Modul PJK Internasional Chapter 1
Modul PJK Internasional Chapter 1
PENDAHULUAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN:
Mahasiswa memahami konsep umum juridiksi pemajakan dan jenis pajak berganda serta
undang yang berlandaskan hukum sehingga wilayah tersebut memiliki hak-hak berdaulat
dan kewenangan terhadap siapapun yang menempati wilyah tersebut. Misalnya ketika
seseorang berada di Indonesia, maka orang tersebut harus patuh terhadap aturan yang
berlaku di Indonesia.
suatu negara untuk mengenakan pajak berdasarkan aturan/asas yang berlaku. Tiap-tiap
negara memiliki aturan pemajakan yang berbeda-beda. Namun, pada dasarnya asas
1. Asas domisili
Dalam asas ini, negara memiliki kewenangan untuk mengenakan pajak terhadap
penghasilan orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di negara tersebut
serta badan yang berkedudukan di negara tersebut TANPA melihat asal muasal
penghasilan tersebut berasal. Oleh karena itu, atas penghasilan orang pribadi
dan/atau badan yang berada di negara yang menerapkan asas domisili akan
dikenakan pajak atas world-wide income alias penghasilan yang berasal dari
Contohnya:
Mr. X bertempat tinggal di negara A dan di negara A menganut asas domisili. Mr.
X memiliki penghasilan dari negara A sebesar $1000, dan dari negara B sebesar
$500. Oleh karena negara A menganut asas domisili, maka Mr X akan dikenakan
2. Asas sumber
Dalam asas ini, negara memiliki kewenangan untuk mengenakan pajak terhadap
penghasilan orang pribadi dan/atau badan yang bersumber dari negara tersebut
TANPA melihat dimana orang pribadi dan/atau badan tersebut berada. Oleh
karena itu, atas penghasilan yang orang pribadi dan/atau badan yang memiliki
penghasilan dari suatu negara yang menerapkan asas sumber maka atas
Contohnya:
Mr. Y yang merupakan seorang penulis memiliki penghasilan atas royalti dari
3. Asas kebangsaan
Dalam asas ini, negara memiliki kewenangan untuk mengenakan pajak terhadap
orang pribadi dan/atau badan berada. Oleh karena itu, atas penghasilan orang
pribadi dan/atau badan yang merupakan warga negara suatu negara yang
Contohnya:
penghasilan dari negara A $500 dan dari negara B sebesar $600. Negara A
Indonesia menganut asas pemungutan pajak campuran yakni gabungan asas domisili
1. Asas domisili diberlakukan untuk pengenaan pajak atas penghasilan yang diterima
Subjek Pajak Dalam Negeri dimana penghasilan tersebut dikenakan pajak atas
world-wide income. Sebagaimana hal ini diatur dalam UU Cipta Kerja Pasal 2 ayat
3 menyebutkan bahwa
12 bulan
2. Asas sumber diberlakukan untuk pengenaan pajak atas penghasilan yang diterima
Subjek Pajak Luar Negeri dimana penghasilan yang dikenakan pajak hanya
sebatas penghasilan yang bersumber dari Indonesia saja. Sebagaimana
tercantum dalam Pasal 2 ayat 4 UU Cipta kerja yang menyebutkan “Subjek Pajak
Pesatnya arus investasi, perdagangan dan mobilitas manusia semakin tidak mengenal
batas negara. Hal ini menimbulkan permasalahan perpajakan tersendiri oleh karena
perbedaan aturan perpajakan yang berlaku di tiap negara, yang salah satunya ialah
Negara Manca A menganut asas domisili; yakni pengenaan pajak dikenakan kepada
asas sumber; yakni pengenaan pajak dikenakan kepada Subjek Pajak berdasarkan
darimana sumber penghasilan didapat. Hal ini menyebabkan pengenaan pajak ganda
kepada pengacara tersebut yang tentu saja akan memberatkan Subjek Pajak yang
bersangkutan. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu aturan berbentuk perjanjian antar dua
negara (bilateral) atau bahkan banyak negara (multilateral) perihal hak pemajakan suatu
Pajak berganda merupakan suatu bentuk pengenaan pajak lebih dari satu kali atas suatu
objek pajak dan subjek pajak yang sama. Adapun pajak berganda dibedakan menjadi:
Merupakan pengenaan pajak lebih dari satu kali akibat adanya perbedaan aturan
penghasilan dari lebih 1 negara yang memiliki asas pemungutan pajak yang
sumber. Dalam hal ini, penghasilan Mr X akan dikenakan 2 kali yakni di negara A
Merupakan pengenaan pajak lebih dari satu atas objek pajak yang sama namun
dengan subjek pajak yang berbeda. Hal ini terjadi atas pemajakan laba usaha
badan yang kemudian dibagikan dalam bentuk dividen kepada para pemegang
saham. Pertama, laba usaha badan akan dikenakan Pajak Penghasilan Badan.
Kedua, laba tersebut yang dibagikan kepada para pemegang saham akan
NASIONAL?
Salah satu tujuan pajak internasional ialah untuk meningkatkan pendapatan pajak
1. Memajaki Subjek Pajak Dalam Negeri yang memiliki penghasilan dari luar negeri
2. Memajaki Subjek Pajak Luar Negeri yang memiliki penghasilan dari dalam negeri
PERPAJAKAN?
Pajak internasional dapat mewujudkan kesetaraan di bidang perpajakan. Dalam hal ini,
Subjek Pajak Dalam Negeri akan dikenakan pajak atas penghasilan yang berasal dari
dalam negeri dan luar negeri dengan menekankan prinsip ability to pay. Oleh karena itu,
Subjek Pajak Dalam Negeri yang memperoleh penghasilan dari dalam maupun luar
iklim ekonomi dan investasii yaitu dengan perwujudan suatu sister perpajakan
internasional yang netral. Netralitas sendiri menurut Doerberg terbagi menjadi 3 unsur
yakni:
3. National Neutrality artinya setiap negara memiliki porsi yang sama untuk
mengenakan pajak atas penghasilan yang sama.
Tugas :
Notes :