikan pada waktu
belajar. Dalam segi agama juga demikian, bahkan dalam agama Islam sudah diperjelas
dilarang mendekati zina dan haram hukumnya bagi seseorang yang berpacaran, alasannya
sudah jelas karena bukan mahrom antara laki-laki dan perempuan yang belum menikah
tetapi sudah berani berpacaran.
Akibat dari berpacaran yang sering dijumpai yaitu terjadinya sex bebas, yang
mengakibatkan kehamilan diluar nikah, sehingga pernikahan dini lah yang menjadi jalan
keluar bagi orang-orang yang hamil diluar nikah. Pada akhirnya perkawinan dini biasanya
sering kali mengakibatkan perceraian juga. Jadi akar dari permasalahan tersebut adalah
berpacaran.
Pentingnya peneliatian ini adalah supaya anak-anak zaman sekarang lebih
menyadari bahwa berpacaran seperti hal yang mereka lakukan adalah perbuatan yang
buruk dimata masyarakat dan agama sehingga harus ditinggalkan. Dan hal ini juga
menarik untuk diteliti karena pada zaman ini anak-anak muda di Indonesia meniru
budaya luar, serta mungkin kebanyakan melihat film yang ber nuansa romantis seperti
ada drama layar kaca luar negeri juga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi pacaran ?
2. Bagaimana pandangan berpacaran pada masyarakat dalam segi norma dan
sosial?
3. Adakah akibat dari berpacaran pada usia dini?
4. Adakah solusi agar tidak pacaran?

Anda mungkin juga menyukai